• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Kerangka Pemikiran

3. Interaksi Model Pembelajaran dan Kreativitas Belajar Siswa dengan Hasil Belajar

Model penemuan terbimbing merupakan model pembelajaran yang terpusat pada siswa yang dimana siswa dihadapkan kepada situasi dimana siswa bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan, terkaan, intuisi, dan mencoba-coba (trial and error), yang menghendaki guru sebagai penunjuk jalan dalam membantu siswa agar mempergunakan ide, konsep, dan

commit to user

ketrampilan yang sudah mereka pelajari untuk menemukan pengetahuan yang baru. Sehingga dalam pembelajarannya siswa dituntut menggunakan kreativitasnya pada saat trial and error pemecahan masalah, sehingga untuk kreativitas tinggi hasil belajar siswa akan lebih baik daripada kreativitas sedang maupun rendah. Tetapi dalam pembelajaran ini siswa kreativitas sedang dan rendah harus memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat mengikuti dan terlibat dalam proses penemuan sehingga kreativitas sedang dan rendah memiliki hasil belajar yang sama jikapun kreativitas sedang maupun rendah memiliki perbedaan hal tersebut tidak signifikan.

Pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran dengan kelompok-kelompok kecil (4-6 siswa) yang memungkinkan siswa berdiskusi, berinteraksi, memecahkan masalah dan melaksanakan kewajibannya dalam kelompok sesuai tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan bersama. Sehingga dimungkinkan tingkat kreativitas sedang maupun rendah dapat berinteraksi dan saling mengisi dengan siswa kreativitas tinggi sehingga hasil belajar juga dapat meningkat seiring hasil belajar masing-masing kelompoknya. Sehingga dalam pembelajaran kelompok (kooperatif) hasil belajar siswa yang memiliki kreativitas tinggi, sedang, maupun rendah berkemampuan sama.

Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang selama ini dikenal sehari-hari yang aplikasinya guru sebagai pusat pembelajaran yang didominasi dengan ceramah dan tanya jawab sehingga siswa hanya

commit to user

bersifat hafalan jangka pendek yang mengakibatkan siswa yang mempunyai kreativitas tinggi mengikuti alur pembelajaran dan memasung kreativisnya untuk lebih berkembang meskipun pada siswa kreativitas lebih tinggi lebih cepat menangkap konsep materi akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung dalam jangka waktu lama karena hanya bersifat mengingat dan menyimak. Sehingga dapat disimpulkan pada pembelajaran konvensional hasil belajar siswa kreativitas tinggi, sedang, dan rendah sama. Jikapun terdapat perbedaan dari segi kuantitas hasil belajar akan tetapi hal tersebut tidak signifikan.

Kecuali pemaparan di atas, hasil belajar model pembelajaran pada masing-masing kategori kreativitas juga berbeda-beda. Untuk kreativitas tinggi model penemuan dapat lancar digunakan dan dapat lebih mematangkan konsep yang dipelajari daripada siswa kreativitas tinggi yang dikenai pembelajaran kooperatif. Hal ini dikarenakan siswa dengan kreativitas tinggi dapat mengembangkan kemampuannya dalam proses trial and error pada saat menemukan masalah, sedangkan siswa kreativitas tinggi yang dikenai pembelajaran konvensional kemampuannya tidak berkembang (terpasung) karena pembelajaran didominasi oleh guru dan lebih bersifat menghafal jangka pendek. Sehingga dimungkinkan hasil belajar siswa kreativitas tinggi jika dikenai model penemuan terbimbing akan lebih baik daripada pembelajaran kooperatif dan pembelajaran kooperatif lebih baik daripada konvensional.

commit to user

Siswa yang memiliki kreativitas sedang dan rendah yang dikenai model penemuan terbimbing dimungkinkan akan memiliki hasil belajar sama dengan hasil belajar yang dikenai pembelajaran kooperatif meskipun secara kuantitas hasil pembelajaran kooperatif lebih baik akan tetapi hal tersebut tidaklah signifikan. Hal ini disebabkan karena pada model penemuan siswa kreativitas sedang dan rendah lebih memakan waktu yang lebih untuk terlibat dalam proses pembelajaran. Untuk pembelajaran kooperatif siswa kreativitas sedang maupun rendah akan saling bertukar pendapat, berdiskusi, dan saling mengisi sehingga pada kreativitas sedang maupun rendah memiliki hasil belajar yang sama. Sedangkan siswa pada pembelajaran konvensional akan sulit menangkap konsep materi pembelajaran karena hanya bersifat pasif, hanya mendengar, mengingat yang hal tersebut tidak akan tertanam pada ingatan mereka dalam jangka waktu yang panjang.

Kerangka pemikiran yang dijabarkan di atas dapat dituangkan dalam Gambar berikut:

Model Pembelajaran

Kreativitas Siswa

Hasil Belajar Siswa

commit to user C.Hipotesis

Menurut Budiyono (2009: 141) hipotesis adalah suatu asersi (assertion) atau dugaan (conjecture) mengenai satu atau lebih populasi. Hipotesis juga diartikan sebagai pernyataan mengenai ukuran yang ada pada satu atau lebih populasi. Sedangkan menurut Sugiyono (2006: 96) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan kajian teori dan tinjauan pustaka secara teknis dapat diperoleh jawaban sementara atas masalah penelitian ini. Jawaban sementara ini merupakan jawaban yang paling tinggi tingkat kebenarannya, yaitu antara lain:

1. Model penemuan terbimbing dan model cooperative learning dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model konvensional, sedangkan hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing sama dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model cooperative learning.

2. Hasil belajar matematika siswa yang memiliki kreativitas yang lebih tinggi lebih baik daripada siswa yang memiliki kreativitas lebih rendah.

3. Hasil belajar pada kategori kreativitas siswa yang tinggi, siswa yang diberikan model pembelajaran penemuan terbimbing lebih baik hasil belajarnya daripada model pembelajaran cooperative learning dan

commit to user

konvensional. Sedangkan untuk kategori kreativitas sedang maupun rendah model penemuan terbimbing dan model cooperative learning memberikan hasil belajar yang sama akan tetapi lebih baik daripada model konvensional. Kecuali itu, hasil belajar siswa yang dikenai pembelajaran penemuan terbimbing, siswa yang memiliki kreativitas tinggi lebih baik hasil belajarnya daripada siswa kreativitas sedang maupun rendah. Sedangkan siswa kreativitas sedang maupun rendah memiliki hasil belajar yang sama. Sedangkan hasil belajar siswa dengan model cooperative learning dan konvensional, siswa kreativitas tinggi, sedang maupun rendah memiliki hasil belajar yang sama.

commit to user BAB III

Dokumen terkait