• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

E. Analisis Data

3. Jalannya Penelitian

i. Pelaksanaan Uji Coba Alat Ukur

Model skala yang peneliti gunakan dalam pelaksanaan penelitian adalah skala likert atau biasa dikenal method of summated ratings. Model ini merupakan model skala yang memiliki tujuan untuk mengukur hal-hal seperti sikap atau pendapat, persepsi baik yang datang dari perseorangan ataupun sebuah kelompok terkait sebuah fenomena atau peristiwa sosial, dan peneliti sudah menetapkan dasar definisi operasional dalam melakuakn penelitian. Skala likert adalah skala

psikometrik yang familiar digunakan dalam pelaksaan riset berupa survey dan skala ini diaplikasikan pada angket. Skala likert termasuk kedalam survei deskriptif yang ada pada penelitian. Responden yang menjadi sumber data akan memberikan responnya pada pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Para responden akan memilih diantara beberapa kategori yang tersedia. Kategori tersebut berupa Sangat Sesuai dan disimbolkan dengan SS, simbol S memiliki arti Sesuai, Tidak sesuai akan bersimbol TS dan pernyataan Sangat Tidak Sesuai akan diberi simbol STS.

Dalam skala ini terdapat bebrapa jenis dari aitem, aitem favorable dan aitem unfavorable. Aitem favorable ialah aitem mendukung konstruk psikologis yang ingin diukur, sebaliknya aitem unfavorable ialah aitem yang bertentangan dengan konstruk psikologis yang ingin diukur.

Pemberian skor pada skala ini menggunakan rentang angka dari 1 hingga 4. Untuk aitem favorable, SS (Sangat Sesuai) bernilai 4, S (Sesuai) bernilai 3, TS (Tidak Sesuai) bernilai 2, dan STS (Sangat Tidak Setuju) bernilai 1. Sebaliknya, untuk aitem unfavorable, SS (Sangat Sesuai) bernilai 1, S (Sesuai) bernilai 2, TS (Tidak Sesuai) bernilai 3, dan STS (Sangat Tidak Setuju) bernilai 4.

Selengkapnya mengenai sistem skoring skala ini dapat diperhatikan dalam tabel berikut:

Tabel 5.

Pedoman skoring pada skala

Item Favorabel Skor Item Unfavorabel Skor

SS (Sangat Sesuai) 4 SS (Sangat Sesuai) 1

Sesuai (S) 3 Sesuai (S) 2

Tidak Sesuai (TS) 2 Tidak Sesuai (TS) 3

Sangat Tidak Sesuai (STS)

1 Sangat Tidak Sesuai

(STS)

4

Hasil akhir terkait penyususnan alat ukur bertujuan untuk digunakan terkait penelitian menghasilkan dua skala. Skala tersebut adalah Skala Perilaku Prososial dan Skala Religiusitas.

a.) Skala Perilaku Prososial

Skala Perilaku Prososial memiliki total 72 aitem dengan masing-masing aitem yaitu aitem favorable dan aitem unfaforable adalah 36 aitem. Skala perilaku prososial dibentuk didasarkan pada aspek perilaku sosial yang telah dikemukakan Eissenberg dan Mussen. Aspek tersebut berupa kejujuran (honesty), kerjasama (cooperative), membantu (helping), dermawan (genosity), menyumbang (donating) dan berbagi (sharing). Sebaran dan komposisi dari masing-masing aspek diuraikan dalam penjelasan Tabel 6.

Tabel 6.

Sebaran Aitem Skala Uji Coba Perilaku Prososial

No Aspek Indikator Aitem Total

memberi

Skala Religusitas memiliki komposisi 60 aitem yang terdiri dari aitem favorable dan aitem unfavorable. Masing-masing akan terbagi menjadi menjadi 2 bagian dengan 30 aitem pada kedua jenis aitem tersebut. Pembuatan skala religiusitas didasaekan oleh aspek religiusitas yang disampaikan Glock

& Stark yang terdiri dari pengalamnan (konsekuensi), pengetahuan agama (intelektual), pengalaman (eksperensial), praktik agama (ritualistik), dan keyakinan (ideologis). Terkait komposisi dan sebaran dari asepek religiusitas dijelaskan pada tabel 7.

Tabel 7.

