• Tidak ada hasil yang ditemukan

Intervensi Teknologi Di TTP Kota Jantho

Model agro-tekno park berbasis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7 Intervensi Teknologi Di TTP Kota Jantho

Untuk menjawab tantangan tersebut, dilakukan kajian dasar berbasis Participatory Rural Appraisal (PRA) yang secara akademik telah teruji untuk menentukan komponen-komponen teknologi pertanian yang akan diintroduksi, dalam hal ini berbasis komoditas, seperti tanaman pangan, peternakan, hortikultura, perkebunan, perikanan, sedangkan kapasitas aktor utama dibangun melalui aspek kelembagaan dengan wujud pelatihan-pelatihan teknis. Kegiatan PRA dilaksanakan pada tanggal 12-14 April 2015. Kawasan pertanian mencakup 400 ha yang terdiri dari 5 dusun yaitu Dusun Gampong, Blang Daroh, Paya Sukun, IOM dan Care.

Hasil penting dari PRA antara lain: pada komoditas tanaman pangan, potensi ada pada padi sawah dan jagung, peternakan berupa sapi dan kerbau, hortikultura mencakup mentimun dan gambas, perkebunan pada kakao dan kemiri, sedangkan komoditas perikanan pada pengembangan sistem mina-padi. Beberapa kecenderungan yang ada di kawasan antara lain: Luas padang penggembalaan menyempit, air selalu tersedia, tetapi saat terjadi anomali iklim ekstrem kawasan penangkapan air pernah mengalami kekeringan dan pasokan air terhenti, proses inovasi diawali dengan penolakan, setelah merasakan

Elaborasi hasil PRA selanjutnya dijadikan bahan dalam kegiatan Fokus Grup Diskusi (FGD) yang dilaksanakan pada tanggal 15 April 2015, di Aula Utama Kantor Bupati Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan dipimpin langsung oleh Bupati Kabupaten Aceh Besar, Muchlis Basyah, S.Sos dan dihadiri oleh tim dari Balitbangtan dan seluruh dinas teknis, Bappeda, Dinas Penggelola Kekayaan Daerah, Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahan Pangan serta sekretaris daerah Kabupaten Aceh Besar. Beberapa hasil penting dari FGD adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh mendukung penuh pembangunan TTP Kota Jantho di Desa Teureubeh, wujud dari dukungan tersebut adalah alokasi anggaran TA.2015 melalui dinas teknis dan penyerahan surat hak guna pakai untuk pembangunan TTP Kota Jantho.

Secara teknis inti dari pembangunan TTP Kota Jantho oleh Balitbangtan, Pemerintah daerah Kabupaten Aceh Besar dan Perguruan Tinggi Afiliasi, dalam hal ini Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala adalah intervensi teknologi (Tabel 6, 7, 8, 9 dan 10) apa yang dilakukan di kawasan TTP serta apakah intervensi teknologi tersebut memiliki potensi bisnis (Tabel 11) yang memiliki potensi bisnis (profitable indicated) dan apakah aktor utama yang menerima intervensi tersebut memiliki kapasitas untuk melaksanakan intervensi tersebut, serta bagaimana peran masing-masing institusi dalam pencapaian tujuan dari TTP tersebut.

Untuk menjawab dan merumuskan beberapa pernyataan tersebut, dilakukan fokus grup diskusi yang dilaksanakan di Aula BPTP Aceh, tanggal 21 Mei 2015. Kegiatan ini hadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, Dr. Ir. Agussabti, M.Si, Tim dari Balitbangtan yang dipimpin oleh Dr. Karden Mulya dan Kepala Dinas Teknis Terkait, Direktur Pusat Layanan Unit Terpadu-Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Aceh, Balai Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Aceh, Kelompok Tani Nelayan Unggulan (KTNA) Provinsi Aceh. Hasil penting dari kegiatan FGD ini adalah adanya sedikit perubahan pada intervensi teknologi, terutama pada komoditas hortikultura berupa introduksi buah naga dan sirsak bukan pada rambutan yang secara teknis sulit dilakukan.

Tabel 5. Intervensi Teknologi Komoditas Tanaman Pangan

Tahun Kegiatan Keluaran

2015 • Uji performa VUB Padi 24 Ha • Uji Rasa

• Penguatan Penangkar Pengusaha 3 Orang dan luas tanam 2 Ha

• Penguatan GAP-PTT Padi

• Teradopsinya VUB padi pengganti ciherang 60% di Kawasan TTP • Peningkatan produktivitas padi

rata-rata dari 6 menjadi 6.5 ton/ha • Tersedianya benih padi dan

kelembagaan produsen benih untuk kawasan TTP

• Memperpendek masa tanam I dan memanfaatkan MT III

• Penguatan budidaya jagung (feed dan food).

