• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi bauran promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Strategi bauran promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

M. AGUNG PRATAMA 1110018200074

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Darul

(Berdasarkan Prestasi Ekstrakurikuler)" di susrtn oleh M. Agung Pratama,

NIM

1110018200074, Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu

Taroiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta"

Telah melalui proses birnbingan dan <iinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang

berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, April2015

Yang menyatakan,

Dosen Pembimbing

Dra. Nurdelima \Yaruwu. M.Pd

(3)

Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus Ujian Munaqosah pada

tanggal

28

April

2015 dihadapan Dewan penguji.

oleh karena

itu,

penulis

memperoleh gelar S.Pd dalam bidang Manajemen pendidikan.

Jakarta, 28 April2015

Panitia Ujian Muaqosah

Ketua Panitia (ketua

Prodi)

Tanggal Dr.Hasyim Asy'ari.

M.Pd

o t

Nrp. 1966100e 19e303

I

004

._>../.-.4p.!.!

tb

Penguji

I

Dr. Fathi Ismail. MM

NIP. 194910t2197803 1 003

Penguji

II

Dr.Hasvim Asy'ari. M.Pd

NrP. 19661009 199303

I

004

8l

/6

*ti

(4)

Nama

Nim

Jurusan

Judul skripsi

M. Agung Pratarrra

1 1 10018200074

Manajemen Pendidikan

Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien

J.

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan unuk memenuhi

salah satu persayaratan memperoleh gelar 51

di UIN

Syarif Hidayatullah

Iakarta.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya

ini bukan karya

asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku dari UIN Syarif Hidayatultah Jakarta

Jakarta,20 April 2015

(5)

i

M. Agung Pratama 1110018200074. Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Skripsi, Jakarta: Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. April 2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya. Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran

Jenis metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif, instrumen pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen : observasi awal, dokumentasi serta wawancara kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan dan orang tua serta murid Pondok Pesantren Darul Muttaqien. Setelah mendapatkan data yang diperlukan penulis, data dideskripsikan lalu dianalisis.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukan bahwa promosi yang dilakukan oleh pesantren Darul Muttaqien telah terlaksana dengan baik. Strategi yang digunakan dalam promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien berdasarkan bauran promosi yang tersedia berjalan dengan baik meski tanpa ada perencanaan serta program khusus pada setiap kegiatan bauran promosi yang dilakukan.

(6)

ii

Darul Muttaqien. Thesis, Jakarta: Program Management Studies Faculty of Education and Teaching Tarbiyah, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta. April 2015

This study aims to determine the Promotion Mix Strategy Pondok Pesantren Darul Muttaqien Strategy is a comprehensive unified and integrated plan linking an organization's internal strengths with the opportunities and threats external environment. Promotion is the flow of information or persuasion in one direction are made to direct a person or organization to act that created the exchange in marketing

This type of method is carried out in this study is a qualitative research, using descriptive analysis approach, using research data collection instruments instruments: initial observation, documentation and interview principals, vice principals field of student and parents as well as students Pondok Pesantren Darul Muttaqien. After getting the necessary data the authors, the data is described and analyzed.

Results of research conducted by the authors showed that the campaign carried out by Darul Muttaqien schools have done well. The strategy used in the promotion of Pondok Pesantren Darul Muttaqien based promotion mix available goes well though without any planning and special programs on any activities undertaken promotional mix.

(7)

Sempurna. Ungkapan sholawat serta salam tertuju kepada Rasulullah SAW Insan

termulia yang telah menghabiskan waktu untuk menuntun umat pengikutnya ke

arah keselamatan hidup. Adapun benar skripsi sulit dapat terwujud manakala

penulis tidak dapat bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak, baik berupa saran

maupun kritik, serta bantuan yang bersifat moril maupun materiil. Karena itulah

sepatutnya di ucapkan terima kasih yang tak terhingga, terutama penulis tujukan

kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Hasyim Asy’ari, M. Pd., Ketua program studi Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd., Dosen Pembimbing yang dengan penuh

kesabaran dan penuh perhatian, ketelatenan, dalam memberikan bimbingan

serta arahan dalam penulisan skripsi ini, dan terima kasih yang

sebesar-besarnya atas waktu yang diluangkannya. Semoga Allah SWT memberikan

kesehatan dan kebaikannya dibalas dengan berlipat ganda.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya

program studi Manajemen Pendidikan yang dengan ikhlas menyumbangkan

ilmunya selama penulis mengikuti perkuliahan. Semoga ilmu yang diberikan

dapat menjadi bekal bagi penulis.

5. Bapak Hendrizal Rasyid S.S, Kepala Sekolah MA beserta staff guru Pondok

Pesantren Darul Muttaqien Kabupaten Bogor. yang telah bersedia memberikan

izin, tempat dan informasi kepada penulis.

6. Bapak Abdullah Hudri S.S, Kepala Sekolah MTs beserta staff guru Pondok

Pesantren Darul Muttaqien Kabupaten Bogor. yang telah bersedia memberikan

(8)

8. Adikku tersayang terima kasih karena tak henti-hentinya memberikan

dorongan baik materiil, moriil dan spirituil, serta doa dan kasih sayang yang

tiada tara, dengan segenap cinta dan buktiku, kupersembahkan karya kecilku

ini untuk kalian orang-orang tercinta.

9. Sahabat-sahabat terbaikku Ilham Firdaus, M. Rizky, Alfin Ramadhandy, yang

senantiasa menemani penulis dalam susah maupun senang. Sukses untuk kita

semua. Amiin

10.Teman-teman seperjuangan program studi Manajemen Pendidikan 2010,

khususnya teman-teman terbaikku Yandri Firmansyah, M. Barry Febriandi,

M. Ridwan, Rezky Fahman, Badrussalam, M. Aby Farhan, Alwan Nahrowi,

Ramonda, Faiz Izzat muttaqien, Dhiza namira, Popy lukitawati, Ayunda.

Terima kasih telah menemani penulis dalam suka maupun duka, terima kasih

telah menjadi sahabat terbaik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang tidak bisa disebutkan

satu persatu hingga skripsi ini terselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan

menjadi amal soleh yang memperberat timbangan kebaikan kita di akhirat kelak.

Kritik, saran dan ide senantiasa penulis terima dengan suka cita. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amiin.. Sekian dan terima kasih.

(9)

iii

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Identikasi Masalah ... 5

C.Pembatasan Masalah ... 6

D.Perumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Definisi Strategi ... 7

B. Proses Perencanaan Strategi ... 8

1. Penetuan Misi dan Tujuan ... 8

2. Pengembangan Profil ... 9

3. Analisa Internal Sekolah ... 9

4. Analisa Lingkungan Eksternal ... 9

5. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi ... 9

6. Pembuatan Keputusan Strategi ... 9

7. Pengembangan Strategi Sekolah ... 10

8. Implementasi strategi ... 10

9. Peninjauan Kembali dan Evaluasi ... 10

C. Pengertian Promosi ... 10

D. Bauran Promosi ... 12

1. Periklanan ... 12

a. Fungsi Periklanan... 13

b. Media-media Periklanan ... 15

2. Personal Selling ... 16

3. Promosi Penjualan(Sales Promotion) ... 18

4. Publisitas/ Hubungan Masyarakat... 20

(10)

iv

4. Memilih Saluran Komunikasi ... 23

5. Menentukan Anggaran Promosi ... 24

F. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 26

B. Metode Penelitian ... 26

C. Teknik Pengumpulan Data ... 27

D. Teknik Analisa Data ... 28

E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqien ... 31

1. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien ... 31

2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Darul Muttaqien ... 32

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien ... 32

a. Visi Pondok Pesantren Darul Muttaqien... 32

b. Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien ... 33

c. Program-Program Utama ... 33

4. Jumlah Santri dan Latar Belakang ... 34

5. Lingkungan Pesantren ... 35

a. Budaya Masyrakat Jabon Mekar ... 35

b. Hubungan Darul Muttaqien dengan Masyarakat ... 35

B. Deskripsi dan Analisa Data ... 36

1. Periklanan ... 36

a. Brosur ... 36

b. Spanduk... 38

c. Media Elektronik ... 40

2. Publisitas ... 42

a. Porseka (Pekan Olahraga Seni dan Pramuka ... 42

(11)

v

5. Langkah-langkah Strategi Promosi ... 52

a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran ... 52

b. Menentukan Tujuan Promosi ... 53

c. Merancang Pesan ... 53

d. Memilih Saluran Komunikasi ... 54

e. Menentukan Anggaran Promosi ... 54

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA

(12)

