• Tidak ada hasil yang ditemukan

INTERUPSI ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 66-72)

Pak Menteri PUPR, Pimpinan salamnya Pak Menteri PUPR untuk siapa itu?

MENTERI PUPR R.I. (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Ya.

F-PG (Drs. H. HASAN BASRI AGUS, M.M.): Pak Ketua, izin sedikit saja Pak Ketua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Sebentar, sebentar. Interupsi ya pak ya?

F-PG (Drs. H. HASAN BASRI AGUS, M.M.): Ya sedikit saja.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Silakan pak.

Kita belum makan ini pak, silakan. F-PG (Drs. H. HASAN BASRI AGUS, M.M.):

Sedikit saja Pak mohon maaf sedikit saja.

Pak Menteri, kemarin waktu rapat sebelumnya Pak Menteri PU, bapak pernah menyampaikan informasi kepada kami bahwa Pak Presiden memerintahkan untuk segera membangun WC kemudian termasuk juga tempat wudhu dan sebagainya di pesantren.

MENTERI PUPR R.I. (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Ya pak.

F-PG (Drs. H. HASAN BASRI AGUS, M.M.):

Itu kapan realisasinya pak? Terima kasih pak, kami sudah menginventarisir pak, terima kasih.

MENTERI PUPR R.I. (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Saya jawab pak.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Sebenarnya kita ini soal pemeriksaan BPK, tapi tak apa karena urgent silakan pak.

MENTERI PUPR R.I. (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Oke, terima kasih Pak Hasan.

Jadi sebetulnya ini dari Menko PMK memang untuk afirmasi kepada Ponpes. Kami waktu itu diminta untuk menyiapkan cuci tangan pakai sabun, tapi saya pikir jangan hanya itu, kami ingin menawarkan program. Jadi cuci tangan, tempat wudhu dan MCK untuk pesantren, tapi jumlahnya ribuan jadi tahun ini dipilih di 10 provinsi masing-masing 10 sebagai contoh. Kalau itu oke baru sekarang disurvey sekarang saya belum tahu ini pak Dirjen Cipta Karya.

Jadi nanti kami survey terus kita bikin pasti nanti akan kami laporkan, kita bikin prioritasnya dari pada kita bikin kalau yang lain misalnya 10 juta, 25 juta ini kan tidak jadi barang. Jadi sekarang ada misalnya ada Ponpes yang wudhu masih pakai kolam itu pasti ke mana-mana.

Jadi kami ingin bikinkan yang wudhu, MCK dan tempat cuci tangah yang mungkin mau masuk mesjid mau masuk asramanya harus juga cuci tangan, tapi harus disurvey dulu. Nah untuk itu contohnya 10 provinsi 10 masing-masing 10 sehingga kira-kira satu Ponpes itu 200.000.000,- menurut hitungan Cipta Karya. Saya kira itu bapak.

Terima kasih.

KETUA RAPAT (LASARUS. Sos.M.si) : Baik, saya rasa cukup.

Inti dari rapat hari ini sebetulnya adalah terkait dengan pengawasan kita DPR menginginkan perbaikan dan penyelesaian atas seluruh tunggakan hasil pemeriksaan BPK. Manakala itu sudah selesai maka tercapailah tujuan rapat pada hari ini.

Sehingga kami tadi makanya tadi saya sampaikan sebagai Pimpinan Rapat kita tunggu nanti pak, jawaban tertulis terhadap seluruh perbaikan-perbaikan yang sudah dilakukan terkait dengan temuan-temuan, saran dan seluruh masukan dari teman-teman di pada rapat yang berbahagia kali ini. Nanti kita tunggu dari seluruh kementerian yang ada.

Saya pikir cukup. Kita sekarang langsung ke kesimpulan. Silakan. Baik saya bacakan saja.

Draft Kesimpulan Rapat Kerja Komisi V DPR RI dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, 15 Juli 2020.

