• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

POLA PENGGUNAAN INTERNET DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

6.2 Pengaruh Pola Penggunaan Internet terhadap Waktu Luang Mahasiswa

internet terhadap prestasi akademik:

Kalo buat gue sih gak ngaruh mau pake internet atau gak buat prestasi akademik. Soalnya kalo mau IPK kita bagus ya belajar aja sendiri. Jadi, yang ngaruh tuh kita belajar yang bener biar nilai ujiannya bagus. Biar ipk juga bagus”. (RU, KPM ’41)

6.2 Pengaruh Pola Penggunaan Internet terhadap Waktu Luang Mahasiswa

Salah satu dampak dari penggunaan internet oleh mahasiswa yang ingin dibuktikan pada penelitian ini adalah waktu luang. Di mana waktu luang mengindikasikan jumlah waktu yang dimiliki oleh mahasiswa selain digunakan untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dan mengakses internet. Melalui Tabel 19, dapat dilihat apakah penggunaan internet mempengaruhi waktu luang mahasiswa. Hasil analisis Korelasi Spearman pada Tabel 19 menunjukkan, nilai hubungan antara frekuensi penggunaan internet pada awal semester dengan waktu luang adalah 0,958, nilai hubungan antara frekuensi penggunaan internet saat ujian dengan waktu luang adalah 0,13; dan nilai hubungan antara frekuensi penggunaan internet saat libur dengan waktu luang adalah 0,936.

Tabel 19. Pola Penggunaan Internet dan Waktu Luang Mahasiswa FEMA IPB Bogor Tahun 2008

Penggunaan

Internet Probability Frekuensi penggunaan

-0,005 Frekuensi Awal Semester

0,958

Berhubungan Tidak Nyata 0,139

Frekuensi Saat Ujian

0,13

Berhubungan Tidak Nyata -0,007

Frekuensi Saat Libur

0,936

Berhubungan Tidak Nyata

Durasi Penggunaan

0,006 Durasi Awal Semester

0,948

Berhubungan Tidak Nyata 0,113

Durasi Saat Ujian

0,22

Berhubungan Tidak Nyata -0,028

Durasi Saat Libur

Waktu Luang

0,765

Berhubungan Tidak Nyata

Hasil uji statistik menunjukkan, hubungan antara variabel-variabel di atas tidak nyata. Dengan demikian, frekuensi penggunaan internet (pada awal semester, saat ujian, dan saat libur) tidak menentukan waktu luang yang dimiliki responden.

Durasi penggunaan internet pada awal semester, saat ujian, dan saat libur dengan waktu luang berhubungan secara tidak nyata. Nilai yang ditunjukkan oleh uji Korelasi Spearman untuk hubungan antara durasi penggunaan internet pada awal semester dengan waktu luang adalah 0,948; kemudian nilai hubungan antara durasi penggunaan internet saat ujian dengan waktu luang adalah 0,22; dan nilai hubungan antara durasi penggunaan internet saat libur dengan waktu luang adalah 0,765. Berarti, penggunaan internet (pada awal semester, saat ujian, dan saat libur) tidak menentukan waktu luang yang dimiliki oleh repsonden.

Fakta di atas menunjukkan, pola responden dalam menggunakan internet tidak mempengaruhi waktu luang. Mayoritas responden menjawab bahwa penggunaan internet tidak mengganggu waktu luang. Lagipula, frekuensi

penggunaan internet pada awa semester dan saat libur yang rendah, serta banyaknya responden yang tidak menggunakan internet saat ujian tidak membuat waktu luang mahasiswa menjadi berkurang. Durasi penggunaan internet yang tergolong sedang di awal semes ter dan saat libur juga tidak membuat waktu luamg mahasiswa menjadi berkurang.

Internet sudah menjadi bagian dari kehidupan responden, sehingga untuk menggunakan internet responden mempunyai waktu khusus. Internet juga dikatakan oleh beberapa informan sebagai kegiatan yang menyenangkan, sehingga penggunaannyapun tidak menyita waktu luang, seperti yang dikemukakan oleh informan berikut:

Gak menyita waktu luang kok. Kan kalo mau pake internet udah direncanain dulu, jadi gak menyita waktu luang. Soalnya menyenangkan sih”. (T, GM42)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Frekuensi dan durasi mahasiswa menggunakan internet berbeda pada awal semester, saat ujian, dan saat libur. Pada awal semester, sebagian besar mahasiswa menggunakan internet dengan frekuensi yang tergolong rendah, antara satu sampai dua kali per minggu, sedangkan durasi tergolong sedang, yaitu antara satu sampai dua jam per kunjungan. Di saat ujian, sebagian besar mahasiswa FEMA, IPB tidak menggunakan internet, karena harus belajar, tetapi masih ada yang tetap menggunakan internet dengan durasi sedang dan frekuensi rendah. Selain itu, mahasiswa menggunakan internet dengan frekuensi rendah dan durasi sedang saat libur.

Pada awal semester, jenis kelamin mempengaruhi durasi penggunaan internet, karena uji statistik menunjukkan mahasiswa perempuan menentukan durasi penggunaan internet. Kemudian dorongan dosen/asisten dosen juga menentukan durasi pada awal semester. Mahasiswa Semester II paling banyak tidak menggunakan internet saat ujian, tetapi mahasiswa Semester VI paling banyak menggunakan internet dengan durasi sedang. Uji statistik menunjukkan, semakin tinggi semester yang sedang diikuti mahasiswa, maka durasi penggunaan internet saat ujian juga tinggi. Jenis kelamin mempengaruhi durasi penggunaan internet saat ujian. Uji statistik menyatakan, mahasiswa perempuan menentukan durasi penggunaan internet saat ujian.

