• Tidak ada hasil yang ditemukan

Interaksi di Pajak Buah Berastagi

Pengertian interaksi adalah pergaulan antara individu dengan individu yang lain, antara satu kelompok dengan kelompok yang lain dalam suatu masyarakat sehingga dapat terjalin komunikasi dan respon diantara keduanya (Koentjaraningrat, 1979:176-177).

Diantara mereka sering terjadi komunikasi dan tanpa disadari mereka saling tukar pengetahuan dan pengalaman. Misalnya suka-duka para pedagang di Pajak Buah Berastagi dan para calon pembeli dan pengunjung, mereka akan banyak bercerita tentang objek wisata yang mereka kunjungi.

Interaksi sosial berlangsung apabila individu atau kelompok mempunyai harapan untuk kemajuan atau dengan interaksi itu ia akan mempunyai perasaan “berkembang” karenanya. Interaksi semacam ini terwujud dalam hubungan antara pedagang dan diantara pedagang dengan calon pembeli atau pengunjung di Pajak Buah Berastagi.

Dalam hal ini penulis dapat melihat bahwa hubungan yang tercipta diantara mereka adalah secara timbal-balik karena masing-masing pihak mempunyai tujuan, yaitu mengharapkan kemajuan dan perkembangan dalam hal keuntungan, baik yang bersifat material maupun non material.

aktor yang terlibat di dalamnya. Bentuk interaksi yang terjadi antara lain adalah kerja sama, persaingan, dan pertentangan.

Ketiga bentuk interaksi tersebut dapat kita kaitkan dalam kegiatan transaksi yang diperankan oleh aktor-aktor yang terlibat di Pajak Buah Berastagi.

4.4.1. Kerjasama

Salah satu bentuk kerja sama dalam transaksi di Pajak Buah Berastagi adalah kerja sama dalam hal membuat aturan-aturan yang dipahami bersama oleh aktor-aktor yang terlibat. Bentuk kerja sama ini diantaranya adalah :

a) Kerjasama diantara pihak pemerintah melalui dinas pasar dengan para pedagang di Pajak Buah Berastagi di dalam menentukan ukuran masing-masing jenis lapak atau kios yang mereka tempati. Penentuan ini ditetapkan melalui keseimbangan antara luas keseluruhan lahan yang ada disana, dibagi dengan jumlah lapak dan kios yang ada. Pihak dinas pasar juga membedakan biaya retribusi pajak yang dikenakan terhadap jenis tempat dihuni oleh masing-masing pedagang. Tentunya biaya pajak akan lebih mahal untuk jenis kios dibanding dengan jenis bale-bale atau losd. b) Kerjasama diantara agen pemasok dengan pedagang di

Pajak Buah Berastagi. Hal ini dilakukan agar masing-masing pihak dapat terus membangun hubungan relasi yang

baik dengan tujuan untuk mendapat keuntungan, baik dalam hal material maupun non material.

c) Kerjasama diantara para pedagang yang ada di Pajak Buah Berastagi di dalam menciptakan suasana ramah dan menyenangkan agar calon pembeli ataupun wisatawan yang berkunjung kesana bisa betah dan berlama-lama menghabiskan waktunya disana. Hal ini penting untuk dilakukan selain untuk kegiatan jual-beli, maupun untuk mendukung kota Berastagi sebagai salah satu daerah dan tujuan objek wisata di Kabupaten Karo.

d) Kerjasama antara masing-masing pedagang di Pajak Buah Berastagi dengan setiap calon pembeli atau pengunjung yang datang ke tempatnya. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun komunikasi yang baik dengan setiap calon pembeli atau pengunjung. Dengan itu diharapkan pembeli dapat merasa dimengerti keinginannya akan barang yang akan mau dibelinya.

e) Kerjasama diantara para pedagang di Pajak Buah Berastagi dengan penjaga keamanan yang dikelola oleh pemuda setempat. Hal ini dilakukan agar tercipta kondisi aman disana dan para pedagang yang ada disana tidak merasa khawatir setiap kali mereka ingin pulang ke rumah saat menutup tempatnya berjualan. Disamping itu rasa aman itu

juga perlu diberikan kepada setiap calon pembeli ataupun wisatawan yang berkunjung kesana.

f) Kerjasama diantara para pedagang di Pajak Buah Berastagi dengan petugas kebersihan setempat yang dikelola oleh dinas kebersihan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan kondisi bersih dan asri di dalam komplek Pajak Buah Berastagi maupun di sekitarnya. Kita yakin dengan kondisi itu semua orang akan merasa nyaman setiap kali berkunjung kesana.

g) Kerjasama diantara ketiga pihak yang berpengaruh terhadap kelangsungan Pajak Buah Berastagi, yaitu pemerintah daerah setempat melalui dinas pasar, petugas kebersihan yang dikelola oleh dinas kebersihan, dan pihak keamanan yang dikelola oleh Pemuda Setempat. Hal ini menurut penulis penting untuk diwujudkan agar kota Berastagi pada umumnya dan Pajak Buah Berastagi pada khususnya dapat terus eksis atau bertahan didalam posisinya sebagai daerah dan tujuan objek wisata di Karo.

