• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intervensi Keperawatan Unggulan

LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA

3.3.2 Intervensi Keperawatan Unggulan

Intervensi keperawatan unggulan yang dilakukan berdasarkan pada hasil pengkajian tahapan fungsi perawatan keluarga, dimana masalah kondisi fisik dan sanitasi lingkungan rumah keluarga Bpk Z. Intervensi keperawatan unggulan juga didasarkan upaya mencari bentuk intervensi yang murah, mudah, menyenangkan dan memberikan efek yang signifikan terhadap pencapaian tujuan peningkatan status nutrisi An. MA. Karenanya dari sekian bentuk intervensi keperawatan, penulis menetapkan intervensi keperawatan pelaksanaan praktik PHBS selain intervensi mengenai variasi menu seimbang pada An. MA.

Intervensi keperawatan unggulan diharapkan sebagai manajemen mandiri keluarga dalam tindakan preventif yang bertujuan mencegah maupun mengurangi tanda dan gejala terjadinya masalah kesehatan salah satunya penyakit infeksi yang dapat mempengaruhi nafsu makan anak yang dapat menimbulkan masalah gizi. Masalah ISPA pada An. MA juga telah dilakukan intervensi dalam perawatan serta pencegahannya pada kunjungan sebelumnya.

a. Tujuan khusus intervensi pengoptimalan praktik PHBS

Keluarga Bpk Z mampu melaksanakan dan mengadaptasikan praktik PHBS dalam kehidupannya sehari-hari untuk dapat mencegah penyakit infeksi.

b. Kriteria dan Standar Evaluasi 1) Verbal

Keluarga Bpk Z mampu menyebutkan mengenai praktik PHBS

 Pengertian PHBS

 Menyebutkan manfaat dari pelaksanaan PHBS

 Cara pelaksanaan PHBS

Pengertian cuci tangan (hand hygiene) dengan

Menyebutkan manfaat dari cuci tangan (hand hygiene) dengan sabun

Cara pelaksanaan cuci tangan (hand hygiene)

Waktu dilakukannya cuci tangan (hand hygiene) 2) Psikomotor

Keluarga Bpk Z mampu melaksanakan praktik cuci tangan (hand hygiene) dengan sabun

3) Afektif

 Keluarga Bpk Z terlihat melaksanakan praktik PHBS dalam kegiatan sehari-hari

Keluarga Bpk Z terlihat melaksanakan praktik cuci tangan (hand hygiene) dengan sabun dalam kegiatan sehari-hari

c. Rencana Intervensi

Dengan menggunakan leaflet

1) Jelaskan kepada keluarga Bpk Z

 Pengertian PHBS

 Cara melaksanakan PHBS

 Manfaat pelaksanaan PHBS

Pengertian cuci tangan (hand hygiene) dengan

Menyebutkan manfaat dari cuci tangan (hand hygiene) dengan sabun

Cara pelaksanaan cuci tangan (hand hygiene)

Waktu dilakukannya cuci tangan (hand hygiene)

2) Informasikan kepada keluarga Bpk Z, khususnya pada Ibu D mengenai kapan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan

3) Berikan motivasi kepada keluarga Bpk Z, khususnya Ibu D yang juga dapat mengajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan kegiatan secara rutin

4) Berikan reinforcement positif atas keikutsertaan keluarga Bpk Z dalam kegiatan praktik PHBS

3.4 Implementasi

Implementasi dilakukan pada hari Rabu, 21 Mei 2014, jam 10.00 WIB dengan menggunakan leaflet memberikan edukasi kesehatan kepada keluarga Bpk Z:

1. Menjelaskan pengertian PHBS

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah suatu upaya atau perilaku bersih dan sehat yang dilakukan atas kesadaran untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.

2. Menjelaskan manfaat pelaksanaan PHBS

Manfaat pelaksanaan PHBS bagi rumah tangga dan masyarakat adalah (Depkes, 2006): 1) Setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit, 2) Balita tumbuh sehat dengan status gizi baik dan cerdas, 3) Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat, 4) Pengeluaran biaya rumah tangga dapat difokuskan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapat keluarga, 5) Mampu menciptakan lingkungan sehat, 6) Mampu mencegah dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan.

