• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Wawancara Bauran Promosi

No Dimensi Indikator Item

Kepala Sekolah & Guru

Orang Tua & Murid 1 Periklanan 1.1Brosur 1.2Spanduk 1.3Media eletronik 1,2,3,4,5 6,7,8,9 10,11 1,2,3, 4

2 Publisitas 2.1 Porseka (pekan

olahraga, seni dan pramuka) 2.2 Perlombaan & Pementasan Kegiatan Khusus Pesantren 11,12,13,14,15 16,17 5,6,7 3 Personal Selling

3.1 Penjualan antar personal 3.2 Pengaruh internal SDM 18,19,20,21 22,23,25,26 8,9,10 11,12 4 Sales Promotion 4.1 Memperlihatkan kegiatan keseharian santri dan juga sarana dan prasarana pesantren 4.2 Menginformasikan jadwal kegiatan rutinitas

21,22

serta kegiatan tambahan santri 4.3 Menjelaskan sarana-prasarana penunjang kegiatan santri 25

31

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqien 1. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien

a. Nama Sekolah : Pondok Pesantren Darul Muttaqien b. Status Sekolah : Swasta

c. Alamat Sekolah: Jalan Raya Jakarta Bogor KM 41 Po Box 25 Desa : Jabon Mekar

Kecamatan : Parung Kabupaten : Bogor Provinsi : Jawa Barat Telepon : (0251) 8616212

d. Pimpinan : KH. Mad Rodja Sukarta e. Kep. Sek MTs : Abdullah Hudri,S.S f. Kep. Sek MA : Hendrizal Rasyid,S.S

2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Darul Muttaqien Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri sebagai lembaga pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan dengan pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar (alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan Pesantren Darul Muttaqien + 8 ha. Niat pemberian tanah wakaf sebagaimana pernah disampaikan Alm. H. Mohamad Nahar agar didirikan lembaga pendidikan

Islam (pondok pesantren) yang standar, baik dari segi kualitas pendidikannya, pelayanan maupun manajemen pengelolaannya. Niat ini muncul sebagai rasa keprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataan lulusan pesantren belum memiliki kualitas yang standar, masih jauh dari harapan. Dari rangkaian sejarah berdirinya, maka awalnya Darul Muttaqien berafiliasi pada Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Namun berdasarkan pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengan kemandirian dan efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darul Muttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H. Mohamad Nahar sebagai ketua. Terkait dengan pengunduran diri H. Mohamad Nahar, maka berdasarkan rapat anggota yayasan M. Lutfi Nahar, SE resmi menjadi ketua yayasan yang baru menggantikan ketua lama terhitung sejak tanggal 27 Oktober 2002 sampai sekarang. Sejak berdirinya, dari tahun ke tahun Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan baik dari segi kualitas maupun kualitas. Hingga saat ini kegiatan pendidikan yang dikembangkan Pesantren Darul Muttaqien meliputi : TK Islam, SD Islam Terpadu, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Pesantren Salafiyah serta TPA. Bahkan tahun ini (2006) sedang dirintis jenjang pendidikan SMPIT dan Diniyah Awaliyah. Semoga harapan wakif menjadi kenyataan, bahwa Darul Muttaqien menjadi lembaga pesantren yang berkhidmat kepada ummat dengan mendidik generasi bangsa.

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien 1. Visi Pondok Pesantren Darul Muttaqien

“Dalam rangka menyiapkan generasi muslim yang berkualitas,

Pondok Pesantren Darul Muttaqien menerapkan Pendidikan Islam Terpadu dengan pendekatan “learning process” serta berkomunikasi berbahasa Arab dan Inggris melalui manajemen terpadu dan peningkatan hubungan

2. Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien

Untuk mencapai Visi tersebut, maka Pondok Pesantren Darul Muttaqien mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a.Menerapkan Manajemen terpadu

b.Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu

c.Menggunakan Bahasa Arab dan Inggris dalam berkomunikasi

d.Mengembangkan dan meningkatkan jaringan kerjasama e.Meningkatkan hubungan kekeluargaan

f.Menerapkan “learning process” yang mendorong kreatifitas dan kemandirian

g.Mengembangkan potensi-potensi yang dapat digunakan sebagai sumber dana

3. Program-Program Utama Menerapkan Manajemen Terpadu

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia b. Menyempurnakan struktur organisasi

c. Meningkatkan produktifitas kerja

d. Membuat dan menerapkan sistem kerja yang mendorong pada terpenuhinya kepuasan pengguna

e. Menata dan melengkapi sarana dan prasarana Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu

f. Menerapkan Kurikulum Terpadu

g. Menciptakan suasana islami yang dapat mengembangkan keharmonisan aspek, intelektual, emosional dan ketrampilan

