• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)"

Copied!
167
0
0

Teks penuh

(1)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Oleh: Sushane Sarita

A14203008

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RINGKASAN

SUSHANE SARITA. Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia. (Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS).

Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet. Data yang diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999, golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999). Kebutuhan mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui internet. Namun, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan akan informasi tersebut tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola mahasiswa dalam menggunakan internet, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola mahasiswa dalam menggunakan internet, dan mengidentifikasi dampak internet terhadap mahasiswa. Pada penelitian ini, data kuantitatif dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden, sedangkan data kualitatif dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Data kuantitatif tersebut diolah, kemudian diuji dengan tabulasi silang dan uji statistik Chi-Square untuk data nominal, sedangkan data ordinal dan interval diuji dengan Korelasi

(3)

Jumlah responden perempuan pada penelitian ini lebih banyak daripada laki-laki. Responden berasal dari Departemen KPM, GM, IKK, dan Program Studi GMSK. Umumnya, responden aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang ada di IPB. Motif sebagian besar responden dalam menggunakan internet adalah mencari informasi akademik.

Mayoritas responden memiliki uang saku antara Rp. 500.000,- sampai Rp 800.000,- per bulan. Selain itu, mayoritas Ayah responden berpenghasilan sedang, yaitu antara Rp. 1.500.000,- sampai Rp. 3.000.000,- per bulan, sedangkan penghasilan ibu responden tergolong tinggi, yaitu di atas Rp. 2.000.000,- per bulan. Sebagian besar responden menggunakan internet atas anjuran teman. Dalam menggunakan internet, responden juga mendapat dorongan dari dosen/asisten dosen.

Frekuensi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur berkisar antara satu sampai dua kali per minggu, sedangkan saat ujian sebagian besar responden tidak menggunakan internet, karena harus belajar dengan bahan yang bukan dari internet. Durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur berkisar antara satu sampai dua jam per kunjungan. Sebagian besar responden menggunakan internet melalui warnet dan aktivitas online yang banyak dilakukan adalah chatting.

(4)

penggunaan internet saat ujian. Kemudian, mahasiswa yang berasal dari Departemen KPM dan IKK juga mempengaruhi frekuensi penggunaan internet saat libur.

Faktor yang mempengaruhi durasi penggunaan pada awal semester salah satunya jenis kelamin. Jenis kelamin menentukan durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat ujian, karena uji statistik menunjukkan mahasiswa perempuan lebih banyak menggunakan internet dengan durasi sedang pada awal semester dan saat ujian daripada laki-laki. Semakin tinggi semester yang sedang diikuti mahasiswa, maka durasi penggunaan internetnya saat ujian dan libur juga tinggi. Mahasiswa Semester VI mempengaruhi durasi saat ujian dan saat libur

Semakin tinggi penghasilan ibu dan uang saku, maka frekuensi penggunaan internet saat libur juga tinggi. Dorongan dosen/asisten dosen mempengaruhi durasi penggunaan internet pada awal semester. Penelitian Shoulen (1999) yang menyebutkan sebesar 70 persen laki-laki mendominasi penggunaan internet tidak terbukti. Tidak terdapat ketimpangan gender di kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena mahasiswa perempuan cenderung lebih banyak menggunakan internet daripada laki-laki. Namun, terdapat kecenderungan ketimpangan ekonomi di kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena rendahnya penghasilan Ibu dan uang saku dapat membatasi penggunaan internet, khususnya saat libur.

(5)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Oleh: Sushane Sarita

A14203008

SKRIPSI

Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

(6)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh: Nama : Sushane Sarita

NRP : A14203008

Program Studi : Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Judul : Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. NIP. 131 476 600

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019

(7)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN, KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Agustus 2008

Sushane Sarita

(8)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sekaligus, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung, antara lain:

1. Keluarga di Solo, Papa, Mama, Yuke, dan Chika yang telah memberikan semangat dan dukungan tanpa mengenal lelah. Kepada semua keluarga di Jakarta yang telah memberikan dukungan, baik secara moral dan fisik. 2. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kelancaran proses penulisan skripsi. 3. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA sebagai penguji utama dalam sidang

skripsi dan dosen pembimbing akademik.

4. Martua Sihaloho, SP, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi pendidikan dan informan dalam penelitian ini.

5. Bapak Heru Sukoco (Kepala Sub Direktorat Sistem Jaringan dan Strategi Komunikasi KPSI) dan Mbak Dini Harmita atas informasi dan kesempatan yang diberikan kepada penulis.

6. Meiditeriano yang telah memberikan semangat, inspirasi, dan motivasi bagi penulis, sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik. 7. Teman-teman seperjuangan: Nurina, Oline, dan Yanti atas informasi dan

motivasinya.

8. Hernisa Astiwi dan Hessie Putri Andina yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis.

9. Semua rekan-rekan KPM Angkatan 40 atas semangat dan dukungannya, terutama (Sasti, Dian, Naida, Putri, dan Andina).

(10)

11.Teman-teman KPM dan IKK 42, terutama Rahma, Puspa, Anda, Yudha, Ade, Rofian, dan Lusi yang telah membantu penulis atas informasi dan dukungannya.

12.Mbak Maria dan Mbak Nisa (Staf Sekretariat KPM) terima kasih atas informasi akademik dan keberadaan Dosen Pembimbing yang telah diberikan kepada penulis.

13.Rekan-rekan kost Wisma Riza, terutama Teh Intan, Mas Ollied, Mas Fajri, dan Ferry, atas informasi dan dukungannya.

(11)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Oleh: Sushane Sarita

A14203008

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

(12)

RINGKASAN

SUSHANE SARITA. Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor. Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia. (Di bawah bimbingan DJUARA P. LUBIS).

Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet. Data yang diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999, golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999). Kebutuhan mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui internet. Namun, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan akan informasi tersebut tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa.

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan pola mahasiswa dalam menggunakan internet, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola mahasiswa dalam menggunakan internet, dan mengidentifikasi dampak internet terhadap mahasiswa. Pada penelitian ini, data kuantitatif dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden, sedangkan data kualitatif dikumpulkan dengan wawancara mendalam. Data kuantitatif tersebut diolah, kemudian diuji dengan tabulasi silang dan uji statistik Chi-Square untuk data nominal, sedangkan data ordinal dan interval diuji dengan Korelasi

(13)

Jumlah responden perempuan pada penelitian ini lebih banyak daripada laki-laki. Responden berasal dari Departemen KPM, GM, IKK, dan Program Studi GMSK. Umumnya, responden aktif dalam organisasi kemahasiswaan yang ada di IPB. Motif sebagian besar responden dalam menggunakan internet adalah mencari informasi akademik.

Mayoritas responden memiliki uang saku antara Rp. 500.000,- sampai Rp 800.000,- per bulan. Selain itu, mayoritas Ayah responden berpenghasilan sedang, yaitu antara Rp. 1.500.000,- sampai Rp. 3.000.000,- per bulan, sedangkan penghasilan ibu responden tergolong tinggi, yaitu di atas Rp. 2.000.000,- per bulan. Sebagian besar responden menggunakan internet atas anjuran teman. Dalam menggunakan internet, responden juga mendapat dorongan dari dosen/asisten dosen.

Frekuensi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur berkisar antara satu sampai dua kali per minggu, sedangkan saat ujian sebagian besar responden tidak menggunakan internet, karena harus belajar dengan bahan yang bukan dari internet. Durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat libur berkisar antara satu sampai dua jam per kunjungan. Sebagian besar responden menggunakan internet melalui warnet dan aktivitas online yang banyak dilakukan adalah chatting.

(14)

penggunaan internet saat ujian. Kemudian, mahasiswa yang berasal dari Departemen KPM dan IKK juga mempengaruhi frekuensi penggunaan internet saat libur.

