• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Ibu-Ibu Rumah Tangga

3. Konsep Rumah tangga Dalam Islam

Pernikahan salah satu ketentuan Allah yang umum berlaku pada semua makhluk baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Allah tidak mau menjadikan manusia itu seperti makhluk lainnya yang hidup bebas mengikuti nalurinya dan berhubungan antara jantan dan betinanya secara anarki, dan tidak ada satu aturan. Akan tetapi , demi menjaga kehormatan dan martabat kemuliaan manusia, Allah adakan hukum sesuai dengan martabatnya. Sehingga hubungan laki-laki dan perempuan diatur secara terhormat dan berdasarkan saling ridha meridhai, dengan upacara akad nikah sebagai lambang dari adanya rasa ridha meridhai, dihadiri para saksi yang menyaksikan kedua pasangan laki-laki dan perempuan itu telah saling terikat.31

Perkawinan dari sudut pandang Islam merupakan sistem peraturan dari Allah SWT. yang mengandung karunia yang besar dan hikmah yang agung. Melalui perkawinan dapat diatur hubungan laki-laki dan wanita (yang secara fitrahnya saling tertarik) dengan aturan yang khusus. Dari hasil pertemuan ini juga akan berkembang jenis keturunan sebagai salah satu tujuan dari perkawinan tersebut. Dari perkawinan itu pulalah terbentuk keluarga yang diatasnya didirikan peraturan hidup khusus dan sebagai konsekuensi dari sebuah perkawinan.

Rumah tangga atau keluarga adalah suatu struktur dalam masyarakat yang bersifat khusus, satu sama lain saling mengikat. Dalam sebuah negara, rumah tangga itu ibarat sebuah bibit tanaman. Jika bibit tanamannya baik dan sehat, akan tumbuh menjadi pohon yang berdaun rindang dan berbuah lebat. Rumah tangga muslim yang mampu

30

Abdul Hamid Kisyik, Konsep Rumah Tangga, (Bandung:Al-Abyan,1995), h.17

31

merencanakan sinar Islam, pastilah akan melahirkan sebuah negara yang benar-benar adil, makmur, dengan ridha Allah SWT.

Islam membangun pondasi rumah tangga yang sakinah, mengikatnya dengan asas yang kuat dan sangat kokoh sehingga menggapai awan dan bintang-bintang, jika bintang-bintang adalah perhiasan langit, maka rumah tangga adalah perhiasan sebuah masyarakat. Karena pada rumah tangga ada suatu keindahan, kebanggaan, pertumbuhan yang menyenangkan, kebersamaan dengan orang-orang tercinta sehingga Allah SWT. mewariskan bumi serta isinya. Dari keluargalah kenikmatan abadi yang bisa diperoleh manusia atau sebaliknya, dari keluarga juga penderitaan berkepanjangan yang tiada bertepi yang di ujikan Allah kepadanya.32

Struktur rumah tangga dapat terbangun melalui hubungan darah taupun pernikahan. Menurut ajaran Islam, perikatan itu mengandung tanggung jawab dan sekaligus rasa saling memiliki dan saling berharap. Disamping terikat menurut hukum Islam, juga terjalin dalam ikatan batin33. Berhasil atau gagalnya pendidikan keluarga dalam Islam, sepenuhnya bergantung pada kemampuan kita memahami metode yang diterapkan dalam lingkungan keluarga yang berlandaskan pada al-Qur'an dan sunnah. Sebagai titik tolak, kita perlu memahami sebagaimana pandangan Islam terhadap manusia dan nilai kemanusiaannya.34

Keluarga dalam Islam merupakan komunitas ideal pertama bagi manusia muslim untuk membentuk masyarakat yang diridhai Allah. Di dalam Islam, keluarga menempati posisi dasar pembentukan insan yg sempurna. Bila memandang keluarga dalam Islam, tidak akan lepas dari konsep yang didalamnya mengandung unsur pengelolaan yg baik dan adil atau amanah yang harus dijaga dan istri memperlakukan suami sebagai amanah yg harus dimuliakan, serta keduanya melaksanakan amanah untuk

32

Abdul Hamid Kisyik, Konsep Rumah Tangga……….,h. 20 33

Anshari Thayib, Struktur Rumah Tangga Muslim, (Surabaya: Risalah Gusti, 1992), h.1

34

Shodiq Ihsan, Keluarga Muslim Dalam Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994), h. 119

membesarkan dan mengasuh anak-anaknya untuk menjadi hamba-hamba Allah. Rumah tangga adalah amanah bersama. Titik ini semestinya menjadi acuan awal ketika menempatkan masalah rumah tangga sebagai sentral pembinaan umat. Biasanya masalah-masalah yang timbul dalam keluarga karena masing-masing pihak tidak bisa memenuhi amanah tersebut.

