• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR LAMPIRAN

2.1 Internet dan Dampaknya

Dewasa ini penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Berita- berita teraktual dapat diketahui dengan mengklik situs-situs berita di web. Internet dapat menyajikan informasi mengenai perkembangan kurs mata uang ataupun perkembangan di lantai bursa lebih cepat dari media mana pun. Hadirnya e-

commerce membuat kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa pelakunya perlu untuk beranjak dari ruangan (Febrian, 2003).

Selain itu, internet juga dimanfaatkan sebagai sarana dakwah maupun diskusi keagamaan. Bagi orang yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat, internet menawarkan berjuta kesempatan, baik melalui e-mail ataupun chattroom. Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah surat dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu, maka sebuah e-mail hanya membutuhkan waktu dalam hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut dunia. Internet juga menjadi favorit bagi para pengguna yang gemar untuk bermain game, karena melalui game server seseorang dapat bermain game dengan lawan dari negara lain. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip- klip MP3 dari lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dunia

entertainment, internet adalah surga dengan berlimpahnya situs-situs web para artis, baik nasional maupun internasional. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang

berlimpah. Cukup dengan memanfaatkan search engine, mahasiswa tidak perlu lagi mengaduk-aduk buku di perpustakaan, karena materi-materi yang relevan dapat segera ditemukan. Materi-materi yang terdapat di internet cenderung lebih

up-to-date (Febrian, 2003).

Pengguna internet di Indonesia saat ini sudah meluas, mulai dari kalangan perguruan tinggi, institusi pemerintahan, perusahaan, sekolah, sampai masyarakat umum. Internet pun tidak hanya ada di kota-kota besar saja, tetapi juga daerah pedesaan yang wilayahnya dapat dijangkau oleh suatu jaringan internet. Berikut ini adalah data klasififikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999, yaitu (Shoulen, 1999):

1. Sebagian besar pengguna internet berusia antara 25-40 tahun. Sebagian besar adalah single atau menikah, tetapi belum mempunyai anak.

2. Sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria.

3. Sebagian besar pengguna internet berpendidikan tinggi, minimal Strata 1 (S1). Sangat jarang pengguna aktif internet yang hanya berpendidikan rendah, seperti Sekolah Dasar (SD).

4. Pendapatan rata-rata per tahun pengguna internet cukup tinggi. Di Indonesia sendiri, golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar mendominasi penggunaan internet.

Internet dapat dikatakan memenuhi syarat untuk memenuhi fungsi media massa bagi masyarakat. Fungsi internet bagi masyarakat (Dominick yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005), antara lain:

1. Pengawasan (surveillance). Fungsi ini meliputi warning or Beware Surveilllance (fungsi pengawasan peringatan), yang mana internet dapat

menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer; instrumental surveillance (fungsi pengawasan instrumental) adalah fungsi internet untuk menyampaikan atau menyebarkan informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu pengguna dalam kehidupan sehari- hari, contohnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga saham di bursa efek, ide-ide tentang mode, produk-produk baru, dan sebagainya; serta fungsi informasi.

2. Penafsiran (interpretation). Fungsi ini meliputi fungsi adaptasi lingkungan, fungsi pendidikan, dan fungsi meyakinkan pengguna internet dalam bentuk partisipasi untuk menyampaikan opini mengenai isu-isu yang sedang terjadi agar dapat mengajak partisipan untuk membahasnya disertai perspektif terhadap isu tersebut, sehingga dapat memperluas wawasan partisipan.

3. Pertalian (linkage). Fungsi ini meliputi fungsi menciptakan rasa kebersatuan. 4. Penyebaran nilai-nilai (transmission of value). Fungsi ini meliputi fungsi

mempengaruhi dan memanipulasi lingkungan.

5. Hiburan (entertainment). Fungsi membius termasuk di dalam fungsi hiburan karena kemampuan internet untuk mengurangi ketegangan pikiran pengguna dan menbuat pikiran pengguna menjadi segar kembali.

Beberapa bentuk jaringan internet, yaitu: LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Wide Area Network (WAN) sendiri adalah jaringan yang biasanya digunakan hanya untuk keperluan organisasi/institusi/perusahaan. Jaringan internet dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa komputer standar (secara teknis dikenal sebagai protokol) yang memungkinkan beragam

jaringan komputer dan komputer yang berbeda saling berkomunikasi. Protokol ini dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP memungkinkan banyak orang untuk menggunakan internet pada saat yang bersamaan dengan menggunakan komputer pribadi, sebuah saluran telepon, dan perangkat yang disebut modem, yang menerjemahkan sinyal komputer menjadi sinyal telepon dan sebaliknya (Daryanto, 2004).

Diperlukan Internet Service Provider (ISP) agar dapat akses ke internet. Saat ini, PT Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia) menyediakan fasilitas TelkomNet@Instan yang bersifat semi ISP, di mana seseorang bisa mengakses internet Telkom tanpa harus berlangganan ke ISP tertentu (Daryanto, 2004). Selain ISP, diperlukan Software untuk berhubungan dengan internet, tanpa

Software yang sesuai, seseorang tidak dapat mengakses internet. Setelah dapat

online, maka pengguna dapat mengakses internet dan menggunakan fasilitas- fasilitas yang ada di dalamnya sesuai dengan keinginan.

