• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan tes sebagai instrumen pengumpul data. Tes berbentuk uraian berjumlah enam butir soal yang diujicobakan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk posttest. Tes yang diberikan kepada siswa disesuaikan dengan indikator kemampuan berpikir reflektif matematis dengan memuat tiga indikator yaitu reacting, comparing dan contemplating. Materi soal tes uraian tersebut adalah bangun ruang sisi datar. Soal tes kemampuan berpikir reflektif matematis diberikan kepada kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (Jakarta : Prenadamedia Group, 2015), cet. 4, hal. 162.

Adapun kisi-kisi instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis disajikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis

Kompetensi Dasar

Indikator Kemampuan

Berpikir Reflektif Matematis Indikator Kompetensi No. Soal Mengembangkan kemampuan berpikir reflektif matematis terkait dengan materi bangun ruang sisi datar

Reacting. Menuliskan sifat-sifat yang dimiliki oleh situasi kemudian menjawab permasalahan.

Melukis kubus, balok, prisma, dan limas serta

menyebutkan unsur-unsurnya.

1

Menemukan panjang sisi alas pada sisi tegak

limas segi empat beraturan.

3

Comparing. Membandingkan suatu reaksi dengan prinsip umum atau teori dengan memberi alasan kenapa memilih tindakan tersebut.

Menerapkan rumus volume balok dan volume prisma untuk menyelesaikan masalah

terkait dengan masalah sehari-hari.

2

Membuktikan kebenaran pernyataan

mengenai persamaan volume dua benda.

6

Contemplating. Mendeskripsikan jawaban berdasarkan situasi masalah, mempertentangkan jawaban dengan jawaban lain atau merekonstruksi situasi-situasi.

Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan

luas permukaan limas terkait dengan masalah

sehari-hari.

4

Merancang ukuran bangun ruang jika diketahui salah satu ukuran bidang sisinya.

5

Untuk memperoleh data kemampuan berpikir reflektif matematis diperlukan pedoman penskoran (rubrik penskoran) terhadap jawaban siswa untuk tiap butir soal. Rubrik penskoran mengacu pada pedoman penskoran secara analitik, sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rubrik Penskoran Tes Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa

Indikator Reaksi terhadap soal/masalah Skor

Reacting

Bereaksi dengan perhatian pribadi terhadap situasi masalah dengan cara menuliskan sifat yang dimiliki oleh situasi, kemudian menjawab permasalahan dan jawaban benar.

4

Bereaksi dengan perhatian pribadi terhadap situasi masalah dengan cara menuliskan sifat yang dimiliki oleh situasi, kemudian menjawab permasalahan tetapi jawaban salah.

3

Bereaksi dengan perhatian pribadi terhadap situasi masalah dengan cara menuliskan sifat yang dimiliki oleh situasi, kemudian menjawab permasalahan tetapi tidak selesai.

2

Bereaksi dengan perhatian pribadi terhadap situasi masalah

dengan cara langsung menjawab, tetapi jawaban salah. 1

Tidak ada jawaban 0

Comparing

Mengevaluasi tindakan dan apa yang diyakini dengan cara membandingkan rekasi dengan suatu prinsip umum atau teori, memberi alasan mengapa memilih tindakan tersebut dan jawaban benar.

4

Mengevaluasi tindakan dan apa yang diyakini dengan cara membandingkan reaksi dengan suatu prinsip umum atau teori, memberi alasan mengapa memilih tindakan tersebut tetapi jawaban salah.

3

Mengevaluasi tindakan dan apa yang diyakini dengan cara membandingkan reaksi dengan suatu prinsip umum atau teori tetapi tidak memberi alasan mengapa memilih tindakan tersebut kemudian jawaban tidak selesai.

2

Tidak melakukan evaluasi terhadap tindakan dan apa yang

diyakini dan langsung menjawab tetapi jawaban salah. 1

Contemplating

Menguraikan, menginformasikan jawaban berdasarkan situasi masalah yang dihadapi, mempertentangkan jawaban dengan jawaban lainnya, atau merekonstruksi situasi-situasi dan jawaban benar.

4

Menguraikan, menginformasikan jawaban berdasarkan situasi masalah yang dihadapi, mempertentangkan jawaban dengan jawaban lainnya, atau merekonstruksi situasi-situasi tetapi jawaban salah.

3

Menguraikan, menginformasikan jawaban berdasarkan situasi masalah yang dihadapi, mempertentangkan jawaban dengan jawaban lainnya, atau merekonstruksi situasi situasi tetapi jawaban tidak selesai.

2

Menguraikan, menginformasikan jawaban berdasarkan situasi masalah yang dihadapi dengan langsung menjawaban dan jawaban salah.

1

Tidak ada jawaban 0

Sebelum instrumen tes digunakan dalam penelitian, instrumen tes tersebut diujicobakan terlebih dahulu. Tujuan dari ujicoba instrumen tes adalah agar alat evaluasi yang digunakan dalam penelitian memiliki kualitas yang baik. Kualitas alat evaluasi dapat dilihat dari hasil analisis dari validitas, reliabilitas, indeks kesukaran, dan daya pembeda soal dari instrumen.

1. Validitas

Validitas atau kesahihan menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen yang valid ialah instrumen yang mampu mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.4 Instrumen tes terdiri dari beberapa soal sehingga perlu mencari validitas butir (tiap butir soal). Semakin tinggi koefisien korelasi maka semakin baik validitas alat evaluasi.

4Trianto, Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. I, h.269.