1

Pondok Pesantren Darul Muttaqien merupakan salah satu Pondok

Pesantren yang terletak di daerah Jawa Barat lebih tepatnya di daerah Parung,

Bogor. Sebagai sebuah langkah dalam mencapai tujuan tentunya pesantren

harus memiliki sebuah objek atau dalam hal ini santri untuk menjalankan

proses pembelajaran dan juga untuk mengembangkan sekolah dan untuk

mendapatkan hal tersebut hal pertama yang harus dilakukan sekolah adalah

promosi terhadap apa saja yang dimiliki oleh sekolah dan juga kelebihan

yang dapat ditawarkan oleh sekolah jika orang tua menyekolahkan anaknya di

sekolah tersebut.

Promosi yang dilakukan pesantren dapat dilakukan melalui berbagai

macam media atau berbagai macam cara hal ini dapat dengan mudah

dilakukan akan tetapi yang menjadi persoalan adalah apa isi dari promosi

tersebut apakah dapat membangkitkan minat siswa dan orang tua siswa untuk

sekolah dan menyekolahkan anaknya di tempat tersebut atau malah

sebaliknya. Biasanya promosi berisi hal-hal yang merupakan kelebihan

pesantren dan juga keuntungan yang didapat jika menyekolahkan anaknya di

pesantren tersebut. Dalam hal ini pesantren biasanya memberikan penjelasan

mengenai berbagai macam prestasi yang dimiliki dan juga berbagai macam

kegiatan baik yang memiliki hubungannya dengan kurikulum atau juga yang

bersifat membina sifat kedewasaan dari peserta didik.

Setiap hal yang dimiliki pesantren terutama yang berkaitan mengenai

keunggulan pesantren dapat dijadikan sebagai bahan untuk promosi pesantren

dalam memasarkan jasa pendidikan. Hal-hal tersebut pasti dapat menarik

minat calon santri baru dan juga orang tua mereka ketika mencari sebuah

pesantren yang cocok untuk perkembangan putra/putrinya. Dengan

(13)

mumpuni maka pilihan akan pesantren tersebut merupakan pilihan yang

sangat bijak karena nanti pada usia dewasa ketika siswa tersebut keluar dari

sekolah siswa tersebut telah memiliki sebuah kompetensi yang cukup baik

dan dapat dengan mudah menghadapi persaingan di masyarakat.

Pesantren dalam hal promosi telah memanfaatkan banyak saluran di

antaranya dengan memanfaatkan bauran promosi yang tersedia seperti

pembuatan dan penyebaran brosur, periklanan melalui media elektronik,

penempatan PSB secara khusus, pejualan secara pribadi, publisitas kepada

masyarakat sekitar serta penjualan melalui sales promotion. Melalui

bauran-bauran promsi inilah pesantren berusaha berkomunikasi serta membujuk

masyarakat luas untuk mempercayakan anaknya sekolah di pesantren ini.

Promosi pesantren merupakan langkah nyata yang dilakukan oleh

pesantren untuk memperkenalkan apa yang dimiliki oleh pesantren sehingga

prestasi yang menjadi kebanggaan pesantren selama ini mampu

dipublikasikan secara umum dan masyarakat secara luas mengetahui apa saja

kelebihan yang dimiliki oleh pesantren tersebut. Jika dilihat dari bauran

promosi yang meliputi periklanan, personal selling (penjualan pribadi),

promosi penjualan serta publisitas atau hubungan masyrakat maka dapat di

lihat bahwa promosi yang dilakukan oleh pesantren Darul Muttaqien dapat

dikatakan masih belum maksimal seperti dalam hal publisitas atau hubungan

masyrakat dalam hal ini pesantren hanya mampu melakukan promosi di

wilayah sekitar pesantren saja, begitu juga dalam hal periklanan di media

elektronik, website dan juga media sosial lainnya.

Selama ini promosi yang dilakukan cukup banyak menarik calon santri

baru, itu terlihat dari jumlah calon santri yang mendaftar selalu memenuhi

kuota yang di sediakan bahkan terkadang melebihi kuota. Selain itu di lihat

dari waktu pendaftaran calon santri baru yang biasanya di selenggarakan

mulai dari bulan desember hingga juni target kuota itu sendiri sudah

(14)

pihak pondok tidak mau kelebihan kuota terlalu banyak. Promosi yang

dilakukan lebih banyak kepada pengenalan apa saja yang ditawarkan

pesantren untuk santri yang belajar di pondok ini selain itu juga ada kelebihan

pesantren seperti dari sarana dan prasarana yang di tawarkan, kualifikasi guru

yang mengajar dan juga prestasi-prestasi yang telah didapat oleh pesantren.

Semua hal itu hanyalah untuk menginformasikan kepada masyarakat dan juga

calon santri baru bahwa pesantren memiliki keunggulan dalam beberapa

bidang dan bisa menjadi pertimbangan untuk mendaftarkan putra-putrinya

untuk sekolah di pesantren ini.

Berbagai macam kelebihan yang di miliki oleh pesantren selalu menjadi

bahan promosi yang menjanjikan karena menawarkan keunggulan serta

menawarkan hal-hal yang memiliki nilai lebih untuk menjadi bahan

pertimbangan calon santri baru beserta orang tuanya. Biasanya pesantren

dalam membuat sebuah hal yang berkaitan dengan periklanan selalu

menyertai beberapa hal seperti daftar prestasi yang dimiliki pesantren baik

secara kegiatan akademik maupun kegiatan ekstrakurikuler, ketersediaan

sarana dan prasaran pendukung kegiatan belajar maupun kegiatan keseharian

santri, jadwal kegiatan keseharian santri, kegiatan santri selain kegiatan

pelajaran rutin di sekolah seperti kegiatan ekstrakurikuler maupun kegiatan

yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan lainnya. Hal-hal tersebut menjadi

sebuah senjata khusus bagi pesantren karena memang pendidikan pesantren

berbeda dengan pendidikan diluar sehingga kelebihan-kelebihan ini dapat

menjadi pertimbangan khusus ketika seorang calon santri baru mencari

pondok yang tepat untuk tumbuh kembangnya.

Setiap kegiatan bauran promosi yang dilakukan oleh pesantren tidak

pernah ada perencanaan baik secara tertulis maupun perencanaan secara

jangka pendek ataupun jangka panjang. Semua kegiatan promosi yang

dilakukan hanya berdasarkan kegiatan rutinitas pondok dalam rangka

penerimaan santri baru. Semua kegiatan bauran promosi yang dilakukan baik

(15)

sekedar pemberitahuan kepada khalayak umum bahwa pesantren siap

menerima santri baru untuk tahun ajaran selanjutnya. Kegiatan-kegiatan

bauran promosi bisa dibilang hanya berjalan sesuai dengan kebutuhan yang

ada pada saat itu tanpa ada strategi khusus ataupun rancangan khusus karena

memang tidak ada agenda khusus mengenai kegiatan promosi ini. Contohnya

saja kegiatan penyebaran brosur yang bisa dibilang hanya sekedar penyediaan

di tempat PSB tanpa ada tujuan tempat khusus penyebaran serta tanpa ada

kegiatan khusus dalam penyebarannya.

