• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendekatan Analisis SWOT Untuk Menentukan Posis

BAB I PENDAHULUAN

F. Mekanisme SWOT Dalam Proses Menciptakan Strateg

2. Pendekatan Analisis SWOT Untuk Menentukan Posis

Apabila elemen-elemen SWOT yang berupa faktor-fakror ekternal dan internal telah diidentifikasi dan telah disepakati atas semua variabel-variabelnya, maka langkah penyusunan analisis SWOT berikutnya adalah menilai dan memasukan variabel-variabel SWOT kedalam dua cara yang telah lazim digunakan, yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif matrik SWOT

Kearns dan analisis SWOT dari Pearce dan Robinson.14 Penjelasan dari kedua bentuk pendekatan analisis SWOT diatas adalah sebagai berikut:

a. Pendekatan Kualitatif Matrik SWOT Kearns

Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusan Strength (S) harus selalu memiliki satu pasangan Weakness (W) dan setiap satu rumusan Opportunity (O) harus memiliki satu pasangan Threath (T).

Pada model Matrik SWOT Kearns ini menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah kotak matrik ekternal (peluang dan ancaman), sedangkan kotak sebelah kiri adalah faktor internal (kekuatan dan kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategis yang timbul sebagai titik hasil pertemuan antara faktor-faktor eksternal dan internal. Pada langkah ini, komponen-komponen faktor SWOT perusahaan yang telah didapat dimasukan kedalam kotak yang tersedia. Berikut adalah penjabaran dari interaksi matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns pada tabel 2.4 dibawah ini:

14

M.Ismail Yusanto dan M.K Widjajakusuma. Manajemen Stratesia Perspektif Syariah

Tabel 2.3

Tabel Matriks SWOT Kearns

Faktor internal

Faktor ekstenal

O T S SO ST W WO WT

Kemudian komponen-komponen diatas dijelaskan lebih terperinci lagi. Berikut penjelasan dari matrik SWOT Kearns:

Tabel 2.4

Tabel Matriks SWOT Kearns

PELUANG (OPPORTUNIYT) ANCAMAN (THREATS) KEKUATAN (STRENGHT) (SO) Keunggulan Kompratif (Comparative Advantage) A (ST) Mobilisasi (Mobilization) B KELEMAHAN (WEAKNESS) (WO) Divestasi/Investasi (Divestement/Investment) C (WT) Kendala Kerusakan/mengendaliakn kerugian (Damage Control) D

1) Strategi SO dibuat berdasarkan jalan pikiran perushaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

2) Strategi ST adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.

3) Strategi WO diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4) Strategi WT didasarkan pada kegiatan yang bersifat definitive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Tabel 2.5

Kombinasi dan Strategi Matrik SWOT Kearns

IFAS EFAS OPPORTUNITY (O) Tentukan 5-10 faktor kelemahan eksternal THREATS (T) Tentukan 5-10 faktor kelemahan STRENGTH (S) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal STRATEGI SO

Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

A

STRATEGI ST

Ciptakan stertegi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman B WEAKNESS (W) Tentukan 5-10 faktor kelemahan internal STRATEGI WO

Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

C

STRATEGI WT

Ciptakan startegi yang meminimalkan

kelemahan dan menghindari ancaman

D

1) Sel A Comparative Advantage (Keunggulan Kompratif) yaitu pertemuan antara dua elemen kekuatan dan peluang sehingga jangan sampai peluang tersebut hilang begitu saja, namun sebaliknya perusahaan harus segera memperkuat dengan berbagai perencanaan yang mampu mendukungnya. Pada sel ini memberi kemungkinan bagi perusahaan untuk berkembang lebih cepat, namun harus senantiasa waspada dengan perubahan yang tidak menentu dalam lingkungan perusahaan.

2) Sel B Mobilization (Mobilisasi) yaitu pertemuan antara elemen kekuatan dan ancaman dari luar perusahaan yang diidentifikasi dengan kekuatan. Pada sel ini yang harus dilakukan oleh perusahaan yaitu memobilisasikan sumberdaya yang berasal dari kekuatan perusahaan untuk memperlunak ancaman. Bahkan ancaman itu diubah menjadi peluang.

3) Sel C Divestement/Investment (Divestasi/Investasi) yaitu pertemuan antara kelemahan dan peluang. Pada sel C ini peluang yang tersedia sangat meyakinkan, namun perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk menggarapnya. Kalau dipaksakan dapat memerlukan biaya yang cukup besar sehingga akan merugikan perusahaan.

