• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan selama penelitian adalah sebagai berikut : 1. Instrumen Pra-Penelitian

a. Pengamatan terhadap guru (Observing teacher)

Instrumen observasi pada guru adalah lembar observasi terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran (lampiran 1 halaman 143).

b. Pengamatan terhadap siswa (Observing students)

Instrumen observasi pada siswa adalah lembar observasi terhadap keseluruhann aktivitas siswa di kelas dalam mengikuti proses pembelajaran (lampiran 1 halaman 146).

c. Pengamatan terhadap kondisi kelas (Observing classroom condition) Instrumen observasi pada kelas adalah lembar observasi terhadap aktivitas keadaan di kelas dalam proses pembelajaran (lampiran 1 halaman 147).

d. Wawancara pada guru

Instrumen wawancara pada guru adalah lembar pedoman wawancara (lampiran 7 halaman 239).

e. Wawancara pada siswa

Instrumen pedoman wawancara pada siswa adalah lembar pedoman wawancara untuk memperoleh informasi tentang kinerja guru selama proses pembelajaran akuntansi (lampiran 7 halaman 239).

2. Instrumen Pelaksanaan Tindakan a. Perencanaan (Planning)

(1) Daftar pembagian kelompok (lampiran 12 halaman 295).

(2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) (lampiran 4 halaman 188).

(3) Pre-test dan post-test (lampiran 5 halaman 202). (4) Handout (lampiran 8 halaman 244).

(5) Soal dan Lembar Kerja Siswa (LKS) (lampiran 8 halaman 248). (6) Kuesioner motivasi belajar siswa (lampiran 3 halaman 169). (7) Lembar refleksi siswa (lampiran 2 halaman 162).

(8) Skenario pembelajaran (lampiran 10 halaman 285). b. Observasi

(1) Lembar observasi guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 1 halaman 148).

(2) Lembar observasi aktivitas siswa di kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 1 halaman 150).

(3) Lembar observasi kondisi kelas selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (lampiran 1 halaman 151). c. Evaluasi dan refleksi

(1) Instrumen pedoman wawancara guru (lampiran 7 halaman 239). (2) Instrumen pedoman wawancara siswa (lampiran 7 halaman 239). (3) Instrumen refleksi guru (lampiran 2 halaman 159).

3. Motivasi belajar

Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberi arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa tercapai. Indikator motivasi belajar dapat diuraikan sebagai berikut (Uno,2007:10): (a) adanya hasrat dan keinginan berhasil; (b) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (c) adanya harapan dan cita-cita masa depan; (d) adanya penghargaan dalam belajar; (e) adanya kegiatan menarik dalam belajar; dan (f) adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.

Berikut kisi-kisi motivasi yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.1

Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar

Variabel Indikator No. Pernyataan Positif (+)

No. Pernyataan

Negatif (-) Motivasi a. Adanya hasrat dan

keinginan berhasil

1, 7,10 4,8,11 b. Adanya dorongan dan

kebutuhan dalam belajar

c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

3,6 d. Adanya penghargaan

dalam belajar

14, 16,17 15 e. Adanya kegiatan menarik

dalam belajar

5,20 f. Adanya lingkungan belajar

yang kondusif, sehingga memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik

9,18 19

Penskoran item motivasi dibagi dua, yaitu item positif (favorable) dan item negatif (unfavorable). Dalam pemberian skor, setiap respons positif (sangat setuju dan setuju) akan diberi bobot yang lebih tinggi dari respons negatif (tidak setuju dan sangat tidak setuju). Sebaliknya untuk item unfavorable, respons positif akan diberi skor yang bobotnya lebih rendah daripada respons negatif (Azwar, 2004:26-27). Peneliti mengacu pada pengukuran berdasarkan skala likert sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pemberian Skor pada Kuesioner

Kategori Favorable Unfavorable

Sangat setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak setuju 2 3

Sangat tidak setuju 1 4

Penelitian serupa telah dilakukan oleh Sitarusmi (2011:49) karenanya kuesioner penelitian ini mengadopsi kuesioner yang telah dikembangkan oleh Sitarusmi (2011:49). Berikut ini disajikan rincian hasil pengujian validitas dan reliabilitas (Sitarusmi, 2011:49):

a. Pengujian validitas motivasi belajar (lampiran 9 halaman 266): Tabel 3.3

Rangkuman Pengujian Uji Validitas Motivasi belajar Butir No Nilai r tabel Nilai r hitung Status

1 0,2377 0,407 Valid 2 0,2377 0,302 Valid 3 0,2377 0,514 Valid 4 0,2377 0,493 Valid 5 0,2377 0,478 Valid 6 0,2377 0,288 Valid 7 0,2377 0,257 Valid 8 0,2377 0,414 Valid 9 0,2377 0,304 Valid 10 0,2377 0,485 Valid 11 0,2377 0,303 Valid 12 0,2377 0,518 Valid 13 0,2377 0,565 Valid 14 0,2377 0,652 Valid 15 0,2377 0,259 Valid 16 0,2377 0,562 Valid 17 0,2377 0,485 Valid 18 0,2377 0,504 Valid 19 0,2377 0,393 Valid 20 0,2377 0,384 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data oleh Sitarusmi (2011:49)

Dari tabel 3.3 menunjukkan bahwa dengan jumlah data (n) sebanyak 49 responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai rtabel sebesar 0,2377. Mengingat nilai rhitung > rtabel (0,2377), maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan variabel motivasi belajar adalah valid.

b. Pengujian reliabilitas instrumen motivasi belajar siswa Tabel 3.4

Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items

N of Items

.840 .849 20

Sumber : Data Primer hasil pengolahan data oleh Sitarusmi (2011:50) Dari dua puluh pernyataan motivasi belajar diperoleh nilai Alpha Cronbach’s sebesar 0,840. Mengingat nilai Alpha Cronbach’s > 0,6, maka dengan demikian disimpulkan bahwa instrumen motivasi belajar adalah reliabel (Nunally, 1967 dalam Imam Gozhali, 2006:42).