Sebaran Aitem Skala Uji Coba Religiusitas

No Aspek Aitem Total

perkembangan agama Islam

5 Pengamalan

Berpikir sesuai hukum

Islam

5, 15, 30 10, 20, 25

12 Bertindak

sesuai hukum Islam

40, 50, 60 35, 45, 55

Total 30 30 60

Skala perilaku prososial dan skala religiusitas di atas lalu dilakukan tindakan uji coba sebelum digunakan untuk pengambilan data penelitian. Proses uji coba atau yang biasa disebut dengan try-out berfungsi untuk mengetahui layak atau tidaknya aitem yang telah disusun, indeks daya beda antar aitem dan kepercayaan alat ukur. Selain itu, proses uji coba alat ukur ini juga memiliki fungsi yang berguna mengetahui tingkat validitas dan tingkat realibilitas. Kedua hal tersebut akan diterapkan pada penelitian. Azwar (2012) berpendapat bahwa pelaksanaan uji coba terkait aitem memiliki tujuan yang berguna untuk memahami apakah penggunaan dan penyususnan kalimat dalam aitem akan dengan mudah dipahami oleh subjek dn hal tersebutlah yang diharapkan peneliti.

Setelah itu para subjek memberikan jawaban mereka dan peneliti akan menerima data jawaban dari subjuk yang memiliki tujuan untuk digunakan sebagai evaluasi terhadap kualitas dari aitem yang diujikan secara statistik. Skala penelitian yang dujicobakan untuk subjek sesuai dengan karaktristik dari subjek dalam sebuah kegiatan penelitian.

Kedua skala perilaku prososial dan skala religiusitas diuji cobakan pada 30 (tiga puluh) orang santri pondok pesantren pada tanggal 19 November 2020.

Tahapan yang selanjutnya yang dilakukan setelah pelaksanaan uji coba selesai adalah membuat rekapitulasi skor skala setiap subjek yang disajikan dalam bentuk tabulasi dilakukan pengolahan data untuk mengetahui jumlah aitem valid dengan

melihat indeks daya beda. Menurut Azwar (2012) parameter daya beda aitem berupa koefisisen total dari aitem yang menampilkan hubungan kesesuaian dari fungsi aitem dengan fungsi skala yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan dari individual sehingga hal ini dapat berguna untu mengoptimalisasikan fungsi skala, oleh sebab itu pemeilihan dari aitem akan didasari oelh koefisisen korelasi.

Validitas, uji daya beda dan reliabilitas diketahui menggunakan formulasi alpha cronbach yang terdapat di program komputer SPSS versi 22.00. Skala perilaku prososial dan skala religiusitas menggunakan indeks daya beda sebesar 0,300. Azwar (2012) mengungkapkan bahwa aitem yang dianggap memiliki daya beda yang memuaskan adalah aitem yang memiliki koefisien korelasi minimal 0,300.

Hasil uji coba validitas, daya beda aitem, dan reliabilitas skala dari religiusitas dan perilaku prososial dijelaskan sebagai berikut:

a.) Uji Coba Skala Perilaku Prososial

Perhitungan uji coba pada skala Perilaku Prososial yang terdiri dari 72 aitem dilakukan dengan tiga kali putaran. Jumlah aitem yang gugur sebanyak 13 aitem, sehingga aitem yang valid pada skala perilaku prososial adalah sebanyak 59 aitem.

Indeks daya beda aitem dilakukan melalui tiga putaran. Pada putaran pertama menunjukan -0.0110 hingga 0.807 dan memiliki koefisisen realibilitas 0.958.

pada putaran kedua berkisar 0.296 sampai 0.807 dan memiliki koefisien realibiltas 0.967. anka yang ditunjukan pada putaran ketiga dalam indeks daya beda menunjukan 0.304 sampai 0.808 dan memiliki nilai kooefisien realibilitas 0.967. Distribusi hasil uji coba skala Perilaku Prososial dapat dilihat pada tabel 8:

Tabel 8.

Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Perilaku Prososial Skala Rix Minimal Rix Maksimal Koefisien

Reliabilitas

Putaran 1 = N=72 -0.110 0.807 0.958

Putaran 2 = N=60 0.296 0.814 0.967

Putaran 3 = N=59 0.304 0.808 0.967

Skala Perilaku Prososial termasuk kedalam kategori andal dihasilkan oleh skala yang menjadi alat ukur dalam pengambilan data dan ditunjukan oleh nilai koefisien realibilitas 0.967. Azwar (2012) menjelaskan bahwa jika sebuah alat ukur menghasilkan koefisien realibitas mendekati angka 1.00 maka koefisien realibiltas tersebut masuk kedalam golongan yang tinggi.

Angka 0.967 memiliki makna bahwa skala dari perilaku prososial dapat menggambarkan sebesar 96,7% variasi yang terjadi pada skor murni dari kelompok subjek yang diteliti, perbedaan berupa 3,3% datang dari kesalahan pengukuran . Adapun sebaran aitem valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 9:

Tabel 9.

Sebaran Aitem Valid dan Gugur Skala Perilaku Prososial

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

Valid Gugur Valid Gugur Valid Gugur

bantuan tanpa diminta.