Faktor yang mempengaruhi durasi penggunaan pada awal semester salah satunya jenis kelamin. Jenis kelamin menentukan durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat ujian, karena uji statistik menunjukkan mahasiswa perempuan lebih banyak menggunakan internet dengan durasi sedang pada awal semester dan saat ujian daripada laki-laki. Semakin tinggi semester yang sedang diikuti mahasiswa, maka durasi penggunaan internetnya saat ujian dan libur juga tinggi. Mahasiswa Semester VI mempengaruhi durasi saat ujian dan saat libur

Semakin tinggi penghasilan ibu dan uang saku, maka frekuensi penggunaan internet saat libur juga tinggi. Dorongan dosen/asisten dosen mempengaruhi durasi penggunaan internet pada awal semester. Penelitian Shoulen (1999) yang menyebutkan sebesar 70 persen laki-laki mendominasi penggunaan internet tidak terbukti. Tidak terdapat ketimpangan gender di kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena mahasiswa perempuan cenderung lebih banyak menggunakan internet daripada laki-laki. Namun, terdapat kecenderungan ketimpangan ekonomi di kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena rendahnya penghasilan Ibu dan uang saku dapat membatasi penggunaan internet, khususnya saat libur.

(15)

POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Oleh: Sushane Sarita

A14203008

SKRIPSI

Sebagai Bagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian pada

Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Pertanian

Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

(16)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang disusun oleh: Nama : Sushane Sarita

NRP : A14203008

Program Studi : Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat

Judul : Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Program Studi Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Menyetujui, Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS. NIP. 131 476 600

Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr. NIP. 131 124 019

(17)

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL “POLA PENGGUNAAN DAN DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA INSTITUT PERTANIAN BOGOR (Kasus Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ekologi Manusia)” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA LAIN MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH PIHAK LAIN, KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG DINYATAKAN DALAM NASKAH. DEMIKIAN PERNYATAAN INI SAYA BUAT DENGAN SESUNGGUHNYA DAN SAYA BERSEDIA MEMPERTANGGUNG JAWABKAN PERNYATAAN INI.

Bogor, Agustus 2008

Sushane Sarita

(18)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

(19)

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas segala nikmat, karunia, dan hidayah yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sekaligus, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini, baik secara langsung ataupun tidak langsung, antara lain:

1. Keluarga di Solo, Papa, Mama, Yuke, dan Chika yang telah memberikan semangat dan dukungan tanpa mengenal lelah. Kepada semua keluarga di Jakarta yang telah memberikan dukungan, baik secara moral dan fisik. 2. Dr. Ir. Djuara P. Lubis, MS selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kelancaran proses penulisan skripsi. 3. Dr. Nurmala K. Pandjaitan, MS, DEA sebagai penguji utama dalam sidang

skripsi dan dosen pembimbing akademik.

4. Martua Sihaloho, SP, MSi sebagai dosen penguji skripsi perwakilan dari komisi pendidikan dan informan dalam penelitian ini.

5. Bapak Heru Sukoco (Kepala Sub Direktorat Sistem Jaringan dan Strategi Komunikasi KPSI) dan Mbak Dini Harmita atas informasi dan kesempatan yang diberikan kepada penulis.

6. Meiditeriano yang telah memberikan semangat, inspirasi, dan motivasi bagi penulis, sehingga penulisan skripsi dapat diselesaikan dengan baik. 7. Teman-teman seperjuangan: Nurina, Oline, dan Yanti atas informasi dan

motivasinya.

8. Hernisa Astiwi dan Hessie Putri Andina yang telah memberikan masukan dan semangat kepada penulis.

9. Semua rekan-rekan KPM Angkatan 40 atas semangat dan dukungannya, terutama (Sasti, Dian, Naida, Putri, dan Andina).

(20)

11.Teman-teman KPM dan IKK 42, terutama Rahma, Puspa, Anda, Yudha, Ade, Rofian, dan Lusi yang telah membantu penulis atas informasi dan dukungannya.

12.Mbak Maria dan Mbak Nisa (Staf Sekretariat KPM) terima kasih atas informasi akademik dan keberadaan Dosen Pembimbing yang telah diberikan kepada penulis.

13.Rekan-rekan kost Wisma Riza, terutama Teh Intan, Mas Ollied, Mas Fajri, dan Ferry, atas informasi dan dukungannya.

(21)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, petunjuk, dan nikmat-Nya dalam mengerjakan Skripsi yang berjudul “Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor”, sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Melalui skripsi ini penulis mencoba untuk mengetahui pola penggunaan internet, dari segi durasi dan frekuensi penggunaaan, faktor-faktor yang mempengaruhi pola penggunaan internet ,dan mengetahui dampak internet di kalangan mahasiswa, dalam segi prestasi akademik dan waktu luang mahasiswa.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya dan dapat dijadikan masukan bagi penelitian selanjutnya dengan minat yang sama.

Bogor, Agustus 2008

(22)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xviii DAFTAR LAMPIRAN... xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Kegunaan Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet dan Dampaknya... 6 2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet... 12 2.3 Kerangka Pemikiran... 21 2.4 Definisi Operasional... 23 2.5 Hipotesis Penelitian... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(23)

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekologi Manusia

Institut Pertanian Bogor... 33 4.2 Faktor Individu... 37 4.2.1Jenis Kelamin... 37 4.2.2Motif Menggunakan Internet... 38 4.2.3Departemen Asal Responden... 39 4.2.4Keanggotaan dalam Organisasi... 39 4.3 Faktor Eksternal Responden

4.3.1Keadaan Ekonomi... 40 4.3.1.1 Uang Saku... 41 4.3.1.2 Penghasilan Ayah Responden... 41 4.3.1.3 Penghasilan Ibu Responden... 41 4.3.2Dorongan Menggunakan Internet... 42 4.3.3Dorongan Dosen/Asisten Dosen... 43

BAB V POLA PENGGUNAAN INTERNET DAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

5.1 Frekuensi Penggunaan Internet... 45 5.1.1 Frekuensi Penggunaan Internet dan

Pengaruh Faktor Individu... 47 5.1.1.1 Jenis Kelamin... 47 5.1.1.2 Motif Menggunakan Internet... 50 5.1.1.3 Semester yang Sedang Diikuti... 53 5.1.1.4 Departemen Asal... 56 5.1.1.5 Keanggotaan dalam Organisasi... 58 5.1.2 Frekuensi Penggunaan Internet dan

(24)

5.1.2.2 Dorongan Menggunakan Internet... 68 5.1.2.3 Dorongan Dosen/Asisten Dosen... 70 5.1.3 Lokasi Penggunaan Internet... 73

5.1.3.1 Lokasi Penggunaan Internet

menurut Faktor Individu... 74 5.1.3.2 Lokasi Penggunaan Internet

menurut Faktor Eksternal... 78 5.1.4 Aktivitas Online... 82

5.1.4.1 Aktivitas Online menurut

Faktor Individu... 82 5.1.4.2 Aktivitas Online menurut

Faktor Eksternal... 85 5.2 Durasi Penggunaan Internet... 88

5.2.1 Durasi Penggunaan Internet dan

Pengaruh faktor Individu... 89 5.2.1.1 Jenis Kelamin... 91 5.2.1.2 Motif Menggunakan Internet... 93 5.2.1.3 Semester yang Sedang Diikuti... 95 5.2.1.4 Departemen Asal... 98 5.2.1.5 Keanggotaan dalam Organisasi... 100 5.2.2 Durasi Penggunaan Internet dan

(25)

BAB VI DAMPAK INTERNET DI KALANGAN MAHASISWA

6.1 Pengaruh Pola Penggunaan Internet

terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa... . 121 6.2 Pengaruh Pola Penggunaan Internet

terhadap Waktu Luang Mahasiswa... . 123

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan... 126 7.1 Saran... 129

(26)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Judul

1. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin, Semester, dan

Departemen Tahun 2008... 36 2. Jumlah dan Persentase Responden

menurut Faktor Individu Tahun 2008... 38 3. Jumlah dan Persentase Responden

menurut Keadaan Ekonomi Tahun 2008... 40 4. Jumlah dan Persentase Responden menurut

Dorongan Menggunakan Internet Tahun 2008... 42 5. Jumlah dan Persentase Responden menurut

