• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Mc. Donald (Oemar Hamalik, 2003:158), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Di dalam perumusan ini dapat kita lihat bahwa ada tiga unsur yang saling berkaitan, sebagai berikut : a. Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.

Perubahan-perubahan dalam motivasi timbul dari perubahan-perubahan tertentu di dalam sistem neuropisiologis dalam organisme manusia, misalnya karena terjadi perubahan dalam sistem pencernaan maka timbul motif lapar. Tapi ada juga perubahan energi yang tidak diketahui.

b. Motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal. Mula-mula merupakan ketegangan psikologis, lalu merupakan suasana emosi. Suasana emosi ini menimbulkan kelakuan yang bermotif. Perubahan ini mungkin bisa dan mungkin juga tidak, kita hanya dapat melihatnya dalam perbuatan. Seorang terlibat dalam suatu diskusi, karena dia merasa tertarik pada masalah yang akan dibicarakan maka suaranya akan timbul dan kata-katanya dengan lancar dan cepat akan keluar. c. Motivasi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi

yang bermotivasi mengadakan respons-respons yang tertuju kearah satu tujuan. Respons-respons itu berfungsi mengurangi ketegangan yang disebabkan oleh perubahan energi dalam dirinya. Setiap respons merupakan suatu langkah ke arah mencapai tujuan, misal si A ingin mendapat hadiah makaia akan belajar, mengikuti ceramah, bertanya, membaca buku, dan mengikuti tes.

Dengan demikian dikatakan bahwa motivasi belajar merupakan salah satu faktor psikologis yang mendasari tujuan siswa untuk belajar. Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar juga berperan sebagai sumber keinginan/semangat siswa untuk merasa tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya peningkatan motivasi belajar maka merupakan indikator atas adanya peningkatan dalam prestasi belajar, namun besarnya peningkatan tersebut perlu diuji apakah besarnya peningkatan pada motivasi sejalan dengan besarnya peningkatan prestasi belajar siswa.

2. Unsur-unsur Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mujiono dalam

(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2325403-unsur-unsur-yang-mempengaruhi-motivasi/), menyatakan bahwa unsur-unsur dalam motivasi belajar adalah:

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Dari segi emansipasi kemandirian, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran,

penguatan, hadiah maupun hukuman dapat mengubah kemauan menjadi cita-cita. Cita-cita dapat bertahan dan berlangsung dalam waktu yang sangat lama bahkan seumur hidup.

b. Kemampuan Siswa

Untuk mencapai cita-cita perlu didukung oleh kemampuan. Keinginan untuk menguasai materi pelajaran atau menyelesaikan soal ulangan perlu didukung oleh kemampuan. Kesulitan yang dihadapi perlu diatasi dengan belajar yang lebih giat. Kemampuan akan memperkuat motivasi siswa untuk melaksanakan tugas-tugas selanjutnya.

c. Kondisi Siswa .

Kondisi (keadaan) siswa yang meliputi keadaan jasmani dan rohani, mempengaruhi motivasi belajar siswa. Siswa yang sedang sakit, lapar atau marat akan terganggu motivasi belajarnya. Sebaliknya siswa yang kondisi badannya sehat/fit, kenyang dan gembira, maka akan mudah memusatkan perhatiannya untuk belajar.

d. Kondisi Lingkungan Siswa.

Sebagai warga masyarakat, siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan di sekitarnya. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan dan sosial budaya masyarakat di sekitar. Kondisi sekolah yang indah/asri, pergaulan siswa yang rukun akan memperkuat motivasi belajarnya. Sebaliknya kalau terjadi bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman teman yang nakal, perkelahian antar siswa akan mengganggu motivasi belajar siswa di tempat tersebut.

e. Unsur-unsur Dinamis dalam belajar dan pembelajaran.

Pengalaman siswa akan berpengaruh kepada motivasi belajar dan prilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami perubahan. Lingkungan budaya yang dipengaruhi arus informasi melalui surat kabar, televisi, film dan lain-lain. sudah menjangkau sampai ke pelosok desa. Lingkungan-lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, guru diharapkan melakukan hal-hal sebagai berikut: menyelenggarakan tertib belajar di sekolah dan membina disiplin mampu memanfaatkan kondisi yang dinamis ini untuk memotivasi belajar siswa.

f. Upaya Guru

Upaya guru membelajarkan siswa berlangsung di dalam sekolah maupun diluar sekolah. Upaya pembinaan di sekolah meliputi hal-hal sebagai berikut: (1) menyelenggarakan tertib belajar disekolah, (2) membina disiplin belajar disetiap kesempatan (seperti pemanfaatan

waktu, pemeliharaan fasiltas sekolah), (3) membina belajar tertib pergaulan, (4) membina belajar tertib lingkungan sekolah.

3. Jenis-jenis Motivasi

Motivasi belajar terdiri atas dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Menurut (Hamalik,2003:162-163), jenis-jenis tersebut diuraikan sebagai berikut:

a. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini sering disebut sebagai motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain. Jadi jelaslah, bahwa motivasi intrinsik adalah bersifat riil dan motivasi sesungguhnya atau yang disebut istilah sound motivation.

b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah, medali dan persaingan yang bersifat negatif (sarcasm, ridicule dan hukuman). Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah sebab pelajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Karena itu motivasi terhadap pelajaran itu perlu dibangkitkan oleh guru sehingga para siswa mau dan ingin belajar.

4. Ciri-ciri Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2006:83), motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses).

d. Mempunyai orientasi ke masa depan. e. Lebih senang bekerja mandiri.

f. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

g. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). h. Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah diyakini.

i. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

Dokumen terkait