• Tidak ada hasil yang ditemukan

Internet Sebagai Media Dakwah 1.Pengertian Internet 1.Pengertian Internet

TINJAUAN KONSEPTUAL

B. Internet Sebagai Media Dakwah 1.Pengertian Internet 1.Pengertian Internet

Internet menjadi sumber informasi alternatif di samping media-media

konvensional yang ada. Sebelum internet lahir, berita aktual tercepat yang bisa

kita akses adalah televisi atau radio. Internet merupakan akronim dari

international connection networking. International berarti seluruh dunia;

connection berarti hubungan komunikasi; dan networking adalah jaringan. Jadi

34

dapat dikatakan bahwa internet adalah sistem jaringan komunikasi yang

terhubung di seluruh dunia.35

Senada dengan pengertian di atas, M. R. Wijela mengungkapkan

bahwa internet berasal dari kata interconnection networking. Inter akronim

dari kata international berarti seluruh dunia, connection berarti hubungan dan

networking adalah jaringan komputer pribadi.36 Begitu pula yang diungkapkan

oleh Daryanto yang menjelaskan bahwa :

Internet dari segi bahasa merupakan akronim dari dua kata dalam

bahasa Inggris yaitu international network. Kata international berarti

international dan kata network berarti jaringan, sehingga international

network dapat diartikan jaringan internasional.37

Internet dapat diakses oleh siapapun, dimanapun dan kapanpun. Jika

dulu internet hanya dapat diakses melalui komputer yang terkoneksi dengan

jaringan, namun sekarang ini internet dapat diakses melalui handphone. Dalam

hal ini komputer yang dahulunya stand alone dapat berhubungan langsung

dengan host-host atau komputer-komputer lainnya.38 Seperti yang

diungkapkan oleh Mac Bridge tentang internet :

The internet is an open world-wide communications network, linking

countless thousands of computer networks, through a mixture of private and public telephone line”. Jadi internet adalah jaringan

komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan

35

Brosur Internet, Serba-Serbi Internet, (Jakarta: PT Bitnet Komunikasindo, 1999), hal.1.

36

Michael R. Wijela, Kursus Kilat 24 Jurus Internet Eksplorer 3, (Jakarta: PT Dinastindo, 1997), hal. 2.

37

Daryanto, Memahami Kerja Internet, (Bandung: Yrama Widya, 2004), hal. 22.

38

komputer melalui sambungan telepon umum maupun pribadi

(pemerintah maupun swasta).39

Internet adalah kumpulan komputer antar wilayah dan wilayah lainnya

yang terkait dan saling berkomunikasi, dimana keterkaitan dan komunikasi ini

diatur oleh protokol. Internet adalah media komunikasi yang menggunakan

sambungan seperti halnya telepon, yang tentunya disambungkan dengan

komputer serta modem. Namun, berbeda dengan telepon yang komunikasinya

harus dilakukan dengan oral dan dilaksanakan secara bersamaan atau

simultan, maka pada internet komunikasi yang dilakukan umumnya tertulis

tanpa perlu dilakukan secara bersamaan antara pengirim dan penerima

pesan.40

Internet bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar di mana

setiap penduduk memiliki alamat (internet address) yang dapat untuk berkirim

surat atau informasi. Jika penduduk ingin berkeliling kota, cukup dengan

menggunakan komputer sebagai kendaraan. Jaringan jalannya bertumpu di

atas sarana atau media telekomunikasi, jalur lambatnya menggunakan line

telepon, dan jalur cepatnya bisa menggunakan leased line (talian sewaan) atau

ISDN (pasopati). Inilah yang disebut sebagai “global village” atau

perkampungan sejagat.41

Internet merupakan jaringan komputer yang sangat besar, terdiri atas

jaringan-jaringan kecil yang terkoneksi hingga dapat menjangkau ke seluruh

39

Mac Bridge, The Internet, (United Kingdom, 1996), hal. 1.

40

Gatot Subroto, Internet Sebagai Sumber Belajar Anak dan Keluarga, artikel diakses pada 8 April 2007 dari http://www.pustekkom.go.id/teknodik/t7/7-11.htm.