Yang pertama, Komisi V DPR RI memberikan apresiasi kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi yang meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada hasil pemeriksaan I dan II BPK tahun 2019. Selanjutnya terkait dengan predikat opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) untuk Kementerian PUPR, Komisi V DPR RI meminta untuk dapat meningkatkan pengelolaan sistem pengendalian internal dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang memadai sehingga meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Yang kedua, Komisi V DPR RI meminta kepada Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk segera menindaklanjuti seluruh rekomendasi BPK RI dan mengambil langkah-langkah preventif agar temuan-temuan dalam hasil pemeriksaan pertama dan kedua BPK tahun 2019 tidak terulang lagi di tahun mendatang sesuai dengan saran dan masukan Komisi V DPR RI.

Yang ketiga, Komisi V DPR RI meminta Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi untuk meningkatkan kualitas perencanaan dan pengawasan internal terhadap kinerja manajemen keuangan dan aset melalui audit review evaluasi pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya secara lebih ketat dan detil untuk menciptakan birokrasi yang transparan, akuntabel dan efektif dalam pemanfaatan keuangan negara.

Mas Dewo cukup?

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.): Izin poin 2 Pimpinan.

Dua, langkah-langkah preventif ini yang dimaksud apa? Setahu saya dari pembahasan yang berkembang tadi tidak ada sebutan langkah-langkah preventif, langkah-langkah konkrit ya. Jadi itu menurut saya.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Ganti konkrit?

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.): Ya.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Ya sudah ganti konkrit.

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.): Ya izin Ketua.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Silakan.

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.): Nomor 1.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Nomor 1.

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.):

Satu tadi yang WTP 2019 saya kira tidak hanya Kementerian Desa dan Kementerian Perhubungan, PU juga kan? WDP 18, tapi ini kan bicara 2019. KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) :

2018 pak 2019 pemeriksaannya pak, kalau itu sudah rijid kita pak. F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.):

Oh gitu ya.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Ya.

F-P.GERINDRA (Ir. EDDY SANTANA PUTRA, M.T.): Oke.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Oke, cukup?

Anggota cukup ya?

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):

Pimpinan, sebelum ditutup. Saya ingin tanya kepada Kementerian Desa. Ini konkritnya BUMDes untuk Komisi V bagaimana Pak Menteri tolong dijawab Pak Menteri?

MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI R.I. (Dr.(H.C). Drs. H. ABDUL HALIM ISKANDAR, M.Pd.):

Sekaligus jawab Pak Jito. Portal sudah dibongkar pak bukan hanya dibuka, cuma kendaraannya tidak ada yang lewat, nah itu masalahnya. Jadi tidak ada anggaran untuk 2020 ini sudah direalokasi semua, baru kita rencanakan 2021.

Terima kasih pak.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Cukup, nanti kita perjelas di pembahasan anggaran.

Dari Kementerian cukup? Pak Perhubungan cukup? Desa cukup?

Ya silakan pak.

MENTERI PUPR R.I. (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Tadi pertanyaannya Bu Sadarestu tentang WTP, saya kira jawabannya ada di Pak Eddy Santana.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Oke, baik.

Baik, terkait dengan kesimpulan ini?

MENTERI PUPR R.I. (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Tidak ada.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Tidak ada, cukup pak ya?

MENTERI PUPR R.I. (Ir. MOCHAMAD BASOEKI HADIMOELJONO, M.Sc., Ph.D.):

Jadi kita tidak usah nulis di jawaban tertulis gitu pak. F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.):

Pimpinan, sedikit Pimpinan, biar clear karena ketemu dengan Menteri ini tidak gampang.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Tidak, ini terkait dengan kesimpulan dulu Mas, saya belum ketok ini.

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.): Iya makanya, tapi saya sedikit saja.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Makanya saya ketok dulu kesimpulan.

F-P.GERINDRA (SUDEWO, S.T., M.T.): Ya boleh, boleh ketok dulu.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Tar dulu sabar toh.

Setuju kita kesimpulan ya?

(RAPAT: SETUJU)

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 66-72)

Dokumen terkait