• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

Instrument di yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Hasil Belajar Ranah Kognitif

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif adalah tes hasil belajar. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penyusunan tes tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menyusun Tes

Langkah-Langkah menyusun tes adalah sebagai berikut: 1) Menentukan tujuan mengadakan tes.

2) Membuat batasan terhadap bahan pelajaran yang akan diujikan. 3) Menetapkan Materi yang di ujikan.

4) Menderetkan semua indikator dalam tabel persiapan.

5) Menuliskan dan menyusun butir-butir soal yang diujikan didasarka atas indikator-indikator yang sudah dituliskan pada tabel indikator dan aspek tingkah laku yang mencakup (Arikunto, 2015: 167). 6) LKS yang di terapkan dapat di lihat pada Lampiran XVI 7) Membuat kisi-kisi soal dapat dilihat pada Lampiran XVII. 8) Lembar validasin kisi-soal dapat dilihat pada Lampiran XVIII 9) Membuat soal tes yang akan diujikan dapat dilihat pada Lampiran

XIX. b. Validitas Tes.

Validitas adalah tingkat ketepatan tes, suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk melakukan validitas tes essay menurut Arifin dapat digunakan korelasi product moment yaitu:

Keterangan:

= koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y = jumlah testee

= jumlah perkalian antara skor item dengan skor total = jumlah perkalian skor item

= jumlah perkalian skor total

Setelah didapatkan kemudian dibandingkan dengan harga kritik nilai product moment. Distribusi untuk dan derajat

kebebasan (db = n-2), sehingga rxy didapat adalah 0,81 kaidah keputusannya adalah:

Jika berarti soal valid Jika berarti soal tidak valid

Setelah didapat keputusan soal itu valid, selanjutnya dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi product moment pada tabel 3.7:

Table 3.7 Klasifikasi Validitas Soal

Nilai rxy Kriteria 0,81 ≤ rxy ≤ 1,0 Sangat tinggi 0,61 ≤ rxy ≤ 0,80 Tinggi 0,41 ≤ rxy ≤ 0,60 Cukup 0,21 ≤ rxy ≤ 0,40 Rendah 0,00 ≤ rxy ≤ 0,20 Sangat rendah

Dari hasil validitas soal di atas, maka rxy yang di dapat sebesar 0,81 dimana dinyatakan sangat tinggi.dapat dikatakan dari klasifikasi validitas soal valid.

c. Melakukan uji coba tes

Uji coba tes ini dilakukan pada siswa kelas XI MIPA 1 SMAN 1 Lareh Sago Halaban luar sampel penelitian. Alasan melakukan uji coba di SMAN 1 Lareh Sago Halaban disebabkan, di SMAN 1 Pari-angan hanya terdapat 2 kelas dan juga sekolah SMAN 1 Lareh Sago Halaban setara dengan SMAN 1 Pariangan, dan ditinjau dari akreditasi sekolah, sekolah lareh Sago Halaban sudah menerapkan kurikulum 2013 dan materi yang dipelajari sesuai dengan peneliti lakukan. Untuk rekap nilai hasil uji coba tes dapat dilihat pada Lampiran XX.

d. Analisis butir soal tes

Analisis dilakukan dengan melihat mana soal yang baik, soal kurang baik dan dan tidak baik sama sekali. Hal-hal yang dapat dilakukan dalam melakukan analisis butir soal dalah sebagai berikut:

1) Indeks Kesukaran Soal

Indeks kesukaran digunakan untuk melihat apakah soal tersebut soal yang mudah, sedang atau sukar. Untuk menentukan indek kesukaran soal untuk soal objektif digunakan rumus:

S

J B P

Keterangan:

P = Indeks kesukaran soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul

JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Tabel 3.8: Klasifikasi indeks kesukaran(Suharsimi arikunto, 2015:225)

Indek kesukaran Kriteria Klasifikasi 0,00 – 0,30 Sukar Dibuang 0,31 – 0,70 Sedang Dipakai

0,71 –1,00 Mudah Dibuang

Berdasarkan analisis indeks kesukaran soal diperoleh kesimpulan bahwa, terdapat 10 soal dikategorikan sukar dan 20 soal dikategorikan sedang. Untuk lebih jelasnya tentang proses analisis indeks kesukaran soal dapat dilihat pada Lampiran XXI. 2) Daya Beda Soal.

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan

siswa yang tergolong mampu dengan siswa tergolong kurang mampu (Sudjana, 2013: 141).

Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan yang lemah (berkemampuan rendah). Untuk menentukan daya pembeda butir soal untuk soal objektif, dapat digunakan rumus (Suharsimi Arikunto, 2016:226):

Dimana :

D = Daya pembeda soal

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

BB= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Tabel 3.9: Klasifikasi daya pembeda (Suharsimi Arikunto,

2015:232)

Daya Pembeda Kriteria Klasifikasi

0,00 – 0,20 Jelek Dibuang

0,21 – 0,40 Cukup Dipakai

0,41 – 0,70 Baik Dipakai

0,71 – 1,00 Baik sekali Dipakai Negative Semuanya tidak

baik

Dibuang

Berdasarkan hasil analisis daya pembeda soal diperoleh kesimpulan bahwa terdapat 17 soal di kategorikan cukup, 3 soal di kategorikan baik, 10 soal di kategorikan jelek dan 0 soal di kategorikan tidak baik (daya beda negatif). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran XXIII.

3) Reabilitas tes

Reliabilitas adalah ketetapan suatu tes apabila diteskan kepada subjek yang sama. Metode yang digunakan dalam menen-tukan reliabilitas adalah metode belah dua (split-half Method). Da-lam menggunakan metode ini pengetes hanya menggunakan se-buah tes dan dicobakan satu kali (Suharsimi Arikunto, 2016:107).

