METODOLOGI PENELITIAN
J. Kalibrasi Instrumen
1. Instrumen Tes
Analisis soal antara lain bertujuan untuk mengadakan identifikasi soal-soal yang baik, kurang baik dan soal yang jelek. Dengan analisis soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan.13 Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes objektif berupa pilihan ganda. Pengujian instrumen tes ini harus memenuhi empat kriteria, yaitu validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Untuk mengetahui pemenuhan keempat kriteria tersebut, maka instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus melalui pengujian. Berikut ini adalah pengujian yang perlu dilakukan berkaitan dengan kriteria yang harus dipenuhi dalam instrumen penelitian.
a. Uji Validitas
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.14 Dalam penelitian ini digunakan validitas isi (content validity) yaitu suatu tes mempermasalahkan seberapa jauh suatu tes mengukur tingkat pengusaaan terhadap isi suatu materi tertentu yang seharusnya dikuasai sesuai dengan tujuan pengajaran.15
Jika skor butir dikotomi (0,1) maka untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dan skor total instrumen digunakan koefisien korelasi Point Biserial (rpbi) yang menggunakan rumus : 16
rpbi q pi S X Xi t t
13Daryanto, evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 179.
14Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : CV. Alfabeta, 2012), h. 121
15Ali Hamzah, Evaaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada, 2014), h. 216
33
Keterangan :
rpbi = angka indeks korelasi point biserial
Xi = mean (nilai rata-rata hitung) yang dijawab dengan benar Xt = mean dari skor total
St = standar deviasi total
Pi = proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item
q = proporsi siswa yang menjawab benar terhadap butir item
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rpbi dibandingkan dengan rtabel product moment dengan α = 0,05 dengan rtabel sebesar 0,304. Jika rpbi
≥ rtabel maka soal tersebut tidak valid. Perhitungan validitas soal dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0. hasil uji coba validitas instrument tes dapat dilihat apda tabel berikut ini :
Intrumen tes hasil belajar yang disusun pada awalnya berjumlah 30 soal, namun setelah melalui proses persyaratan kelayakan jumlah soal valid pada siklus I yaitu 21 soal.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus I
Statistik
Jumlah Soal 30
Jumlah Siswa 37
Nomor Soal Valid 1, 2, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 23, 24, 25, 26, 29, 30
Jumlah Soal Valid 21
Jumlah Soal yang digunakan 20
Peneliti menggunakan 20 soal valid untuk diujikan pada siklus I ini, satu soal tidak digunakan karena sudah terdapat beberapa soal yang valid pada indikator pembelajaran tersebut.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Siklus II
Statistik
Jumlah Soal 30
Jumlah Siswa 37
Nomor Soal Valid 2, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30
Jumlah Soal Valid 22
Jumlah Soal yang digunakan 20
Intrumen tes hasil belajar yang disusun pada siklus II berjumlah 30 soal, namun setelah melalui proses persyaratan kelayakan jumlah soal valid pada siklus II yaitu 22 soal. Peneliti menggunakan 20 soal valid untuk diujikan pada siklus II ini, satu soal tidak digunakan karena sudah terdapat soal yang valid pada indikator pembelajaran tersebut .
b. Uji Reliabilitas Soal Tes
Reliabilitas berasal dari kata reliability berarti sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya. Suatu hasil pengukuran hanya dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil pengukuran yang relatif sama selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah.17 Mencari koefisien reliabilitas dapat menggunakan rumus K-R. 20 :18 r11 2 2 1 S pq S n n Keterangan :
r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p) ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
17Ibid., h.230 18Ibid., h.238
35
n = banyaknya item S2 = varians
Selanjutnya pengujian reliabilitas diklasifikasikan sesuai kriteria pada tabel 3.4 berikut ini :
Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas
Kriteria Keterangan 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Sedang 0,21 – 0,40 Rendah 0,00 – 0,20 Kurang
Perhitungan uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software Anates versi 4.0. Hasil uji reliabilitas instrumen tes dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus I Statistik
rhitung 0,81
Kesimpulan Tingkat reliabilitas tinggi
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Siklus II Statistik
rhitung 0,80
Kesimpulan Tingkat reliabilitas tinggi
c. Uji Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa
menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.19. Rumus mencari P sebagai berikut :20
JS B p Dimana :
P = Tingkat kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab benar JS = Jumlah seluruh siswa
Tolak Ukur untuk menginterprestasikan taraf kesukaran tiap butir soal digunakan kriteria sebagai berikut :21
a). P = 0,00, soal sangat sukar. b). P = 0,00 ˂P ≤ 0,30, soal sukar. c). P = 0,30 ˂ P ≤ 0,70, soal sedang. d). P = 0,70 , ˂ P ≤ 1,00, soal mudah. e). P = 1,00, soal sangat mudah.
Perhitungan pengajuan taraf kesukaran dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software Anates versi 4.0. hasil perhitungan tingkat kesukaran instrumen tes dapat dilihat pada tael di bawah ini :
Tabel 3.9 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus I
Kategori Soal Jumlah Soal Presentase
Sangat sukar 2 6,7% Sukar 3 10% Sedang 14 46,7 Mudah 4 13,3 Sangat mudah 7 23,3 Jumlah 30 100%
19Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), h. 179
20Ibid., hal. 180
21 Ali Hamzah, Evaluasi Pembelajaran Matematika, (Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada, 2014), h. 246
37
Tabel 3.10 Hasil Uji Taraf Kesukaran Instrumen Siklus II
Kategori Soal Jumlah Soal Presentase
Sangat sukar - - Sukar 4 13,3% Sedang 13 43,3% Mudah 7 23,3% Sangat mudah 6 20% Jumlah 30 100% c. Daya Pembeda
Daya beda butir soal yaitu butir soal tersebut dapat membedakan kemampuan individu peserta didik. Karena butir soal yang didukung oleh potensi daya beda yang baik akan mampu membedakan peserta didik yang memiliki kemampuan rendah atau kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mengetahui daya pembeda setiap butir tes adalah :22
D = Ba Bb Ja Jb Dimana :
D = Daya Pembeda
Ba = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar Bb= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar Ja = Banyaknya peserta kelompok atas
Jb = Banyaknya peserta kelompok bawah
Klasifikasi interprestasi daya pembeda :23 D = ≤ 0,00 : Sangat Jelek D = 0,00 ˂Dp ≤ 0,20 : Jelek D = 0,20 ˂Dp ≤ 0,40 : Cukup D = 0,20 ˂ Dp ≤ 0,70 : Baik D = 0,70 ˂Dp ≤ 1,00 : Sangat Baik 22Ibid., hal. 241 23Ibid., hal. 243.
Pengujian daya pembeda dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software Anates versi 4.0. Hasil perhitungan daya pembeda dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Pembeda Siklus I
Kategori Soal Jumlah Soal Presentase
Baik sekali 8 26,7%
Baik 10 33,3%
Cukup 5 16,7%
Jelek 7 23,3%
Jumlah 30 100%
Tabel 3.12 Hasil Uji Daya Pembeda Siklus II
Kategori Soal Jumlah Soal Presentase
Baik sekali 11 36,7% Baik 14 46,7% Cukup 4 13,3% Jelek 1 3,3% Jumlah 30 100%