Kegiatan-kegiatan bauran promosi mempunyai cara yang sama yaitu tidak

ada strategi khusus dalam pelaksanaannya karena memang tidak ada kegiatan

promosi khusus yang direncanakan maupun yang di di agendakan oleh

pesantren, semua kegiatan-kegiatan yang bisa dibilang merupakan kegiatan

promosi biasanya hanya dilakukan sebagaiman kegiatan itu pada umumnya.

Seperti kegiatan apel tahunan sebagaimana pengamatan saya selama ini

kegiatan ini merupakan salah satu ajang kegiatan promosi pesantren yang

dapat meningkatkan citra pesantren maupun dapat meningkatkan nilai jual

pesantren kepada masyarakat luas akan tetapi kegiatan ini hanya dilakukan

sebagai kegiatan rutinitas tahunan pesantren tanpa dimasukan ataupun di

rencanakan sebagai salah satu agenda kegiatan promosi. Kegiatan lainnya

seperti kegiatan program ekstrakurikuler baik itu perlombaan maupun

kegiatan pementasan kegiatan ekstrakurikuler setiap ada pelaksanaannya

tidak ada sama sekali agenda promosi yang secara khusus dilakukan

pesantren padahal jika ada agenda khusus dapat menjadi nilai tambah khusus

bagi pesantren itu sendiri.

Kegiatan PSB (Penerimaan Santri Baru) mungkin salah satu dari sekian

kegiatan promosi yang dilakukan pesantren melalui bauran promosi. Kegiatan

PSB ini berupa pendirian tempat khusus untuk penerimaan santri baru yang di

dalam tempat tersebut tersedia berbagai macam informasi mengenai

penerimaan santri baru mulai dari brosur, jadwal penerimaan santri baru

(16)

ingin mengetaui kondisi pesantren. Bisa di bilang kegiatan ini merupakan

kegiatan dari bauran promosi yaitu sales promotion meskipun tidak ada

promosi khusus dalam kegiatannya hanya sekedar penjelasan mengenai

kegiatan pesantren maupun saran dan prasarana yang dimiliki pesantren.

Pondok pesantren Darul Muttaqien sendiri merupakan kesatuan

pendidikan dari MTs dan MA. Kesatuan dua jenjang pendidikan ini tidak

memiliki bagian khusus yang menaungi masalah promosi pondok pesantren

sehingga semua kegiatan promosi di limpahkan kepada wakil kepala sekolah

bidang kesiswaan dan jabatan itu di emban oleh satu orang untuk dua jenjang

pendidikan. Selain itu jabatan lain yang di emban oleh WaKepSek bidang

kesiswaan tersebut adalah kepala PSB. Tidak adanya kekhususan orang yang

bertanggung jawab untuk promosi ini mengakibatkan tidak fokusnya kegiatan

promosi yang dilakukan.

Faktor-faktor diatas merupakan bagian dari permasalah promosi yang

dilakukan oleh pesantren, meskipun selama ini penerimaan santri selalu

memenuhi kuota tidak ada salahnya jika pesantren mulai merancang rencana

untuk kegiatan promosi yang lebih baik agar pesantren lebih berkembang dan

menunjukan profesionalitas didalam penyelengaraan pendidikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis menyusun skripsi dengan judul

“Strategi Bauran Promosi Pondok Pesantren Darul Muttaqien”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,

maka dapat di identifikasikan berbagai masalah yaitu sebagai berikut :

1. Tidak ada strategi bauran promosi khusus dalam pelaksanaan promosi

pesantren

2. Kurangnya pemanfaatan kegiatan-kegiatan khusus untuk promosi

pesantren

3. Tidak adanya bagian khusus yang menjadi penanggung jawab promosi

(17)

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah di atas dan keterbatasan kemampuan penulis

maka dalam skripsi ini perlu adanya pembatasan masalah hanya pada

pembahasan tentang strategi promosi pesantren Darul Muttaqien berdasarkan

prestasi ekstrakurikuler melalui periklanan, personal selling, sales promotion

dan publisitas.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka penulis

mengajukan perumusan masalah yaitu tentang Bagaimana strategi bauran

promosi pondok pesantren Darul Muttaqien?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi

bauran promosi pondok pesantren Darul Muttaqien.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain :

1. Bagi dunia pendidikan : dapat memberikan penjelasan secara teoritis

terhadap promosi sekolah.

2. Bagi pesantren : mampu memberikan informasi mengenai cara

mempromosikan pesantren dengan kelebihan yang dimiliki.

3. Bagi penulis : sebagai sarana penambah khazanah keilmuan dan dapat

mengetahui tata cara penelitian dan penulisan karya ilmiah yang baik

(18)

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Definisi Strategi

Menurut Buchari Alma “Strategi merupakan suatu kesatuan rencana yang

luas dan terintegrasi yang menghubungkan antara kekuatan internal organisasi

dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternalnya”1 dengan kata lain

strategi adalah peta kekuatan serta kelemahan sebuah organisasi yang

digunakan untuk menepis ancaman dan menggunakan peluang yang tersedia

bagi organisasi/ sekolah untuk perkembangan kedepannya. Selain itu strategi

merupakan salah satu cara untuk mengembangkan rencana yang sudah di buat

agar berjalan sesuai dengan tujuan sekolah dengan cara memperhatikan

berbagai macam faktor baik dari internal sekolah maupun eksternal sekolah.

Sedangkan menurut Chandler yang dikutip oleh Mudrajad Kuncoro. “

strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan,

diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.”2

Strategi dalam pengertian ini merupakan

penetapan sasaran, rencana mencapai sasaran tersebut serta implementasi

rencana pencapaian sasaran tersebut. Strategi yang telah dibuat oleh sekolah

merupakan gambaran jangka panjang mengenai apa saja yang akan di capai

oleh sekolah dalam jangka waktu tertentu, selain itu dalam strategi tersebut

juga di tuliskan mengenai apa saja yang yang menjadi strategi umum dan juga

strategi khusus (operasional) sehingga setiap kegiatan yang dilakukan oleh

sekolah dapat terlaksana dengan baik dan dapat mencapai hasil yang maksimal

dalam pencapaiannya.

Strategi memang murninya adalah sebuah “seni” karena strategi

membutuhkan berbagai macam kecerdasan dan juga keahlian khusus ketika

1

Prof. Dr. H. Buchari Alma, M.Pd. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Hlm : 64

2

(19)

merencanakan/ memformulasikan serta mengimplementasikan strategi

tersebut seperti halnya dalam dunia militer strategi perang yang baik adalah

seni terindah untuk memenangkan perang. Strategi yang benar akan

menghasilkan sebuah pencapaian tujuan yang sempurna maka dari pada itu

formulasi strategi yang dirancang haruslah sesuai dengan keadaan

organisasi serta sesuai dengan kondisi tujuan pemasaran organisasi agar

strategi yang digunakan dapat berjalan maksimal.

Berdasarkan dua pendapat diatas strategi adalah rencana yang luas

untuk jangka panjang dan terintegrasi dengan semua sumber daya organisasi

serta menghubungkan antara kekuatan organsisai dengan peluang organisasi

di masyarakat serta meminimalisir kelemahan organisasi dari ancaman yang

timbul dari dunia luar dan diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui

perencanaan strategi yang benar akan menghasilkan sebuah program yang

dapat mencapai tujuan sekolah secara maksimal dalam segi apapun strategi

tersebut di gunakan.