Dorongan Dosen/Asisten Dosen Tahun 2008... 43 6. Jumlah dan Persentase Responden menurut

Frekuensi Menggunakan Internet Tahun 2008... 45 7. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Frekuensi Menggunakan Internet dan

Faktor Individu Tahun 2008... 48 8. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Frekuensi Menggunakan Internet dan

Faktor Eksternal Tahun 2008... 61 9. Jumlah dan PersentaseMahasiswa FEMA IPB

Bogor menurut Lokasi Menggunakan Internet dan

Faktor Individu Tahun 2008... 75 10. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Lokasi Menggunakan Internet dan

(27)

11. Jumlah dan Persentase Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut Aktivitas Online dan

Faktor Individu Tahun 2008... 83 12. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Aktivitas Online dan

Faktor Eksternal Tahun 2008... 86 13. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Durasi Menggunakan Internet Tahun 2008... 88 14. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Durasi Menggunakan Internet dan

Faktor Individu Tahun 2008... 90 15. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor menurut

Frekuensi Menggunakan Internet dan

Faktor Eksternal Tahun 2008... 103 16. Hasil Uji Statistik untuk Frekuensi

Penggunaan Internet Mahasiswa FEMA IPB

Tahun 2008... 115 17. Hasil Uji Statistik untuk Durasi

Penggunaan Internet Mahasiswa FEMA IPB

Tahun 2008... 117 18. Pola Penggunaan Internet dan Perubahan IPK

Mahasiswa FEMA IPB Bogor Tahun 2008... 122 19. Pola Penggunaan Internet dan Waktu Luang

(28)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan

(29)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Kuesioner Survey Pola Penggunaan dan Dampak

Internet di Kalangan Mahasiswa IPB... 133 2. Panduan Pertanyaan... 135 3. Pelaksanaan Wawancara dengan Informan

(30)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi baru, seperti internet telah mendorong terbentuknya ‘masyarakat informasi’: sebuah paradigma yang secara sosial-ekonomi merestrukturisasi ruang dan waktu dimensi tradisional, di mana masyarakat hidup, bekerja, dan berinteraksi (Loader, 1998). Masyarakat informasi diartikan sebagai sekelompok orang dalam suatu bangsa yang mayoritas angkatan kerjanya terdiri dari para pekerja informasi, di mana informasi merupakan elemen paling penting (Rogers yang dikutip oleh Nasution, 1989). Transformasi yang sangat mendasar pada masyarakat yang diakibatkan oleh kemunculan teknologi komunikasi dan informasi baru, mempunyai konsekuensi terhadap pembagian sosial, pertentangan, dan perbedaan (Loader, 1998).

Media online (internet) sebagai hasil perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang ada di dunia, saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Melalui fungsinya sebagai media informasi dan komunikasi, internet dapat menghubungkan manusia yang ada di dunia ini tanpa terhalang oleh ruang dan waktu.

(31)

yang dapat menghubungkan para peneliti dengan berbagai sumber daya jauh, seperti sistem komputer dan pangkalan data yang besar (LaQuey yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005).

ARPANET berhasil membantu mengembangkan sejumlah jaringan lainnya, yang kemudian saling berhubungan. Penggunaannya kini mencakup berbagai kalangan, para pengelola media massa (penerbit surat kabar dan majalah, radio siaran, dan televisi), penerbit buku, artis, guru dan dosen, pustakawan, penggemar komputer, dan pengusaha. Sebagian besar komputer dan jaringan yang tersambungkan ke internet masih berkaitan dengan masyarakat pendidikan dan penelitian. Kenyataan ini tidaklah mengejutkan, karena internet memang lahir dari benih penelitian. Namun, semakin banyak universitas kini bekerja sama dengan kalangan bisnis untuk mengembangkan berbagai katalog dan arsip online

(LaQuey yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005).

Akademisi di Indonesia adalah salah satu pihak yang tergolong paling awal menggunakan internet (Febrian, 2003). Internet merupakan sumber alternatif untuk memenuhi kebutuhan informasi ilmiah yang menunjang kebutuhan akademis. Hal tersebut dikarenakan internet dapat menyediakan informasi yang terkini, sehingga mudah mendapatkan dokumen yang dibutuhkan (Andriany, 2006).

(32)

mencari data yang berhubungan dengan penelitian6. Saat ini, Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi sudah semakin hebat. Internet pun dapat diakses di mana saja pengguna berada. Teknologi seperti Wi-Fi (Wireless

-Fidelity) sudah banyak digunakan di lingkungan kampus. Sejak tahun 2004, Institut Pertanian Bogor (IPB) telah mengembangkan teknologi Wi-Fi di lingkungan kampus untuk membantu memudahkan mahasiswa dalam mengakses internet.

Internet tidak serta merta dapat diakses oleh semua mahasiswa, meskipun dapat digunakan di mana saja mahasiswa berada. Menurut penelitian seorang mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, keterbatasan biaya dapat membatasi mahasiswa UGM dalam berkomunikasi melalui internet1. Data yang

diperoleh dari klasifikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999, golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar menggunakan internet dan sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria (Sholen, 1999).

Kebutuhan mahasiswa akan informasi dapat diperoleh salah satunya melalui internet. Namun, terdapat berbagai faktor yang menyebabkan kebutuhan akan informasi tersebut tidak dapat dipenuhi oleh mahasiswa. Permasalahan utama yang menarik untuk diteliti adalah bagaimana pola mahasiswa dalam menggunakan internet, sehingga dapat diketahui apakah masih terdapat ketimpangan pada mahasiswa dalam mengakses internet? Ketimpangan tersebut dapat diketahui dengan mengkaji lebih lanjut bagaimana internet mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa sebagai salah satu dampak dari penggunaan internet?

(33)

1.2 Perumusan masalah

Saat ini, jaringan internet telah tersedia di IPB. Dengan kemampuannya menyediakan berbagai informasi, mahasiswa menggunakan internet, antara lain memenuhi kebutuhan akademik mereka. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah apakah ketersediaan jaringan internet tersebut mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa? Secara lebih rinci, permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet?

3. Bagaimana dampak penggunaan internet di kalangan mahasiswa IPB?

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet.

2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola mahasiswa IPB dalam menggunakan internet.

(34)

1.4 Kegunaan Penelitian

(35)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Internet dan Dampaknya

Dewasa ini penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Berita-berita teraktual dapat diketahui dengan mengklik situs-situs Berita-berita di web. Internet dapat menyajikan informasi mengenai perkembangan kurs mata uang ataupun perkembangan di lantai bursa lebih cepat dari media mana pun. Hadirnya e

-commerce membuat kegiatan bisnis dapat dilakukan secara lintas negara tanpa pelakunya perlu untuk beranjak dari ruangan (Febrian, 2003).

Selain itu, internet juga dimanfaatkan sebagai sarana dakwah maupun diskusi keagamaan. Bagi orang yang gemar bersosialisasi atau mencari sahabat, internet menawarkan berjuta kesempatan, baik melalui e-mail ataupun chattroom. Apabila dalam surat menyurat konvensional yang menggunakan jasa pos, sebuah surat dapat menghabiskan waktu berminggu-minggu, maka sebuah e-mail hanya membutuhkan waktu dalam hitungan detik untuk dapat menjangkau segala sudut dunia. Internet juga menjadi favorit bagi para pengguna yang gemar untuk bermain game, karena melalui game server seseorang dapat bermain game dengan lawan dari negara lain. Pecinta musik juga semakin dimanja dengan hadirnya klip-klip MP3 dari lagu-lagu favorit. Bagi yang haus akan informasi dunia

(36)

berlimpah. Cukup dengan memanfaatkan search engine, mahasiswa tidak perlu lagi mengaduk-aduk buku di perpustakaan, karena materi-materi yang relevan dapat segera ditemukan. Materi-materi yang terdapat di internet cenderung lebih

up-to-date (Febrian, 2003).

