• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan merupakan uraian yang sistematis tentang hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu dan ada

commit to user

hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Adapun penelitian yang pernah dilakukan antara lain:

Penelitian I yang dilakukan Nadira Saab, et.al (2005), yaitu

Communication in Collaborative Discovery Learning. Hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan yang sangat erat antara cara berkomunikasi pada pembelajaran penemuan yang berpengaruh terhadap keberhasilan pengajaran.

Penelitian II yang dilakukan Sutji Rochaminah (2006), Penelitian eksperimen ini berfokus pada upaya untuk mengungkap perbandingan metode penemuan dan konvensional dalam peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa calon guru matematika sekolah menengah. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran penemuan lebih baik daripada pembelajaran konvensional dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis mahasiswa calon guru pada Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) klasifikasi baik, LPTK klasifikasi cukup, dan LPTK klasifikasi rendah.

Penelitian III yang dilakukan Yamin Ismail (2006), melakukan penelitian yaitu Penerapan Metode Discovery Learning dalam Pembelajaran Matematika pada Mahasiswa PGSD Universitas Negeri Gorontalo. Hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini yaitu: (1) Metode discovery learning lebih baik daripada metode ceramah dalam meningkatkan hasil belajar matematika (2) Kemampuan awal siswa yang lebih tinggi lebih baik daripada kemampuan

commit to user

siswa yang lebih rendah terhadap hasil belajar matematika, (3) Tidak ada interaksi kedua metode pengajaran dan kemampuan awal siswa terhadap hasil belajar matematika.

Penelitian IV oleh Ding, et.al (2007) melakukan penelitian yaitu

Teacher Interventions in Cooperative-Learning Mathematics Classes, hasil penelitiannya yaitu menunjukkan perbedaan-perbedaan dari intervensi-intervensi guru untuk memperbaiki kinerja teori para siswa. Penelitian ini menjelaskan bagaimana caranya menyeimbangkan sumber daya panutan dan pemikiran bebas para siswa dan bagaimana caranya menggunakan sumber daya panutan untuk memperbaiki pemikiran para siswa. Akhirnya, penelitian ini menyarankan teknik-teknik yang terperinci untuk menunjuk pemikiran para siswa, seperti mengidentifikasi, menganeka-ragamkan, dan memperdalam pemikiran mereka.

Penelitian V yang dilakukan Hwang, Lui, dan Tong (2008) yaitu

Cooperative Learning in a Passive Learning Environment: A Replication and

Extension. Hasil dari penelitian ini adalah ”overall, this study finds that cooperative learning is more effective pedagogy than traditional lecture for

students who were raised and educated in passive learning environment”. Sehingga secara menyeluruh penelitian ini menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif lebih efektif daripada pembelajaran tradisional di kelas dengan lingkungan yang pasif.

commit to user

penelitian tentang penerapan metode penemuan untuk meningkatkan pengusaan siswa pada konsep luas jajar genjang dan layang-layang. Hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini model penemuan dapat meningkatkan keaktifan siswa dan hasil belajar materi luas jajar genjang dan layang-layang.

Penelitian VII oleh Cohen (2008) yang berjudul The Effect of Direct Instruction versus Discovery Learning on the Understanding of Science

Lessons by Second Grade Students. Kesimpulan dari penelitian ini adalah siswa dengan model pengajaran langsung lebih cepat dalam mengisi tes yang diadakan tetapi kurang teliti sehingga dalam penelitian ini disarankan untuk menggunakan kedua-duanya yaitu model pengajaran langsung dan model penemuan.

Penelitian VIII yang dilakukan Dumitrascu (2009), melakukan penelitian yaitu Integration of Guided Discovery in the Teaching of Real Analysis. Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa guided discovery method can be turned into an effective and enjoyable learning experience for most students in a Real Analysis class. Jadi penemuan terbimbing dapat menjadi satu pembelajaran menyenangkan dan efektif untuk kebanyakan para siswa di suatu kelas analisis real.

Perbedaan dan persamaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti dapat dituangkan pada Tabel 2.5 sebagai berikut:

commit to user

Tabel 2.5 Perbedaan Variabel yang diteliti

No Variabel Peneliti A B C D E 1 Saab, et.al (2005) ü ü 2 Sutji Rochaminah (2006) ü ü ü 3 Yamin Ismail (2006) ü ü ü

4 Meixia Ding, et.al (2007) ü ü

5 Hwang, et.al (2008) ü ü ü 6 Abdul W.Abdullah (2008) ü ü 7 Marisa T. Cohen (2008) ü ü ü 8 Dorin Dumitrascu (2009) ü ü 9 Peneliti (2010) ü ü ü ü ü Keterangan:

A = Model pembelajaran penemuan terbimbing (guided discovery learning), B = Model pembelajaran kooperatif (cooperative learning),

C = Model konvensional, D = Kreativitas belajar, E = Hasil Belajar.