B. Proses Perencanaan Strategi

Langkah-langkah proses penyusunan strategi adalah sebagai

berikut:

1. Penentuan Misi dan Tujuan

Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci

bagi manajer puncak. Perumusan ini dipengaruhi nilai-nilai

yang dibawa manajer. Nilai-nilai ini mencakup semua kondisi

organisasi mulai dari masalah sosial dan etika hingga

masalah-masalah umum seperti jasa dan pengoperasian organisasi atau

sekolah. Pada tahap ini, misi dan tujuan berupa “ pernyataan

yang menegaskan tujuan perusahaan dan apa yang ingin

dicapai perusahaan dalam lingkungan yang lebih luas”3

.

3

(20)

2. Pengembangan profil

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan dan

strategi yang ada sekarang. Profil sekolah adalah hasil analisa

internal sekolah untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi

sekarang, serta merinci kualitas dan kuantitas sumber daya

sekolah yang tersedia.

3. Analisa Internal Sekolah (Kekuatan dan Kelemahan)

Langkah berikutnya yaitu menganalisa kekuatan dan

kelemahan sekolah. Tujuan proses analisa internal adalah untuk

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sekolah yang

penting bagi perumusan strategi sekolah. Secara konseptual

tujuan ini, dapat dicapai melalui identifikasi faktor-faktor

internal strategi seperti saluran promosi, teknologi dan struktur

organisasi. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan maka

perumusan strategi diharapkan lebih efesien dan efektif.

4. Analisa Lingkungan Eksternal

Selain menganalisai lingkungan internal sekolah juga perlu

menganalisa lingkungan eksternal sekolah karena kegiatan ini

untuk mengetahui perubahan apa saja yang terjadi di luar

sekolah dan apa saja yang dibutuhkan oleh masyarakat diluar

sekolah.

5. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi

Menganalisa kesempatan serta ancaman yang akan dihadapi

akan memudahkan jalannya strategi karena sebelum

menjalankannya terlebih dahulu pembuat strategi mengetahui

apa yang akan dihadapinya nanti seperti perkembangan pola

pikir masyrakat, kebutuhan akan pendidikan yang bermutu dan

perkembangan teknologi yang semakin meningkat.

6. Pembuatan Keputusan Strategi

Setelah mengidentifikasi semua lingkungan sekolah baik

(21)

pembuat keputusan strategi sehingga sekolah memiliki

kejelasan terhadap langkah-langkah selanjutnya yang akan

dijalani.

7. Pengembangan Strategi Sekolah

Setelah tujuan dan strategi telah dipilih dan ditetapkan maka

sekolah perlu menjabarkannya dalam sasaran jangka panjang

tentu saja dalam hal ini yaitu perekrutan murid baru dan juga

strategi operasional harian. Tujuan dan strategi umum

diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi,

kebijaksanaan dan taktik operasional pada masing-masing

bidang fungsional organisasi.

8. Implementasi Strategi

Implementasi berarti pelaksanaan strategi menjadi kegiatan.

Impelementasi melibatkan semua atau sebagian strategi

kepada SDM yang sesuai, diikuti dengan alokasi dana dan

sumber daya yang dibutuhkan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi implementasi strategi antara lain adalah tugas,

orang, struktur, teknologi dan balas jasa. Keberhasilan sebuah

strategi menunjukan sekolah mampu mengintegrasikan semua

faktor dengan baik dan sempurna.

9. Peninjauan Kembali dan Evaluasi

Proses ini merupakan strategi kontrol yaitu setelah strategi di

implemetasikan, manajer senantiasa memonitor secara berkala

atau pada tahap-tahap kritis implementasi strategi sehingga

dapat mengetahui apakah strategi berjalan ke arah tujuan yang

ditetapkan atau tidak.

C. Pengertian Promosi

Mengenai pengertian promosi penulis mengutip beberapa pengertian

promosi dari para ahli, antara lain :

1. Menurut Basu Swastha DH, “ promosi adalah arus informasi

(22)

seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan

pertukaran dalam pemasaran.”4

2. Menurut Philip Kotler, “promosi merupakan berbagai kegiatan

yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan

manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen

sasaran (target consumers)agar membelinya.”5

3. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Promosi (dagang)

adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume

penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha

lain yang bersifat persuasif.”6

Berdasarkan tiga definisi diatas bahwa promosi merupakan kegiatan

pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan (sekolah) untuk

memperkenalkan kepada publik (masyarakat) tentang produk yang mereka

miliki yang merupakan bagian penting dari sebuah proses pemasaran jasa

sebuah pendidikan. Selain memasarkan dagangan (jasa) yang dimiliki oleh

sekolah yang menjalankan promosi fungsi lain dari kegiatan ini adalah

mengedukasi masyarakat tentang apa saja yang di tawarkan oleh sekolah

kepada masyarakat, kegiatan ini memang tidak berlangsung secara instan

karena memang banyak aspek yang harus di laksanakan dalam

penerapannya. Hal lain yang juga merupakan bagian dari kegiatan promosi

ini adalah pemanfaatan berbagai macam bidang dan aspek yang dimiliki

oleh sekolah entah hal tersebut berasal dari internal sekolah maupun

ekstrenal sekolah agar dapat menjangkau semua kalangan masyarakat

dalam setiap kegiatannya.

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu

program pemasaran.Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila

konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk

tersebut akan berguna untuk mereka, maka mereka tidak akan pernah

membelinya. Dengan kata lain promosi adalah langkah awal bagi sekolah

4

Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (yogyakarta : Liberty, 1984), edisi 3, h.237

5

Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta:Intermedia,1983), edisi kedua, h. 59

6

(23)

untuk memperkenalkan kepada masyarakat tentang apa saja yang dimiliki

oleh sekolah dan keuntungan apa saja yang akan didapat jika masyarakat

mempercayakan untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut

kegiatan promosi yang dilakukan bisa melalui berbagai macam media

seperti tatap muka langsung atau dengan media lain seperti spanduk,

pamflet brosur bahkan melalui pembicaraan yang disebar kepada kalangan

masyarakat tertentu.

D. Bauran Promosi

Secara umum bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi

bentuk-bentuk dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya.

Beberapa tugas khusus itu sering disebut bauran promosi. Bauran promosi

sebagaimana disebutkan oleh Philip Kotler adalah” perpaduan khusus antara

iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang

digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.”7

Setiap bauran promosi memiliki tugas masing-masing dalam menjalankan

tugasnya, hal tersebut berkaitan dengan bagaimana pihak yang menjalankan

promosi menggunakan kegiatan promosi yang dilakukan, bisa saja

mencampur antara satu bauran dengan bauran lainnya namun tetap memiliki

tugas serta fungsi yang berbeda-beda dalam setiap pelaksanannya.

Bauran promosi meliputi berbagai macam bentuk, berikut

penjabaran mengenai bauran promosi :

1. Periklanan

Menurut Willian G. Nickels, periklanan adalah “komunikasi non

-individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan

perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.”8 sedangkan

menurut Monle Lee dan Carla Johnson periklanan adalah “komunikasi

komersil dan nonpersonal mengenai sebuah organisasi dan

produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media

bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail

7

Philip Kotler dan Gary Amstrong, prinsip-prinsip pemasaran,.... h. 111

8

(24)

(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.”9

American Marketting Association (AMA) mendefinisikan iklan sebagai

semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide,

barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.10

Dari semua definisi itu maka dapat disimpulkan bahwa periklanan

adalah kegiatan yang dilakukan untuk memperkenalkan kepada

masyarakat luas tentang manfaat suatu barang yang diproduksi oleh

perusahaan tersebut. Dalam hal ini periklanan dapat diartikan komunikasi

yang dilakukan oleh pihak sekolah kepada masyarakat tentang kelebihan

yang dimiliki oleh sekolah melalui berbagi media yang ada. Periklanan

juga di maksudkan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai

manfaat serta kelebihan apa saja yang akan di dapat jika menggunakan

ataupun membeli produk yang di tawarkan oleh pengiklan tersebut.

