• Tidak ada hasil yang ditemukan

lembar Rp. 1.000,-/ lembar Rp. ... b Alat tulis kantor ...

paket

Rp.

50.000,-/paket Rp. ... c Fingerprint/ Daftar hadir ...

unit Rp. 600.000,- /unit Rp. ... Komputer ... unit Rp. 5.000.000,-/unit Rp. ... d Tab ... unit Rp. 4.000.000,-/unit Rp. ... e Ruang penilaian (konseling/

wawancara)

1

ruangan Rp. ... Rp. ...

J. Instrumen Penilaian Kinerja 1. Pengertian dan Tujuan

Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi (berdasarkan indikator yang ditetapkan) secara sistematis dan berkesinambungan tentang kegiatan program sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk menyempurnakan program/kegiatan itu selanjutnya. Tujuan Monitoring, pertama; mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, kedua; mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, ketiga; melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan kegiatan, keempat; mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan, kelima; menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah, tanpa menyimpang dari tujuan.

Adapun evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan masalah kinerja program/kegiatan untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas kinerja program/kegiatan. Tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan informasi yang menarik pelajaran dari pengalaman mengenai pengelolaan kegiatan, keluaran, manfaat, dan dampak dari kegiatan pembangunan yang baru selesai dilaksanakan, maupun

yang sudah berfungsi, sebagai umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan pengendalian kegiatan selanjutnya.

2. Prosedur

a. Penyebaran instrumen penilaian mandiri ke UPT Pemasyarakatan b. UPT mengisi instrumen penilaian mandiri, untuk menilai

pemenuhan dari setiap fungsi pemasyarakatan

c. Divisi Pemasyarakatan kemudian memeriksa dan memverifikasi hasil pengisian dari UPT untuk melihat kesesuaian dan kebenaran dari data dan fakta di lapangan dengan data yang diisikan oleh UPT di dalam instrumen penilaian mandiri.

d. Dari hasil verifikasi ini, Divisi Pemasyarakatan kemudian melaporkan jumlah UPT yang sudah sesuai standar untuk wilayahnya berdasarkan hasil pengisian instrumen penilaian mandiri yang sudah diverifikasi oleh Divisi Pemasyarakatan secara berkala.

e. Direktorat teknis di Dirjen Pemasyarakatan kemudian merekapitulasi laporan dari Divisi Pemasyarakatan untuk mendapatkan data jumlah UPT Pemasyarakatan yang sudah melakukan pelayanan sesuai standar. Bila diperlukan, Direktorat Teknis melakukan uji petik ke beberapa UPT Pemasyarakatan dan Divisi Pemasyarakatan Pemasyarakatan untuk memverifikasi laporan dari Divisi Pemasyarakatan.

f. Direktorat Teknis di Dirjen Pemasyarakatan kemudian melakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil laporan pengisian kuesioner oleh UPT Pemasyarakatan.

Hasil dari pengisian kuesioner oleh UPT Pemasyarakatan yang sudah diverifikasi oleh Divisi Pemasyarakatan Pemasyarakatan kemudian dianalisis dan dievaluasi oleh unit teknis di Ditjen Pemasyarakatan untuk menilai implementasi dari standar pemasyarakatan oleh UPT Pemasyarakatan. Hasil evaluasi kemudian dilaporkan oleh Kepala Seksi Evalap di masing-masing Direktorat untuk kemudian direkapitulasi dan dikumpulkan ke Kasubag Evalap Sesditjen PAS.

Nama UPT

Klasifikasi Lapas Jumlah Narapidana

1. Pelaksanaan Standar Penilaian Pembinaan Narapidana

No. Pernyataan Persentase Narapidana 0% – 20% (1) 21 – 40% (2) 41 – 60% (3) 61 – 80% (4) 81 – 100% (5) 1. Banyaknya narapidana

yang sudah dilakukan penilaian terkait

pembinaan kepribadian

2. Banyaknya narapidana yang sudah dilakukan penilaian terkait

pembinaan kemandirian

3. Banyaknya narapidana yang sudah dilakukan penilaian perilaku terkait sikap

4 Banyaknya narapidana yang sudah dilakukan penilaian perilaku terkait kondisi mental

Petunjuk Pengisian:

Keterangan:

Nilai ≥ 16 = Baik Nilai 6 – 15 = Cukup Nilai ≤ 5 = Kurang

2. Standar Operasional Prosedur (SOP)

No. Nama SOP

Ketersediaan Ada Tidak ada (Nilai: 0) Dilakukan (Nilai: 2) Tidak dilakukan (Nilai: 1) Prosedur Pengangkatan Wali Pemasyarakatan