41

Harry Surjadi, Konsep Situs Web: Belajarlah dari Kebutuhan!, artikel diakses pada 8 April 2007 dari http://www.rad.co.id/homes/edward/intbasic/1.htm.

dunia. Para pemakai yang berpengalaman di internet disebut net surfer

(penjelajah internet) – berkelana di jaringan, mencari luapan informasi secara

gratis. Penjelajah ini merupakan generasi pertama di abad digital yang telah

kita saksikan di televisi dan video games, komputer, dan bulletin board.42

Dengan menggunakan internet, manusia dapat mengakses informasi

dari seluruh dunia dalam waktu yang cukup singkat. Sesuai yang dikatakan

oleh Lani Sidharta bahwa internet adalah sumber daya informasi yang

menjangkau seluruh dunia. Sumber daya informasi tersebut sangat luas dan

sangat besar sehingga tidak ada satu orang, satu organisasi, atau satu negara

yang dapat menanganinya sendiri. Kenyataannya, tidak ada satu orang yang

mampu memahami seluruh seluk-beluk internet.43

Internet merupakan kesamaan yang paling dekat dengan konsep

information superhighway”. Internet adalah network of network yang

menghubungkan komputer yang sekaligus mempunyai kesempatan untuk

melakukan perubahan besar dengan pihak lain.44

Dari beberapa pengertian tentang internet di atas dapat disimpulkan

pengertian internet adalah kumpulan jaringan dari jaringan komputer di

seluruh dunia yang saling berkomunikasi. Namun demikian, tidak tepat jika

hanya membayangkan internet sebagai sekedar jaringan komputer. Jaringan

komputer hanyalah medium yang membawa informasi. Daya guna internet

terletak pada informasi itu sendiri bukan pada jaringan komputer.

42

Steve Brown, Internet Lewat Mosaic dan WWW, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1995), hal. 1.

43

Lani Sidharta, Internet: Informasi Bebas Hambatan 2, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1996), hal. xiii.

44

Internet sebagai sumber daya informasi yang berorientasi ke manusia.

Internet memberi kesempatan pada pemakai di seluruh dunia untuk

berkomunikasi dan memakai bersama sumber daya informasi. Anda dapat

berkomunikasi dengan pemakai lain di seluruh dunia dengan mengirim dan

menerima electronic mail (e-mail) atau dengan membentuk hubungan dengan

komputer lain dan memasukkan pesan-pesan dari dan ke komputer tersebut.

Anda dapat memakai bersama sumber daya informasi dengan berpartisipasi

dalam kelompok diskusi atau dengan menggunakan program-program dan

sumber daya informasi yang tersedia secara gratis.

2. Sejarah Internet di Indonesia

Internet berawal dari ide bagaimana bisa memindahkan data melalui

perangkat komputer. Salah satu ide yang cukup terkenal sekitar tahun 1940-an

adalah dari Vannevar Bush, seorang doktor dari Massachusetts Institute of

Technology. Beliau mencetuskan alat yang diberi nama memex, yaitu alat yang

bisa digunakan oleh setiap orang dengan kemampuan untuk menyimpan buku,

kumpulan berkas, dan dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama

alat itu. Memex, seperti layaknya suatu perangkat rumah lainnya, ia dapat

ditempatkan di mana saja dengan adanya perangkat tambahan untuk membaca

dan mengaturnya.45

45

Zulfikar S. Dharmawan, Islam Virtual: Keberadaan Dunia Islam di Internet, (Ciputat: Mifta, 2004), hal 11.

Keberadaan internet tersebut diawali dengan kebutuhan peningkatan

kecepatan arus informasi antara staf militer Amerika Serikat pada masa

Perang Dingin. Dalam suasana Perang Dingin, DARPA (Department of

Defense Advanced Research Projects Agency) atau yang lebih dikenal

Pentagon berpendapat bagaimana menghadapi bahaya bilamana sebuah unit

terputus hubungan dengan unit induk.46 Mereka mengembangkan perangkat

komunikasi dengan kemampuan mengirim dan menerima berbagai data dan

informasi secara terpadu dan terintegrasi. Ini diwujudkan dalam bentuk

jaringan komputer dengan jangkauan area yang luas.47

Salah satu yang dilahirkan dari ARPA (Advanced Research Projects

Agency) adalah ARPANET (“ibu internet”). ARPANET merupakan jaringan

yang menghubungkan beberapa komputer dari tempat yang berbeda sebagai

bentuk realisasi jaringan komunikasi antarkomputer secara luas atau disebut

wide area network.48

Menurut Onno W. Purbo, perkembangan internet di Indonesia dimulai

dengan diskusi yang dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang

berada di luar negeri pada tahun 1989-1990-an. Salah satu tempat diskusi yang

terkenal adalah [email protected].49

Berawal dari mailing list pertama di janus diskusi-diskusi antar

teman-teman mahasiswa Indonesia diluar negeri pemikiran alternatif beserta

46

Sulistyo Basuki, Dasar-Dasar Teknologi Informasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1998), hal. 6.28.