a. Fungsi-fungsi periklanan

“fungsi periklanan dibagi menjadi lima yaitu

informing(memberi informasi), persuading(membujuk),

reminding(mengingatkan), adding value(memberikan nilai

tambah), dan assisting(mendampingi) upaya-upaya lain dari

perusahaan.”11

Disamping itu, menurut Basu Swastha diktakan

bahwa periklanan juga berfungsi “menciptakan kesan (image),

memuaskan keinginan dan alat komunikasi.12 Berikut penjelasan

mengenai fungsi periklanan :

1) Memberikan Informasi (informing)

Iklan digunakan untuk memberikan informasi kepada

konsumen tentang penyediaan produk tertentu, pada lokasi

tertentu dan harga tertentu pula. Memberikan informasi pada

iklan hanya ditunjukan untuk memberikan informasi saja tanpa

9

Monle lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, (Jakarta; kencana, 2007), h. 3

10

Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h.226

11

Terence A, Shimp, Periklanan Promosi : Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta : Erlangga, 2000), edisi ke-5, h. 357

12

(25)

ada tujuan untuk membujuk. Dengan adanya informasi

memudahkan pembeli untuk mencari barang yang dia butuhkan

dan memudahkan pembeli untuk menjual barang dagangannya.

Jadi, memberikan keuntungan untuk kedua belah pihak.

2) Membujuk dan mempengaruhi (persuading)

Disamping memberikan informasi, iklan pun dapat dijadikan

sebagai media untuk membujuk dan mempengaruhi pembeli

dengan pesan-pesan yang persuasif. Iklan yang efektif mampu

membujuk pelanggan untuk membeli atau menggunakan jasa

yang diiklankan tersebut.

3) Pengingat (reminding)

Iklan yang diputar secara berulang-ulang bertujuan untuk

mengingatkan konsumen akan suatu barang atau suatu jasa

sehingga mereka akan tetap membeli produk atau

menggunakan jasa tersebut tanpa memperdulikan yang lain.

Fungsi ini juga menjaga agar merek perusahaan tetap dikenang

dalam benak konsumen.

4) Memberikan nilai tambah (adding value)

Iklan memberikan nilai tambah pada merek dengan

mempengaruhi konsumen. Iklan yang efektif akan

menyebabkan produk atau jasa yang diiklankan terlihat lebih

menarik dan lebih unggul dari tawaran pesaing.

5) Mendampingi/upaya lain perusahaan (assisting)

Iklan hanyalah salah satu anggota dari bauran komunikasi

pemasaran. peran utama iklan adalah mendampingi

upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi

pemasaran.

6) Menciptakan kesan

Iklan yang ditampilkan atau ditawarkan harus bisa memberikan

kesan kepada konsumen bahwa produk tersebut berbeda dari

(26)

7) Memuaskan keinginan

Iklan yang efektif mampu memenuhi apa saja yang diharapkan

oleh konsumen terhadap barang dan produk jasa tertentu

sehingga memberikan sugesti untuk membeli produk tersebut.

8) Alat komunikasi

Walaupun dalam prosesnya bersifat tidak langsung, iklan bisa

dijadikan sebagai media komunikasi oleh penjual kepada

pembeli begitu pula sebaliknya.

9) Menghibur (entertainment)13

Selain menginformasikan dan mempengaruhi, iklan pun

menjadi media penghibur bagi khalayak dari apa yang

ditampilkan dan disampaikan. Konsep iklan dan tokoh atau

aktor yang memerankannya pun menjadi alasan masyarakat

memilih produk tersebut.

b. Media-media periklanan

Adapun media yang digunakan untuk mendukung kegiatan

periklanan, yaitu :

1) Media cetak

Media cetak merupakan media yang statis dan mengutamakan

pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai

penyampai informasi. Media cetak dapat berupa majalah, surat

kabar, katalog dan brosur.

2) Media elektronik

Pesatnya perkembangan teknologi yang menghapuskan batas

ruang dan waktu membuat perusahaan atau lembaga-lembaga

menggunakan media periklanan elektronik. Sifatnya yang

masif dan daya jangkau yang luas memungkinkan untuk

menggapai market yang lebih besar. Media elektronok dapat

berupa televisi, radio, internet dan lain-lain.

13

(27)

Informasi yang disajikan iklan harus menarik, singkat, jelas dan

padat serta disampaikan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah

untuk menimbulkan minat dan mempengaruhi konsumen untuk

membeli.

2. Personal Selling

“Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara

calon penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu

produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman

pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian mencoba dan

membelinya.”14

Personal selling merupakan kegiatan promosi yang

berbeda dengan periklanan karena dalam pelaksanaannya

menggunakan tenaga manusia. Penjualan tatap muka merupakan

sebuah proses dimana para pelanggan diberi informasi dan mereka

dibujuk secara personal untuk membeli atau menggunakan produk atau

jasa yang ditawarkan.

Personal selling merupakan presentasi lisan dalam suatu

pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan

tujuan untuk melakukan penjualan.15 Penjualan perseorangan adalah

satu bentuk promosi melalui wiraniaga yang melakukan presentasi

prosuk kepada para konsumen sehingga akan dapat menimbulkan

komunikasi dua arah antara penjual dengan pembeli. Oleh karena

sifat-sifat tersebut metode ini memiliki kelebihan yaitu operasinya yang

lebih fleksibel, penjual dapat mengamati perilaku pembeli secara

langsung, penjual dapat menyesuaikan pendekatan yang digunakan

dalam mempromosikan dagangannya, pelanggan dapat langsung

memutuskan untuk berminat atau tidak dan pada akhirnya penjual

dapat menjalin hubungan jangka panjang dengan pelangannya.

Berdasarkan pengertian personal selling yang telah dikemukakan

maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan bauran promosi yang berupa

14

Fandy Tjiptono, Strategi...,h. 224

15

(28)

penjualan pribadi merupakan penjualan langsung antar personal

dengan beberapa orang ataupun seorang pembeli dengan

pengalokasian waktu secara khusus serta cara dan teknik khusus yang

digunakan secara konstan dengan cara melihat situasi serta tanggapan

dari calon pembeli tersebut agar dapat tercipta sebuah komunikasi

yang baik dan dapat meminimalisir penolakan yang mungkin akan

terjadi jika tetap melakukan rencana yang telah disediakan namun

tidak sesuai dengan kondisi lapangan yang dihadapi serta dapat

menjalin hubungan jangka panjang jika dapat membujuk pembeli

tersebut.

Menurut Fandi Tjiptono16 aktifitas penjualan pribadi memiliki

beberapa fungsi yaitu:

a. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan

dengan mereka

b. Targeting, yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu penjual

demi pembeli

c. Comunicating, yaitu memberi informasi produk kepada

pelanggan

d. Selling, yaitu mendekati, mempresentasikan dan

mendemonstrasikan, mengatasi penolakan serta menjual

produk kepada pelanggan

e. Servicing, yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan

kepada pelanggan

f. Information gathering, yaitu melakukan riset dan

melakukan intelejen pasar

g. Allocating, yaitu menentukan pelanggan yang dituju.

3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion)

Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk

menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga mudah

dilihat dan terlihat menarik dalam pandangan konsumen. Menurut

16

(29)

John F. Luick dan William L. Ziegler sebagaimana dikutip Winardi

dalam bukunya yang berjudul Promosi dan Reklame mendefinisikan

promosi penjualan sebagai “sebuah aktifitas dan atau bahan yang

bertindak sebagai perangsang langsung yang menawarkan nilai tambah

atau insentif untuk produk tertentu kepada pihak yang menjualnya

kembali.”17

Selanjutnya, Patrick Forsyth mendefinisikan promosi

sebagai “insentif yang cepat atau lambat menggerakan orang untuk

membeli dan mendapatkan, umumnya dalam jangka pendek, baik

dalam bentuk uang maupun barang (produk dan jasa).”18

Adapun

tujuan utama dilakukannya promosi penjualan adalah “untuk

merangsang pembelian produk atau jasa diatas tingkat sasaran dengan

cara meningkatkan nilai dalam pandangan pembeli atau pemakai.”19

Menurut fandy Tjiptono20 promosi penjualan adalah bentuk

persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat

diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau

menningkatkan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan. Promosi

penjualan merupakan salah satu bentuk kegiatan promosi yang

memberikan dorongan atau stimulus tertentu kepada konsumen dengan

tujuan agar konsumen tertarik membeli produk yang ditawarkan

penjual.

