• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.6 Instrumen Penelitian

Intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jenis intrumen ini dengan cara mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2016). Berikut ini instrumen yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Kuesioner data demografi untuk memberikan gambaran mengenai responden yang meliputi identitas responden (jenis kelamin, usia), fasilitas yang dimiliki responden, jumlah media sosial yang dimiliki responden dan intensitas penggunaan internet.

2. Kuesioner Peran Peer Group

Kuesioner ini mengacu kepada kuesioner yang telah telah digunakan oleh Pradana (2015) sebagai penelitian untuk analisis faktor perilaku cyberbullying

dan telah di uji validitasnya oleh Septiyuni (2015). Kuesioner ini digunakan untuk mengukur persepsi remaja terhadap peran teman sebaya, yang terdiri dari 12 item pernyataan yang di dalamnya terdapat dua aspek yaitu pengaruh baik dan buruk dari teman sebaya. Item favourable untuk mengukur aspek pengaruh

baik ada pada pernyataan (1,2,3,5,6,8,9,12), sedangkan item unfavourable

Skala yang digunakan adalah skala likert dengan empat poin. Pernyataan

favourable sangat setuju (SS) diberikan skor 4, setuju (S) 3 skor, tidak setuju (TS) 2 skor, dan sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 1 sedangkan untuk pernyataan unfavourable sangat setuju (SS) diberikan skor 1, setuju (S) 2 skor,

tidak setuju (TS) 3 skor, dan sangat tidak setuju (STS) diberikan 4 skor. Tabel 4.3 Blue Print Kuesioner Peran Peer Group

No. Aspek Indikator Item Jumlah

Favourable Unfavourable

1. Pengaruh Baik

Peran dari teman

kelompok remaja yang mempengaruhi remaja dalam bersikap dan bertindak sesuai peraturan atau norma yang berlaku.

1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 12

- 8

2. Pengaruh

Buruk Peran kelompok remaja yang dari teman mempengaruhi remaja dalam bersikap dan

bertindak untuk

melanggar peraturan atau norma yang berlaku.

- 4, 7, 10, 11 4

Jumlah 12

Sumber : (Septiyuni, 2015 dalam Pradana, 2015)

Rentang skor untuk kuesioner peran peer group adalah 12-48, dengan skor

terendah 12 dan skor tertinggi 48. Kategorisasi skor dilakukan dengan mencari mean teoritik dan standar deviasi yang menggunakan rumus :

Mean Teoritik = (Skor Teringgi + Skor Terendah) : 2 Standar Deviasi = (Skor Tertinggi – Skor Terendah) : 6 Setelah dimasukkan rumus, maka didapatkan hasil:

Mean Teoritik = 30

Kemudian peneliti menentukan nilai batas bawah dan batas atas dengan menggunakan rumus :

Batas bawah = Mean – 1,0 Standar Deviasi Batas atas = Mean + 1,0 Standar Deviasi

Selanjutnya dimasukkan dalam tabel interval mengacu pada Azwar (2010): Tabel 4.4 Penggolongan Kriteria Skor Berdasar Mean Hipotetik

Interval Kategori X < (µ - 1,0 σ ) Rendah (µ - 1,0 σ) ≤ X < (µ+ 1,0 σ) Sedang (µ+ 1,0 σ) ≤ X Tinggi Sumber : Azwar (2010) Keterangan: µ = Mean σ = Standar Deviasi X = Skor

Maka, didapatkan distribusi nilai persepsi remaja terhadap peran peer group

berdasarkan penghitungan dengan rumus mean dan standar deviasi yang telah tersusun nilai interval. Hasil perhitungan akan dijelaskan pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Kategorisasi Skor Peran Peer Group

Interval Kategori

X < 24 Rendah

24 ≤ X < 36 Sedang

36 ≤ X Tinggi

3. Kuesioner Moral Disengagement

Kuesioner ini menggunakan item Moral Disengagement Scale yang dibuat oleh

Hymel et, all. (2005) dan telah diuji validitas serta digunakan oleh Mayangsari (2015) sebelum digunakan untuk responden. Kuesioner moral disengagement

ini terdiri dari 18 item pernyataan yang memiliki empat dimensi, yaitu:

cognitive restucturing, minimizing agency, distortion of negative consequences,

group, kuesioner moral disengagement ini menggunakan skala likert dengan

empat poin. Pernyataan favourable sangat setuju (SS) diberikan skor 4, setuju (S) 3 skor, tidak setuju (TS) 2 skor, dan sangat tidak setuju (STS) diberikan skor 1 sedangkan untuk pernyataan unfavourable sangat setuju (SS) diberikan skor

1, setuju (S) 2 skor, tidak setuju (TS) 3 skor, dan sangat tidak setuju (STS) diberikan 4 skor.

