• Tidak ada hasil yang ditemukan

P.NASDEM (SRI WAHYUNI): Bismillaahirrahmaanirrahiim

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 44-51)

Terima kasih Ketua.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang semuanya.

Yang saya hormati Ketua Komisi V dan para Wakil Ketua, Yang saya hormati juga Rekan-rekan Komisi V,

Dan yang saya banggakan ketiga Menteri yang hari ini hadir beserta Wamen dan seluruh jajarannya,

Hadirin sekalian yang berbahagia.

Saya ingin memberikan masukan saja sedikit Ketua, bahwa tadi teman-teman sudah banyak menyampaikan berbagai hal terkait dengan temuan dan juga opini dari BPK. Di sini saya ingin mengucapkan selamat atas pencapaian WTP kepada tiga kementerian, namun kok masih ada temuan-temuan yang ditemukan. Alangkah baiknya WTP ini diterima dengan tidak ada ditemukan satu temuan yang kira-kira itu beresiko begitu.

Selanjutnya kami sebagai mitra kerja di Komisi V mempunyai hak dan fungsi budgeting dan controlling juga. Jadi apabila di dalam kementerian ada ditemukan temuan-temuan semacam ini, kami sebagai mitra juga bertanggung jawab Pak Menteri atas hal ini.

Nah ke depan saya minta saya mohon kepada ketiga kementerian agar supaya sebelum pelaksanaan atau sebelum merencanakan kegiatan atau program kerja, marilah duduk bersama kepada kami sebagai mitra kerja. Agar supaya di kemudian hari tidak ada temuan-temuan seperti sekarang ini. Jadi kami sebagai mitra kerja membuka diri dan berharap kementerian terbuka dan bisa bekerja sama terutama komunikasi dijalin dengan lebih intensif lagi agar supaya tidak ada lagi temuan-temuan seperti sekarang ini nggih.

Selanjutnya untuk Kementerian Desa, saya karena banyak saya sampaikan tertulis nggih Pak Menteri, dan selamat ulang tahun kepada Pak Menteri Kementerian Desa yang ke lima sekian kemarin. Selamat ulang tahun semoga panjang umur sehat selalu. Iya saya tidak bawa kue, malah dikasih kue kemarin kali ya. Yang kedua untuk jadi saya sampaikan tertulis nggih Pak Menteri.

Dan yang kedua untuk Kementerian Perhubungan, tadi teman-teman juga sudah menyampaikan bahwa tidak ada satu pun program dari Kementerian Perhubungan yang bisa kami bawa ke Dapil. Jadi kami ini dipilih oleh rakyat kami dan sampai sekarang tidak ada satupun program yang bisa saya bawa atau kami semua di Komisi V ini dibawa ke Dapil. Jadi tanggung jawab ke Dapil ini masih belum ada ini Pak Menteri Perhubungan. Jadi ke

depan tolong komunikasi yang baik dengan kami sebagai mitra kerja. Agar supaya kami bisa merealisasikan program-program Kementerian Perhubungan di Dapil kami nggih pak.

Yang ketiga untuk Kementerian PUPR, ini merupakan idola di Komisi V ya Bapak-bapak Ibu-ibu. Karena programnya jelas ada dan bisa kami bawa ke Dapil masing-masing, tapi ada catatan Pak Menteri mungkin karena sekarang Covid jadinya program-program banyak dipotong.

Kami kecewa sekali, dapil juga kecewa, tapi kami sangat memaklumi karena keadaan seperti sekarang ini kami sangat maklum kalau program-program banyak dipotong. Tetapi ke depan mudah-mudahan Covid segera berlalu, program bisa kembali normal dan saya harap bisa lebih gerak cepat Pak Menteri untuk semua program.

Terutama di Jawa Timur ini programnya saya rasakan atau kami rasakan agak terlambat ini Pak Menteri yang proses-proses SK, mohon segera dipercepat nggih Pak Menteri. Agar supaya kami di Jawa Timur ini bisa pamer kepada warga, kepada masyarakat bahwa kami bisa ada di masyarakat Jawa Timur. Ini keluhan teman-teman dari Jawa Timur semua seperti itu karena prosesnya sangat lambat. Terutama yang proses peng-SK-an itu tolong Pak Menteri diini lagi dipercepat lagi nggih.

Saya rasa demikian yang bisa saya sampaikan, mudah-mudahan kita semua sehat dan Covid segera berlalu.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Terima kasih Bu Sri Wahyuni.

Pak Halim ini nampaknya bonusnya banyak sekali bulan ini, Doktor ulang tahun pula, selamat ya pak ya. Ya kita baru tahu sebab bapak tidak kasih bocoran jadi kita tidak bisa ucapkan selamat pak. Selamat ulang tahun, panjang umur, sehat selalu pak, sukses selalu.