Pengguna internet di Indonesia saat ini sudah meluas, mulai dari kalangan perguruan tinggi, institusi pemerintahan, perusahaan, sekolah, sampai masyarakat umum. Internet pun tidak hanya ada di kota-kota besar saja, tetapi juga daerah pedesaan yang wilayahnya dapat dijangkau oleh suatu jaringan internet. Berikut ini adalah data klasififikasi pengguna internet di Indonesia pada tahun 1999, yaitu (Shoulen, 1999):

1. Sebagian besar pengguna internet berusia antara 25-40 tahun. Sebagian besar adalah single atau menikah, tetapi belum mempunyai anak.

2. Sekitar 70 persen pengguna internet adalah kaum pria.

3. Sebagian besar pengguna internet berpendidikan tinggi, minimal Strata 1 (S1). Sangat jarang pengguna aktif internet yang hanya berpendidikan rendah, seperti Sekolah Dasar (SD).

4. Pendapatan rata-rata per tahun pengguna internet cukup tinggi. Di Indonesia sendiri, golongan menengah ke ataslah yang sebagian besar mendominasi penggunaan internet.

Internet dapat dikatakan memenuhi syarat untuk memenuhi fungsi media massa bagi masyarakat. Fungsi internet bagi masyarakat (Dominick yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005), antara lain:

(37)

menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya gunung berapi, kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer; instrumental surveillance (fungsi pengawasan instrumental) adalah fungsi internet untuk menyampaikan atau menyebarkan informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu pengguna dalam kehidupan sehari-hari, contohnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana harga saham di bursa efek, ide-ide tentang mode, produk-produk baru, dan sebagainya; serta fungsi informasi.

2. Penafsiran (interpretation). Fungsi ini meliputi fungsi adaptasi lingkungan, fungsi pendidikan, dan fungsi meyakinkan pengguna internet dalam bentuk partisipasi untuk menyampaikan opini mengenai isu-isu yang sedang terjadi agar dapat mengajak partisipan untuk membahasnya disertai perspektif terhadap isu tersebut, sehingga dapat memperluas wawasan partisipan.

3. Pertalian (linkage). Fungsi ini meliputi fungsi menciptakan rasa kebersatuan. 4. Penyebaran nilai-nilai (transmission of value). Fungsi ini meliputi fungsi

mempengaruhi dan memanipulasi lingkungan.

5. Hiburan (entertainment). Fungsi membius termasuk di dalam fungsi hiburan karena kemampuan internet untuk mengurangi ketegangan pikiran pengguna dan menbuat pikiran pengguna menjadi segar kembali.

(38)

jaringan komputer dan komputer yang berbeda saling berkomunikasi. Protokol ini dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP memungkinkan banyak orang untuk menggunakan internet pada saat yang bersamaan dengan menggunakan komputer pribadi, sebuah saluran telepon, dan perangkat yang disebut modem, yang menerjemahkan sinyal komputer menjadi sinyal telepon dan sebaliknya (Daryanto, 2004).

Diperlukan Internet Service Provider (ISP) agar dapat akses ke internet. Saat ini, PT Telkom (PT Telekomunikasi Indonesia) menyediakan fasilitas TelkomNet@Instan yang bersifat semi ISP, di mana seseorang bisa mengakses internet Telkom tanpa harus berlangganan ke ISP tertentu (Daryanto, 2004). Selain ISP, diperlukan Software untuk berhubungan dengan internet, tanpa

Software yang sesuai, seseorang tidak dapat mengakses internet. Setelah dapat

online, maka pengguna dapat mengakses internet dan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada di dalamnya sesuai dengan keinginan.

(39)

dikatakan tidak mengenal perbedaan. Tidak peduli suku, agama, ras, warna kulit, gender, warga negara, usia, pekerjaan ataupun jabatan sekalipun untuk menghalangi seseorang menggunakan internet (Loader, 1998). Hal tersebut dapat terjadi, karena tidak adanya pengawasan akan siapa dan apa saja yang ada di dalam internet.

Internet terus berubah, tumbuh, dan menjadi semakin baik, serta menimbulkan dampak yang hebat pada kehidupan masyarakat (LaQuey yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005). Kehadiran internet menimbulkan dampak terhadap individu dan masyarakat. Pada aras individu, internet dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Dampak positif internet pada aras individu, yaitu internet dapat memudahkan seseorang untuk melakukan kegiatan apapun (Febrian, 2003), seperti berbisnis dan berdagang, berkorespondensi, bekerja, bersosialisasi, mendengarkan musik, mengikuti kursus ataupun perkuliahan, dan mencari informasi yang diinginkan. Hal tersebut mungkin untuk dilakukan karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis dan kemampuan software internet yang menggunakan teknologi canggih, membuat seseorang dapat dengan mudah mengakses internet di mana pun berada.

(40)

Internet memang telah merasuk ke segala aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan, bahkan keagamaan. Pada aras masyarakat, internet memang banyak membantu dan memudahkan masyarakat dalam melakukan kegiatan. Tidak heran bila internet dapat memberikan dampak yang positif kepada masyarakat, antara lain: masyarakat dapat dengan mudah akses pada informasi-informasi atau berita-berita teraktual mengenai isu-isu yang sedang terjadi di seluruh dunia; melalui chattroom dan kelompok mailing list, masyarakat dapat bersosialisasi dan berpartisipasi untuk mengeluarkan pendapat (Loader, 1998); masyarakat dapat belajar tanpa mengenal batas geografis dan keterbatasan waktu dengan adanya program Computer-Assisted Learning Instruction (CAI) (Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999); dengan adanya program e-commerce

masyarakat dapat berdagang dan berbisnis tanpa perlu untuk beranjak dari ruangan (Febrian, 2003); dan masyarakat dapat menambah pengetahuan karena dapat mengakses informasi pada internet dengan mudah, contohnya pencarian informasi melalui web7. Hal-hal tersebut sangat mungkin dilakukan oleh masyarakat karena kemampuan internet yang tidak mengenal batas geografis, tidak adanya pengawasan akan aliran informasi yang ada pada internet, dan kecanggihan software-software internet dalam menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Dampak negatif dari internet di kalangan masyarakat, antara lain menimbulkan ketimpangan dan kelebihan informasi (information overload).

7

(41)

Beberapa bukti bahwa internet dapat menimbulkan kelebihan informasi di kalangan masyarakat, yaitu internet dapat meresahkan masyarakat dengan adanya situs-situs seks dan pornografi, serta terorisme di internet, sebagai buktinya anak-anak dapat dengan mudah menemukan situs-situs seks dan pornografi melalui internet, seseorang juga dapat belajar membuat bom lewat internet karena terdapat situs yang menyediakan cara-cara membuat bom (Loader, 1998), dan internet juga dapat membuat masyarakat menyalahgunakan penggunaan internet untuk melakukan pembajakan lagu-lagu dan film-film, serta perampasan hak cipta karya intelektual orang lain/organisasi/perusahaan yang ada pada internet (Starling, 2000).

Ketimpangan yang diakibatkan oleh internet kepada masyarakat, yaitu ketimpangan akses masyarakat terhadap informasi dan ketimpangan dalam hal gender. Biaya untuk mengakses internet yang belum dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia, membuat akses masyarakat terhadap internet menjadi terhambat, karena umumnya masyarakat dengan status ekonomi yang baik dapat dengan mudah akses terhadap internet, sedangkan masyarakat dengan status ekonomi yang kurang baik agak kesusahan untuk mengakses internet. Pada tahun 1999, sebanyak 70 persen pengguna internet didominasi oleh kaum pria. Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa masih terdapat berbagai ketimpangan pada masyarakat dalam mengakses internet (Shoulen, 1999).

2.2 Pola Mahasiswa dalam Menggunakan Internet

(42)

penelitian atau akademis saja, tetapi juga kegiatan-kegiatan lain, seperti berdagang dan berbisnis (sekarang dikenal dengan e-commerce), mencari informasi tentang dunia hiburan, bermain game, berbincang-bincang, kegiatan belajar atau sebagai media untuk belajar (Computer-Assisted Learning Instruction/CAI), berdakwah, dan lain-lain.