3. Menjelaskan cara melaksanakan PHBS

Jenis praktik PHBS yang dapat dilakukan di rumah tangga adalah (Depkes, 2006): 1) Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita, 2) Makan makanan gizi seimbang, 3) Memberikan ASI eksklusif, 4) Mencuci tangan dengan sabun, 5) Menggunakan air bersih, 6) Menggunakan jamban sehat, 7) Memberantas jentik nyamuk, 8) Membuang sampah, 9) Pemanfaatan sarana kesehatan, 10) Tidak merokok di dalam rumah, 11) Berolahraga/ beraktivitas setiap hari, 12) Makan sayur dan buah setiap hari, 13) Menggunakan obat generik.

Jenis praktik PHBS yang didemonstrasikan adalah tindakan mencuci tangan dengan sabun serta penyusunan gizi seimbang bagi balita.

4. Menjelaskan pengertian cuci tangan (hand hygiene) dengan sabun

Cuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman (Depkes, 2009).

5. Menjelaskan manfaat cuci tangan (hand hygiene) dengan sabun

Manfaat cuci tangan (hand hygiene) dengan sabun adalah (Depkes, 2009 dan Taufiq, Nyorong, & Riskiyani, 2013): 1) pencegahan penyakit, 2) menjaga kesehatan, 3) menghilangkan kuman, 4) menghilangkan noda minyak/ lemak/ kotoran di permukaan kulit, 5) memberikan bau harum pada permukaan tangan, 6) memberikan rasa segar, 7) murah dan efektif.

6. Menjelaskan cara melaksanakan cuci tangan (hand hygiene)

Langkah yang perlu dilakukan adalah setelah membasahkan kedua tangan dengan air mengalir, beri sabun secukupnya. Kemudian dilakukan 6 langkah mencuci tangan sesuai standar WHO (2006): 1) gosok kedua telapak tangan dengan sabun, 2) gosok kembali dengan posisi telapak tangan kanan berada di atas punggung tangan kiri, dan sebaliknya, 3) gosok telapak tangan dengan jari-jari saling terkait, 4) gosokkan punggung jari pada telapak tangan satunya dengan posisi saling mengunci, 5) ibu jari tangan kanan digosok memutar oleh telapak tangan kiri dan sebaliknya, 6) jari tangan kiri menguncup, lalu gosok memutar ke telapak tangan kanan, begitu juga sebaliknya. Kemudian bilas dengan air mengalir dengan langka yang sama. 7. Menjelaskan waktu yang tepat dilakukannya cuci tangan (hand hygiene),

yaitu pada: 1) sebelum makan atau menyiapkan makanan, 2) sebelum menyuapi anak, 3) sebelum meneteki/ menyusui anak, 4) sesudah keluar atau menggunakan toilet/ buang air besar atau buang air kecil, 5) sesudah memegang barang yang diduga mengandung kotoran, 6) sesudah menceboki anak.

8. Menginformasikan kepada keluarga Bpk Z, khususnya pada Ibu D mengenai kapan waktu yang tepat untuk melakukan praktik PHBS. Pemberian informasi dilakukan dengan membuatkan jadwal mengenai praktik PHBS yang telah dilakukan oleh keluarga Bpk Z.

9. Memberikan motivasi kepada keluarga Bpk Z, khususnya Ibu D yang juga dapat mengajak seluruh anggota keluarga untuk melakukan kegiatan secara rutin

3.5 Evaluasi

Evaluasi I : Rabu 21 Mei 2014

a. Data Subjektif

Keluarga khususnya Ibu D menyatakan mengerti mengenai pengertian PHBS dengan mengatakan bahwa “PHBS adalah singkatan dari perilaku hidup bersih dan sehat berarti berperilaku bersih dan sehat untuk meningkatkan kesehatan”. Ibu D juga menyatakan mengerti mengenai cara pelaksanaan praktik PHBS dengan mengatakan bahwa “contoh PHBS itu

seperti mencuci tangan, makan sayur buah, nimbang, membuang sampah, tidak merukok, memberikan ASI eksklusif, menggunakan air bersih, dan olah raga”. Selain itu Ibu D juga mampu menjelaskan tujuan dan manfaat dari PHBS adalah “agar tidak gampang sakit, lebih murah, bisa mencegah penyakit, dan lingkungan menjadi bersih dan sehat”.