Selanjutnya Ibu Hanna Gayatri, silakan bu. F-PAN (HANNA GAYATRI, S.H.):

Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Ketua Komisi V dan terima kasih kepada Wakil Ketua.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Kepada yang saya hormati Bapak Menteri PUPR dan juga Menteri Perhubungan, Menteri Desa beserta jajarannya.

Spesial untuk Bapak Kemenhub yang mengenai khusus Dapil saya 9 kabupaten dan 2 kotamadya. Karena pada waktu Lebaran ataupun hari-hari biasa ada banyak peristiwa kecelakaan atau kemacetan yang luar biasa akibat kerusakan kendaraan barang dan penumpang umum yang diakibatkan oleh kendaraan tidak layak jalan yang dampaknya bukan hanya pada kendaraan yang bermasalah juga kepada pengguna lain.

Bahkan tidak ada sedikit yang korban yang bahkan kehilangan harta dan nyawa. Oleh karena itu uji kir kendaraan yang benar menjadi kunci pencegahannya. Namun sayang masih banyak terlihat kendaraan umum yang tidak layak namun bersilewaran di jalan raya.

Oleh karena itu saya menyarankan agar Kemenhub yang lebih sering melakukan razia kelayakan kendaraan umur secara berkala yang lebih utama untuk memodernisasikan unit-unit uji kir dengan menggunakan teknologi sistem robotik yang canggih. Dengan tekno kir robotik selain akurat dan proses lebih cepat dibanding dengan konvensional. Untuk diketahui bahwa unit pengujian kendaraan bermotor Kabupaten Oku Timur sudah menggunakan robotik tersebut dalam menguji kir kendaraan bermotor.

Masih dengan Kemenhub juga sehubungan adanya kegiatan pendidikan dan Pondok Pesantren Sayyid Hamim Desa Tanjung Kukuh Kecamatan Semendawai Barat, Kabupaten Ogan Oku Timur. Yang mana lokasi pondok pesantren dan sekolah yang sangat jauh dan itu mengenai kalau jauh itu saja lebih bagus. Tetapi ini karena jauhnya itu hutan Pak, tapi hutannya bukan hutan liar hutan karet, hutan segala macamlah tanaman rakyat ataupun tanaman masyarakat setempat.

Oleh karena itu saya menunjang kegiatan pendidikan yang mana lokasi pondok pesantren dan sekolahnya sangat jauh untuk itu perlu bantuan bus sekolah guna menunjang kegiatan pendidikan belajar di pondok pesantren tersebut. Jadi kami berharap bantuan bus sekolah tersebut dapat direalisasikan.

Dan juga kepada Bapak Menteri PUPR pembangunan Rusunawa Pondok Pesantren Al-Hidayah...(rekaman suara kurang jelas), Desa Muara Burnai I Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan II dan kami berharap karena sudah semenjak sudah lama. Sepertinya tahun tadi saya sudah memberitahukan harap mudah-mudahan bapak merealisasikan secepatnya karena walaupun bagaimana daerah Ogan Komring itu juga daerah Bapak Menteri PUPR. Oleh karena itu saya berharap sangat untuk itu mudah-mudahan berlanjut secepatnya.

Demikian kami sampaikan atas perhatian dan kerja samanya saya ucapkan banyak-banyak terima kasih dan untuk itu saya mengucapkan Bapak Menteri Desa selamat ulang tahun happy birthday to you dan untuk selanjutnya saya ucapkan terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Terima kasih Bunda Hanna.

Terakhir, eh belum ya. Pak Hamka silakan, siap-siap Bu Restu terakhir. F-PAN (HANNA GAYATRI, S.H.):

Pak Ketua, saya mau memberikan surat dulu kepada Bapak Menteri PU, takut lupa lagi.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Ya silakan kalau Bunda yang minta tak berani nolak kita. Silakan Bunda. Jangan buka-buka kartu dari sana. Ya terima kasih Bunda Hanna. Silakan Pak Hamka.

F-PG (DRS. HAMKA BACO KADY, MS.): Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh.

Mohon maaf Pak Menteri dan Teman-teman terlambat. Masih mengikuti sidang tadi dengan Kementerian Keuangan di Banggar.

Pimpinan dan seluruh Anggota yang saya hormati, Pak Menteri PUPR,

Menteri Perhubungan,

Menteri Kementerian Desa dan Daerah Tertinggal dan Wamen yang saya hormati dan seluruh jajarannya.

Saya singkat saja saya tidak akan mengulangi semuanya. Pertama, tentu kita menyampaikan apresiasi dan selamat atas predikat tanpa syarat oleh kementerian. Tapi tentu dengan catatan bahwa wajar tanpa pengecualian itu adalah merupakan suatu prestasi atau performance kementerian yang dipimpinnya tetapi bukan berarti bahwa tidak terjadi penyimpangan.