Tabel 4.6 Blue Print Kuesioner Moral Disengagement

No. Dimensi Indikator Item Jumlah

Favourable Unfavourable 1. Cognitive restucturing Menganggap cyberbullying adalah wajar. 1, 3, 4, 5 2 5 2. Minimizing agency

Tidak bertanggung jawab

atas terjadinya

cyberbullying dengan

melemparkan tanggung

jawab tersebut kepada orang lain/orang yang memiliki otoritas.

6, 7 8 3

3. Distortion of negative consequences

Mengabaikan akibat dari perilaku cyberbullying. 9, 10, 11, 12 - 4 4. Blaming or dehumanizing the victim

Menyalahkan korban dan menganggap cyberbullying

terjadi karena mereka sendiri (korban).

13, 14, 15,

16, 17, 18 - 6

Jumlah 18

Sumber : Hymel et al., (2005) dalam Mayangsari (2015)

Rentang skor untuk kuesioner Moral Disengagement Scale adalah 18-72,

dengan skor terendah 18 dan skor tertinggi 72. Kategorisasi skor dilakukan dengan mencari mean teoritik dan standar deviasi, maka didapatkan hasil:

Mean Teoritik = 45

Selanjutnya dimasukkan dalam tabel interval (Azwar, 2010): Tabel 4.7 Kategorisasi Skor Moral Disengagement

Interval Kategori

X < 36 Rendah

36 ≤ X < 54 Sedang

54 ≤ X Tinggi

4. Kuesioner Perilaku Cyberbullying

Kuesioner ini menggunakan Cyberbullying and Online Aggression Survey Instrument yang dibuat oleh Hinduja & Patchin (2015), dan telah di uji validitasnya oleh Joice (2017) di dalam penelitiannya sebelum digunakan untuk responden. Kuesioner ini dikembangkan untuk mempelajari keterlibatan siswa baik sebagai korban maupun pelaku dengan perilaku cyberbullying. Kuesioner

ini terdiri dari 18 pernyataan dengan 9 komponen mengenai cyberbullying offending (pelaku) dan 9 komponen mengenai cyberbullying victimization

(korban). Skala yang digunakan pada kuesioner ini adalah skala likert dengan

empat poin. Empat jawaban yang dapat dipilih responden yaitu tidak pernah (TP) 0 skor, Satu kali (SK) 1 skor, beberapa kali (BK) 2 skor, dan sering (S) 3 skor.

Tabel 4.8 Blue Print Kuesioner Perilaku Cyberbullying

No. Aspek Indikator Item Jumlah

1. Cyberbullying Offending

Melakukan cyberbullying

yang dapat menyakiti orang lain. 1, 2, 3,4, 5, 6, 7, 8, 9 9 2. Cyberbullying Victimization Mengalami perlakuan

cyberbullying dari orang

lain.

10, 11, 12, 13, 14,

15, 16, 17, 18 9

Jumlah 18

Sumber : Hinduja & Patchin (2015)

Skala ringkasan digunakan untuk menentukan keterlibatan cyberbullying

jawaban dengan nilai mulai dari 0 hingga 3. Oleh karena itu, skala ringkasan untuk cyberbullying offending dan cyberbullying victimization memiliki kisaran 0 hingga 27 berdasarkan tanggapan individu (Hinduja & Patchin, 2015). Skor tertinggi untuk cyberbullying offending dan victimization dari 9 pernyataan

adalah 27, nilai terendah adalah 0. Kemudian, mencari mean teoritik dan standar deviasi, maka didapatkan hasil:

1) Cyberbullying Offending Mean Teoritik = 13,5 Standar Deviasi = 4,5 2) Cyberbullying Victimization Mean Teoritik = 13,5 Standar Deviasi = 4,5

Selanjutnya, dimasukkan dalam tabel interval mengacu pada Azwar (2010). Distribusi skor untuk cyberbullying offending dan victimization berdasarkan

penghitungan dengan rumus mean dan standar deviasi yang telah tersusun nilai interval. Hasil perhitungan akan dijelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 4.9 Nilai interval untuk Cyberbullying Offending dan Victimization

Interval Kategori

X < 9 Rendah

9 ≤ X < 18 Sedang

18 ≤ X Tinggi

Dokumen terkait