• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI CAISIM

6.1 Analisis Fungsi Produksi Stochastic Frontier

6.1.2 Interpretasi Model Fungsi Produksi Stochastic Frontier

Parameter yang digunakan adalah parameter dari fungsi produksi

stochastic frontier metode MLE. Dari hasil pendugaan Model (Tabel 14) dapat dilihat bahwa nilai sebesar 0.998, dimana merupakan rasio antara deviasi inefisiensi teknis (ui) terhadap deviasi yang mungkin disebabkan oleh faktor acak (vi). Secara statistik 0.998 mendekati satu yang menunjukkan bahwa sebesar 99,8 dari error yang ada dalam fungsi produksi disebabkan oleh adanya inefisiensi teknis sedangkan sisanya (0.2 persen) disebabkan oleh variabel kesalahan acak (risiko).

Berikut adalah interpretasi dari masing-masing faktor produksi dari pendugaan model fungsi produksi stochastic frontier.

1. Lahan

Penggunaan lahan berpengaruh positif dan nyata pada taraf kepercayaan 99.5 persen terhadap produksi caisim. Nilai elastisitas lahan terhadap produksi caisim yaitu sebesar 0,006 yang berarti bahwa dengang peningkatan luas lahan sebesar satu persen maka akan meningkatkan produksi caisim sebesar 0,006 persen, ceteris paribus. Lahan berpengaruh positif karena lahan dilokasi penelitian termasuk lahan yang subur dan cocok untuk usahatani sayur-sayuran. Perluasan lahan dapat dilakukan dengan ekstensifikasi lahan. Akan tetapi realita di lapangan, ekstensifikasi lahan tidak mudah mengingat bahwa keterbatasan jumlah lahan akibat penggunaan lahan untuk keperluan selain untuk lahan pertanian.

Pada Gambar 11 dapat dilihat hubungan luas lahan terhadap produktivitas dan faktor produksi lainnya. Perubahan lahan berhubungan positif dengan perubahan produktivitas, dimana peningkatan lahan akan disertai dengan

produktifitas yang relatih meningkat. Begitupula halnya dengan penggunaan benih, pupuk, obat dan tenaga kerja.

produktivitas lu a s l a h a n 2000 0 1500 0 1000 0 0.06 0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 Produksi 1000 500 0 Benih 40 20 0 Unsur N 8 4 0 Pupuk Kandang 400 200 0 Obat-obatan 40 20 0 Tenaga Kerja 30 15 0

Matrix Plot of luas lahan vs produktivita, Produksi, Benih, ...

Gambar 11. Matrix Plot Lahan VS Produktivitas, Produksi, Benih, Pukan, Obat, Unsur N dan Tenaga Kerja

2. Benih

Penggunaan benih berpengaruh positif dan nyata pada taraf kepercayaan 99,5 persen. Nilai elastisitasnya sebesar 0,655, artinya dengan meningkatkan penggunaan benih sebesar satu persen maka akan meningkatkan produksi sebesar 0,655 persen dengan asumsi variabel lain tetap. Elastisitas produksi yang positif menunjukkan bahwa penggunaan benih caisim berada pada daerah rasional. Hal ini disebabkan karena benih memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan produksi atau dengan kata lain produksi sangat responsif terhadap benih sehingga dengan peningkatan penggunaan benih akan meningkatkan produksi secara signifikan.

Peningkatan penggunaan benih dapat dilakukan dengan penerapan jarak tanam yang lebih padat yaitu 20 x 20 cm atau 20 x 15 cm mengingat bahwa jarak tanam yang digunakan petani di daerah penelitian yaitu rata-rata 25 x 20 cm dan 20 x 20 cm. Hal ini juga dapat dilihat dari penggunaan benih rata-rata di daerah penelitian sebanyak 682,47 gr/Ha yang masih berada dibawah anjuran

penggunaan sebanyak 750 gr/Ha9. Masih kurangnya penggunaan bibit berasal dari penggunaan benih hibrida. Penggunaan benih hibrida rata-rata sebesar 503,55 gr/Ha dari 40 persen petani responden. Kurangnya penggunaan benih disebabkan oleh harga benih yang relatif mahal.

