Sebelum tindakan fisioterapi pada kondisi nyeri pinggang bawah maka langkah-langkah yang harus dilakukan adalah
1. Pengumpulan data penderita secara objektif (anamnesis) : - Identitas penderita
- Hal-hal lain yang berkaitan dengan keluhan - Riwayat perjalanan penyakit
2. Pemeriksaan :
- Inspeksi statis dan dinamis 3. Pemeriksaan fungsi dasar : - Gerakan aktif tulang belakang - Gerakan pasif tulang belakang
- Gerakan isometrik tulang belakang melawan tahanan 4. Pemeriksaan spesifik : - Palpasi - Tes Kibler - Tes Kompresi - Tes Naffziger - Tes Laseque - Tes Patrick - Tes anti Patrick - Tes refleks - Tes sensorik
5. Problematik Fisioterapi
- Nyeri daerah pinggang dan bokong - Keterbatasan gerak punggung - Gangguan aktivitas sehari-hari 6. Program Fisioterapi
a. Tujuan Umum :
- Memelihara dan meningkatkan kemampuan fungsional penderita seoptimal mungkin. b. Tujuan Khusus :
- Mengurangi/menghilangkan nyeri - Menormalkan gerakan tulang belakang - Memperbaiki sikap tubuh
- Memulihkan aktivitas kegiatan sehari-hari 7. Pengobatan Fisioterapi
a. High frequency current ( HFC CFM)
Arus kontinu elektromagnetik (CEM) berfrekuensi 27MHz dan panjang gelombang 11,06 m, dapat memberikan efek lokal antara lain :
- Mempercepat resolusi inflamasi kronik - Mengurangi nyeri
- Mengurangi spasme
- Meningkatkan ekstensibilitas jaringan fibrous b. Traksi Mekanik
Traksi merupakan proses mekanik menarik tulang sehingga sendi saling menjauh. Efek mekanis traksi pada tulang belakang adalah :
- Mengulur otot-otot paravertebralis, ligamen dan kapsul sendi - Peregangan terhadap diskus intervertebralis
- Peregangan dan penambahan gerakan sendi apofisial pada prosesus artikularis. - Mengurangi nyeri sehingga efek relaksasi akan lebih mudah diperoleh
c. Bugnet Exercises
Bugnet exercises (terapi tahanan sikap) adalah metode pengobatan berdasarkan kesanggupan dan
kecenderungan manusia untuk mempertahankan sikap badan melawan kekuatan dari luar. Kemampuan mempertahankan sikap tubuh melibatkan aktivitas sensomotorik
dan mekanisme refleks sikap. Aktivitas motorik terapi ini bersifat umum yang diikuti oleh fungsi sensorik untuk bereaksi mempertahankan sikap tubuh.
Tujuan terapi ini:
- Memelihara dan meningkatkan kualitas postur tubuh dan gerakan tubuh - Mengoreksi sikap tubuh yang mengalami kelainan
- Memelihara dan meningkatkan kekuatan dan kemampuan fisik dan psikis sehingga tidak mudah lelah melalui perbaikan sirkulasi darah dan pernafasan.
- Mengurangi nyeri
1). Langkah pertama
Pemberian obat-obat analgetika, anti inflamasi, trankuilizer/ relaksan otot 2) Langkah ke dua.
Nyeri pinggang mekanik akut
· Tirah baring total 2448 jam, pemanasan setempat (terapi panas superfisial: kompres hangat, bantal nemanas. sinar infra merah; terapi panas dalam: diatermi, TENS (transcutaneus electric
nerve stimulation), anestesi lokal dengan atau tanpa kortikosteroid, atau spray stretch pada suatu ` trigger point ` untuk mengurangi spasmus otot dan merangsang peregangan.
Nyeri pinggang mekanik kronik:
· Latihan peregangan otot pinggang dan otot hamstring serta penguatan otot perut/dinding abdomen dan gluteus maksimus
· Pemanasan setempat, TENS, anestesi lokal dengan atau tanpa kortikosteroid, spray stretch, relaksasi dan biofeedback, akupunktur
· Reconditioning. Spondilitis tuberkulosa:
· Tuberkulostatika, disusul operasi 2-3 minggu kemudian. Fraktur kompresi:
· Operatif.
· Konservatif -- tirah baring 4--6 minggu bila faktur stabil dan tirah baring 68 minggu bila fraktur tidak stabil, disusul mobilisasi dengan korset/brace selama 46 minggu.
Osteoporosis: · Latihan-latihan. · Pemasangan korset.