Langkah-langkah yang dipakai untuk menghitung reliabilitas tersebut adalah:

a) Menilai dan menghitung item yang ganjil dengan yang genap atau yang awal dengan akhir.

b) Menghitung korelasi Product Moment dengan rumus : rxy =

Keterangan :

rxy : korelasi Product Moment antara belahan (ganjil-genap) atau (awal-akhir)

X : jumlah jawaban benar yang dijawab oleh kelompok ganjil Y : jumlah jawaban benar yang dijawab oleh kelompok genap n : jumlah responden

c) Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus Spearman Brown

=

d) Mencari r table dengan apabila diketahui signifikansi a = 0.05 dan dk = n-2

e) Membuat keputusan dengan membandingkan r11 dengan r tabel.

f) Kaidah keputusan : jika r11> rtabel berarti tes reliabel dan jika r11< rtabel berarti tes tidak reliabel.

Tabel 3.10 Klasifikasi reliabilitas soal (Suharsimi Arikunto, 2015:107) No Indeks Reliabilitas Soal Klasifikasi 1 2 3 4 5 0,80 ≤ r11 ≤1,00 0,60 ≤ r11 ≤ 0,80 0,40 ≤ r11 ≤ 0,60 0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 0,00 ≤ r11 ≤ 0,20 Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah

Berdasarkan hasil uji coba soal, diperoleh perhitungan reliabilitas tes sebesar 0,81 dengan kesimpulan soal tes memiliki reliabilitas sangat tinggi. Untuk lebih jelasnya, hasil pengolahan data dan analisis dari reliabilitas tes ini dapat dilihat pada Lampiran XXVI.

4) Klasifikasi soal

Setelah dilakukan perhitungan indeks kesukaran soal (P), daya pembeda soal (D), dan reabilitas tes maka ditentukan soal yang akan digunakan untuk tes dan diklasifikasikan menjadi soal tetap dipakai atau di buang. Dapat di lihat pada Lampiran XXII. 2. Hasil belajar ranah afektif ( sikap )

Ranah afektif berkenaan dengan sikap, nilai- nilai dan apresiasi. Untuk mengetahui hasil belajar ranah afektif ini, instrument yang digunakan adalah lembar observasi, dimana lembar observasi terdapat 5 aspek yang akan dinilai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lam-piran XVIII.

LAMPIRAN INSTRUMEN RANAH AFEKTIF

Mata Pelajaran : Kelas/Semester : Materi : Guru Bidang Studi :

Keterangan :

Kolom sikap diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut: Skor 4 (Sangat Baik) : Apabila melakukan keseluruhan indikator yang

diamati

Skor 3 (Baik) : Apabila melakukan tiga indikator yang diamati Skor 2 (Cukup) : Apabila melakukan dua indikator yang diamati Skor 1(Kurang) : Apabila melakukan satu indikator yang diamati Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Predikat Penilaian Sikap :

SKOR RENTANG NILAI MUTU Ket

1 86-100 SB Sangat Baik

2 76-85 B Baik

3 61-75 C Cukup

Rubrik Penskoran Penilaian Sikap

No Aspek Sikap Indikator Penilaian 1. Percaya Diri - Berani presentasi di depan kelas

- Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan

- Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu

- Tidak mudah putus asa/pantang menyerah

2. Toleransi/Kepedulian - Menghormati pendapat teman

- Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras, budaya, dan gender

- Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya

- Mememaafkan kesalahan orang lain 3. Bekerja Sama - Aktif dalam kerja kelompok

- Suka menolong teman/orang lain - Kesediaan melakukan tugas sesuai

kesepakatan

- Rela berkorban untuk orang lain 4. Disiplin - Datang kesekolah tepat waktu

- Patuh dan taat dengan aturan yang disepakati bersama guru

- Mengerjakan /mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan

- Menyerahkan tugas tepat pada waktunya

5. Tanggung Jawab - Melaksanakan tugas individu dengan baik

- Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan

- Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat

- Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan

3. Hasil Belajar Ranah Psikomotor

Ranah psikomotorik adalah ranah yang berhubungan dengan kemampuan keterampilan atau skill seseorang. Untuk mengetahui hasil belajar penilaian keterampilan ini digunakan lembar observasi. Lembar observasi pada penilaian keterampilan ini dilakukan pada saat siswa belajar.

LAMPIRAN INSTRUMEN RANAH PSIKOMOTOR Mata Pelajaran :

Kelas/Semester : Materi : Guru Bidang Studi :

N

O Nama

Aspek Keterampilan Yang Dinilai

Nilai Akhi r Menyiapka n Mengikut i Mengola h Menyaj i Prosedur 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2

Rubrik penilaian keterampilan No Aspek yang

dinilai

Skor penilaian

1 (kurang) 2 (cukup) 3 (baik) 1. Menyiapkan Bahan dan

alat tidak ada

Bahan dan alat tidak lengkap

Bahan dan alat lengkap 2. Mengikuti prosedur Tidak mengikuti prosedur Mengikuti prosedur tetapi tidak memperhatikan keselamatan kerja Mengikuti prosedur dan memperhatikan keselamatan kerja

3. Mengolah Data tidak lengkap

Data lengkap tetapi tidak terorganisir, atau ada salah tulis

Data lengkap, terorganisir, dan ditulis dengan benar

4. Menyaji Tidak benar atau tidak sesuai dengan tujuan Benar tetapi kurang mencapai tujuan Semua benar sesuai dengan tujuan

Predikat Penilaian Sikap :

SKOR RENTANG NILAI MUTU Ket

1 86-100 SB Sangat Baik

2 76-85 B Baik

3 61-75 C Cukup

4 < 60 K Kurang

Dokumen terkait