47

Rijan Tosin dan Catur Meiwanto, e-Commerce di Internet, (Jakarta: Dinastindo, 2000), hal. 12.

48

Sidharta, Internet: Informasi Bebas Hambatan 2, hal. 5.

49

kesadaran masyarakat ditumbuhkan. Pola mailing list ini ternyata terus

berkembang dari sebuah mailing list legendaris di janus, akhirnya menjadi

sangat banyak sekali mailing list Indonesia terutama di host oleh server di ITB

& egroups.com. Mailing list ini akhirnya menjadi salah satu sarana yang

sangat strategis dalam pembangunan komunitas di internet Indonesia.50

Berawal dari implementasi menggunakan jaringan packet radio

sederhana 1200bps bahkan sebagian menggunakan walkie talkie antar

universitas khususnya di Bandung & Jakarta pada tahun 1992 yang awalnya

dimotori oleh BPPT (IPTEK-NET), UI, LAPAN & ITB. Saat ini (hanya

beberapa tahun kemudian) telah berkembang menjadi jaringan yang lebih

profesional yang melibatkan peralatan satelit, fiber optic pada kecepatan

2Mbps.51

Berbagai terobosan teknologi telekomunikasi terus dikembangkan

khususnya oleh ITB dan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa

Nasional). Terobosan tersebut antara lain menghasilkan, jaringan komunikasi

data melalui satelit berkecepatan 2Mbps tingkat Asia Pasifik, jaringan

komunikasi data tanpa kabel menggunakan teknologi Code Division Multiple

Access (CDMA) 2Mbps yang merupakan teknologi Metropolitan Area

Network (MAN) murah untuk aplikasi dalam kota (radius 15 km). Belum lagi

terobosan teknologi satelit Low Earth Orbit (LEO) Microsat yang

50

Anonimus, Sejarah Internet Indonesia, artikel diakses pada 10 April 2007 dari

www.wikipedia.org.

51

Onno W. Purbo, Sejarah Internet di Indonesia, artikel diakses pada 10 April 2007 dari

memungkinkan untuk memberikan akses data bagi daerah-daerah terpencil

menggunakan stasiun bumi.52

Terobosan yang mendasar dibangun di ITB dengan di instalasinya

sebuah stasiun bumi Ku-Band di ITB untuk akses langsung ke Internet

berkecepatan 2Mbps. Aktifitas ini merupakan bagian dari percobaan Asia

Internet Interconnection Initiatives (AI3) bagian dari Asia Pacific Information

Infrastructure (APII). Akses internet pada kecepatan tinggi ini memungkinkan

untuk melakukan berbagai percobaan untuk internet generasi mendatang yang

memungkinkan transmisi video conference & berbagai aplikasi multimedia

secara murah.53

Indonesia secara resmi bergabung ke internet sejak tahun 1993, dengan

mendapat ccTDL (Country Code Top Level Domain) ID. Kode ccTDL ini

adalah pengenal situs di internet, di mana Indonesia mendapat kode ID. Saat

itu yang menjadi pemegang utamanya adalah RMS Ibrahim. Kemudian,

administrasi penamaan di Indonesia diurus oleh lembaga yang dikenal sebagai

IDNIC (http://www.idnic.net.id). Lembaga ini bertanggung jawab terhadap

pendaftaraan semua nama domain yang berakhiran ID, seperti net.id, co.id,

web.id.54

Sebelumnya, untuk mengunjungi situs-situs yang berada di Indonesia,

jalur data yang ditempuh harus memutar ke luar negeri terlebih dahulu,

kemudian kembali ke dalam negeri. Untuk mengantisipasi masalah tersebut,

dilakukan pembuatan IIX (Indonesia Internet Exchange), yaitu jaringan antar 52 Ibid. 53 Ibid. 54