Kelebihan internet yang tidak mengenal batas geografis juga menjadikan internet sebagai sarana yang ideal untuk melakukan kegiatan belajar jarak jauh, baik melalui kursus tertulis maupun perkuliahan (Febrian, 2003). Hal ini juga dibuktikan dengan hadirnya komputer dengan program Computer-Assisted Learning Instruction (CAI) yang berfungsi sebagai guru dalam membantu seorang siswa untuk mempelajari sesuatu (Schramm yang dikutip oleh Djohari, 1999). Adanya CAI diharapkan dapat memperluas kemungkinan pendidikan dengan menanggulangi jarak dan waktu, sehingga berbagai pendapat untuk solusi sebuah masalah bisa didapatkan dari tempat yang jauh dalam waktu yang relatif cepat (Tella yang dikutip oleh Djohari, 1999).

(43)

internet dibandingkan dengan kepuasan pada media lain dalam mencari informasi akademik daripada literatur-literatur yang didapatkan dari perpustakaan, tetapi mahasiswa IPB belum memanfaatkan potensi internet sebagai media penunjang belajar secara optimal. Tiga fitur utama internet yang banyak diakses oleh para pengguna adalah (Severin & Tankard yang dikutip oleh Andina, 2006):

1. E-mail

E-mail adalah pesan elektronik (electronic mail). Dengan hadirnya e-mail, para pengguna dapat berkomunikasi ke seluruh dunia dengan sangat mudah dan cepat.

2. Newsgroup dan Mailing List

Newsgroup dan mailing list adalah sistem berbagi pesan secara elektronik yang memungkinkan orang-orang yang tertarik pada masalah yang sama untuk saling bertukar informasi dan opini. Saat ini, sudah tersedia kurang lebih 20.000 newsgroup dengan berbagai jenis topik. Beberapa pengguna banyak mendapatkan manfaat dari fasilitas ini, karena mereka dapat memperoleh berita secara lebih cepat dan lebih baik daripada media surat kabar. Selain itu,

newsgroup memungkinkan terjadinya respon langsung terhadap suatu berita sebagaimana tidak bisa dilakukan oleh koran dan majalah.

3. World Wide Web

World Wide Web yang juga lebih dikenal dengan www atau web. Fasilitas ini merupakan sebuah sistem informasi yang dapat diakses melalui komputer lain secara cepat dan tepat.

(44)

oleh STIKOM Surabaya dan IPB, membuat civitas akademika kedua perguruan tinggi tersebut dapat dengan mudah mengakses internet. Civitas akademika dapat menikmati akses internet melalui peralatan mobile, seperti laptop, PDA (Personal Digital Assistant), dan PC (Personal Computer) sekalipun, yang dilengkapi dengan teknologi Wi-Fi (Wireless-Fidelity). Teknologi ini merupakan pengembangan dari teknologi wireless Local Area Network (LAN) yang memungkinkan semua orang dapat melakukan akses internet dimana pun berada tanpa harus pergi ke warnet atau ke tempat-tempat yang mempunyai koneksi internet (Febrian, 2003). Perkembangan teknologi wireless ini juga sudah digunakan oleh IPB. Terbukti sudah banyak civitas akademika IPB yang memanfaatkan teknologi wireless ini untuk mencari informasi akademik maupun non-akademik dan berkorespondensi, tetapi apakah dengan adanya teknologi

wireless ini mahasiswa ataupun pengajar di IPB sudah menggunakan internet untuk membantu memudahkan pencarian informasi?

Alasan mahasiswa IPB pada saat pertama kali menggunakan internet adalah alasan pendidikan, kepentingan penggunaan internet untuk komunikasi pribadi, permainan, dan akses informasi publik. Mahasiswa tersebut digolongkan sebagai pengguna aktif internet dan diketahui bahwa intensitas penggunaan internet oleh pengguna aktif yang menggunakan aplikasi personal e-mail,

bussiness e-mail, world wide web, download software/film/music, dan mailing list

(45)

Pola mahasiswa dalam menggunakan internet juga dipengaruhi oleh faktor-faktor individual dan faktor lingkungan. Faktor individu terdiri dari jenis kelamin, tempat tinggal, jumlah penerimaan, dan kemampuan bahasa inggris, sedangkan faktor lingkungan terdiri dari tahun masuk, jurusan studi mahasiswa, dan tempat mengakses internet (Djohari, 1999). Selain itu, faktor lingkungan juga dapat terdiri dari keberadaan orang lain dan media massa lain. Keberadaan orang lain di sini merujuk pada seseorang yang dekat (teman, kakak, atau adik) di mana secara bersamaan mengakses internet dengan remaja tersebut. Media massa lain di sini adalah faktor eksternal yang mempengaruhi remaja dalam memberikan informasi mengenai situs-situs internet (Andina, 2006).

Penggunaan internet oleh mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 2001 kebanyakan sebagai sarana komunikasi dengan sesama mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat untuk mencari data penelitian. Sebagai sarana komunikasi mahasiswa UGM, situs

web berguna untuk mencari data, berita, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan baru, dan lain lain. Banyak mahasiswa menggunakan internet untuk penelitian, atau mencari berita asing, tetapi yang paling populer adalah e-mail. Sebesar 66 persen mahasiswa yang pernah menggunakan internet, juga pernah

chatting melalui internet. Melalui IRC (Internet Chat Relay), banyak mahasiswa UGM yang tidak hanya mencari teman baru, tetapi juga pacar. Kadang-kadang, hubungan dengan teman chatting menjadi lebih dekat, dan mahasiswa itu menjalin hubungan romantis atau persahabatan jarak jauh8.

(46)

Uang saku yang diberikan oleh orang tua ternyata membatasi mahasiswa untuk mengakses internet. Pada tahun 2001, mahasiswa UGM hanya dapat mengeluarkan biaya sebesar Rp. 19.000,- per bulan untuk mengakses internet, karena rata-rata warnet di sekitar kampus UGM memberlakukan tarif sebesar Rp. 3.500,- per jam untuk menggunakan internet. Lokasi mahasiswa dalam mengakses internet pun berpengaruh dalam menentukan pola penggunaan internet oleh mahasiswa9.

Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dapat dilihat dari beberapa hal, yaitu: frekuensi menggunakan internet, durasi menggunakan internet, lokasi penggunaan internet, aktivitas online, aplikasi yang digunakan, dan biaya yang dikeluarkan. Pola penggunaan internet sendiri sebenarnya dipengaruhi oleh karakteristik individu dan karakteristik lingkungan. Faktor-faktor yang termasuk ke dalam karakteristik individu, antara lain: jenis kelamin, uang saku, motif mahasiswa dalam menggunakan internet yang terdiri atas motif mencari informasi akademik dan non-akademik. Selain karakteristik individu, pola penggunaan internet juga dipengaruhi oleh karakteristik lingkungan, yaitu program studi, dan keberadaan orang lain. Keberadaan orang lain di sini merujuk pada seseorang yang dekat (teman, kakak atau adik) di mana secara bersamaan mengakses internet.

Menurut Steven M. Chafee, dampak internet terhadap individu meliputi efek kognitif, afektif, dan behavioral (Karlinah dkk., 1999 yang dikutip oleh Ardianto dan Erdinaya, 2005), yaitu:

(47)

1. Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Pada efek kognitif ini, akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Media massa melaporkan dunia nyata secara selektif, sudah tentu media massa akan mempengaruhi pembentukan citra tentang lingkungan sosial yang timpang, bias, dan tidak cermat.

2. Efek afektif, yang mana kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahukan khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah, dan sebagainya.

3. Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Dewasa ini, media massa telah melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi khalayak, contohnya banyak terdapat berbagai jenis buku, majalah maupun surat kabar yang telah membahas berbagai macam keterampilan. Dengan demikian, media massa tersebut dapat dijadikan sebagai media pendidikan. Menurut Teori Belajar Sosial dari Bandura, orang cenderung meniru perilaku yang diamatinya.