52, 64

70

5 Kejujuran Berkata sesuai fakta dan

Aitem skala Perilaku Prososial telah diseleksi, aitem disusun kembali untuk digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel. Kemudian aitem tersebut akan dimasukkan dalam skala penelitian dengan diberi nomor baru.

Sebaran distribusi aitem Skala Perilaku Prososial yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat dalam tabel 8.

Tabel 10.

Distribusi Skala Perilaku Prososial untuk Penelitian

No Aspek Indikator Aitem Total

kepada orang

lain Berpartisipasi

dalam kegiatan kemanusiaan

(volunteer)

42 (29), 54 (41), 66

(50)

48 (12), 60 (23), 72 (35)

Total 30 29 59

b.) Uji Coba Skala Religiusitas

Dalam perhitungan uji coba terhadap skala religiusitas memiliki 60 aitem.

Sebanyak 60 aitem akan dilaksanakan dua kali putaran. Putaran pertama memiliki 21 aitem yang gugur dan 39 aitem valid. Hasil dari putaran kedua adalah tidak ada yang gugur dan aitem valid memiliki jumlah 39. Sehingga menghasilkan jumlah 21 aitem gugur dan skala religiusitas memiliki aitem valid sebanyak 39.

Indeks daya beda pada putaran pertama bergerak dari -0.651 sampai 0.713 dengan koefisien reliabilitas 0.866. Kemudian indeks daya beda putaran kedua berkisar 0.309 hingga 0.762 dengan koefisien reliabilitas 0.917.

Distribusi hasil uji coba skala religiusitas dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11.

Indeks Daya Beda Aitem dan Reliabilitas Skala Religiusitas Skala Rix Minimal Rix Maksimal Koefisien

Reliabilitas

Putaran 1 = N=60 -0.651 0.713 0.866

Putaran 2 = N=39 0.309 0.762 0.917

Skala religiusitas menunjukkan koefisien reliabilitas sebesar 0.917 sehingga skala sebagai alat ukur dapat dikategorikan andal seperti skala perilaku prososial. Azwar (2012) menyatakan bahwa suatu alat ukur dapat disebut memiliki koefisien reliabilitas yang tinggi jika semakin mendekati angka 1.00. Angka 0.917 yang dihasilkan oleh skala religiusitas memiliki arti bahwa skala religiusitas dapat mencerminkan 91,70% dari variasi yang terjadi

pada skor murni kelompok subjek yang bersangkutan, sedangkan 8.3% dari perbedaan skor yang tampak disebabkan kesalahan pengukuran. Adapun sebaran aitem valid dan aitem gugur dapat dilihat pada tabel X.

Tabel 12.

Sebaran Aitem Valid dan Gugur Skala Religiusitas

No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah

Valid Gugur Valid Gugur Valid Gugur

Agama Islam.

5 Konsekuensi Berpikir sesuai hukum Islam dilaksanakan penyusunan ulang dari aitem tersebut dengan maksud agar dapat digunakan untuk alat ukur penelitian yang valid dan reliabel. Aitem yang sudah terseleksi akan dimasukan kedalam skala penelitian lalu diberikan nomor yang baru. Penyebaran aitem skala religiusitas diuraikan pada tabel 13 berikut.

Tabel 13.

Sebaran Aitem Skala Religiusitas untuk Penelitian

No Aspek Aitem Total

Allah

Skala Religiusitas dan Skala Perilaku Prososial telah dilakukan uji coba dan mendapatkan hasil valid dan reliabel, kemudian diberikan penomoran baru, sehingga langkah selanjutnya adalah pengambilan data. Skala dalam penelitian ini terdiri dari 39 aitem Skala Religiusitas dan 59 aitem Skala Perilaku Prososial.

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 3 desember – 10 desember 2020 pada santri putri Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu. Sampel penelitian berjumlah 127 santri yang sesuai dengan ketentuan sampel berdasarkan tabel Issac-Michael dengan taraf kesalahan 5% (Sugiyono, 2016). Pada awalnya peneliti berencana untuk membagikan langsung booklet skala penelitian kepada para responden, namun setelah berkomunikasi dengan pengurus pondok pesantren Kyai Galang Sewu, hal tersebut tidak dapat dilakukan karena terlalu sulit untuk mengumpulkan 127 orang secara sekaligus ataupun berkala untuk berkumpul

bersama dalam satu waktu guna mengisi skala, terlebih lagi adanya pandemi Covid 19 yang sedang melanda membuat pondok memberi peraturan yang ketat perihal kerumumunan. Sehingga pada akhirnya disepakatilah bahwa booklet skala peneliti titipkan kepada pengurus pondok pesantren kyai galang sewu untuk kemudian dibagikan kepada 127 responden yang telah peneliti pilih secara acak sebelumnya melalui undian online.

B. Hasil Penelitian

Dokumen terkait