Menurut Konsep Islam, pembentukan keluarga dilakukan lembaga pernikahan. Keluarga dapat diwujudkan apabila fasilitas kehidupan dan kebutuhan hidup keluarga, baik lahir dan batin dapat terpenuhi secara baik. Dalam upaya mewujudkan keluarga yang bahagia, manusia dapat menempuh dan mengupayakan melalui usaha lahiriyah dalam bentuk perencanaan yang matang dan persiapan yang mantap, menempuh prinsip monogami, dan melalui keluarga berencana. Menurut konsep Islam, bekal utama yang harus dijadikan modal dalam upaya mewujudkan keluarga yang bahagia ialah iman yang kokoh, akhlak yang mulia, dan ketakwaan yang tinggi.35

Ciri-ciri Keluarga Islam

Keluarga yang islami mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1) Dibentuk lewat akad pernikahan menurut ajaran Islam.

2) Yang dinamakan keluarga sekurang-kurangnya terdiri dari seorang laki-laki yang berstatus sebagai suami dan seorang perempuan yang berstatus sebagai istri. Ini adalah keluarga pokok yang dapat menjadi keluarga inti jika ditambahi anak-anak.

3) Dalam keluarga Islami, terdapat nilai-nilai dan norma-norma yang dianut. Nilai dan norma ini bersumber dari ajaran Islam.

4) Setiap anggota keluarga memiliki hak dan kewajiban sesuai dengan status dan kedudukannya, menurut ajaran Islam. Tujuan pembentukan keluarga Islami ialah kebahagiaan dan

35

Ibrahim Husen, Membina Keluarga Bahagia, (Jakarta: Pustaka Antara PT (Anggota IKAPI, 1996), h. 46

ketentraman hidup berumah tangga dalam rangka mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Jadi, rumah tangga Islam adalah rumah tangga yang didalamnya ditegakan adab-adab Islam, baik yang menyangkut individu maupun keseluruhan anggota rumah tangga. Rumah tangga Islami adalah sebuah rumah tangga yang didirikan di atas landasan ibadah. Mereka bertemu dan berkumpul karena Allah, saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran, serta saling menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, karena kecintaan mereka kepada Allah serta teladan yang menjadi panutan dan dambaan umat. Mereka betah tinggal di dalamnya karena kesejukan iman dan kekayaan ruhani.

Rumah tangga Islami adalah rumah yang di dalamnya terdapat sakinah, mawadah dan warahmah (perasaan cinta dan kasih sayang). Perasaan itu senantiiasa melingkupi suasana rumah setiap harinya. Seluruh anggota keluarga merasakan suasana surga di dalamnya. Inilah ciri khas rumah tangga Islami. Mereka berserikat dalam rumah tangga itu untuk berkidhmat pada aturan Allah SWT. Mereka bergaul dan bekerja sama didalamnya untuk saling menguatkan dalam beribadah kepada Allah.36

Tidak dapat diragukan lagi bahwa rumah tangga Islam itu mutiara-mutiara masyarakat yang baik. Oleh karena itu, haruslah sungguh-sungguh memelihara syariat yang mengatur soal akad nikah perkawinan menurut Islam itu, karena betul-betul tidak ada cacat celanya, jauh dari perbuatan sia-sia, mengukuhkan hubungan kasih sayang dan keterangan jiwa suami istri dalam rumah tangga itu. Inilah salah satu tanda kesempurnaan kudrat Tuhan 37

36

Cahyadi Takariawan, Pernik-pernik Rumah Tangga Islam, (Jakarta: Intermedia), h. 21

37

Muhammad Alwi Al-Maliki Al-Hasani, Etika Dalam Rumah Tangga, ( Surabaya: PT Bungkul Indah), h. 8

Dokumen terkait