(48)

1. Informasi. Fungsi media massa sebagai informasi menyangkut:

a. mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia

b. mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan

c. memuaskan rasa ingin tahu dan minat minat umum d. belajar dan pendidikan diri sendiri

e. memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan 2. Identitas pribadi menyangkut:

a. menemukan penunjang nilai-nilai pribadi b. menemukan model perilaku

c. mengidentifikasi diri dengan nilai-nilai lain (dalam media) d. meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri

3. Integrasi dan interaksi sosial:

a. memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain; empati sosial

b. mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki

c. menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial d. memperoleh teman

e. membantu menjalankan peran sosial

(49)

4. Hiburan:

a. melepaskan diri dari masalah b. bersantai

c. memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis d. mengisi waktu

e. penyaluran emosi

Mahasiswa dapat memperoleh informasi yang diinginkannya, baik informasi akademik maupun non-akademik melalui internet. Selain itu, keberadaan internet yang dapat menyuguhkan fasilitas yang menarik, seperti

games dan gosip yang mana berpotensi sebagai media hiburan bagi mahasiswa di kala lelah ataupun bosan dengan rutinitas kuliah. Adanya fasilitas chatting, e-mail, dan milis (mailing list) yang disediakan oleh internet juga dapat digunakan oleh mahasiswa dalam berinteraksi. Sebagai contoh, mahasiswa UGM lebih banyak menggunakan internet sebagai media untuk berkomunikasi dengan sesama mahasiswa UGM ataupun dengan orang-orang di seluruh dunia dan sebagai alat untuk mencari data penelitian. Banyak mahasiswa UGM yang menggunakan internet juga untuk mencari teman bahkan pacar10. Penggunaan internet di kalangan mahasiswa ternyata menimbulkan dampak yang besar, yaitu berupa perolehan pengetahuan dan informasi (kognitif), sebagai hiburan (afektif), dan interaksi sosial (behavioral).

(50)

2.3 Kerangka Pemikiran

Internet merupakan salah satu media untuk menyebarkan informasi. Kelebihan utama yang ditawarkan internet adalah kecepatan penyediaan dan penyebaran informasi yang relatif lebih luas dan cepat dibandingkan media lain (Hadi, 2006). Internet berfungsi sebagai sumber informasi dan sumber komunikasi yang masih bersifat komplementer (Andriany, 2006). Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan informasi, mahasiswa tidak hanya cukup mengandalkan buku teks di perpustakaan saja, tetapi juga dengan menggunakan internet. Penggunaan internet di kalangan mahasiswa sebagian besar untuk penambahan wawasan dan pengetahuan (Hadi, 2006).

Pola penggunaan internet di kalangan mahasiswa dipengaruhi oleh karakteristik individu (jenis kelamin, program studi, daerah asal, lama studi, uang saku, ipk, partisipasi organisasi, motif penggunaan, dan pengalaman penggunaan) (Hadi, 2006) dan faktor eksternal (media massa lain dan keberadaan orang lain) (Andina, 2006). Pada penelitian ini, faktor individu terdiri dari: jenis kelamin; motif menggunakan internet (motif berkorespondensi, motif mencari informasi akademik, dan mencari informasi non-akademik) (Djohari,1999); semester yang sedang diikuti; Departemen asal; dan keanggotaan dalam organisasi, sedangkan faktor eksternal terdiri dari: ekonomi; dorongan menggunakan internet; dan dorongan dosen/asisten dosen. Dorongan menggunakan internet di sini merujuk pada seseorang yang dekat (teman, kerabat atau diri sendiri) yang memberi informasi kepada mahasiswa untuk mengakses internet saat berkuliah di IPB.

(51)

internet, dan aktivitas online. Variabel tersebut didapat dari pola penggunaan internet oleh remaja (frekuensi dan durasi) (Andina, 2006) dan mahasiswa (lokasi, alasan, aplikasi yang digunakan, dan aktivitas online) (Nahdiati, 2005).

Dampak internet dapat diketahui dari pola mahasiswa dalam menggunakan internet, dalam penelitian ini dampak tersebut terjadi pada aras kognitif dan behavioral. Dampak internet di kalangan mahasiswa diukur melalui prestasi akademik (kognitif) dan waktu luang (behavioral). Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat lebih jelas pada Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan Dampak Internet di Kalangan Mahasiswa IPB

1. Keadaan ekonomi

(52)

2.4 Definisi Operasional

Pengukuran variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini akan dibatasi pada rumusan penjabaran masing-masing variabel tersebut secara operasional. Variabel-variabel tersebut adalah:

1. Jenis kelamin adalah karakteristik biologis responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan.

2. Motif menggunakan internet adalah alasan yang berasal dari dalam diri responden untuk menggunakan internet, diukur dengan pertanyaan mengenai alasan responden dalam menggunakan internet. Motif dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu motif mencari informasi akademik, motif mencari informasi non-akademik, dan motif berkorespondensi.

3. Semester yang sedang diikuti adalah periode studi mahasiswa selama berkuliah di IPB. Satu periode studi berlangsung selama enam bulan. Responden pada penelitian ini adalah responden dari semester II, IV, VI, dan VIII.

4. Departemen asal adalah institusi di bawah fakultas di mana mahasiswa mengambil mata kuliah mayor. Departemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah departemen yang berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia IPB, terdiri dari: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Gizi Masyarakat, dan Ilmu Keluarga dan Konsumen. Disertakan juga dalam penelitian ini Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga (khusus untuk mahasiswa semester VIII, karena terkait dengan kebijakan

(53)

5. Keanggotaan dalam organisasi adalah keikutsertaan responden pada suatu bagian dalam organisasi selama berkuliah di IPB. Diukur dengan mengajukan pertanyaan apakah responden mengikuti organisasi kemahasiswaan di IPB. 6. Keadaan ekonomi dapat diukur melalui penghasilan Ayah, penghasilan Ibu,

dan uang saku. Penghasilan Ayah adalah jumlah uang (dalam rupiah) yang didapat dari hasil bekerja/usaha/pemberian per bulan. Penghasilan Ibu adalah besarnya penghasilan (dalam rupiah) yang diperoleh Ibu responden dari hasil bekerja/usaha/pemberian per bulan. Uang saku adalah jumlah uang (dalam rupiah) yang berasal dari pemberian orang tua, beasiswa, dan hasil bekerja tambahan atau berdagang untuk membiayai pengeluaran per bulan responden, seperti membeli makan, membeli pulsa, jajan, membeli baju, membeli/fotokopi bahan kuliah, mengakses internet, dan membayar kos (khusus untuk mahasiswa yang tinggal di Bogor dengan kos). Diukur melalui tiga pertanyaan berkaitan dengan jumlah uang saku, penghasilan Ayah, dan penghasilan Ibu responden per bulan. Uang saku terdiri dari beberapa kategori, yaitu:

a. rendah (kurang dari Rp. 500.000,- per bulan)

b. sedang (Rp. 500.000,- per bulan - Rp. 800.000,- per bulan) c. tinggi (di atas Rp. 800.000,- per bulan)

Kategori untuk penghasilan Ayah, yaitu:

a.rendah (kurang dari Rp. 1.500.000,- per bulan)

b. sedang (Rp. 1.500.000,- per bulan - Rp. 3.000.000,- per bulan) c. tinggi (di atas Rp. 3.000.000,- per bulan)

(54)