Promosi penjualan memiliki dua orientasi yaitu :

a. Orientasi konsumen : ditujukan kepada pemakai akhir,

bentuk promosi dapat berupa pemberian kupon, sampel

produk, diskok, undian, kontes, dll. Orientasi untuk

promosi bersifat jangka pendek.

b. Orientasi perdagangan : ditujukan pada pihak perantara

pemasaran, pengecer, pedagang besar an distributor.

17

Winardi, Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 115

18

Patrick Forsyth, Manajemen Penjualan, (Jakarta : Elekmedia Komputindo, 1993), h. 337

19

ibid, h. 338

20

(30)

Bentuk promosi dapat berupa bantuan dana promosi,

penyesuaian harga jual, kompetensi penjualan, pameran

dan lain-lain. Bertujuan mempersiapkan stok dan

mempromosikan produk bersangkutan.

Dalam promosi penjualan, ada beberapa bagian atau alat dalam

mempromosikan penjualan yaitu21 :

a. Contoh produk adalah tawaran produk sejumlah tertentu

untuk percobaan dalam pendidikan maka dapa dilihat

dari hasil lulusan ataupun prestasi yang diraih oleh

sekolah

b. Diskon adalah pengurangan langsung terhadap harga

atas pembelian selama satu periode tertentu dalam

pendidikan dapat diberikan jika siswa tersebut

berprestasi dan mendapatkan beasiswa.

c. Imbalan kesetiaan hadiah dalam bentuk uang tunai atau

dalam bentuk lain yang sebanding besarnya dengan

kesetiaan pembeli dalam pendidikan misalnya ada

pemotongan harga jika ada saudara atau adik dari siswa

yang sekolah di tempat tersebut.

d. Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain

atas penggunaan reguler produk atau jasa tertentu.

4. Publisitas/ Hubungan Masyarakat

Apabila suatu perusahaan atau lembaga ingin memperkenalkan

produk barunya, maka salah satu cara efektif untuk menjangkau

masyarakat secara luas adalah dengan publisitas. Proses yang

dijalankan yaitu dengan membina, menciptakan dan mempertahankan

hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat baik untuk

mendukung, membangun citra baik perusahaan atau lembaga,

menyangkal isu yang dapat merugikan perusahaan atau lembaga.

21

(31)

“Publisitas adalah suatu teknik untuk menjamin pengertian

diantara individu-individu.”22 Sedangkan, Menurut Fandy Tjiptono “

publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa

secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang

diuntungkan tidak membayar untuk itu.”23

Tetapi, segera perlu

diingatkan bahwa orang jangan menganggap publisitas sebagai

komunikasi cuma-Cuma. 24

Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang

terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang

bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas memiliki

kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran dilakukan baik

langsung maupun tidak langsung oleh pihak lain selain pemilik iklan.

Selain publisitas adapula hubungan masyarakat. Hubungan

masyarakat menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong adalah

“Memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat disekitar

perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan,

memupuk citra perusahaan yang baik,menangani atau meredam rumor,

cerita dan peristiwa yang merugikan.”25

Dalam melaksanakan tugasnya, hubungan masyarakat

melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Hubungan pers atau aktivitas pers; menciptakan dan menempatkan

informasi bernilai berita dalam media untuk menarik perhatian

orang, produk dan jasa.

b. Publisitas produk; mempromosikan produk tertentu

c. Kegiatan masyarakat; memupuk dan mempertahankan hubungan

komunitas nasional dan lokal

22

H. Frazier Moore, Humas :Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung ; Remaja Rosdakarya, 2005), h.5

23

Fandy Tjiptono, Strategi...h, 228

24

Winardi, Promosi...,h. 114

25

(32)

d. Melobi; membangun dan mempertahankan hubungan dengan

anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi

peraturan dan undang-undang.

e. Hubungan investor; mempertahankan hubungan dengan pemegang

saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan.

f. Pengembangan; hubungan masyarakat dengan donor atau

anggota-anggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan keuangan

atau sukarela. 26

Kegiatan kegiatan diatas merupakan kegiatan yang harus dilakukan

oleh seorang sales dalam memasarkan dagangan yang dia jual. Semua

kegiatan tersebut berkesinambungan dan seharusnya dilakukan secara

berurutan agar dapat menciptakan kesan yang baik kepada calon

pelanggannya. Selain hal tersebut kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan agar

menciptakan kondisi penjualan kondusif dan tidak menutup kemungkinan

untuk berlangganan dengan sales tersebut.

E. Langkah-Langkah Strategi Promosi

1. Mengidentifikasi Audiens Sasaran

Perencaan promosi diawali dengan mendidentifikasi audiens sasaran

terlebih dahulu. Audiens sasaran diartikan sebagai khalayak pasar yang

diingkan perusahaan, meliputi calon pembeli, pembeli saat ini, penentu

keputusan, serta pihak-pihak yang dapat memberikan pengaruh dalam

pengambilan keputusan pembelian termasuk orang-orang yang dekat

dengan calon pembeli saat ini. Audiens sasaran ini dapat bersifat

perseorangan, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum.

Mengidentifikasi sasaran berarti mentapkan khalayak pasar yang

diinginkan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan

keputusan mengenai pesan yang akan disampaikan, waktu penyampaian,

media dan cara pesan disampaikan kepada audiesn tersebut.

26

(33)

2. Menentukan Tujuan Promosi

a. Setelah audiens sasaran diidentifikasi, perusahaan harus

menetapkan tujuan promosi yang ingin dicapai. Penetapan tujuan

promosi akan memudahkan perusahaan memilih alat promosi.

adapun tujuan promosi menurut Rossiter dan Percy 27, yaitu :

b. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu

kebutuhan(category need)

c. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu

produk kepada konsumen(brad awareness)

d. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk(brand attitude)

e. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk(brand

purchase intention)

f. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain(purchase

facilitation), dan

g. Menanamkan citra produk dan perusahaan ( positioning).

3. Merancang Pesan

Philip Kotler berpendapat bahwa dalam merancang pesan,

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu, “isi pesan,

struktur pesan, format pesan dan sumber pesan.”28

a. Isi Pesan

Dalam menentukan isi pesan yang ingin disampaikan,

perusahaan perlu mencari dan membuat daya tarik, tema, dan ide

yang mampu menarik perhatian audiens sasaran. Tema yang efektif

akan menunjukan manfaat produk yang mampu memotivasi

terjadinya pembelian. Ada tiga daya tarik yang perlu

dipertimbangkan dalam merancang pesan, yaitu daya tarik rasional

yang membangkitkan kepentingan diri audiens sasaran, daya tarik

emosional yang coba membangkitkan emosi positif dan negatif

27

Fandy Tjiptono, Strategi...,h.222

28

(34)

audiens sasaran dan daya tarik moral yang mengarahkan pada

perasaan audiens sasaran tentang apa yang benar dan tepat.

b. Struktur Pesan

Keefektifan pesan juga tergantung pada struktur pesan,

yaitu penyusunan pesan, bagaimana pesan disampaikan secara

logis. Selanjutnya harus ditentukan susunan penyajianny, apakah

argumen yang kuat akan disampaikan diawal atau akhir pesan

tersebut.

c. Format Pesan

Format pesan sangat dipengaruhi oleh media yang akan

digunakan untuk penyampaian pesan. Jika media yang digunakan

adalah media cetak, maka perusahaan harus memperhatikan judul

iklan atau pesan yang akan disampaikan, ilustrasi gambar dan

warna yang menarik akan mewakili maksud pesan tersebut.