Penelitian-penelitian di atas mendukung penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Adapun persamaan dan perbedaan dari penelitian-penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan:

1. Persamaan penelitian yang dilakukan Nadira Saab, et. al (2005) dengan penelitian yang dilaksanakan penulis adalah sama-sama bagaimana menerapkan model pembelajaran yang efektif melalui model penemuan yang diterapkan dalam pembelajaran untuk memperoleh hasil belajar yang

commit to user

lebih baik. Perbedaan penelitian ini dengan yang dilaksanakan penulis yaitu penelitian Nadira Saab, et.al hanya bagaimana pengaruh komunikasi terhadap pembelajaran penemuan untuk hasil pembelajaran yang lebih efektif. Sedangkan penelitian yang dilaksanakan penulis membandingkan model pembelajaran dalam peningkatkan hasil belajar jika ditinjau dari kreativitas siswa.

2. Persamaan penelitian Sutji Rochaminah (2006) dengan penelitian yang akan dilaksanakan penulis adalah adanya kesamaan mengenai adanya usaha peningkatan prestasi belajar siswa dengan menggunakan model penemuan. Perbedaan dari penelitian ini terletak pada efektivitas model pembelajaran ditinjau dari kreativitas sedangkan pada penelitian Sutji Rochaminah menekankan pada peningkatan berpikir kritis matematis ditinjau dari klasifikasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK).

3. Persamaan penelitian Yamin Ismail (2006) dengan penelitian yang dilaksanakan penulis yaitu sama-sama membandingkan model pembelajaran dalam usaha meningkatkan hasil belajar siswa. Perbedaan dari penelitan yang dilakukan oleh peneliti yaitu pada penelitian tersebut ditinjau dari kemampuan awal siswa sedangkan pada penelitian yang diteliti penulis ditinjau dari kreativitas siswa.

4. Persamaan penelitian Meixia Ding (2007) dengan penelitian yang dilaksanakan penulis yaitu sama-sama menggunakan model pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan hasil belajar, sedangkan perbedaannya

commit to user

adalah peneliti membandingkan antara model penemuan, kooperatif, dan konvensional sedangkan Meixia Ding bagaimana cara guru menerapkan pembelajaran kooperatif dengan efisien dan efektif.

5. Persamaan penelitian Nen-Chen Richard Hwang, Gladie Lui, dan Marian Yew Jen Wu Tong (2008) dengan penelitian yang dilaksanakan penulis yaitu sama-sama menerapkan pembelajaran kooperatif untuk dibandingkan dengan pembelajaran yang biasanya dilakukan oleh pendidik. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti ingin mengetahui tiga model pembelajaran sedangkan Hwang, et.al hanya satu model pembelajaran yaitu pembelajaran kooperatif.

6. Persamaan penelitian Abdul Wahab Abdullah (2008) dengan penelitian yang dilaksanakan penulis yaitu sama-sama menerapkan model penemuan dengan tujuan hasil belajar yang lebih baik, sedangkan perbedaan ini dengan penelitian yang dilaksanakan penulis terletak pada perbandingan model pembelajaran untuk mengetahui model yang baik didasarkan pada tingkat kreativitas siswa sedangkan pada penelitian Abdul Wahab Abdullah hanya terpusat bagaimana cara dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

7. Persamaan penelitian Marisa T. Cohen (2008) dengan penelitian yang dilaksanakan penulis sama-sama membandingkan model pembelajaran untuk mengetahui manakah yang efektif. Sedangkan perbedaannya adalah peneliti membandingkan tiga model pembelajaran ditinjau oleh kreativitas

commit to user

sedangkan Cohen membandingkan manakah yang lebih efektif antara model penemuan terbimbing dan pengajaran langsung.

8. Persamaan penelitian Dorin Dumitrascu (2009) dengan penelitian yang dilaksanakan penulis adalah adanya kesamaan dalam usaha peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model pembelajaran penemuan. Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan Dorin Dumitrascu yaitu penelitian Dorin Dumitrascu terfokus bagaimana meningkatkan pemahaman konsep siswa serta menyenangkan dengan model pembelajaran yang cocok untuk kuliah analisis real. Sedangkan penelitian yang diambil penulis terletak pada membandingkan model pembelajaran yang efektif.

Dokumen terkait