1. SOP Pengangkatan Wali

Prosedur Penilaian Pembinaan Narapidana 2. SOP Pengumpulan Data dan

Penilaian Pembinaan Narapidana

5. SOP Penginputan dan Penormaan Penilaian Pembinaan Narapidana 6. SOP Pelaporan Penilaian

Pembinaan Narapidana Prosedur Pernyataan Komitmen 7. SOP Pendataan Narapidana

yang akan Melakukan

Pernyataan Komitmen NKRI 8. SOP Koordinasi dengan

Lembaga Terkait

9. SOP Penandatanganan Pernyataan Komitmen 10. SOP Publikasi Pernyataan

No. Nama SOP Ada Tidak ada (Nilai: 0) Dilakukan (Nilai: 2) Tidak dilakukan (Nilai: 1) 11. SOP Observasi dan

Pembinaan Lanjutan TOTAL NILAI Keterangan: Nilai ≥ 17 = Baik Nilai 6 – 16 = Cukup Nilai ≤ 5 = Kurang

3. Sarana dan Prasarana

No. Jenis Sarana dan Prasarana

Ketersediaan Ya

(1) Tidak (0) 1. Lembar pencatatan perilaku

2. Alat tulis kantor

3. Fingerprint/ daftar hadir 4. Komputer

5. Tablet 6. CCTV

7. Ruang penilaian (konseling/ wawancara)

Keterangan:

Nilai ≥ 6 = Baik Nilai 4 – 5 = Cukup Nilai ≤ 3 = Kurang

4. Sumber Daya Manusia

No. Pernyataan

Ketersediaan 0

(0) 1-3 (1) (2) ≥ 4 1. Jumlah petugas yang

menangani penilaian pembinaan narapidana 3. Jumlah petugas yang telah

dilatih mengoperasikan komputer

4. Jumlah petugas yang telah dilatih penggunaan

instrumen penilaian pembinaan narapidana 5. Jumlah petugas yang telah

dilatih teknik pengumpulan data

6. Jumlah petugas yang memiliki latar belakang SMA/sederajat

7. Jumlah tenaga instruktur untuk melakukan penilaian pelatihan keterampilan TOTAL NILAI Keterangan: Nilai ≥ 14 = Baik Nilai 11 – 13 = Cukup Nilai ≤ 10 = Kurang

Penilaian pembinaan narapidana dilaksanakan dengan mencatat data yang berkaitan dengan perilaku narapidana ke dalam Instrumen SPPN yang dapat diases pada link:

bit.ly/InstrumenSPPN2021

Setiap kategori Lapas memiliki Instrumen yang berbeda sesuai karakteristiknya, hal tersebut terlihat dari adanya perbedaan dalam daftar indikator dan juga sistem penormaannya. Instrumen tersebut merupakan hal yang tidak terlepas dari standar ini.

Lampiran II. Format Post-test Pengetahuan (Pelatihan Keterampilan)

POST-TEST PELATIHAN KETERAMPILAN

Nama Narapidana :

Lapas :

Pelatihan keterampilan

yang diikuti :

A. PENGETAHUAN

Lembar Post-Test Pengetahuan

Pertanyaan Skor

1. Jelaskan tujuan dan keluaran kegiatan pelatihan!

Jawaban:

2. Sebutkan prosedur/tahapan kerja dari kegiatan pelatihan!

Jawaban:

3. Jelaskan penerapan Kesehatan & Keselamatan Kerja dalam kegiatan pelatihan!

pelatihan beserta kegunaannya!

Jawaban:

Total Skor

Interpretasi Skor Post-test Pengetahuan: 0-4 : Kurang

4-12 : Cukup 3-16 : Baik

Panduan Penilaian Post-test Pengetahuan

Pertanyaan Indikator Penilaian

1. Jelaskan tujuan dan keluaran kegiatan pelatihan

Pemberian skor didasarkan pada tujuan dan keluaran pelatihan yang telah ditetapkan oleh instruktur/ petugas.

Skor 1: menjelaskan mengenai judul pelatihan; Skor 2: menjelaskan mengenai judul pelatihan dan keluaran yang ingin dicapai;

Skor 3: menjelaskan mengenai judul pelatihan, keluaran yang ingin dicapai beserta kualitas keluaran

Skor 4: menjelaskan mengenai judul pelatihan, keluaran yang ingin dicapai; kualitas keluaran dan manfaat dari kegiatan pelatihan

2. Sebutkan

prosedur/tahapan kerja dari

kegiatan pelatihan

Pemberian skor didasarkan pada prosedur/tahapan kerja yang telah ditetapkan oleh instruktur/

petugas.

Skor 1: menyebutkan <50% tahapan kerja secara tepat

Skor 2: menyebutkan 51% - 75% tahapan kerja secara tepat

Pertanyaan Indikator Penilaian

Skor 3: menyebutkan 76% - 100% tahapan kerja secara tepat

Skor 4: menyebutkan 100% tahapan kerja secara tepat dan berurutan

3. Jelaskan penerapan Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) dalam kegiatan pelatihan!

Pemberian skor didasarkan pada aturan K3 yang telah ditetapkan oleh instruktur/ petugas.

