BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.5. Pengumpulan data
3.4.2. Instrumen penelitian
Tuntutan Menuntut anak untuk bergabung dalam kelompok sosial yang ditentukan oleh orang tua
5* 6* 2
Menuntut anak untuk mencapai pestasi belajar yang sesuai dengan keinginan orang tua
7* 8* 2
Menuntut anak untuk mandiri secara emosional, sikap dan dalam memecahkan masalah anak 9*, 11* 10, 12* 4
Komunikasi Orang tua tidak pernah memberikan penjelasan tentang „alasan‟
membuat suatu peraturan dan tidak pernah
meminta pendapat anak tentang aturan yang berlaku 13*, 15 14, 16 4 Lebih sering mengeluarkan kalimat perintah dan „kalimat negatif‟ untuk membuat anak patuh
Pengasuhan (suasana psikologis)
Anak merasa orang tua mendidik dengan „keras‟ karena lebih banyak tuntutan daripada kasih sayang, perhatian dan pengertian 19*, 21*, 23* 20*, 22*, 24 6
2. Authoritatif Kontrol Orang tua menetapkan aturan dengan cara berdiskusi bersama anak
25* 26* 2
Orang tua memberikan reward dan hukuman secara seimbang untuk membuat anak patuh
27* 28* 2
Tuntutan Mengarahkan anak untuk bergabung atau bergaul dengan kelompok sosial yang baik
29* 30* 2
Memaksimalkan potensi dan kemampuan dalam mencapai prestasi dan cita-cita anak dengan motivasi positif
31* 32* 2
Memberi motivasi dan arahan kepada anak untuk mampu mandiri secara emosional, sikap dan dalam memecahkan masalah anak 33*, 35* 34*, 36 4
Komunikasi Orang tua memberikan penjelasan tentang „alasan‟ membuat suatu aturan dan meminta pendapat anak tentang aturan yang ditentukan tersebut 37, 39* 38*, 40* 4
Lebih sering memberikan kalimat-kalimat motivasi positif untuk membuat anak patuh
41* 42*
Pengasuhan (suasana psikologis)
Anak merasa orang tua mendidik anak dengan bijaksana karena lebih banyak perhatian, kasih sayang dan pengertian
43*, 45, 47* 44*, 46*, 48* 6
daripada tuntutan dan hukuman
3. Permisif memanjakan
Kontrol Tidak ada aturan yang ditetapkan orang tua, anak lebih berkuasa dibandingkan orang tua
49* 50 2
Banyak memberikan reward, tidak pernah memberikan hukuman atau konsekuensi
51* 52* 2
Tuntutan Membebaskan anak untuk bergabung dengan kelompok sosial
manapun
53* 54* 2
Orang tua membebaskan anak untuk meraih prestasi atau tidak
55 56* 2
Orang tua melayani semua kebutuhan anak (tidak dididik mandiri), baik secara emosional, sikap dan dalam memecahkan masalah anak 57, 59* 58*, 60 4
Komunikasi Orang tua memberikan perhatian dan kasih sayang yang berlebihan dan memberikan kebebasan kepada anak untuk berbuat sesuka hati
61* 62* 2
Pendapat anak harus selalu didengarkan oleh orang tua, karena orang tua takut anaknya akan merajuk
63 64*
Pengasuhan (suasana psikologis)
Anak sering merasa bosan di rumah oleh karena itu mereka bebas melakukan apapun, karena orang tua mereka akan menurut pada
65*, 67*
66, 68*
mereka 4. Permisif tidak
peduli
Kontrol Tidak ada aturan yang ditetapkan orang tua, orang tua tidak perduli kepada anak
69* 70* 2
Tidak pernah memberikan reward ataupun hukuman untuk anak, orang tua tidak perduli
71* 72 2
Tuntutan Orang tua memberikan kebebasan kepada anak dalam memilih
lingkungan sosial, dalam hal prestasi dan dalam membuat keputusan, karena orang tua tidak perduli 73*, 75, 77* 74, 76, 78* 6
Komunikasi Orang tua tidak pernah perduli dengan
permasalahan anak dan tidak pernah menunjukkan perhatian dan kasih
sayangnya 79, 81* 80, 82* 4
Orang tua tidak pernah mendengarkan pendapat atau keluh kesah anak
83* 84 2
Pengasuhan (suasana psikologis)
Anak berbuat sesuka hati, karena orangtua mereka tidak perduli 85*, 87 86*, 88 4 Jumlah 88
Cat : * item valid
Untuk mengukur attachment style, peneliti menggunakan teori internal working model anak, menggunakan empat dimensi perlakuan ibu terhadap anak yaitu sensitivity – insentivity, acceptance – rejection, cooperation – interference dan accessibility – ignoring (Ainsworth dalam Maccoby, 1985). Empat dimensi
perlakuan ibu tersebut membentuk tiga attachment style yaitu secure attachment, anxious avoidant attachment, dan anxious resistant attachment (Ainsworth dalam Bowlby, 1988).