Validitas yang digunakan adalah validitas butir soal dengan menggunakan korelasi product moment sebagai berikut:5

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variable X dan variable Y, dua variable yang dikorelasikan

= Skor butir soal = Skor total

= Banyaknya siswa

Uji validitas instrumen dilakukan untuk membandingkan hasil perhitungan dengan pada taraf signifikansi 5%, dengan terlebih dahulu menetapkan

degrees of freedom atau derajat kebebasan yaitu dk = n-2. Soal dikatakan valid jika nilai , sebaliknya soal dikatakan tidak valid jika nilai

.

Dari 6 butir soal yang diujicobakan dan dilakukan perhitungan validitasnya, semua butir soal dinyatakan valid. Hasil rekapitulasi uji validitas instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis dalam penelitian ini tersaji pada Tabel 3.4:

Tabel 3.4

Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Instrumen Berpikir Reflektif No.

Soal

Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Validitas Keterangan r hitung r tabel 1 Reacting 0,405 0,320 VALID 2 Comparing 0,496 VALID 3 Reacting 0,716 VALID 4 Contemplating 0,567 VALID 5 Contemplating 0,766 VALID 6 Comparing 0,672 VALID

5Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2012),Ed. Revisi, Cet. 5, hal.72.

2. Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas yang diuji pada instrumen ini menggunakan rumus

Alpha:6

Keterangan :

: realibilitas instrumen

: banyaknya butir pernyataan yang valid : jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total

Kriteria koefisien reliabilitas dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut:7

Tabel 3.5

Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Keterangan Derajat reliabilitas sangat tinggi Derajat reliabilitas tinggi Derajat reliabilitas sedang

Derajat reliabilitas rendah Derajat reliabilitas sangat rendah

6Ibid, h. 109.

7Russefendi, Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Eksakta Lainnya, (Bandung : Tarsito), h. 160.

Berdasarkan kriteria koefisien reliabilitas tersebut, nilai = 0,6304 berada pada interval yang artinya instrumen ini mempunyai derajat reliabilitas yang tinggi.

3. Taraf Kesukaran Butir Soal

Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, maka dilakukan uji taraf kesukaran. Untuk menghitung tingkat kesukaran tiap butir soal berbentuk uraian digunakan rumus :8

Keterangan :

P = indeks kesukaran

B = banyaknya siswa yang menjawab benar = poin maksimum seluruh siswa

Menurut ketentuan yang sering diikuti, klasifikasi indeks kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.6:9

Tabel 3.6

Klasifikasi Taraf Kesukaran Nilai P Interpretasi P < 0,30 0,30 ≤ P≤ 0,70 P > 0,70 Sukar Sedang Mudah

Dari enam butir soal instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis yang sudah diujicobakan, diperoleh empat butir soal yang dikategorikan soal sedang, yaitu butir soal nomor 1, 3, 5 dan 6 sedangkan dua butir soal lainnya dikategorikan soal mudah yaitu butir soal nomor 2 dan 4. Berikut ini disajikan

8Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 208.

9Zaenal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 272.

Tabel 3.7 hasil rekapitulasi uji taraf kesukaran instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis dalam penelitian ini.

Tabel 3.7

Hasil Rekapitulasi Uji Taraf Kesukaran Instrumen Berpikir Reflektif

No. Soal

Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis

Tingkat Kesukaran P Kriteria 1 Reacting 0,678 Sedang 2 Comparing 0,822 Mudah 3 Reacting 0,632 Sedang 4 Contemplating 0,737 Mudah 5 Contemplating 0,671 Sedang 6 Comparing 0,395 Sedang 4. Daya Pembeda

Perhitungan daya pembeda soal dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana soal yang diberikan dapat menunjukkan siswa yang mampu dan yang tidak mampu menjawab soal. Perhitungan daya pembeda soal dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus:10

Keterangan:

D : Indeks daya pembeda suatu butir soal

: Banyaknya poin siswa kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya poin siswa kelompok bawah yang menjawab benar : Poin maksimum siswa pada kelompok atas

: Poin maksimum siswa pada kelompok bawah

10Suharsimi Arikunto, op.cit, h. 213.

Dengan klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah seperti yang terlihat pada tabel berikut:11

Tabel 3.8

Klasifikasi Indeks daya Pembeda Nilai D \Interpretasi D < 0,00 0,00 ≤ D < 0,20 0,20 ≤ D < 0,40 0,40 ≤D < 0,70 0,70 ≤D < 1,00 Sangat jelek Jelek Cukup Baik Sangat baik

Berikut ini disajikan Tabel 3.9 rekapitulasi hasil perhitungan uji daya pembeda instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis dalam penelitian ini.

Tabel 3.9

Rekapitulasi Hasil Daya Pembeda

No. Butir Soal

Daya Pembeda D Kriteria 1 0,329 Jelek 2 0,145 Jelek 3 0,237 Cukup 4 0,237 Cukup 5 0,395 Cukup 6 0,316 Cukup

11Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011), h. 389.

Berikut disajikan hasil rekapitulasi dari hasil uji validitas, uji taraf kesukaran, uji daya pembeda soal dan reliabilitas soal pada instrumen tes kemampuan berpikir reflektif matematis siswa pada Tabel 3.10.

Tabel 3.10

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen Tes

No. Soal Indikator Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Validitas Taraf Kesukaran Daya Pembeda Ket.

1 Reacting Valid Sedang Jelek Digunakan,

dengan perbaikan

2 Comparing Valid Mudah Jelek Digunakan,

dengan perbaikan

3 Reacting Valid Sedang Cukup Digunakan

4 Contemplating Valid Mudah Cukup Digunakan

5 Contemplating Valid Sedang Cukup Digunakan

6 Comparing Valid Sedang Cukup Digunakan

Dokumen terkait