3. Instrumen Prestasi belajar

Pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan berdasarkan hasil pre-test dan post-pre-test sesuai dengan materi pembelajaran. Pre-pre-test dilaksanakan sebelum pembelajaran, sedangkan pos-test dilaksanakan sesudah pembelajaran. Soal dibuat dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 opsi pilihan jawaban dengan total skor 100. Berikut kisi-kisi soal yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar dalam penelitian ini:

Tabel 3.5 Kisi-kisi Soal

Pre-test dan Post-test Jurnal Penyesuaian

No. Indikator Nomor soal

1. Siswa mampu mendefinisikan pengertian ayat jurnal penyesuaian

1,2,6 2. Siswa mampu membuat jurnal

penyesuaian

Berdasarkan kisi-kisi tersebut disusun soal tes. Pengujian validitas dan reliabilitas soal pre-test dan post-test dilakukan pada siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta kelas XII IPS 2 dengan jumlah siswa 27 siswa pada tanggal 1 Oktober 2012. Soal diberikan pada 2 kelompok siswa: kelompok pertama (14 siswa) mengerjakan soal pre-test dan kelompok kedua (13 siswa) mengerjakan soal post-test secara individual.

a. Rangkuman Uji Validitas dan Reliabilitas Butir soal Pre-test. 1) Pengujian validitas butir soal pre-test (lampiran 9 halaman 272)

Tabel 3.6

Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Pre-test

Butir No Pearson Correlation Sig.(2-tailed)

Nilai r tabel Status

1 0,57547 0,000 0,532 Valid 2 0,603542 0,000 0,532 Valid 3 0,541692 0,000 0,532 Valid 4 0,554417 0,000 0,532 Valid 5 0,554417 0,000 0,532 Valid 6 0,782794 0,000 0,532 Valid 7 0,599645 0,000 0,532 Valid 8 0,68132 0,000 0,532 Valid 9 0,673722 0,000 0,532 Valid 10 0,579847 0,000 0,532 Valid

Dari tabel 3.6 menunjukkan tiap butir soal pre-test memiliki Pearson Correlation lebih besar dari nilai koefisien teoritik rtabel (r = 0,532). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sepuluh butir soal pre-test variabel prestasi belajar siswa valid.

2) Pengujian reliabilitas soal pre-test

Pengujian reliabilitas dilakukan berdasarkan rumus Kuder-Richardson (KR20) (Masidjo, 2006:232-235):

Perhitungan pengujian reliabilitas butir soal pre-test: = ) (

= ) ( =1,111 X 0,734738

Dari kesepuluh butir soal pre-test pada variabel prestasi belajar siswa diperoleh nilai sebesar 0,816. Kategori koefisien reliabilitas tersebut adalah tinggi, mengingat nilai berada pada kisaran nilai 0,816 < ≤ 1,00 (Guilford, 1956:145).

b. Pengujian validitas dan reliabilitas butir soal post-test.

1) Pengujian validitas butir soal post-test (lampiran 9 halaman 274) Tabel 3.7

Rangkuman Hasil Pengujian Uji Validitas Soal Post-test

Butir No Pearson Correlation Sig.(2-tailed)

Nilai r tabel Status

1 0,56329 0,000 0,553 Valid 2 0,769602 0,000 0,553 Valid 3 0,653987 0,000 0,553 Valid 4 0,569298 0,000 0,553 Valid 5 0,657173 0,000 0,553 Valid 6 0,793653 0,000 0,553 Valid 7 0,625325 0,000 0,553 Valid 8 0,637327 0,000 0,553 Valid 9 0,614144 0,000 0,553 Valid

10 0,585219 0,000 0,553 Valid Dari tabel 3.7 menunjukan tiap butir soal post-test memiliki Pearson Correlation lebih besar dari nilai koefisien teoritik r tabel (r = 0,553). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sepuluh butir soal post-test variabel prestasi belajar siswa valid.

2) Pengujian reliabilitas soal post-test

Pengujian reliabilitas dilakukan berdasarkan rumus Kuder-Richardson (KR20) (Masidjo, 2006:232-235):

Perhtungan pengujian reliabilitas butir soal post-test: = ) (

= ) ( =1,111 X 0,7541

Dari kesepuluh butir soal post-test pada variabel prestasi belajar siswa diperoleh nilai sebesar 0,837. Kategori koefisien reliabilitas tersebut adalah tinggi, mengingat nilai berada pada kisaran nilai 0,837 < ≤ 1,00 (Guilford, 1956:145).

Dokumen terkait