ISP (Internet Service Provider) di Indonesia. Hal ini meningkatkan kecepatan

akses situs-situs di Indonesia secara cukup signifikan.55

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan internet di Indonesia dapat

di lihat di beberapa artikel di media cetak. Inspirasi tulisan-tulisan awal

Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di amatir radio khususnya di

Amatir Radio Club (ARC) ITB di tahun 1986. Bermodal pesawat Transceiver

HF SSB Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama dengan komputer Apple

II milik Onno W. Purbo. Belasan anak muda ITB seperti Harya

Sudirapratama, J. Tjandra Pramudito, Suryono Adisoemarta, serta Onno W.

Purbo, berguru pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto,

Achmad Zaini, Yos, di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara

para amatir radio di Indonesia khususnya untuk komunikasi data packet radio

yang kemudian di dorong ke arah TCP/IP. Teknologi packet radio TCP/IP

yang kemudian di adopsi oleh BPPT, LAPAN, UI, dan ITB yang kemudian

menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun 1992-1994. Robby Soebiakto

menjadi koordinator IP pertama dari AMPR.ORG (Amatir Packet Radio

Network) yang di internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132.

Sejak tahun 2000, AMPR.net Indonesia di koordinir oleh Onno W. Purbo.

Koordinasi dan aktifitas-nya mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota

ORARI dan di koordinasi melalui mailing list ORARI, seperti,

[email protected].56

55

Ibid, hal. 19.

56

RMS Ibrahim (biasa dipanggil Ibam) motor dibalik operasional-nya

Internet di UI. RMS Ibrahim pernah menjadi operator yang menjalankan

gateway ke internet dari UI yang merupakan bagian dari jaringan universitas

di Indonesia UNINET. Protokol UUCP yang lebih sederhana daripada TCP/IP

digunakan untuk mentransfer e-mail & newsgroup.57

Pada tahun 1995-an, ITB memperoleh sambungan leased line

14.4Kbps ke RISTI Telkom sebagai bagian dari IPTEKNET serta akses

internet tetap diberikan secara cuma-cuma kepada rekan-rekan yang lain.

September 1996 merupakan tahun peralihan bagi ITB, karena keterkaitan ITB

dengan jaringan penelitian Asia Internet Interconnection Initiatives (AI3)

sehingga memperoleh bandwidth 1.5Mbps ke Jepang yang terus ditambah

dengan sambungan ke TelkomNet & IIX sebesar 2Mbps. ITB akhirnya

menjadi salah satu bagian terpenting dalam jaringan pendidikan di Indonesia

yang menamakan dirinya AI3 Indonesia yang mengaitkan lebih dari 25

lembaga pendidikan di Indonesia.58

Pada tahun 1994-an mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh

Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia pada waktu itu

pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis internet & masih

sedikit sekali pengguna internet di Indonesia. Sambungan awal ke internet

dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet. Akses awal di IndoNet

57 Ibid. 58

mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynxand email client

pine pada server AIX.59

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan

jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di

AS, maka pemakai internet di Indonesia bisa akses internet (HTTP).60

5. Internet Sebagai Media Dakwah

Dakwah adalah proses penyebaran ajaran Islam. “Sampaikanlah walau

hanya satu ayat,” demikian ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada

umatnya suatu ketika. Sabda Rasul yang sangat terkenal tersebut berintikan

ajakan kepada umat Islam untuk senantiasa menyempatkan diri untuk

berdakwah dan berbagi pengetahuan kepada sesama, kapanpun dan

dimanapun.61

Bila diartikan sebagai suatu bentuk komunikasi, maka dakwah pada

waktu itu dilakukan oleh Rasulullah secara tatap muka. Model komunikasi

(dakwah) seperti ini terus bertahan dan dilanjutkan oleh para sahabat. Dengan

berinteraksi secara langsung, berdakwah dengan model tersebut menjadi

relatif efektif. Dampak yang ditimbulkan dari komunikasi (dakwah) yang

dilakukan dapat dipantau, sejauh mana pesan dakwah memberikan pengaruh

terhadap umat.62 59 Ibid. 60 Ibid. 61

Donny B. U., Internet Sebagai Media Dakwah Islami, artikel diakses pada 10 April 2007 dari http://ictwatch.com/paper/paper020.htm.