Kategori untuk penghasilan Ibu, yaitu:

a. rendah (kurang dari Rp. 1.000.000,- per bulan)

b. sedang (Rp. 1.000.000,- per bulan - Rp. 2.000.000,- per bulan) c. tinggi (di atas Rp. 2.000.000,- per bulan)

d. tidak berpenghasilan

7. Dorongan menggunakan internet adalah dorongan dari orang-orang terdekat responden yang memberikan informasi untuk menggunakan internet semasa berkuliah di IPB. Dorongan orang lain diukur dengan pertanyaan mengenai siapa yang memberitahukan responden tentang internet. Kategori inisiatif untuk menggunakan internet, yaitu:

a. teman = 1 b. kerabat = 2

c. inisiatif sendiri = 3

8. Dorongan dosen atau asisten dosen adalah staf pengajar/orang yang membantu untuk mengajar salah satu mata kuliah yang diambil oleh mahasiswa dan memberikan informasi kepada mahasiswa untuk menggunakan internet berkaitan dengan tugas kuliah. Diukur dengan mengajukan dua pertanyaan kepada responden. Kategori untuk dorongan dosen/asisten dosen, yaitu:

a. ya = 1 b. tidak = 2

(55)

dan saat libur. Namun, masing-masing frekuensi mempunyai kategori sama, diantaranya:

a. rendah: 1 sampai 2 kali per minggu b. sedang: 3 sampai 4 kali per minggu c. tinggi: di atas 4 kali per minggu d. tidak mengakses

11.Durasi penggunaan internet mengindikasikan pada berapa lama waktu yang diperlukan seorang mahasiswa dalam mengakses internet, dihitung berdasarkan lama waktu yang digunakan responden untuk mengakses internet pada setiap kunjungan. Terdapat tiga durasi mahasiswa dalam menggunakan internet, yaitu durasi penggunaan pada awal semester, saat ujian, dan saat libur. Masing-masing durasi mempunyai beberapa kategori yang sama, diantaranya:

a. rendah: kurang dari 1 jam per kunjungan b. sedang: 1 sampai 2 jam per kunjungan c. tinggi: di atas 2 jam per kunjungan d. tidak mengakses

12. Lokasi penggunaan internet adalah tempat di mana seorang mahasiswa biasa mengakses internet. Kategori lokasi penggunaan internet, diantaranya:

a. Warnet = 1 b. Rumah = 2

(56)

13.Aktivitas online mengindikasikan pada kegiatan yang dilakukan seorang mahasiswa ketika sedang mengakses internet. Diukur dengan pertanyaan mengenai kegiatan apa yang dilakukan oleh responden ketika sedang menggunakan internet (online) dan situs apa yang dibuka. Aktivitas online

mempunyai beberapa kategori, diantaranya: a. mencari artikel/jurnal/informasi akademik = 1 b. membaca dan menulis blog = 2

c. mencari informasi/gambar/lagu/video/game/komik = 3 d. chatting = 4

e. membuka/membaca/mengirim email = 5

f. download lagu/video/gambar/antivirus/game = 6 g. membuka situs friendster/my space/facebook = 7

12.Prestasi akademik mengindikasikan pada jumlah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) responden semester ini, jumlah IPK semester lalu, dan perubahannya, karena responden telah mengakses internet. Diukur dengan mengajukan dua pertanyaan berkaitan dengan jumlah ipk responden.

(57)

2.5 Hipotesis Penelitian

Pola mahasiswa dalam menggunakan internet meliputi frekuensi penggunaan internet, durasi penggunaan internet, lokasi penggunaan internet, dan aktivitas online. Diduga, pola mahasiswa dalam menggunakan internet dipengaruhi oleh faktor penggunaan internet, yang mana terdiri atas: faktor individu dan faktor eksternal. Faktor individu terdiri atas: jenis kelamin, motif menggunakan internet, semester sedang yang diikuti, departemen asal, dan keanggotaan dalam organisasi; sedangkan faktor eksternal terdiri atas: keadaan ekonomi (diukur melalui penghasilan ayah, penghasilan ibu, dan uang saku), dorongan menggunakan internet, dan dorongan dosen atau asisten dosen.

Pola mahasiswa dalam menggunakan internet diduga mempunyai dampak bagi mahasiswa, yang meliputi prestasi akademik (kognitif) dan waktu luang (behavioral). Prestasi akademik mahasiswa diketahui melalui perubahan nilai dari IPK semester sebelumnya dengan semester yang sedang ditempuh saat ini. Penelitian ini berindikasi pada hipotesis berikut:

1. Faktor individu (jenis kelamin, motif menggunakan internet, semester yang sedang diikuti, departemen asal, dan keanggotaan dalam organisasi) mempengaruhi pola penggunaan internet (frekuensi dan durasi).

2. Faktor eksternal (keadaan ekonomi, dorongan menggunakan internet, dan dorongan dosen/asisten dosen) mempengaruhi pola penggunaan internet (frekuensi dan durasi).

(58)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Namun, data sekunder diperoleh dari dokumentasi kantor Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Ilmu Gizi/Gizi Masyarakat (GM), dan KPSI (Kantor Pusat Sistem Informasi IPB).

Data yang dikumpulkan dari kantor Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga (GMSK) diperlukan dalam penelitian ini, karena mahasiswa semester VIII GMSK diikutsertakan dalam penelitian ini. Mahasiswa semester VIII Program Studi GMSK disebut mahasiswa phasing out dari Departemen GM dan IKK. Data perkembangan jaringan internet di kampus IPB Dramaga diperoleh dari KPSI.

Pengumpulan data dilakukan selama bulan April 2008. Pengolahan data dan penulisan hasil laporan dilakukan selama bulan Mei 2008.

3.2 Teknik Pemilihan Responden

(59)

Pemilihan sampling dilakukan dengan menggunakan metode sampling acak terstratifikasi (stratified random sampling), di mana pengambilan sampel dimulai dari mahasiswa semester II sampai VIII pada tiga Departemen yang ada di bawah Fakultas Ekologi Manusia, IPB. Untuk menentukan sampel yang akan dijadikan responden: (1). Meminta daftar nama-nama mahasiswa Semester II sampai VIII Departemen KPM, GM, dan IKK kepada kantor Fakultas Ekologi Manusia, serta mahasiswa semester VIII Program Studi GMSK kepada kantor Program Studi GMSK dan (2). Dari setiap strata yang sudah ditentukan, responden dipilih secara acak dengan proporsi sebesar 10 responden, sehingga jumlah sampel yang didapat sebesar 120 responden. Berkaitan dengan kebijakan

phasing out yang diberlakukan oleh IPB, maka khusus responden yang masih berada di bawah Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga disatukan menjadi 20 (dua puluh). Pada tahap ini keseluruhan responden diberikan kuesioner.

(60)

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dengan metode survey dan wawancara mendalam. Instrumen pengumpulan data yang dipakai dalam survey adalah kuesioner (Singarimbun dan Effendi, 1989). Pengumpulan kuesioner dilakukan secara self-administratored, yaitu kuisioner dibagikan oleh peneliti dan diisi sendiri oleh 120 responden. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan pola penggunaan dan dampak internet di kalangan mahasiswa. Kuesioner survey pola penggunaan dan dampak internet di kalangan mahasiswa IPB dapat dilihat pada lampiran 1.

Wawancara mendalam dilakukan kepada 24 informan secara bertahap. Dari 24 informan, dibagi menjadi enam kelompok, di mana setiap kelompok terdiri dari 4 informan semester II, IV, VI, atau VI pada setiap departemen ataupun program studi. Kemudian, peneliti melakukan wawancara mendalam pada setiap kelompok secara terpisah, dengan waktu dan tempat yang berbeda. Pelaksanaan wawancara dengan informan dapat dilihat pada lampiran 3. Untuk melakukan wawancara mendalam, dibuat panduan pertanyaan terlebih dahulu. Panduan pertanyaan untuk informan dapat dilihat pada lampiran 2, sedangkan metode pengumpulan data dapat dilihat lebih jelas pada lampiran 4.

3.4 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

(61)

untuk melihat hubungan yang nyata antar variabel dengan data minimal berbentuk nominal. Sementara itu, untuk data dengan skala ordinal dan interval diolah dengan menggunakan uji Korelasi Spearman.

Tingkat kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada tingkat signifikasinya pada taraf α = 10 persen. Pengolahan data untuk uji

(62)

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN

4.1 Gambaran Umum Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor terletak di Jalan Kamper, Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Sejalan dengan Kebijakan Dasar Pendidikan IPB mengenai pengembangan kurikulum program pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen dengan menerapkan kurikulum sistem Mayor-Minor bagi tingkat Sarjana, dan mulai berlaku bagi mahasiswa tahun masuk 2005/2006. Pada tahun 2007/2008, kurikulum Mayor-Minor ini juga berlaku bagi mahasiswa Pascasarjana11.