Ibu D juga menyatakan bahwa cuci tangan pakai sabun merupakan tindakan dengan menggunakan sabun yang bermanfaat untuk mencegah penyakit, menghilangkan kotoran dan kuman, serta menjaga kesehatan. Waktu yang tepat untuk cuci tangan menurut Ibu D adalah sesudah BAB/BAK, sebelum makan, sebelum masak, sebelum menyuapi anak, dan sesudah melakukan suatu kegiatan yang kotor.

b. Data Objektif

Keluarga mampu menyebutkan pengertian PHBS, 8 dari 13 cara pelaksanaan praktik PHBS, serta 4 dari 6 tujuan dan manfaat dari PHBS. Keluarga mampu menyebutkan pengertian cuci tangan dengan sabun, 4 dari 7 manfaat cuci tangan dengan sabun, serta 4 dari 6 waktu yang tepat untuk cuci tangan dengan sabun. Keluarga juga mampu mendemonstrasikan kembali cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan menggunakan sabun.

c. Analisa

Implementasi intervensi unggulan tercapai

d. Planning

Rencana tindak lanjut kepada keluarga untuk tetap konsisten melaksanakan praktik PHBS dalam setiap aktivitas. Selain itu, mahasiswa akan melakukan kunjungan kembali untuk melihat dan memantau praktik PHBS yang telah dilakukan oleh keluarga Bpk Z.

Evaluasi II : Kamis 22 Mei 2014

a. Data Subjektif

Ibu D mengatakan sudah sering membuka ventilasi rumah sebagai salah satu cara menciptakan lingkungan rumah yang sehat. Namun Ibu D mengatakan bahwa ayahnya Bapak I terkadang masih suka merokok di dalam rumah.

b. Data Objektif

Praktik PHBS yang sudah dilakukan dan terlihat: 1) ventilasi rumah terbuka, 2) An. MA mendapatkan gizi seimbang dalam porsi makanannya (nasi, lauk, sayur, buah), 3) pembuangan sampah sudah terkontrol.

c. Analisa

Praktik PHBS sebagai intervensi unggulan tercapai sebagian

d. Planning

Rencana tindak lanjut kepada keluarga untuk tetap konsisten melaksanakan praktik PHBS dalam setiap aktivitas. Selain itu, mahasiswa akan melakukan evaluasi setiap kunjungan berikutnya untuk melihat dan memantau praktik PHBS yang telah dilakukan oleh keluarga Bpk Z.

Evaluasi III : Jumat 23 Mei 2014

a. Data Subjektif

Ibu D mengatakan seluruh anggota keluarga sudah mulai melakukan tindakan mencuci tangan dengan sabun sebagai salah satu praktik PHBS yang dapat mencegah terjadinya penyakit. Ibu D juga mengatakan kini tanda dan gejala masalah ISPA pada An. MA sudah mulai berkurang dan nafsu makan An. MA semakin meningkat.

b. Data Objektif

Tanda dan gejala masalah ISPA pada An. MA yang terlihat saat ini hanyalah pilek tanpa disertai batuk atau demam.

c. Analisa

Implementasi intervensi unggulan tercapai

d. Planning

Rencana tindak lanjut kepada keluarga untuk tetap konsisten melaksanakan praktik PHBS dalam setiap aktivitas. Selain itu, mahasiswa akan melakukan kunjungan kembali untuk melihat dan memantau praktik PHBS yang telah dilakukan oleh keluarga Bpk Z.