Menggunakan Bahasa Arab Dan Inggris Dalam Komunikasi h. Meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris i. Menciptakan situasi yang mendorong penggunaan bahasa

Mengembangkan Dan Meningkatkan Hubungan Kerjasama (Networking)

Meningkatkan Hubungan Kekeluargaan

j. Membangun iklim yang mendorong terciptanya suasana kekeluargaan

Menerapkan Learning Process

k. Menciptakan suasana yang memicu terjadinya Learning Process

Mengembangkan Potensi-Potensi Yang Dapat Digunakan Sebagai Sumber Pendanaan

l. Meningkatkan potensi penggalian dana baik internal maupun eksternal

4. Jumlah Santri dan Latar Belakang

Seiring dengan perkembangannya, saat ini santri yang belajar di TMI Pondok Pesantren Darul Mutatqien + 517 santri. Mereka berasal dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara (jelasnya lihat bagan). Santri yang belajar di Darul Muttaqien. Berasal dari orang tua dengan beragam pekerjaan dan latar belakang organisasi. Secaraa garis besar, wali santri adalah pengawai pemerintahan dan wiraswasta dengan afiliasi Nahdatul Ulama untuk organisasi keislaman. Tapi ada juga sebagaian yang berasal dari organisasi Muhammadiyah, PUI, DDII dll.1

Tabel 4.1

Statistik Penyebaran Santri Darul Muttaqien

1

Data Tata Usaha DM tahun 2011

No Asal Daerah Jumlah (%) Ket 1 JABODETABEK 30 %

5. L ingk unga n Pesa ntre n a. B

udaya Masyarakat Jabon Mekar

Transition Culture, mungkin itulah istilah yang pas untuk menggambarkan akar budaya masyarakat Jabon Mekar. Budaya Transisi, Daerah Transisi, wilayah Peralihan, atau daerah abu-abu banyak istilah yang bisa diberikan tapi dengan makna yang sama. Jabon Mekar adalah pertemuan budaya-culture Sunda, Betawi dan Jawa. Disparitas budaya tersebut membuat ketidakjelasan suku,budaya, seni dan bahasa yang digunakan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penduduk yang saat ini tinggal di Jabon Mekar berasal dari 3 suku yang berbeda, Penduduk Sunda adalah mayoritas hampir sama dengan penduduk yang menganut adat Betawi sedangkan Penduduk Jawa adalah pendatang yang bekerja atau membuka usaha. Saat ini pendatang dari Padang dan Batak juga banyak yang bermukim di Jabon Mekar.2

b. Hubungan Darul Muttaqien dengan Masyarakat

Pesantren adalah lembaga pengkaderan generasi pejuang. Keberadaan pesantren di masyarakat harus memberi nilai tambah dan nilai keberkahan pada penduduk. Darul Muttaqien sesuai visi

2

Data Tata Usaha DM tahun 2011

3 Jawa Tengah, DIY 15 % 4 Jawa Timur 13 % 5 Bali, Nusa Tenggara 8 %

6 Sumatera 19 %

7 Kalimantan 2 %

8 Sulawesi 3 %

dan misinya adalah lembaga yang harus memberi nilai positif pada masyarakat. Saat ini sinergi yang terbangun antara Darul Muttaqien dengan masyarakat diantaranya keterlibatan masyarakat dalam proses pemeliharaan keamanan pesantren, pemeliharaan kebersihan lingkungan pesantren, pembangunan sarana pesantren, pencucian pakaian santri dan banyak lagi hal lain yang melibatkan masyarakat. Dari sinergi tersebut, keberadaan pesantren di tengah-tengah masyarakat Jabon Mekar selalu berkeinginan memberi nilai tambah pada masyarakat.

Dokumen terkait