62

Semangat dakwah tersebut merupakan suatu bentuk tanggung jawab

moral yang sangat mengakar di kalangan umat Islam. Segala daya dan upaya

untuk melakukan dakwah terus dilakukan hingga kini.

Seiring dengan kemajuan teknologi, cara berdakwah pun mengalami

perkembangan. Dakwah tidak lagi dilakukan secara sederhana, tapi mulai

memanfaatkan kemajuan teknologi. Setelah beratus tahun berselang sejak

dakwah lisan dikumandangkan oleh Rasulullah, pada masa kini dakwah telah

menggunakan medium bit, binary dan digital. Dakwah dalam bentuk tulisan di

buku mendapatkan komplementernya berupa teks dan hypertext di internet.63

Hal ini dilakukan agar segmen dakwah menjadi lebih meluas dan agar dakwah

dapat dilakukan lebih intensif.

Dengan ditopang oleh ICT (Information and Communication

Technology) yang semakin maju dan bersifat saling menunjang (convergence),

khususnya telepon, komputer, dan satelit yang membentuk jaringan

komunikasi di alam maya (cyber), kini informasi sudah mengejawantah dalam

segala bentuk (omniform), berada dimana-mana (omniplace) dan untuk

berbagai keperluan (omnipurpose). Dengan bantuan internet, pertukaran

informasi sekarang bisa dilakukan kapan saja tanpa mengenal batasan waktu,

wilayah, dan budaya.64

Internet mengalami perkembangan yang begitu pesat. Awal mulanya

digunakan oleh kalangan peneliti terbatas, kemudian kalangan akademisi, dan

akhirnya kini dapat digunakan untuk umum. Dari yang awalnya sebagai media

63

Donny, Internet Sebagai Media Dakwah Islami.

64

riset menjadi media komersial. Dari yang awalnya untuk kepentingan satu

negara saja berubah menjadi milik publik.65

Tatkala membicarakan dunia cyber selalu disertai dengan pembicaraan

mengenai manfaat dan mudharat jaringan internet untuk individu dan

masyarakat. Banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh umat Islam dari

internet, mulai sebagai ajang silaturahmi dengan saudara seiman dari berbagai

belahan dunia, saluran membuka dan mendapatkan peluang bisnis, tempat

mengakses informasi dan ilmu pengetahuan, sebagai sarana dakwah, wahana

pembentukan jamaah Islamiyah atau komunitas Islam virtual, hingga alat

mengimbangi ghazwul fikri yang bersifat mendiskreditkan Islam dan umat

Islam dari pihak-pihak tertentu.66

Sesuai dengan makna yang terkandung dalam firman Allah SWT

dalam Q.S. Al Hujurat ayat 6 yang menerangkan bahwa:67

!"

#$%& '(

)* + ,

-./0 + 1'(

2

3#4%567

8 9 '

# ' !: :;<

=' + 531'(

>?@7

3A(B!6'(

C D

E F

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”68

65

Ibid, hal. 53.

66

Ibid, hal. ix.

67

Ibid, hal. vii.

68

Terdapat enam hikmah yang dapat kita ambil dari ayat tersebut.

Pertama, komunitas muslim sudah berabad-abad diperkenalkan dengan makna

informasi. Dengan menggunakan terminology berita (news) dalam terjemahan

ayat tersebut, kaum muslimin generasi awal (610-632 SM) sudah memahami

perilaku informasi.

Kedua, mengingat keberlakuan firman Allah tersebut sepanjang

kehidupan alam raya ini, maka umat Islam akan selalu berhubungan dengan

persoalan informasi. Kaum muslimin akan selalu berurusan dengan

masalah-masalah yang ditimbulkan oleh informasi. Informasi akan senantiasa

mewarnai kehidupan umat Islam.

Ketiga, surat Al Hujurat termasuk surat madaniyah, surat yang

diturunkan ketika Nabi Muhammad SAW telah hijrah ke Madinah dan

membangun masyarakat muslim di sana. Itu artinya peranan informasi

menjadi sangat penting dalam pembinaan masyarakat muslim.

Keempat, berita atau informasi itu memiliki klasifikasi ada yang dapat

dipercaya dan ada yang perlu diragukan. Hal ini terutama disebabkan oleh

sumber beritanya. Jika berita itu datang dari orang fasik maka beritanya tidak

bisa dipercaya, paling tidak harus diragukan kebenarannya dan tidak dijadikan

sebagai bahan rujukan untuk mengambil keputusan.