Saya tidak mauk kepada detil Pak Menteri karena temuan-temuan ini sebenarnya hanya masalah waktu. Pada saat diperiksa belum bisa menunjukkan dokumen administrasi saya kira itu menjadi temuan dan ini akan dilanjutkan lagi penyelesaian-penyelesaian selanjutnya.

Yang kedua, saya secara umum saja ketiga Menteri, bahkan di seluruh kementerian yang ada. Temuan BPK secara umum mengenai apa yang dikeluhkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan temuan BPK bahwa ada indikasi dan ada temuan BPK bahwa pembangunan infrastruktur itu dianggap

tidak efisien di daerah, tidak efisien dan efektif. Alasannya kenapa ini terkait nanti dengan perencanaan.

Curhatnya Kementerian Keuangan Pak Menteri bahwa banyak pembangunan infrastruktur itu memerlukan suatu perhatian setelah dikerja. Dalam hal ini misalnya pemerintah daerah dan pemerintahan desa masing-masing ada aturannya. Hasil pemeriksaan BPK menyatakan bahwa seakan-akan bahwa pembangunan infrastruktur di daerah itu membebani kepada pemerintah daerah. Ini yang menjadi curhatan Menteri Keuangan kepada kami dan juga di Medsos itu sudah beredar mengenai penganggaran.

Semua Menteri mengajukan penganggaran untuk pembangunan infrastruktur, tapi setelah selesai siapa yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan itu. Kalau yang langsung misalnya ditangani masih mending pak, tapi kalau misalnya dihibahkan kepada desa. Nanti saya masuk kepada Kementerian Desa juga undang-undangnya juga harus dihibahkan nanti pembangunan infrastruktur. Nah inilah yang menjadi masalah dalam temuan-temuan BPK selanjutnya.

Makanya saya berharap koordinasi dengan pemerintah daerah, pemerintah desa karena pemerintahan desa juga itu sudah menyerahkan semua aset-aset desa itu dikelola oleh pemerintahan desa pak. Ini yang menjadi pekerjaan kita semuanya. Di sisi lain infrastruktur itu dibutuhkan. Sedangkan yang merasa diberatkan ini adalah pemerintah daerah kalau itu yang sudah dihibahkan, siapa yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaannya.

Nah oleh karena itu misalnya gencar-gencarnya Pak Menteri PU membangun sejuta hektar misalnya nanti di Pulang Pisau, Pulang Pisau ya Pak Menteri ya? Setelah dibangun itu tanggung jawabnya Kementerian Desa itu nanti di daerah desanya seperti itu harus dihibahkan misalnya irigasi-irigasi kecil. Nah ini yang saya maksudkan adalah saya angkat poin ini karena menjadi temuan BPK, ada ketidakefisienan di dalam pembangunan infrastruktur dan yang kedua adalah adanya beban-beban tambahan dari pemerintahan desa dan pemerintahan kabupaten.

Nah oleh karena itu di dalam pembangunan-pembangunan infrastruktur itu hendaknya dicermati juga terhadap aset-aset nanti. Ini saya kemukakan ini benar-benar ini menjadi catatan untuk kita semuanya dalam hal perencanaan.

Nah oleh karena itu Bapak Menteri yang saya hormati nanti ke depan bukan berarti kita kendor membangun infrastruktur, kita tata dengan baik, siapa yang bertanggung jawab. Apakah itu di Perhubungan, pokoknya pembangunan infrastruktur itulah temuan BPK yang menjadi temuan yang secara umum.

Pak Menteri Desa, saya baru-baru mengikuti di daerah peletakkan batu pertama misalnya Kotaku dan sebagainya, ada permintaan dari beberapa desa pak. Kalau nanti ada BLT tolong jangan apa namanya diganti BLT-nya dengan padat karya pak. Kalau ada nanti semester berikutnya, sama dengan yang dilaksanakan oleh PUPR. Itu menjadi apa namanya trending di sana, top di dalam meningkatkan kegiatan masyarakat sehingga akan ada konsumsi yang bertanggung jawab di dalam pengeluarannya nanti.

Nah oleh karena itu saya ingin sekali utamanya ketahanan pangan nasional Pak Menteri. Ini perencanaannya PUPR sudah sejuta pencetakkan sawah di Pulang Pisau. Ya harus dibarengi dengan tindakan-tindakan atau follow up dari Kementerian Desa, khususnya di desa baik itu di desa maupun di daerah transmigrasi harus juga mem-follow up untuk mendukung ketahanan pangan itu. Jangan sampai infrastruktur yang dibangun ini juga nanti terbengkalai tidak ada yang mengawasi atau memberikan suatu jaminan bahwa itu berfungsi dengan baik.

