• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. Investasi Dalam Asuransi Unit Link

Investasi keuangan menurut syariah dapat berkaitan dengan kegiatan perdagangan, dimana kegiatan usaha dapat berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau asset maupun usaha jasa. Namun, investasi keuangan syariah harus terkait langsung dengan suatu asset atau kegiatan usaha yang spesufik dan menghasilkan manfaaat, karena dengan manfaat tersebut dapat dilakukan bagi hasil.10

Asuransi unit link masuk kedalam kategori investasi fortofolio, karena penempatan uang atau penanaman modalnya melalui pasar modal dengan instrument surat berharga, seperti saham, obligasi dan deposito. Portofolio investasi dilakukakan oleh perseorangan, perushaan dan lembaga keuangan yang mengharapkan peningkatan nilai dari surat-surat berharga. Tetapi pada asuransi unit link ini, investasinya dikelola oleh fund manager yang dipilih oleh perusahaan. Tujuan investasi dalam asuransi jiwa unit link ini adalah untuk memanfaatkan dan mengembangkan dana yang diterima perusahaan (premi) secara optimal.

10

Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah Life and General: Konsep dan Sistem Operasional, h.359.

Dalam asuransi unit link dana premi nasabah terbagi menjadi dua yaitu dana proteksi (pertanggungan) dan dana investasi. Kedua dana tersebut dipisahkan dalam pengelolaannya yaitu dana pengolaan pertanggungan (proteksi) dan dana pengolaan investasi. Dana proteksi dikelola oleh perusahaan dan dipergunakan sebagai dana pertanggungan. Sedangkan dana investasi dikelolaan oleh fund manager yang telah ditentukan oleh perusahaan untuk mendapatkan return yang optimal.

Dana investasi pada asuransi unit link yang dikelola oleh fund manager hanya boleh ditempatkan pada produk keuangan yang sesuai dengan syariah, seperti tabungan di bank syariah, deposito di bank syariah, obligasi syariah (sukuk), dan saham syariah yang terdapat pada Daftar Efek Syariah (DES). Selain itu, unit link syariah juga tetap memperhitungkan zakat harta dalam pengelolaannya.

Apabila kita ingin melakukan investasi pada unit link, premi kita telah dipotong biaya loding dan biaya asuransi akan dibelikan unit penyertaan sesuai dengan harga beli (offer-price) dan jika ingin mencairkan seluruh dananya atau mengambil sebagian investasinya, maka nilai unitnya akan disesuaikan dengan harga jual (bid-price) nya. Jadi keuntungan atau kerugian investasi dalm unit link ini ada pada selisih harga jual dan harga beli unit penyertaan tersebut, dimana

nilai pernyertaan unit ini selalu berubah-ubah setiap harinya sesuai dengan perkembangan hasil investasi yang dilakukan oleh fund manager.11

Perhitungan Investasi pada unit link

Apabila diketahui: Premi tunggal Rp 9.000.000 Offer price Rp 1.500

Maka dana yang dialokasikan dalam unit adalah Rp 9.000.000/ Rp 1.500 = 6.000 unit, dengan asumsi biaya-biaya lainnya dihitung dalam unit dan dibebankan pada saat polis pertama berlaku, sehingga tidak semuanya dibebankan kedalam selisih offer- price.

Selisih bid price umumnya sebesar 5% dan sangat umum diterapkan pada unit link. Oleh karena itu, jika offer-price adalah Rp 1.500 dan selisih bid-price akan menjadi 95% x Rp 1.500 = Rp 1.425

Jika biaya polis Rp25.000 serta biaya administrasi dan mortalita adalah 2.5%. Maka jumlah unit akun dikurangi dengan biaya-biaya adalah sebagai berikut:

Biaya polis = Rp 25.000

Biaya administrasi dan mortalita 2.5% x Rp 9.000.000 = Rp 225.000 Jumlah biaya dalam unit Rp 225.000 + Rp 25.000/Rp 1.425

= 175,438 unit

Saldo unit 6.000 unit – 175, 438 = 5.824,562 unit

11

Muhammad, “Produk Asuransi Unit Link Syariah Tinjauan Histories Dan Praktis (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga)”, ( Skripsi SI Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007), h.43.