Kelima, berita yang hadir dihadapan kita tidaklah lahir begitu saja

melainkan hasil bentukan si pembuatnya. Padahal si pembuat berita itu boleh

jadi memiliki kepentingan-kepentingan tertentu, baik maksud positif

Keenam, dalam menerima suatu kabar kaum muslimin hendaknya

bersikap kritis. Kaum muslim harus senantiasa melakukan check and recheck

dengan informasi yang kita peroleh supaya kita tidak salah dalam bertindak

dengan informasi yang kita terima. Hanya orang-orang yang mau dan mampu

menggunakan akalnya (ilmunya) yang dapat melakukan sikap kritis tersebut.

Meskipun dakwah melalui internet jumlahnya masih sedikit, kalangan

umat Islam di Indonesia yang menggunakan internet sebagai media dakwah

jumlahnya kian hari kian bertambah. Total jumlah pengguna internet di

Indonesia saja terhitung baru sekitar 2% saja dari total penduduk Indonesia.

Tetapi semangat berdakwah tersebut tidak mengurungkan niat para pelaku

dakwah digital. Fenomena dakwah digital tersebut memang berkembang

seiring dengan berkembangnya teknologi informasi (TI) di dunia.69

Internet merupakan media yang efektif bagi dakwah dan penyebaran

informasi. Meskipun demikian Internet tidak akan bisa menggantikan peran

ulama, kiai dan ustadz. Menurut Onno W. Purbo, internet hanyalah sebuah

media komunikasi, justru seorang pendakwah (da’i) dapat dengan mudah

memiliki jutaan umat saat mereka menggunakan internet. Sedangkan Ahmad

Najib Burhani, menyatakan bahwa internet memungkinkan setiap orang untuk

bertanggung jawab secara individu, termasuk soal agama. Tetapi apakah

internet bisa menjadi tempat yang tepat untuk suatu proses penjelajahan

kehidupan beragama yang penuh makna. Menurut Najib, mengutip Steven

Walman pendiri BeliefNet, internet bisa menjadi alternatif media ketika

69

seseorang sangat disibukkan dengan aktifitas kesehariannya sehinga tidak

dapat mengikuti acara keagamaan yang memerlukan kehadiran fisik.70

Internet memberikan beberapa keuntungan sebagai media dakwah.

Beberapa keuntungan yang didapat dengan dakwah melalui internet ditinjau

dari sifatnya adalah:71

1. Tidak tergantung waktu dan tempat

Dakwah bukan lagi kegiatan yang dilakukan dalam periode waktu

tertentu yang terbatas. Informasi mengenai Islam dapat didapatkan kapan saja

dan di mana saja. Informasi tersebar di internet, jika membutuhkannya cukup

mengaksesnya. Kegiatan dakwah bisa terus dilakukan selama 24 jam.

2. Cakupan yang luas

Jika tidak diberi pembatasan hak akses, maka informasi yang kita

sebarkan di internet dapat diakses oleh banyak orang. Cakupan dari internet

adalah seluruh dunia. Dakwah tidak lagi terbatas untuk kalangan tertentu saja,

informasi yang kita sampaikan akan bersifat universal karena semua orang

akan membacanya.

3. Pendistribusian yang cepat

Seseorang memuat artikelnya di suatu situs internet, beberapa hari

kemudian ia mendapati artikelnya sudah dimuat di situs yang lain. Internet

menjadi media penyebaran informasi yang tercepat saat ini. Hanya dalam

hitungan detik, informasi yang baru kita tuliskan sudah bisa tersebar ke

mana-mana.

70

Ibid.

71

4. Keragaman cara penyampaian

Dengan bentuk keragaman yang ditawarkan oleh internet, mulai dari

menampilkan bentuk tulisan sampai bentuk audio visual yang menarik, maka

cara dakwah yang ditempuh bisa beragam. Keragaman ini jugalah yang

membuat dakwah melalui internet bisa menjangkau banyak segmen.

Dengan berbagai keuntungan yang di atas, internet bisa menjadi media

dakwah yang efektif. Efektivitas dakwah juga dikarenakan semakin

BAB III

GAMBARAN UMUM WEBSITE ALSOFWAH.OR.ID