Apabila menggunakan media elektronik, maka perusahaan perlu

memperhatikan pemilihan kata-kata, kualitas suara, dan vokalisasi

pesan yang disiarkan.

d. Sumber Pesan

Sumber pesan yaitu orang yang akan menyampaikan pesan. Pesan

yang disampaikan oleh sumber pesan yang menarik atau terkenal

akan lebih mampu menarik audiens sasaran dan mudah diingat.

4. Memilih Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi dimaksudkan sebagai jalur komunikasi

yang dilakukan untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke

komunikan. Saluran komunikasi dibagi dua, yaitu personal dan non

personal. Salaruan komunikasi personal merupakan komunikasi

yang dilakukan dua orang atau lebih secara langsung tanpa perantara

pihak ketiga. Komuniukator dan komunikan dapat bertemu langsung

disuatu tempat atau melalui alat komunikasi seperti surat dan

telepon. Berbeda dengan saluran komunikasi personal, saluran

(35)

kontak dan interaksi langsung dengan audiens sasaran, tetapi

menggunakan media, atmosfer dan acara.

5. Menentukan Anggaran Promosi

Keputusan tersulit yang dihadapi perusahaan adalah

menetapkan berapa biaya atau anggaran yang harus dikeluarkan

untuk melakukan promosi perusahaan, karena promosi memegang

peranan yang penting dalam perusahaan. “ Anggaran ialah suatu

renacana yang disusun secara sistemastis, yang meliputi seluruh

kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kestuan) moneter

dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan

datang.”29

Ada empat metode dalam menyusun dan menetapkan

anggran promosi, yaitu :

a. Metode Sesuai Kemampuan

Metode sesuai kemampuan yaitu metode yang menetapkan

anggaran promosi pada tingkat yang mereka perkirakan dapat

ditanggung oleh perusahaan

b. Metode Presentasi Penjualan

Metode penetapan anggran promosi yang berupa presentase

tertentu dari penjualan saat ini atau yang diperkirakan dalam

presentase harga penjualan.

c. Metode Mengimbangi Pesaing

Menetapkan anggaran promosi seimbang dengan yang dilakukan

oleh pesaing

d. Metode Sasaran dan Tugas

Menetapkan metode didasarkan pada apa yang dicapai. Metode

ini menyiratkan penetapan promosi secara spesifik, penetapan

tugas yang dilakukan untuk mencapai sasaran, dan

29

(36)

memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut.

30

F. Hasil Penelitian Yang Relevan

Untuk mendapatkan gambaran terhadap tujuan dan hasil penelitian ini

maka peneliti melihat hasil penelitian terdahulu yang relevan, dan yang

berhasil peneliti temukan adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ujang Syarif Hidayatullah

(2010) pada skripsi yang berjudul strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta

dalam meningkatkan jumlah siswa, pada penelitian tersebut memiliki

tujuan yaitu untuk mengetahui strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta

dalam Meningkatkan Jumlah siswa serta memiliki kesimpulan atau hasil

penelitian yaitu Strategi promosi yang dilakukan SMP PGRI 12 Jakarta

sudah mengikuti langkah-langkah promosi promosi yang dilakukan

menggunakan media brosur karena dianggap paling efektif dan promosi

yang telah dilakukan berdampak pada peningkatan jumlah siswa

30

(37)

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Jln. raya

Parung-bogor Km. 31 kecamatan parung kabupaten Bogor adapun

[image:37.595.115.535.242.591.2]

penelitian dilaksanakan pada bulan desember 2014-maret 2015

Tabel 3.1

Rencana Penyusunan Skrispsi

NO. KEGIATAN BULAN KET

12 2 3

1 Obervasi Pendahuluan

2 Penyerahan Izin Penelitian

3 Wawancara dengan Kepala Sekolah

4 Wawancara dengan staff Tata Usaha dan Pemasaran Sekolah

5 Wawancara dengan Wali murid dan siswa

6 Penyusunan Laporan Hasil Penelitian

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang menggambarkan

keadaan sebenarnya dari fenomena seputar strategi promosi pondok

pesantren Darul Mutaqien berdasarkan prestasi ekstrakurikuler.

Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis mendeskripsikan

(38)

observasi dan wawancara sebagaimana adanya. Melakukan serangkaian

prosedur pemecahan masalah dengan memberikan gambaran atau uraian

atas suatu kejelasan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek

yang diteliti

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penelitian kali

ini, antara lain:

1. Wawancara

Wawancara atau yang sering disebut juga interview atau tanya

jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Teknik

wawancara ini digunakan untuk memperoleh data mengenai

strategi promosi pondok pesantren terutama yang memanfaatkan

prestasi ekstrakurikuler. Dalam hal ini peneliti melakukan

wawancara dengan :

a. Kepala Sekolah MTs dan MA

b. Bagian Humas / Kesiswaan

c. Orang tua santri

d. Santri

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa “ catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya.”1

Dokumentasi

digunakan untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi (sejarah

berdirinya sekolah, visi, misi dan tujuan), keadaan sumber daya

kependidikan yang meliputi (guru, murid, sarana dan prasarana dan

1

(39)

struktur organsisasi sekolah) dan catatan prestasi kegiatan

ekstrakurikuler pondok pesantren.

3. Observasi

Disamping wawancara, penelitian ini juga melakukan metode

observasi. Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat

memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat

dipahami dalam konteksnya. Observasi yang akan dilakukan adalah

observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara,

interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan

sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.

Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,

aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam

aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang

terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.

D. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dan dianalisa

untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti sehingga mendapat

kesimpulan

2. Dalam menganalisa data penulis menggunakan teknik analisa

deskriptif kualitatif, metode yang bertujuan menggambarkan sifat

tertentu yang telah berlangsung pada saat penelitian dan memeriksa

sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Selanjutnya penulis berusaha

menemukan hubungan antara faktor-faktor yang terkait satu sama

lainnya, kemudian data tersebut diolah dan diedit yang selanjutnya

(40)
[image:40.595.115.585.213.749.2]

E. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Wawancara

Bauran Promosi

No Dimensi Indikator Item

Kepala Sekolah & Guru

Orang Tua & Murid

1 Periklanan 1.1Brosur

1.2Spanduk

1.3Media eletronik

1,2,3,4,5

6,7,8,9

10,11

1,2,3,

4

2 Publisitas 2.1 Porseka (pekan

olahraga, seni dan pramuka)

2.2 Perlombaan &

Pementasan Kegiatan

Khusus Pesantren

11,12,13,14,15

16,17

5,6,7

3 Personal

Selling

3.1 Penjualan antar personal

3.2 Pengaruh internal SDM

18,19,20,21

22,23,25,26

8,9,10

11,12

4 Sales

Promotion

4.1 Memperlihatkan

kegiatan keseharian santri

dan juga sarana dan

prasarana pesantren

4.2 Menginformasikan

jadwal kegiatan rutinitas

21,22

(41)

serta kegiatan tambahan

santri

4.3 Menjelaskan

sarana-prasarana penunjang

kegiatan santri

(42)

31

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Pondok Pesantren Darul Muttaqien 1. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien

a. Nama Sekolah : Pondok Pesantren Darul Muttaqien

b. Status Sekolah : Swasta

c. Alamat Sekolah: Jalan Raya Jakarta Bogor KM 41 Po Box 25

Desa : Jabon Mekar

Kecamatan : Parung

Kabupaten : Bogor

Provinsi : Jawa Barat

Telepon : (0251) 8616212

d. Pimpinan : KH. Mad Rodja Sukarta

e. Kep. Sek MTs : Abdullah Hudri,S.S

f. Kep. Sek MA : Hendrizal Rasyid,S.S

2. Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren Darul Muttaqien

Pondok Pesantren Darul Muttaqien terletak di wilayah desa Jabon

Mekar Kecamatan Parung Kabupaten Bogor Jawa Barat. Resmi berdiri

sebagai lembaga pesantren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli

1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan dengan

pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar

(alm.), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH.

