• Tidak ada hasil yang ditemukan

Langkah-langkah Strategi Promosi

B. Deskripsi dan Analisa Data

5. Langkah-langkah Strategi Promosi

Langkah awal perencanaan strategi untuk promosi pondok yang menggunakan bauran promosi adalah dengan menentukan sasaran calon pembeli (santri). Penentuan ini dapat dilakukan dengan memperhatikan skema penyebaran santri yang dimiliki oleh pesantren melalui skema tersebut dapat dilihat daerah mana saja yang memiliki peluang lebih besar menghasilkan santri baru. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kelompok masyarakat tertentu yang dapat dijadikan bahan untuk program promosi ini, karena dengan memperhatikan hal tersebut ajaran yang diajarkan di pondok dapat selaras dengan pemikiran masyakat tersebut dan dapat diterima dengan baik tentunya oleh kalangan masyarakat tersebut.

31

Wawancara dengan Ust. Samudji, selaku WaKepSek Bid kesiswaan MA Darul Muttaqien pada tanggal 12 maret 2015 pukul 10.30

Menentukan sasaran promosi ini sangat membantu untuk langkah selanjutnya karena dari sinilah semua kegiatan promosi dapat dirancang mulai dari pesan isi promosi, kegiatan promosi hingga kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk kegiatan promosi. Hal lain adalah mengenai bauran promosi yang akan digunakan karena setiap kalangan masyarakat mempunyai cara yang berbeda dalam menerima informasi dari luar sehingga dengan penetapan sasaran ini dapat ditentukan bauran promosi apa yang akan digunakan oleh pondok dalam memasarkan jasa pendidikannya.

b. Menentukan Tujuan Promosi

Penetapan tujuan promosi ini merupakan gambaran mengenai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan promosi ini. Pondok pesantren perlu membuat sebuah tujuan yang sesuai dengan keadaan sasaran promosi. Sesuai dengan misi pesantren yang ingin menjalin hubungan kekeluargaan misalnya maka pesantren dapat membuat sebuah kegiatan promosi yang bersifat berkelanjutan contohnya setiap tahun diadakan kegiatan bakti sosial pada suatu daerah tertentu selain maksudnya untuk membantu kegiatan tersebut dapat dijadikan pula sebagai ajang promosi pesantren sehingga pasar yang dituju akan secara terus menerus memberikan respon positif dan tidak menutup kemungkinn akan menghasilkan suatu produk baru, semisal cabang pesantren pendidikan pesantren di tempat tersebut. Maka dari pada itu pondok harus membuat tujuan promosi yang jelas dan sesuai dengan kondisi dan juga hubungan dengan sasaran yang akan dituju sehingga bauran promosinya pun dapat disesuaikan dengan jelas.

c. Merancang Pesan

Setelah menetapkan tujuan promosi maka pesantren mulai merancang pesan apa saja yang akan disampaikan dalam kegiatan promosi tersebut mulai dari isi pesan, struktur, format hingga sumber pesan. Contohnya ketika pesantren baru pertama kali melakukan kegiatan promosi pada suatu daerah maka dapat di mulai dengan pembagian brosur ataupun perlengkapan lain

yang dapat memperkenalkan pesantren secara baik. Lain lagi semisalnya jika promosi dilakukan dalam daerah yang sudah tau pesantren secara umumnya saja, maka promosi dapat dengan berupa kegiatan sosial atau pementasan kegiatan tertentu sebagai langkah publisitas pesantren terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama anak bersekolah di pondok.

Pesan-pesan tersebut dibedakan karena daya minat masyarakat berbeda-beda dalam setiap daerah maka dari pada itu ada baiknya pesantren mempelajari secara baik semua isi pesan yang akan disampaikan serta memiliki sumber yang jelas sehingga tidak ada keraguan yang akan timbul dalam diri masyarakat mengenai pesantren tersebut.

d. Memilih Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi merupakan alat yang akan dipergunakan selama kegiatan promosi berlangsung apakah kegiatan promosi akan bersifat antar personal ataupun promosi akan bersifat interpersonal sehingga dalam pemilihannya pesantren memerlukan berbagai macam informasi mengenai audiens sasaran yang akan dituju karena setiap kelompok masyarakat memiliki cara tersendiri dalam menerima infromasi yang akan mereka percayai sehingga perlu adanya informasi mengenai keadaan masyarakat tersebut terlebih dahulu.

Berbagai macam saluran komunikasi dalam bauran promosi yang dapat digunakan seperti periklanan yaitu brosur, dalam kegiatan publisitas seperti pementasan atau kegiatan sosial yang bersifat membantu masayrakat sekitar, lalu dalam sales promotion bisa seperti pendekatan pribadi sebagai upaya pemberian pemahaman terhadap kelebihan pondok dan juga apa saja yang ditawarkan oleh pondok tersebut.

e. Menentukan Anggaran Promosi

Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang dalam pelaksanaan promosi sehingga nanti dalam pelaksanaannya promosi dapat berjalan sesuai dengan tujuan awal yang telah ditetapkan. Kegiatan ini harus melibatkan pihak-pihak

yang berkepentingan di dalam lingkungan pesantren sehingga dapat membantu memutuskan dana-dana apa saja yang dibutuhkan dan juga peralatan apa saja yang seharusnya digunakan dalam kegiatan promosi nanti.

Dalam hal ini pesantren yang selama ini tidak menganggarkan dana dalam kegiatan promosi harus mulai menyediakan dana khusus untuk kegiatan ini agar kegiatan promosi dapat berjalan dengan lancar dan dapat menghasilkan sesuatu yang baru bagi pesantren.

56

A. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian melalui wawancara, analisa data yang tersedia dan juga pengamatan secara langsung maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Promosi melalui periklanan telah berjalan cukup baik meskipun tidak ada program atau rancangan khusus mengenai periklanan tersebut. Hal itu dapat lihat dari kegiatan yang dijalankan seperti penyediaan brosur, iklan melalui media elektronik dan juga pemasangan spanduk.

2. Promosi melalui personal selling telah berjalan cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hubungan pesantren dengan orang tua santri dan komunitas masyarakat diluar pesantren.

3. Promosi melalui publisitas belum secara maksimal terlaksana disebabkan strategi ini hanya dilakukan sebagai langkah orientasi saja tanpa ada tujuan lain yang khusus ke arah promosi.

4. Promosi melalui sales promotion sudah berjalan cukup baik meskipun kegiatan ini belum digunakan secara maksimal hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya kegiatan khusus dalam strategi ini.

5. Tidak ada sama sekali rancangan startegi khusus dalam hal kegiatan promosi. Semua kegiatan promosi hanya berjalan sebagai formalitas menjelang penerimaan santri baru tanpa ada kegiatan maupun tujuan serta pengalokasian dana khusus.

Dokumen terkait