4.4.2. Persaingan

Persaingan merupakan suatu fenomena umum yang terjadi di dalam sebuah pasar. Hal ini terjadi karena pasar adalah arena sosial untuk proses transaksi jual-beli dan tawar-menawar diantara aktor-aktor yang terlibat. Persaingan ini dapat dimaklumi karena masing-masing pihak dalam setiap usahanya ingin memperoleh keuntungan sebanyak mungkin.

Dalam hal ini menurut penulis, persaingan ini sebenarnya ditujukan untuk menunjukkan para aktor yang terlibat agar dapat merasa setara atau sama status dan kepentingannya dalam mendapatkan suatu tujuan. Maksudnya dengan pengertian yang bersaing adalah sama peranan dan kedudukannya untuk berlomba mendapatkan keuntungan atau mencapai tujuan.

Persaingan yang timbul di Pajak Buah Berastagi ini, antara lain : a) Persaingan diantara para agen pemasok dalam memasok

barang-barang yang dijualnya kepada para pedagang di Pajak Buah Berastagi. Seperti informasi yang penulis dapatkan dari salah satu informan bahwa para agen pemasok ingin agar barang dagangannya bisa dibeli oleh pedagang disana karena biasanya mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih dibandingkan saat para agen pemasok itu menyalurkan barang dagangannya ke tempat lain. Salah satu hal yang dilakukan oleh para agen pemasok itu adalah dengan cara membangun

b) Persaingan diantara pedagang disana dalam mendapatkan pasokan barang yang diminta. Persaingan ini timbul dari permintaan pedagang yang ada disana kepada agen pemasok yang menjual barang dagangannya ke Pajak Buah Berastagi. Para pedagang ini harus memberikan penawaran yang bersaing kepada agen pemasok agar mereka dapat membeli barang yang dijual agen tersebut. Hal ini dapat dimaklumi karena biasanya barang-barang yang dipasok oleh agen pemasok adalah barang-barang yang masih segar. Maksudnya yaitu barang-barang dalam hal ini adalah buah-buahan dan sayur-mayur yang baru saja dipanen dari ladang atau kebun.

c) Persaingan diantara para pedagang disana dalam mengajak calon pembeli atau wisatawan yang berkunjung untuk dapat membeli barang dagangannya. Hal yang sering dilakukan oleh pedagang dalam rangka menarik minat mereka adalah dengan menyuguhkan salah satu buah yang mereka jual untuk dapat dirasakan atau dimakan oleh pembeli. Setelah itu barulah pedagang itu memberikan sedikit gambaran mengenai daerah asal buah yang dimakan oleh calon pembeli. Ini salah satu kelebihan yang penulis rasakan disana, dimana buah yang sudah disuguhkan oleh pedagang untuk dimakan oleh calon pembeli walaupun akhirnya si

calon pembeli tidak jadi membelinya, maka si pedagang akan merelakan buah yang sudah dimakannya itu.

4.4.3. Pertentangan

Pertentangan adalah suatu proses sosial dimana individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Dari pengertian di atas penulis melihat bahwa jenis pertentangan yang ada dalam transaksi jual-beli di Pajak Buah Berastagi masuk ke dalam jenis pertentangan secara tidak langsung.

Hal ini terjadi karena di dalam bentuk persaingan jual-beli dan tawar-menawar yang dilakukan oleh para pedagang disana, masing-masing pedagang sering memberikan berita yang negatif kepada calon pembeli yang datang ke tempatnya saat si calon pembeli melakukan penawaran harga lalu membanding-bandingkan harga yang diberikan kepada pedagang dengan harga yang diberikan kepada pedagang sebelumnya.

Misalnya saat si calon pembeli datang ke tempat pedagang B lalu melakukan proses tawar-menawar. Saat si calon pembeli mengatakan kalau harga yang dibuat oleh pedagang B terlalu mahal dan mengatakan kalau harga yang diberikan oleh pedagang A lebih murah, maka pedagang B sering mengatakan berita yang negatif kepada si calon pembeli mengenai barang yang dijual oleh pedagang A.

disana, dan kemungkinan yang terburuk adalah si calon pembeli tidak akan mau datang lagi ke Pajak Buah Berastagi.

Dokumen terkait