Sholeh Iskandar (alm) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren

se Indonesia) pada tahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan Pesantren

Darul Muttaqien + 8 ha. Niat pemberian tanah wakaf sebagaimana pernah

(43)

Islam (pondok pesantren) yang standar, baik dari segi kualitas

pendidikannya, pelayanan maupun manajemen pengelolaannya. Niat ini

muncul sebagai rasa keprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataan

lulusan pesantren belum memiliki kualitas yang standar, masih jauh dari

harapan. Dari rangkaian sejarah berdirinya, maka awalnya Darul

Muttaqien berafiliasi pada Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta. Namun

berdasarkan pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengan

kemandirian dan efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darul

Muttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H. Mohamad Nahar

sebagai ketua. Terkait dengan pengunduran diri H. Mohamad Nahar, maka

berdasarkan rapat anggota yayasan M. Lutfi Nahar, SE resmi menjadi

ketua yayasan yang baru menggantikan ketua lama terhitung sejak tanggal

27 Oktober 2002 sampai sekarang. Sejak berdirinya, dari tahun ke tahun

Pondok Pesantren Darul Muttaqien telah mengalami kemajuan yang cukup

signifikan baik dari segi kualitas maupun kualitas. Hingga saat ini kegiatan

pendidikan yang dikembangkan Pesantren Darul Muttaqien meliputi : TK

Islam, SD Islam Terpadu, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah,

Pesantren Salafiyah serta TPA. Bahkan tahun ini (2006) sedang dirintis

jenjang pendidikan SMPIT dan Diniyah Awaliyah. Semoga harapan wakif

menjadi kenyataan, bahwa Darul Muttaqien menjadi lembaga pesantren

yang berkhidmat kepada ummat dengan mendidik generasi bangsa.

3. Visi dan Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien 1. Visi Pondok Pesantren Darul Muttaqien

“Dalam rangka menyiapkan generasi muslim yang berkualitas, Pondok Pesantren Darul Muttaqien menerapkan Pendidikan Islam Terpadu

dengan pendekatan “learning process” serta berkomunikasi berbahasa

(44)

2. Misi Pondok Pesantren Darul Muttaqien

Untuk mencapai Visi tersebut, maka Pondok Pesantren Darul

Muttaqien mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

a.Menerapkan Manajemen terpadu

b.Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu

c.Menggunakan Bahasa Arab dan Inggris dalam

berkomunikasi

d.Mengembangkan dan meningkatkan jaringan kerjasama

e.Meningkatkan hubungan kekeluargaan

f.Menerapkan “learning process” yang mendorong

kreatifitas dan kemandirian

g.Mengembangkan potensi-potensi yang dapat digunakan

sebagai sumber dana

3. Program-Program Utama

Menerapkan Manajemen Terpadu

a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia

b. Menyempurnakan struktur organisasi

c. Meningkatkan produktifitas kerja

d. Membuat dan menerapkan sistem kerja yang mendorong

pada terpenuhinya kepuasan pengguna

e. Menata dan melengkapi sarana dan prasarana

Menerapkan Pendidikan Islam Terpadu

f. Menerapkan Kurikulum Terpadu

g. Menciptakan suasana islami yang dapat mengembangkan

keharmonisan aspek, intelektual, emosional dan

ketrampilan

Menggunakan Bahasa Arab Dan Inggris Dalam Komunikasi

h. Meningkatkan kemampuan berbahasa Arab dan Inggris

i. Menciptakan situasi yang mendorong penggunaan bahasa

(45)

Mengembangkan Dan Meningkatkan Hubungan Kerjasama

(Networking)

Meningkatkan Hubungan Kekeluargaan

j. Membangun iklim yang mendorong terciptanya suasana

kekeluargaan

Menerapkan Learning Process

k. Menciptakan suasana yang memicu terjadinya Learning

Process

Mengembangkan Potensi-Potensi Yang Dapat Digunakan Sebagai

Sumber Pendanaan

l. Meningkatkan potensi penggalian dana baik internal

maupun eksternal

4. Jumlah Santri dan Latar Belakang

Seiring dengan perkembangannya, saat ini santri yang belajar di

TMI Pondok Pesantren Darul Mutatqien + 517 santri. Mereka berasal

dari Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan,

Bali dan Nusa Tenggara (jelasnya lihat bagan). Santri yang belajar di

Darul Muttaqien. Berasal dari orang tua dengan beragam pekerjaan

dan latar belakang organisasi. Secaraa garis besar, wali santri adalah

pengawai pemerintahan dan wiraswasta dengan afiliasi Nahdatul

Ulama untuk organisasi keislaman. Tapi ada juga sebagaian yang

berasal dari organisasi Muhammadiyah, PUI, DDII dll.1

[image:45.595.113.516.95.667.2]

Tabel 4.1

Statistik Penyebaran Santri Darul Muttaqien

1

Data Tata Usaha DM tahun 2011

No Asal Daerah Jumlah (%) Ket

1 JABODETABEK 30 %

(46)

5. L ingk

unga n Pesa

ntre n

a. B

udaya Masyarakat Jabon Mekar

Transition Culture, mungkin itulah istilah yang pas untuk

menggambarkan akar budaya masyarakat Jabon Mekar. Budaya

Transisi, Daerah Transisi, wilayah Peralihan, atau daerah abu-abu

banyak istilah yang bisa diberikan tapi dengan makna yang sama.

Jabon Mekar adalah pertemuan budaya-culture Sunda, Betawi dan

Jawa. Disparitas budaya tersebut membuat ketidakjelasan

suku,budaya, seni dan bahasa yang digunakan. Hal ini terjadi

karena sebagian besar penduduk yang saat ini tinggal di Jabon

Mekar

Gambar

Tabel 3.1 Rencana Penyusunan Skrispsi
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara
Statistik Penyebaran Santri Darul MuttaqienTabel 4.1
Tabel 4.2 DATA SANTRI TMI
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pola dengan warna oranye – ungu yang mempunyai nilai resistivitas lebih dari 389 Ω m dinterpretasikan sebagai lava dengan kondisi segar, dengan pola penyebaran secara

Penetapan Renstra Asisten Deputi Bidang Naskah dan Penerjemahan dimaksudkan untuk membangun kesamaan pemahaman dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan serta mencapai

Kecerdasan interpersonal berpengaruh terhadap peningkatan disiplin shalat berjama’ah santri kelas IX pondok pesantren darul muttaqien Bogor, artinya jika siswa

tanarius yang dapat memberikan efek hepatoprotektif pada tikus terinduksi karbon tetraklorida dengan pengaruh praperlakuan jangka waktu 30 menit sehingga dapat

Teori yang menjelaskan hal ini dikemukakan oleh Lawrence dan Atac (1992) dalam penelitiannya yang menjelaskan bahwa pada pasien luka bakar terjadi denaturasi

The goal of English teaching and learning process in junior high school especially in the seventh year students is to help the students be more ready and... confident in

Pondok pesantren Darul Muttaqien merupakan pondok pesantren yang terletak di desa pauh menang. Pondok pesantren Darul Muttaqien mengajarkan pelajaran ilmu

Dari hasil analisis yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif antara menonton drama Korea “Goblin” dengan interaksi sosial mahasiswa FISKOM.