Saya kira ini saja yang saya bisa sampaikan, kalau temuan-temuan itu saya kira semua sudah bisa di-follow up ada yang tidak bisa di-follow up itu yang harus kita clear-kan. Kalau perlu dihapuskan atau merupakan kerugian negara itu nanti silakan asal jangan berlarut-larut. Karena setiap tahun kita dapatkan temuan itu biasa saja kalau temuan Pak Menteri, tetapi karena pada waktu pemeriksaan itu belum ada administrasi secara lengkap. Itu pengamatan saya, mudah-mudahan ada manfaatnya. Stressing saya marilah kita pikirkan dengan baik untuk membangun infrastruktur jangan sampai di daerah-daerah di desa terbebani biaya pemeliharaan.

Terima kasih.

Wassalaamu'alaikum warrahmatullaahi wabarakatuh.

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Terima kasih Pak Hamka.

Mba Restu silakan.

F-PDIP (HJ. SADARESTUWATI, SP, M.MA.): Terima kasih Pimpinan.

Assalaamu'alaikum Warrahmatullaahi Wabarakatuh, Selamat siang,

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati Pimpinan dan seluruh Anggota Komisi V, Juga yang saya hormati seluruh mitra Komisi V.

Sebenarnya hampir semuanya sudah disampaikan oelh teman-teman, akan tetapi ada satu hal yang menggelitik. Ketika penilaian BPK ini saya dari tahun ke tahun seperti Kementerian Desa itu dari tahun ke tahun sudah berapa tahun ini semuanya selalu mendapatkan WTP. Akan tetapi realisasi dari pada rekomendasi yang sudah diberikan yang sudah ditindaklanjuti juga boleh dikatakan separuh saja, baru 40%. Jadi masih banyak yang belum ditindaklanjuti.

Saya juga tidak paham dengan penilaian BPK ini, mestinya kalau belum ditindaklanjuti ada yang masih nyantol. Ya mestinya kalau di kita sekolah kita kuliah gitu, mestinya nilainya ya belum bisa lulus barangkali begitu. Tapi saya tidak memahami apapun adanya yang pasti saya memberikan apresiasi kepada ketiga kementerian ini karena capaiannya dengan mendapatkan penilaian WTP.

Saya masih ingat betul Kementerian PU beberapa waktu yang lalu juga mendapatkan penilaian WDP ya, yang artinya apakah kemudian WTP itu memang menunjukkan suatu kinerja yang baik ataukah ada kriteria-kriteria lain yang bisa menghasilkan penilaian seperti ini. Ini masih menjadi pertanyaan tersendiri bagi saya. Karena kita tidak rapat dengan BPK jadi saya tidak bisa bertanya.

Hanya saja tolong untuk sesegera mungkin apa yang menjadi rekomendasi yang belum ditindaklanjuti segera ditindaklanjuti. Dan juga Kementerian Perhubungan hal-hal yang selalu saja dari tahun ke tahun yang selalu menjadi rekomendasi dari BPK untuk segera bisa juga diselesaikan. Apalagi yang berkaitan dengan aset ini juga di Kementerian PU juga untuk bisa segera ditindaklanjuti.

Karena di Perhubungan yang lalu Pak Menteri di untuk yang kereta api saja, sampai hari ini untuk evaluasi untuk evaluasi aset itu sampai sekarang belum terselesaikan. Dan masih menjadi masalah di sana sini karena banyak sekali aset-aset yang masih dipergunakan atau disewakan kepada masyarakat yang tidak jelas jeluntrungnya sekarang ini bagaimana kaitannya dengan kepemilikan ini. Nah karena tentunya hal seperti ini juga jangan terus berlarut-larut. Saya sudah 11 tahun di sini tapi kok masalah itu tidak pernah bisa terselesaikan sampai hari ini.

Saya kira itu sajalah Pimpinan untuk berkaitan dengan program-program Pak Menteri PU, Pak Menteri Perhubungan juga Pak Menteri Desa, tolong kiranya diperhatikan apa yang menjadi usulan dari Komisi V. Bagaimanapun juga kita bisa baik mendapatkan hasil yang baik apabila kerja sama ini juga bisa berjalan dengan baik sebagaimana kami sudah disumpah jabatan ketika kami dilantik dulu untuk memperjuangkan daerah pemilihan. Itu saja Pimpinan.

Terima kasih.

Wabillaahittaufik Walhidayah,

KETUA RAPAT/KETUA KOMISI V DPR RI (LASARUS. Sos.M.si/F.PDIP) : Terima kasih Mba Restu.

Sekarang sudah jam 01.00 kurang 5 menit, sebelum sebentar, sebelum ke Pak Gatot, apakah kita tuntaskan atau kita istirahat dulu setelah Pak Gatot? Saya minta persetujuan dulu ini teman-teman?

INTERUPSI ANGGOTA KOMISI V DPR RI:

Dalam dokumen DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA (Halaman 44-51)

Dokumen terkait