HASIL PENELITIAN
D. Interprestasi Data
Dari hasil angket yang penulis sebarkan kepada para jama’ah majelis ta’lim al-Huda di Desa Cibuaya, Kel. Cibuaya, Kec. Cibuaya, Kab. Karawang, ternyata kegiatan pengajian yang diadakan di majelis ta’lim al-Huda tersebut sangat membantu dan berpengaruh sangat baik terhadap sikap keberagamaan ibu-ibu rumah tangga yang mengikuti kegiatan pengajian tersebut. Adanya pengajian di majelis ta’lim al-Huda di Desa Cibuaya ini, ibu-ibu yang mengikuti kegiatan pengajian ini banyak mengetahui tentang ilmu-ilmu keagamaan, seperti ilmu tauhid, ibadah dan akhlak yang telah diajarkan oleh para pengajarnya sehingga ilmu tersebut dapat diterapkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, menurut para jama’ah atau
perlu lagi ada penambahan materi dan waktu belajar karena dengan mereka mengetahui ilmu-ilmu keagamaan yang sudah diberikan oleh para pengajar sudah cukup. Dengan adanya materi ilmu tauhid, ibadah dan akhlak, para jamaah dapat meyakini adanya Allah yang menciptakan manusia, malaikat yang mencatat kebaikan dan keburukan manusia, serta meyakini dengan adanya hari kiamat sehingga mereka dapat meningkatkan ibadahnya seperti, berakhlak baik dalam lingkungan khususnya keluarga, maupun dalam lingkungan masyarakat umum, melaksanakan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, bahkan banyak pula yang melaksanakan shalat sunat, seperti shalat tahajud, shalat dhuha dan shalat hajat, semua itu dilaksanakan karena mengharapkan ridha Allah dan mereka percaya bahwa orang yang beriman dan beramal shaleh akan mendapatkan pahala atau balasan dari Allah. Oleh karena itu, mereka sangat berhati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari di dunia.
Para jama’ah atau ibu-ibu pun yang mengikuti pengajian di majelis ta’lim al-Huda tersebut juga mengetahui bagaimana berakhlak yang baik terhadap Allah, terhadap tetangga atau sesama manusia dan terhadap lingkungan sekitarnya. Ilmu-ilmu itu para jama’ah dapatkan dari ustadz dan ustadzah yang mengajar di majelis ta’lim al-Huda di Desa Cibuaya. Menurut para jamaah, ustadz dan ustadzah yang mengajar di majelis ta’lim tersebut sudah cukup professional sehingga materi atau pelajaran yang diberikan oleh para pengajar cukup mudah
pengetahuan yang luas serta mempunyai pengalaman yang cukup mumpuni tentang ilmu-ilmu agama. Selain itu, metode yang digunakan oleh para pengajar di majelis ta’lim al-Huda ini adalah metode kombinasi, yaitu metode ceramah, metode tanya jawab serta metode hafalan. Sarana prasarana yang dimiliki oleh di majelis ta’lim al-Huda pun menurut para jama’ah cukup memadai sehingga memberikan kenyamanan dan memudahkan jama’ah dalam memahami setiap materi yang disampaikan oleh pengajar.
Dari keseluruhan tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata keberadaan majelis ta’lim al-Huda di Desa Cibuaya sangat berperan dalam meningkatkan pendidikan agama Islam khususnya kepada para jama’ahnya yang mengikuti pengajian di majelis ta’lim tersebut. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang penulis sebarkan kepada para jama’ah bahwa majelis ta’lim al-Huda di Desa Cibuaya memiliki peran sangat penting dalam meningkatkan pendidikan agama Islam dan tentang pengetahuan agama yang diberikan di majelis ta’lim al-Huda. Hal ini juga menandakan bahwa majelis ta’lim al-Huda di Desa Cibuaya telah berhasil mencapai visi misinya yaitu untuk meningkatkan mutu ustadzah dan mutu jama’ahnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Bab IV (Empat), maka dengan berpedoman kepada tujuan dan perumusan masalah penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Majelis ta’lim al-Huda di Desa Cibuaya, Kel. Cibuaya, Kec. Cibuaya, Kab. Karawang, memiliki peranan dalam meningkatkan pendidikan agama Islam serta membantu meningkatkan sikap keberagamaan ibu-ibu rumah tangga yang mengikuti pengajian di majelis ta’lim al-Huda tersebut. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemberian materi tentang keagamaan, seperti ilmu tauhid, ibadah dan akhlak. Diharapkan dengan diberikannya materi-materi tersebut jama’ah mampu membiasakan dan mengamalkan
mempelajarinya.
Majelis ta’lim al-Huda merupakan sebuah lembaga non formal dan sekaligus sebagai sebuah organisasi. Majelis ta’lim al-Huda tidak hanya berperan dalam meningkatkan pendidikan agama Islam saja, tetapi juga berperan dalam menambah wawasan keagamaan dan kepedulian sosial khususnya bagi ustadz-ustadzah dan ketua majelis ta’lim dan umumnya
kepada jama’ah-jama’ah di majelis ta’lim. Jama’ah-jama’ah majelis ta’lim
al-Huda pun ternyata memiliki respon yang besar dengan adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan guna menambah pengetahuan mereka mengenai ilmu agama yaitu melalui kegiatan-kegiatan yang diprogramkan, baik kegiatan yang bersifat rutinitas maupun kegiatan yang bersifat insidental seperti peringatan hari-hari besar Islam dan kegiatan yang diselenggarakan di majelis ta’lim tersebut. Walaupun demikian, para jama’ah serta
pengurus majelis ta’lim al-Huda menerima adanya pengembangan dari pihak manapun baik pemerintah maupun masyarakat sekitar demi perkembangan majelis ta’lim al-Huda menuju lebih baik. Penulis berharap pengajian seperti ini terus eksis demi terjadinya keselarasan antara ilmu dunia dengan akhirat sehingga adanya pengajian
seperti di majelis ta’lim al-Huda, merupakan aset yang sangat berharga agar negara dan bangsa kita tetap damai, aman dan sejahtera
Berpijak dari hasil akhir penelitian ini, penulis mencoba memberikan
saran-saran sebagai berikut:
1. Kurangnya waktu dalam belajar, merupakan faktor yang dapat
menghambat pemahaman jama’ah. Oleh karena itu, diharapkan
kegiatan pengajian di majelis ta’lim al-Huda ini lebih banyak lagi
waktu yang diberikan kepada para jama’ah untuk menambah ilmu
pengetahuaanya, misalnya dengan menambah waktu belajar dalam satu minggu satu kali menjadi satu minggu dua atau tiga kali kegiatan pengajian diadakan.
2. Kurangnya metode yang digunakan di majelis ta’lim al-Huda merupakan salah satu faktor yang menghambat dalam memberikan
peranan kepada jama’ah. Oleh karena itu, diharapkan adanya penambahan metode yang digunakan agar dapat mengatasi segala
permasalahan yang dihadapi jama’ah dan materi-materi pelajaran yang
diberikan dapat diserap dengan mudah oleh para jama’ah.
3. Sarana dan prasarana yang ada di majelis ta’lim al-Huda masih kurang memadai. Oleh karena itu, diharapkan adanya penambahan sarana prasarana agar dapat mengatasi segala permasalahan yang dihadapi
jama’ah dan dapat bertambah pula jama’ah yang mengikuti kegiatan