Pada Gambar 12 di bawah ini dapat dilihat Matrix Plot hubungan benih terhadap produksi dan luas lahan caisim di daerah penelitian. Dari gambar tersebut terlihat bahwa umumnya penggunaan benih yang tinggi juga akan disertai dengan produksi yang relatif tinggi pula. Jadi, dengan peningkatan penggunaan benih akan berpeluang meningkatkan produksi (daerah rasional). Begitu pula hubungan dengan lahan, dengan adanyatambahan bibit, maka lahan yag dibutuhkan juga semakin luas, akibatnya pupuk, obat dan tenaga kerja yang dibutuhkan juga meningkat.

produktivitas B e n ih 2000 0 1500 0 1000 0 50 40 30 20 10 0 Produksi 1000 500 0 luas lahan 0.0 6 0.0 4 0.0 2 Unsur N 8 4 0 Pupuk Kandang 400 200 0 Obat-obatan 40 20 0 Tenaga Kerja 30 15 0 Matrix Plot of Benih vs produktivita, Produksi, luas lahan, ...

Gambar 12. Matrix Plot Benih VS Produktivitas, Produksi, Luas Lahan, Pukan, Obat, Unsur N dan Tenaga Kerja

9 http://bp4k.bogorkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=225. (diakses 16 Juli 2012)

3. Unsur N

Penggunaan unsur N berpengaruh negatif dan nyata pada taraf kepercayaan 99,5 persen terhadap produksi caisim. Nilai elastisitas unsur N sebesar 0,006 menunjukkan bahwa adanya penambahan unsur N sebesar satu persen akan menurunkan produksi caisim sebesar 0,006 persen, ceteris paribus.. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan penggunaan unsur N sudah berlebih (berada pada daerah irrasional). Karena dominan unsur N terdapat dalam pupuk Urea, maka terdapat indikasi penggunaan pupuk urea yang telah berlebih dimana rata-rata penggunaan urea sebanyak 257,26 yang sudah berada diatas anjuran penggunaan urea sebanyak 200kg/Ha untuk tanaman sawi/caisim10.

Unsur N dalam usahatani caisim diperoleh dari pupuk Urea dan Phonska. Penggunaan pupuk secara berlebih dikarenakan oleh beberapa hal antara lain kebiasaan petani dalam menggunakan pupuk. Penggunaan pupuk secara terus menerus dengan jumlah yang besar mengakibatkan penumpukan residu dalam tanah yan menyebabkan tanah akan lebih sulit menerima unsur hara, beberapa petani sudah mulai mengurangi pengaruh tersebut dengan mengurangi penggunaan pupuk dan mulai menggunakan kaptan (kapur pertanian) guna mengembalikan keseimbangan pH tanah pertaniannya. Selain itu pemberian pupuk berlebih juga disebabkan oleh cara penggunaan pupuk petani yang menggunakan pupuk dengan cara ditabur merata ke seluruh permukaan lahan (rata-rata penggunaan urea 329,4 Kg/Ha) akan lebih boros dibandingkan dengan penggunaan pupuk (urea) yang dicampurkan dengan air kemudian disiram ke lahan (rata-rata penggunaan urea 135,72 Kg/Ha).

Pada Gambar 13 juga dapat dilihat bahwa dengan semakin meningktnya satuan N yang digunakan, maka produktivitas maupun produksi semakin menurun dan membuat penggunaan obat dan tenaga kerja semakin meningkat.

10

produktivitas U n s u r N 2000 0 1500 0 1000 0 8 7 6 5 4 3 2 1 0 Produksi 1000 500 0 luas lahan 0.0 6 0.0 4 0.0 2 Benih 40 20 0 Pupuk Kandang 400 200 0 Obat-obatan 40 20 0 Tenaga Kerja 30 15 0

Matrix Plot of Unsur N vs produktivita, Produksi, luas lahan, ...

Gambar 13. Matrix Plot Unsur N VS Produktivitas, Produksi, Benih, Pukan, Obat, Luas Lahan dan Tenaga Kerja

4. Unsur P

Penggunaan unsur P berpengaruh positif dan tidak nyata. Nilai elastisitas unsur P sebesar 0,127 menunjukkan bahwa adanya penambahan unsur P sebesar satu persen akan meningkatkan produksi caisim sebesar 0,127 persen, ceteris paribus. Unsur P dalam usahatani caisim diperoleh dari pupuk TSP, Phoska, dan pupuk kandang. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih bisa menambahkan penggunaan unsur P (TSP, Phoska) untuk meningkatkan produksi caisim yang diusahakan.

5. Unsur K

Penggunaan unsur K berpengaruh positif dan tidak nyata terhadap produksi caisim. Nilai elastisitas unsur K sangat kecil yaitu sebesar 0.0004 menunjukkan bahwa adanya penambahan unsur K sebesar satu persen akan meningkatkan produksi caisim sebesar 0.0004 persen, ceteris paribus. Unsur K dalam usahatani caisim diperoleh dari Phoska, dan pupuk kandang. Hal ini menunjukkan bahwa petani masih bisa menambahkan penggunaan unsur K (Phoska, KCL) untuk meningkatkan produksi caisim yang diusahakan.

Dokumen terkait