Dorongan menggunakan internet mempengaruhi durasi penggunaan internet saat ujian. Dorongan teman banyak menentukan mahasiswa untuk

menggunakan internet, sehingga dorongan temanlah yang menentukan durasi saat ujian. Meskipun jenis kelamin mempengaruhi durasi penggunaan internet pada awal semester dan saat ujian, tetapi tidak terdapat kecenderungan ketimpangan gender di kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet. Laki-laki tidak mendominasi penggunaan internet seperti yang dikatakan Shoulen (1999), karena mahasiswa perempuan lebih banyak menggunakan internet dengan durasi sedang daripada laki-laki, khususnya pada awal semester dan ujian.

Saat libur, semakin tinggi semester yang sedang diikuti mahasiswa, maka durasi penggunaan internetnya juga tinggi. Relevan dengan fakta tersebut, mahasiswa Semester VI lebih banyak menggunakan internet dengan durasi sedang, sehingga jelas terlihat mahasiswa Semester VI mempengaruhi durasi saat libur. Kemudian, faktor yang mempengaruhi durasi mahasiswa menggunakan internet saat libur adalah uang saku. Semakin tinggi jumlah uang saku mahasiswa, maka durasi penggunaan internet saat libur juga tinggi.

Faktor yang mempengaruhi frekuensi penggunaan internet pada awal semester adalah keanggotaan mahasiswa dalam organisasi. Semakin aktif mahasiswa berorganisasi, maka frekuensi penggunaan internet pada awal semester tinggi. Kemudian, semakin tinggi semester yang sedang diikuti mahasiswa, maka frekuensi penggunaan internet saat ujian tinggi. Pada awal semester, mahasiswa Semester VIII yang paling banyak menggunakan internet dengan frekuensi tinggi, jadi mahasiswa Semester VIII mempengaruhi frekuensi. Departemen asal mahasiswa menentukan frekuensi penggunaan internet saat ujian. Mahasiswa yang berasal dari Departemen KPM paling banyak menggunakan internet saat

ujian, sehingga mahasiswa yang berasal dari Departemen KPM mempengaruhi frekuensi saat ujian.

Saat libur, faktor-faktor yang mempengaruhi frekuensi penggunaan internet adalah departemen asal mahasiswa, penghasilan ibu, dan uang saku. Departemen asal mahasiswa menentukan frekuensi penggunaan internet saat libur. Mayoritas mahasiswa menggunakan internet dengan frekuensi rendah saat libur dan mahasiswa yang berasal dari Departemen KPM dan IKK paling banyak menggunakan internet dengan frekuensi rendah, sehingga Departemen KPM dan IKK mempengaruhi frekuensi saat libur. Selanjutnya, semakin tinggi penghasilan ibu, maka frekuensi penggunaan internet saat libur juga tinggi. Semakin tinggi jumlah uang saku yang dimiliki mahasiswa, maka frekuensi penggunaan internet saat libur juga tinggi. Berdasarkan uraian tersebut, terdapat kecenderungan ketimpangan ekonomi di kalangan mahasiswa FEMA, IPB dalam mengakses internet, karena hasil uji statistik menyatakan uang saku dan penghasilan ibu dapat membatasi penggunaan internet, khususnya saat libur.

Internet tidak serta merta dapat merubah prestasi akademik mahasiswa. Pola penggunaan internet, baik frekuensi maupun durasi penggunaan internet tidak mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa. Diketahui mahasiswa FEMA, IPB menggunakan internet dengan frekuensi yang rendah pada awal semester dan saat libur, sedangkan saat ujian mayoritas mahasiswa tidak menggunakan internet. Mahasiswa FEMA, IPB juga menggunakan internet dengan durasi sedang pada awal semester dan saat libur, sedangkan saat ujian sebagian besar mahasiswa tidak menggunakan internet. Dengan demikian, internet memang tidak mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.

Internetpun ternyata tidak mempengaruhi waktu luang mahasiswa. Frekuensi yang rendah dan durasi penggunaan internet yang sedang pada awal semester dan saat libur, tidak membuat waktu luang mahasiswa menjadi berkurang. Waktu yang digunakan untuk menggunakan internet kebanyakan adalah waktu yang benar-benar kosong, sehingga penggunaan internet tidak menyita waktu luang mahasiswa. Mahasiswa menganggap menggunakan internet adalah kegiatan yang menyenangkan dan sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak menganggu waktu luang.

7.2 Saran

Kecenderungan adanya ketimpangan biaya untuk menggunakan internet, khususnya saat ujian dan libur dapat membatasi akses mahasiswa pada internet. Biaya untuk memanfaatkan fasilitas wi-fi di kampus IPB sendiri belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh semua mahasiswa. Pihak KPSI seharusnya dapat mempertimbangkan kembali mengenai biaya untuk dapat memanfaatkan fasilitas

wi-fi di kampus IPB. Apabila internet sudah dapat dijangkau oleh semua mahasiswa IPB, maka kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien dapat terlaksana.

Diperlukan juga dorongan dosen/asisten agar mahasiswa FEMA, IPB dapat memanfaatkan internet untuk menunjang kegiatan belajar. Hal tersebut dilakukan agar prestasi akademik mahasiswa meningkat.