Semua kegiatan manusia saat ini dapat dilakukan melalui internet. Internet sebagai suatu bentuk dari kemunculan teknologi informasi dan komunikasi baru telah mencapai ke semua aspek kehidupan masyarakat, mulai dari politik, ekonomi, sosial, budaya, agama, hukum, pendidikan, hiburan dan sebagainya. Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis, dapat menjangkau masyarakat di pedesaan sekalipun. Kapan pun pengguna ingin mengakses internet, berbagai ISP (Internet Service Provider) menawarkan kemudahan kepada pengguna untuk dapat mengakses internet, karena sifat internet yang tidak mengenal batas waktu untuk mengaksesnya. Internet juga dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh pengguna dalam hitungan detik. Internet juga

dikatakan tidak mengenal perbedaan. Tidak peduli suku, agama, ras, warna kulit, gender, warga negara, usia, pekerjaan ataupun jabatan sekalipun untuk menghalangi seseorang menggunakan internet (Loader, 1998). Hal tersebut dapat terjadi, karena tidak adanya pengawasan akan siapa dan apa saja yang ada di dalam internet.

Internet terus berubah, tumbuh, dan menjadi semakin baik, serta menimbulkan dampak yang hebat pada kehidupan masyarakat (LaQuey yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005). Kehadiran internet menimbulkan dampak terhadap individu dan masyarakat. Pada aras individu, internet dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif internet pada aras individu, yaitu internet dapat memudahkan seseorang untuk melakukan kegiatan apapun (Febrian, 2003), seperti berbisnis dan berdagang, berkorespondensi, bekerja, bersosialisasi, mendengarkan musik, mengikuti kursus ataupun perkuliahan, dan mencari informasi yang diinginkan. Hal tersebut mungkin untuk dilakukan karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis dan kemampuan software internet yang menggunakan teknologi canggih, membuat seseorang dapat dengan mudah mengakses internet di mana pun berada.

Internet juga dapat memberikan dampak negatif terhadap individu, antara lain: pengguna dapat dengan mudah mengakses situs–situs seks dan pornografi yang muncul di internet, karena tidak adanya pengawasan dari lembaga terkait atau negara akan situs-situs yang terlarang untuk muncul di internet. Seseorang terkadang sulit membedakan antara dunia maya dengan dunia nyata karena seringnya mengakses internet (Loader, 1998). Hal ini karena internet dapat memanipulasi lingkungan nyata, sehingga pengguna sering tidak menyadarinya.

Internet memang telah merasuk ke segala aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pada aras masyarakat, internet memang banyak membantu dan memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan. Tidak heran bila internet dapat memberikan dampak yang positif kepada masyarakat, antara lain: masyarakat dapat dengan mudah akses pada informasi- informasi atau berita-berita teraktual mengenai isu-isu yang sedang terjadi di seluruh dunia; melalui chattroom dan kelompok mailing list, masyarakat dapat bersosialisasi dan berpartisipasi untuk mengeluarkan pendapat (Loader, 1998); masyarakat dapat belajar tanpa mengenal batas geografis dan keterbatasan waktu dengan adanya program Computer-Assisted Learning Instruction (CAI) (Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999); dengan adanya program e-commerce

masyarakat dapat berdagang dan berbisnis tanpa perlu untuk beranjak dari ruangan (Febrian, 2003); dan masyarakat dapat menambah pengetahuan karena dapat mengakses informasi pada internet dengan mudah, contohnya pencarian informasi melalui web7. Hal-hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis, tidak adanya pengawasan akan aliran informasi yang ada pada internet, dan kecanggihan software-software internet dalam menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Dampak negatif dari internet di kalangan masyarakat, antara lain menimbulkan ketimpangan dan kelebihan informasi (information overload).

7

Beberapa bukti bahwa internet dapat menimbulkan kelebihan informasi di kalangan masyarakat, yaitu internet dapat meresahkan masyarakat dengan adanya situs-situs seks dan pornografi, serta terorisme di internet, sebagai buktinya anak- anak dapat dengan mudah menemukan situs-situs seks dan pornografi melalui internet, seseorang juga dapat belajar membuat bom lewat internet karena terdapat situs yang menyediakan cara-cara membuat bom (Loader, 1998), dan internet juga dapat membuat masyarakat menyalahgunakan penggunaan internet untuk melakukan pembajakan lagu-lagu dan film-film, serta perampasan hak cipta karya intelektual orang lain/organisasi/perusahaan yang ada pada internet (Starling, 2000).

Ketimpangan yang diakibatkan oleh internet kepada masyarakat, yaitu ketimpangan akses masyarakat terhadap informasi dan ketimpangan dalam hal gender. Biaya untuk mengakses internet yang belum dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia, membuat akses masyarakat terhadap internet menjadi terhambat, karena umumnya masyarakat dengan status ekonomi yang baik dapat dengan mudah akses terhadap internet, sedangkan masyarakat dengan status ekonomi yang kurang baik agak kesusahan untuk mengakses internet. Pada tahun 1999, sebanyak 70 persen pengguna internet didominasi oleh kaum pria. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa masih terdapat berbagai ketimpangan pada masyarakat dalam mengakses internet (Shoulen, 1999).