Skor 1: menjelaskan <50% aturan K3 secara tepat Skor 2: menjelaskan 51-75% aturan K3 secara tepat Skor 3: menjelaskan 76-100% aturan K3 secara tepat

Skor 4: menjelaskan 76-100% aturan K3 secara tepat dan dapat memberikan solusi jika terdapat hambatan dalam penerapan aturan K3

4. Sebutkan alat/bahan yang digunakan dalam kegiatan pelatihan beserta kegunaannya

Pemberian skor didasarkan pada ketentuan

alat/bahan yang telah ditetapkan oleh instruktur/ petugas.

Skor 1: menyebutkan <50% alat/bahan yang digunakan

Skor 2: menyebutkan <50% alat/bahan dan kegunaannya secara tepat

Skor 3: menyebutkan 51% - 75% alat/bahan dan kegunaannya secara tepat

Skor 4: menyebutkan 76% - 100% alat/bahan dan kegunaannya secara tepat

No. Tahapan

(a)

Tahapan Pelatihan Keterampilan

(b) Skor (c)

1 (Isilah kolom dengan tahap pertama pelatihan keterampilan) … 2 (Isilah kolom dengan tahap kedua pelatihan keterampilan) … 3 (Isilah kolom dengan tahap ketiga pelatihan keterampilan) dst (Isilah kolom dengan tahap selanjutnya)

Jumlah skor

Jumlah Tahapan

SKOR AKHIR (Jumlah Skor  Jumlah Tahapan)

Interpretasi Skor Akhir: 0-20: Tidak baik 21-40: Kurang baik 41-60: Cukup baik 61-80: Baik 81-100: Sangat Baik Penjelasan Formulir:

(a) Isi kolom ini dengan nomor urut sesuai jumlah tahapan/proses kegiatan pelatihan keterampilan

(b) Isi kolom ini dengan judul tapahan/proses kegiatan pelatihan keterampilan secara berurutan

(c) Isi kolom ini dengan Skor dengan rentang 1-100 yang diberikan terhadap keahlian narapidana dalam melaksanakan tahapan terkait sesuai

dengan indikator pemberian skor

Indikator Pemberian Skor

● Skor 0: Jika narapidana tidak bersedia melaksanakan tahapan terkait sesuai instruksi

● Skor 1: Jika narapidana melaksanakan tahapan terkait secara tepat dengan bantuan/pendampingan petugas

● Skor 2: Jika narapidana melaksanakan tahapan terkait secara tepat tanpa bantuan/pendampingan petugas

● Skor 3: Jika narapidana melaksanakan tahapan terkait secara tepat tanpa bantuan/pendampingan petugas dan mampu mencari solusi mandiri jika terdapat hambatan

● Skor 4: Jika narapidana melaksanakan tahapan terkait secara tepat tanpa bantuan/pendampingan petugas, mampu mencari solusi mandiri jika terdapat hambatan dan mampu menghasilkan keluaran/hasil pelatihan sesuai standar

1. Lembar self-assessment merupakan instrumen penilaian yang bertujuan untuk melihat konsistensi narapidana dengan frekuensi pengisian 1 kali dalam 3 bulan;

2. Lembar penilaian diri ini berisikan beberapa pernyataan yang perlu direspon oleh narapidana untuk menggali pola pemikiran mulai dari aspek kognitif, sikap, dan afeksi;

3. Pengisian lembar self-assessment dilakukan secara mandiri oleh Narapidana dengan mencentang kolom kesesuaian pernyataan dengan pola pikir dan pemahamannya. Rentang kolom jawaban terdiri dari Sangat tidak setuju (STS), Tidak setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (SS);

4. Narapidana dikatakan konsisten ketika jawaban dari pengisian lembar self-assessment beragam.

5. Narapidana dikatakan tidak konsisten ketika jawaban dari pengisian lembar self-assessment terlalu beragam atau terlalu seragam.

6. Hasil dari penilailaian diri ini dapat digunakan untuk:

a. Mengamati dan membandingkan konsitensi jawaban narapidana; b. Data dukung dalam penilaian perubahan perilaku;;

c. Data dukung dalam penyusunan program pembinaan;

d. Data dukung dalam pemberian dan pemenuhan hak-hak narapidana; e. Data dukung dalam pelaporan pembinaan narapidana.

7. Hasil instrumen self-assessment saja belum dapat membedakan WBP yang sudah berperilaku baik maupun belum, harus ada data dukung lain yang dapat menguatkan perubahan perilaku;

8. Saat ini, terdapat dua jenis lembar self-assessment berdasarkan kategori tindak pidana, yaitu:

Dokumen terkait