4) Sel D Damage Control (Kerusakan/mengendalikan kerugian yaitu pertemuan antara elemen kelemahan dan ancaman. Pada sel ini termasuk posisi yang paling lemah, karena merupakan dua titik pertemuan yang kurang bagus. Apabila adanya keputusan yang salah akan membawa bencana bagi perusahaan. Strategi yang digunakan adalah meminimalkan kerugian dan mengontrol kerugian sehingga tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

b. Pendekakan Kuantitatif

Urut-urutan dalam membuat analisa SWOT kualitatif tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan sub komponen dari

masing-masing komponen. Apabila pada model kualitatif setiap sub komponen S memiliki pasangan sub komponen W, dan satu sub komponen O memiliki pasangan satu sub komponen T, maka dalam model kuantitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, Sub komponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain.

Dalam pendekatan ini merupakan kuantitatif yang berarti data yang digunakan menggunakan angka-angka yang diambil dari data elemen SWOT kualitatif. Analisis ini menggunakan perhitungan kuantitatif matrik SWOT Kearns dan analisis SWOT dari Pearce dan Robinson. Kegunaan matrik kuantitatif ini adalah agar dapat diketahui secara langsung posisi perusahaan yang sebenarnya. Perhitungan ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:

1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) poin faktor serta jumlah total perkalian skor dan bobot (c = a x b) pada setiap elemen faktor S-W-O-T. Untuk mempermudah penilaian dan perhitungan EFAS, digunakan rentang skor (a) 1 sampai 5. Sedangkan untuk menghitung bobot (b) masing-masing poin faktor saling ketergantungan.

2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d =S-W) dan faktor O dengan T (e =O-T). perolehan angka d = x selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu X. begitu juga

dengan angka e + Y selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu Y.

3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukan oleh sumbu titik (x,y) pada kuadran SWOT.

Pada perhitungan satu dan dua dapat digambarkan pada tabel 2.6 dan 2.7 yaitu tabel scoring hasil curah pendapat analisis internal dan eksternal.

Tabel 2.6 EFAS

Scoring Hasil Curah Pendapat Analisis Eksternal

No PELUANG (OPPORTUNITY) Skor

a Bobot b Total c (a x b) 1 5 – 10 kekuatan eksternal 2 Dst Total Peluang

No ANCAMAN (THREATH) Skor

a Bobot b Total c (a x b) 1 5 – 10 kelemahan eksternal 2 Dst Total Ancaman

Selisih total peluang – total ancaman = O - T = y

Tabel 2.7 IFAS

Scoring Hasil Curah Pendapat Analisis Internal

No KEKUATAN (STRENGTH) Skor

a Bobot b Total c (a x b) 1 5 – 10 kekuatan internal 2 Dst Total Kekuatan

No KELELMAHAN (WEAKNES) Skor

a Bobot b Total c (a x b) 1 5 – 10 kelemahan internal 2 Dst Total Kelemahan

Keterangan dan penjelasan dari penjabaran SWOT Pearce dan Robinson memberikan empat kemungkinan posisi yang ditempati oleh suatu perusahaan. Yaitu:

a) Kuadran I (pertama) mempunyai arti (positif-positif) yang menandakan perusahaan mempunyai situasi kuat dan berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, maksudnya situasi perusahaan dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat memungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.

b) Kuadran II (kedua) mempunyai arti (positif-negatif) yang menandakan perusahaan sebagian kuat namun menghadapi tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi strategis, maksudnya perusahaan dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan yang berat, sehingga disarankan untuk memperbanyak strategi.

c) Kuadran III (tiga) mempunyai arti (negatif-positif) yang menandakan perusahan lemah namun sangat berpeluang. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah merubah strategi atau meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut pasar yang lebih baik.

d) Kuadran IV (empat) mempunyai arti (negatif-negatif) yang menandakan perusahaan lemah dan menghadapi ancaman serta tantangan. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah strategi bertahan sambil membenahi diri.

Gambar 1.1

Kuadran SWOT Pearce dan Robinson Opportunity

O

(-,+) (+,+)

Ubah Progresif

Strategi Kuadran III Kuadran I

Weakness Strength

W S

(-,-) (+,-)

Strategi Diversifikasi Bertahan Kuadran IV Kuadran II Strategi

T Threath

Dokumen terkait