Melalui penataan departemen tersebut, terbentuklah Fakultas Ekologi Manusia IPB berdasarkan Surat Keputusan Rektor No. 112/K13/OT/2005 tanggal 2 Agustus 20056. Fakultas Ekologi Manusia terdiri dari tiga Departemen, yaitu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (KPM), Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), serta Gizi Masyarakat (GM). Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen serta Gizi Masyarakat dulunya adalah Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga/GMSK (mahasiswa yang berada di semester VIII sekarang disebut phasing out).

Fasilitas yang disediakan oleh FEMA untuk mendukung kegiatan perkuliahan dan praktikum, antara lain laboratorium, ruang perkuliahan, auditorium, LCD proyektor, Laptop, dan lain-lain. Perpustakaan fakultas sendiri masih belum dapat disediakan oleh FEMA, karena kurangnya koleksi atau

(63)

dokumentasi ilmiah12. Namun, di setiap departemen sudah terdapat perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa akan berbagai literatur. Musholla dan toiletpun banyak disediakan oleh FEMA. Adapun untuk mendukung minat mahasiswa di bidang penyiaran, Agri FM (siaran radio) merupakan tempat yang tepat bagi mahasiswa untuk menyalurkan hobi dan minatnya.

Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia dapat mengikuti berbagai kegiatan ilmiah, seperti mengikuti lomba penulisan karya ilmiah. Berbagai lomba penulisan karya ilmiah yang diikuti oleh mahasiswa FEMA, diantaranya Persentasi Pemikiran Kritis Mahasiswa (PPKM), Proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penulisan Ilmiah (PKMI), Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM), Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan kegiatan serupa lainnya7.

Berbagai organisasi kemahasiswaan di tingkat fakultas yang dapat diikuti oleh mahasiswa, yaitu BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FEMA, DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) FEMA, FORSIA (Forum Silahturahmi Mahasiswa Islam FEMA), dan kelompok Agrifarma. Pada tingkat Departemen, himpunan profesi (himpro) yang dapat diikuti oleh mahasiswa, antara lain Himpunan Mahasiswa Peminat Ilmu-ilmu Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (Himasiera), Himpunan Mahasiswa Ilmu Gizi (Himagizi), dan Himpunan Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen (Himaiko). Selain itu, tentu saja mahasiswa FEMA juga dapat bergabung dengan berbagai organisasi kemahasiswaan dan UKM di tingkat Kampus IPB, seperti BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa), DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa), Agriaswara, dan UKM-UKM lainnya.

(64)

Mahasiswa FEMA IPB berjumlah 791 orang. Mahasiswa semester VIII dari Program Studi KPM dan GMSK (sekarang disebut phasing out) sudah termasuk ke dalam jumlah tersebut13. Sebaran jumlah mahasiswa FEMA IPB dari semester II sampai VIII pada setiap departemen dan program studi, baik laki-laki dan perempuan tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 1.

Terlihat bahwa mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, baik dari semester II hingga VIII (termasuk GMSK) jumlahnya lebih banyak perempuan daripada laki-laki. Mahasiswa laki-laki berjumlah 150 orang dan perempuan sebanyak 641 orang.

Mayoritas mahasiswa semester II, IV, dan VIII Departemen KPM jumlahnya lebih banyak perempuan daripada laki-laki, tetapi hal tersebut berbeda dengan semester VI. Jumlah mahasiswa perempuan dan laki-laki dari semester VI berimbang, yaitu perempuan sebanyak 50 orang dan laki-laki juga 50 orang. Mahasiswa semester II jumlahnya paling banyak, yaitu sekitar 108 orang.

Jumlah mahasiswa perempuan dari Departemen GM lebih banyak daripada laki-laki, baik mahasiswa dari semester II sampai VIII. Walaupun jumlah mahasiswa semester II lebih banyak daripada semester VI, tetapi persentase mahasiswa perempuan dari semester VI lebih banyak, yaitu 85,71 persen, sedangkan mahasiswa perempuan dari semester II hanya sebesar 85,34 persen.

(65)

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin, Semester, dan Departemen Tahun 2008

Dept. KPM Dept. GM Dept. IKK GMSK

Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 8 Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 2 Sem 4 Sem 6 Sem 8

Jenis

kelamin

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

Laki-laki 17 15,74 30 33,33 45 50 11 18,97 17 14,66 7 10 10 14,29 3 6,82 2 5 2 5,56 6 8,7

Perem-puan

91 84,26 60 66,67 45 50 47 81,03 99 85,34 63 90 60 85,71 41 93,18 38 95 34 94,44 63 91,3

(66)

Mahasiswa perempuan dari semester II sampai VIII Departemen IKK lebih banyak dibandingkan persentase mahasiswa laki-laki. Meskipun jumlah mahasiswa semester IV lebih sedikit daripada semester II, tetapi persentase mahasiswa perempuan semester IV lebih besar, yaitu 95 persen. Kemudian, mahasiswa dari Program Studi GMSK juga persentasenya lebih besar perempuan daripada laki-laki, yang mana persentase mahasiswa perempuan sebesar 91,3 persen dan laki-laki sebesar 8,7 persen.

4.2 Faktor Individu

Faktor individu terdiri dari jenis kelamin, motif menggunakan internet, semester yang sedang diikuti, departemen asal, dan keanggotaan dalam organisasi. Gambaran faktor individu mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia IPB tahun 2008 dapat dilihat pada Tabel 2.

4.2.1 Jenis Kelamin

(67)

Tabel 2. Jumlah dan Persentase Responden menurut Faktor Individu Tahun 2008

Ciri Individu Jumlah

Responden

Non-Akademik 16 13,3

Motif Menggunakan Internet

Korespondensi 22 18,4

2 30 25

4 30 25

6 30 25

Semester yang Sedang Diikuti

Keanggotaan dalam Organisasi

Tidak Ikut 32 26,67

Persentase responden perempuan seperti terlihat pada Tabel 2 sebesar 71,7 persen, sedangkan persentase responden laki-laki adalah 28,3 persen. Pada Tabel 2 terlihat jumlah responden perempuan yang menggunakan internet lebih banyak daripada laki-laki.

4.2.2Motif Menggunakan Internet

(68)

4.2.3 Departemen Asal Responden

Departemen yang dimaksud dalam penelitian ini adalah departemen yang berada di bawah Fakultas Ekologi Manusia IPB, terdiri dari: Departemen Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Gizi Masyarakat, dan Ilmu Keluarga dan Konsumen. Disertakan juga dalam penelitian ini Program Studi Gizi Masyarakat dan Sumber daya Keluarga (khusus untuk mahasiswa semester 8, karena terkait dengan kebijakan phasing out ).

Tabel 2 menunjukkan, responden yang menggunakan internet dari Departemen KPM adalah 33,3 persen; GM sebesar 25 persen; Program Studi GMSK sebesar 20 persen; dan IKK sebesar 25 persen. Dengan demikian, penggunaan internet dari semua Departemen dan Program Studi tersebut tidak jauh berbeda.

4.2.4 Keanggotaan Responden dalam Organisasi

Gambar

Tabel
Gambar 1.  Kerangka Pemikiran Pola Penggunaan dan Dampak Internet di
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa FEMA IPB Bogor Berdasarkan Jenis Kelamin, Semester, dan Departemen Tahun 2008
Tabel 3.  Jumlah dan Persentase Responden Menurut Keadaan Ekonomi Tahun
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ciri dismissing style (Gottman & De Claire 1997) adalah: a) orang tua memperlakukan perasaan anak sebagai hal yang tidak penting; b) orang tua melepaskan

• Dalam lingkungan keluarga contoh laki-laki, orangtua tidak memperbolehkan anak laki-laki mempunyai sifat feminin dan anak perempuan mempunyai sifat maskulin, orangtua tidak pernah