• Penggunaan VUB jagung komposit • Perluasan areal tanam di lahan

tegalan dan MT III (sampI 15 Ha)

Tahun Kegiatan Keluaran

2016 2017

• Perluasan areal penangkaran benih padi 5 ha

• Penguatan Penangkar Pengusaha yang didukung gudang benih (L) • Penguatan GAP-PTT Padi (L)

• Peningkatan areal penangkaran untuk penyediaan benih padi di kawasan Kecamatan Kota Jantho dan Seulimum

• Usaha penangkaran benih padi (6 Orang, 10 Ha)

• Penguatan GAP-PTT Padi (L)

• Penyediaan benih padi untuk kawasan Kabupaten Aceh Besar (1.000 ha)

Tabel 6. Intervensi Teknologi Komoditas Hortikultura

Tahun Kegiatan Keluaran

2015 • Introduksi VUB cabai merah, mentimun, gambas, kacang panjang dan sayuran lain.

• Pelatihan budidaya sayuran sesuai GAP • Pembangunan jaringan pengairan di

petani kooperator

• Meningkatnya luas tanam dan produksi di tegalan dan MT III (2 ha menjadi 5 ha).

• Terlaksananya pelatihan budidaya sayuran sesuai GAP 1 Kali.

• Pembangunan jaringan pengairan di petani kooperator 1 paket 2016 • Produksi bibit cabai merah di TTP.

• Demplot buah naga di petani kooperator • Pelatihan budidaya, pasca panen.

• Introduksi jamur merang di TTP • Pelatihan budidaya jamur merang

• Tersedianya benih/bibit cabai merah 17.000 polyback.

• Terbangunnya demplot buah naga 0.5 Ha. • Terlaksananya Pelatihan

budidaya dan pasca panen 5 kali. 2017 • Pembangunan kebun bibit desa (KBD)

(L)

• Tersedianya benih/bibit sayuran di tiga dusun.

Tabel 7. Intervensi Teknologi Komoditas Peternakan

Tahun Kegiatan Keluaran

2015 • Konsolidasi pembuatan kandang komunal dan kebun rumput (4 ha)

• Pendampingan teknologi

penggemukan sapi potong dengan pakan, rumput dan legume (2 ha)

• Tersedianya lahan dan kemauan petani

• Teradopsinya usaha penggemukan sapi potong menggunakan bahan pakan lokal di kawasan TTP (2 ha)

2016 • Penyediaan pejantan unggul di kawasan TTP (pemda) 3 ekor • Peningkatan mutu kebun rumput

melalui introduksi rumput dan legume (5 ha)

• Pengadaan dan penjualan sapi bakalan dan siap potong untuk unit bisnis TTP 20-25 ekor

• Menurunnya derajat inbreeding (10%), meningkatkan angka kelahiran pedet (70%). • Tersedianya bibit dan rumput

melalui introduksi rumput dan legume asal BPTU.

• Pendapatan unit bisnis TTP 15-20 juta

2017 • Peningkatan mutu dan perluasan padang penggembalaan melalui introduksi rumput dan legume asal BPTU (L) (10 ha)

• Pengadaan dan penjualan sapi bakalan dan siap potong untuk unit bisnis TTP (L)

• Menurunnya derajat inbreeding (25%)

• Tersedianya penggembalaan bermutu melalui introduksi rumput dan legume asal BPTU • Tersedianya sapi bakalan dan

siap potong untuk unit bisnis TTP (L)

Tabel 8.Intervensi Teknologi Komoditas Perkebunan

Tahun Kegiatan Keluaran

2016 • Penangkaran bibit unggul kopi robusta dan kakao di TTP 3.000 batang

• Tersedianya bibit unggul kopi robusta dan kakao di TTP

sebanyak 3.000 batang yang siap di jual

2017 • Penangkaran bibit unggul kakao di TTP (L)

• Tersedianya penangkar bibit unggul kakao di TTP

Tabel 9. Intervensi Teknologi Komoditas Perikanan

Tahun Kegiatan Keluaran

2016 • Introduksi teknologi budidaya lele di TTP (1 Ha)

• Teradopsinya teknologi budidaya lele

2017 • Introduksi teknologi

pembuatan bakso lele di TTP

• Teradopsinya teknologi

pembuatan bakso lele di kawasan TTP

Dokumen terkait