Jika peserta ingin menebus polis asuransinya dan diasumsikan belum ada pengeluaran harga dalam investasi. Maka, nilai tunainya adalah 5.824,562 x Rp1.425 = Rp 8.300.000,85

Sebagai ilustrasi jika harga unit naik, misalnya 7% dalam sepuluh tahun, maka:

Offer-price selama sepuluh tahun = Rp 1.500 x 1,0710

= Rp 1.500 x 1,97 = Rp 2.955

Bid-price dalam sepuluh tahun = Rp 1.425 x 1,0710

= Rp 1.425 x 1,97 = Rp 2.807,25 Maka nilai tunai dana peserta adalah 5.824,562 x Rp 2.807,25

= Rp 16.351.001,67 Dalam investasi pada unit link nasabah dapat memilih jenis investasi apa yang sesuai dengan keinginannya.ada tiga jenis tipe investasi, yaitu:

a. Konservatif :

Disebut juga dengan ”Risk Averse”. Sangat takut menghadapi risiko investasi.

b. Moderate :

Disebut juga dengan ”Risk Neutral”. Bersikap hati-hati ketika melakukan investasi dan cenderung tidak berani mengambil risiko.

c. Agresif :

Disebut juga dengan ”Risk Taker / Risk Lover”. Tipe ini sangat berani menghadapi risiko.

Pada dasarnya, ketiga tipe investor tersebut dapat diakomodir dan dicover dalam bentuk unit link. Biasanya, setiap perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk unit link akan membagi produknya kedalam empat jenis dana (fund) yang berbeda yang sesuai dengan sifat dasar para investor. Keempat jenis fund tersebut dapat dikategorikan kedalam bentuk sebagai berikut:

1) Managed fund (Dana Campuran)

Biasanya instrumen ini dialokasikan pada beberapa instrumen investasi yang memiliki tingkat investasi yang berbeda agar dapat mengoptimalkan return. Beberapa instrumen investasi yang dipilih adalah obligasi, saham, dan peposito. Dana ini lebih cocok untuk tipikal orang yang moderat.

2) Equity fund

Instrumen ini lebih disukai oleh tipikal investor yang agresif atau risk taker. Sebagian besar dana yang diinvestasikan kedalam equity fund akan dialokasikan kedalam instrumen saham.

3) Fixed income fund

Fund ini diminati juga untuk tipikal investor moderat. Sebagian besar dana akan dialokasikan kedalam instrumen obligasi.

4) Cash fund

Untuk mereka yang konservatif dalam menghadapi risiko investasi, dana yang disimpan di cash fund adalah yang paling cocok untuk mempresentasikan sikapnya dalam berinvestasi. Cash fund tidak ubahnya seperti orang menyimpan uang dipasar uang, seperti deposito dan obligasi.

Perusahaan asuransi biasanya menegluarkan dua jenis produk unit link, yaitu:

a) Produk unit link dengan premi tunggal (Single Premium) b) Produk unit link dengan premi regular (Reguler Premium)

Perbedaan yang mendasar dari kedua jenis produk tersebut adalah dari alokasi dana investasinya. Unit link premi tunggal (Single Premium) lebih menekankan pada unsur investasinya, ketimbang asuransi jiwanya. Sedangkan unit link dengan premi regular (Reguler Premium) lebih besar proporsinya dalam hal elemen proteksinya dalam artian lebih besar asuransi jiwanya, ketimbang investasinya.

D. Perhitungan Manfaat Asuransi (Uang Pertanggungan) Pada Produk

Dokumen terkait