Tabel 3.3
Skala attachment style
No. Attachment style
Dimensi Indikator Nomor aitem Jmh
Fav UnFav
1 Secure attachment
Sensitivity Ibu responsif terhadap isyarat-isyarat dan komunikasi anak
1* 2* 2
Ibu mampu melihat sesuatu dari sudut pandang anak 3*, 4* 5*, 6* 4 Ibu mampu menginterpretasikan isyarat-isyarat anak dengan benar 7* 8 2
Ibu memberikan respon yang tepat sesuai dengan isyarat dan komunikasi anak
9* 10* 2
Accessibility Ibu mudah didekati anak dan peduli dengan anak
11* 12* 2
Ibu mampu menangkap isyarat komunikasi dan kebutuhan anak walau sedang sibuk
13* 14* 2
Ibu mampu menangkap isyarat kebutuhan anak walau jarak jauh
Acceptance Ibu menerima ikatan dengan anak melalui perawatan terhadap anak
17* 18* 2
Ibu menikmati pada saat suasana hati anak
menyenangkan dan tidak merasa terganggu pada saat suasana hati anak tidak menyenangkan
19 20* 2
Cooperation Ibu menaruh minat pada otonomi anak
21 22* 2
Ibu menghindari situasi yang dapat
menghentikan aktivitas anak atau menggunakan kontrol secara langsung
23* 24* 2
2 Anxious avoidant attachment
Insensitive Ibu mengintervensi dan mengawali interaksi hanya berdasarkan harapan, suasana hati dan aktivitasnya sendiri
25 26* 2
Ibu mendistorsi komunikasi dari
anaknya dan sering tidak meresponnya
27* 28* 2
Rejecting Ibu secara konsisten menolak anaknya
29* 30* 2
Ibu mempunyai perasaan marah yang melebihi rasa kasih sayangnya terhadap anak
31* 32* 2
Ibu mudah menyatakan secara terbuka pada anak bahwa dirinya menjengkelkan atau mengganggunya, 33*, 34 35*, 36* 4
menciptakan suasana yang tidak enak terhadap anak
Ibu sering menolak keinginan atau harapan anak
37* 38* 2
Ibu sering memarahi atau mengomeli anak
39* 40* 2
3 Anxious resistant attachment
Interfering Ibu memaksakan keinginan pada anak dengan sedikit
memperhatikan suasana hati dan aktifitas tertentu anak
41 42* 2
Ibu berusaha untuk membentuk anak berdasarkan standar dirinya
43 44* 2
Ignoring Ibu sering tidak mengenali atau mempedulikan isyarat kebutuhan anak dan komunikasi anak 45* 46* 2 Ibu kurang memperhatikan aktivitas anak 47* 48* 2 Ibu cenderung melupakan anak 49* 50* 2 Ibu hanya memperhatikan anak pada saat saat tertentu
51* 52* 2
JUMLAH TOTAL 52
Untuk mengukur kemampuan berpikir kritis (critical thinking) instrumen diadaptasi dari Critical Thinking TestForm X jilid I(1969). Tes ini merupakan tes penalaran yang disusun oleh Robert H. Ennis dan Jason Millman (Takwin, 1997) dan digunakan sebagai alat tes berpikir kritis. Tes ini dapat digunakan untuk tingkat pendidikan grade 10 ke atas atau setara dengan tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) dan seterusnya. Tes ini terdiri dari tes-tes penalaran yang menggunakan hukum-hukum logika dasar, sama seperti yang sudah dibahas oleh peneliti pada bab 2, sebanyak 6 aitem contoh soal dan 72 aitem soal dengan bentuk soal yang sama. Waktu untuk menyelesaikan tes ini adalah 50 menit.
Tabel 3.4
Cornell Class Reasoning Test Form X
Proposisi Logis Jenis penalaran Nomor item Jumlah
1 Premis Induktif 10*, 11, 16, 17*, 22, 24*, 28, 30, 33*, 35*, 37*, 41, 45, 49*, 52*, 55*, 73 17 Deduktif 8*, 29*, 38*, 39* 4 2 Premis Induktif 7, 13*, 19, 25, 31*, 40*, 51*, 59, 64, 65*, 68, 70, 72*, 76* 14 Deduktif 9*, 12*, 14*, 15, 18*, 20, 21, 23*, 26*, 27*, 32, 34*, 36, 42*, 43*, 44*, 48, 53*, 57*, 62, 66, 67, 71, 75*, 77* 25 3 Premis Induktif 46, 50, 56*, 61, 78* 5 Deduktif 47*, 54, 58*, 60*, 63, 69*, 74* 7 72