· Obat-obatan misalnya kalsium, kalsitonin, atau estrogen pada wanita yang sudah menopause. Spondilosis:
· Tirah baring yang dilanjutkan dengan latihan-latihan. · Terapipanas (sinar infra merah, diatermi)
· Traksi pelvis (manual, intermiten)
· TENS (transcutaneus electric nerve stimulation)
· Operatif (dekompresi) : laminektomi, foraminotomi, ` dysfragment excision' Hernia nukleus polposus :
· Tirah baring pada alas tidur yang keras, diberi matras tipis (kedua tungkai sebaiknya diganjal dengan bantal di bawah lutut) selama 1--6 minggu; tirah baring yang terlalu lama akan
menghambat penyembuhan akibat kurangnya nutrisi diskus
· Latihan-latihan pasif sedini mungkin, biasanya pada hari ke dua atau tiga setelah serangan. · Terapi fisik yang meliputi terapi panas (sinar infra merah, diatermi), traksi pelvis (manual, intermiten), TENS.
· Injeksi steroid epidural.
· Mobilisasi: pada permulaan dilakukan dengan bantuan korset lumbal
.untuk mencapai kurve fisiologis tulang belakang.
· Kemonukleolisis dengan enzim proteolitik, misalnya kemopapain · Operatif (dekompresi, dengan indikasi :
Kegagalan pengobatan konservatif.
* Pengobatan konservasi berhasil, 'namun sering kambuh kembali.
* Adanya kelemahan yang nyata dari sekelompok otot dan/ atau fenomena kompresi radiks pada EMG.
* Adanya gangguan otonom.
* Adanya gangguan neurologik yang progresif. Nyeri psikogenik
· Anti cemas/trankuiliser.
· Anti depresan bila terjadi depresi. · Relaksasi dan biofeedback
· Psikoterapi.
· Hipnoterapi dan lain-lain. 3) Langkah ke tiga.
Melakukan evaluasi aktivitas pramorbid, nasehat-nasehat, dan usaha pencegahan Waktu berdiri.
· Jangan memakai sepatu dengan tumit terlalu tinggi.
· Bila harus berdiri untuk waktu lama, selingilah dengan berjongkok beberapa menit, atau letakkan satu kaki lebih tinggi dengan meletakkannya pada sesuatu.
· Meja kerja, meja dapur jangan terlalu rendah sehingga harus bekerja sambil membungkuk. · Bila akan mengambil sesuatu di lantai jangan membungkuk, tetapi dengan menekuk lutut. · Bila harus mengangkat barang berat, renggangkanlah ke dua tungkai, lalu paha dan lutut ditekuk, namun pinggang tetap lurus. Kemudian bawalah barang tersebut sedekat mungkin dengan tubuh.
Waktu berjalan.
· Berjalanlah dengan posisi tegak, rileks dan jangan tergesa-gesa. Waktu duduk.
· Kalau terpaksa duduk lama, satu lutut hams diletakkan lebih tinggi dari yang lain dengan cara meletakkan salah satu kaki pada tempat pijakan kaki; duduk adalah aktivitas yang paling buruk untuk keluhan nyeri pinggang bawah.
· Periode duduk yang lama harus sering diselingi.dengan berdiri beberapa menit.
· Kursi yang dipakai untuk duduk tidak boleh terlalu tinggi sehingga lutut lebih rendah dari paha pada saat duduk.
· Bila mengendarai mobil, tempat duduk jangan terlalu jauh jaraknya dari kemudi sehingga posisi tungkai menjadi hampir lurus.
Waktu tidur.
· Sebaiknya tidur dengan posisi berbaring di tempat tidur yang tidak terlalu lembek.
· Posisi tidur yang terbaik adalah terlentang dengan bantal di bawah lutut sehingga sendi paha dan lutut dalam keadaan fleksi dan pinggang mendatar.
H. PROGNOSA
Secara umum prognosa berarti hasil yang mungkin didapatkan atau kesempatan untuk sembuh. Seperti yang telah disebutkan bahwa ada dua tipe dari nyeri pinggang, akut dan kronik, prognosa dari masing-masing tipe ini berbeda. Pasien dengan nyeri pinggang akut pada umumnya sembuh tanpa adanya gejala fungsional sisa tetapi pasien nyeri pinggang akut dapat mengalami kondisi yang komplikasi jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Prognosa nyeri pinggang baik dimana 80% pasien sembuh total dari nyeri pinggang, dalam jangka waktu 4 sampai 6 minggu. Berbeda dengan prognosis nyeri pinggang kronik yang tergantung dari penyebab yang melatar belakangi nyeri tersebut.