BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Jamiat Kheir Merespon Berbagai Kebijakan Negara
4. Jamiat Kheir Menghadapi Kebijakan Pendidikan Pada Masa
Peraturan pemerintah sekarang masih berhubungan dengan undang-undang yang dibuat pemerintah pada tahun 1976, yaitu usaha untuk menyamakan mutu pendidikan umum dan madrasah, yaitu dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama 3 Menteri, antara Menteri Agama, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam Surat Keputusan Bersama tersebut, dinyatakan bahwa ijazah Madrasah disamakan dengan ijazah sekolah umum yang sederajat. Kemudian diikuti oleh Surat Keputusan Bersama dua Menteri, yaitu antara Menteri Agama (No. 045/1984) dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (No.0299/U/1984), tentang perembukan Kurikulum Sekolah Umum dan Kurikulum Madrasah. Dalam Surat Keputusan Bersama tersebut dinyatakan bahwa lulusan Madrasah dapat dan boleh melanjutkan ke sekolah-sekolah umum yang lebih tinggi.
Mengenai kondisi Jamiat Kheir sekarang, melalui wawancara langsung dengan Ustadz. Syaugi Al-Gadri, beliau sebagai Ketua Harian di Yayasan Pendidikan Jamiat Kheir sekarang menyatakn bahwa Jamiat Kheir sekarang
98
mengikuti kurikulum Departemen Agama dan mengenai muatan materinya dapat dikatakan hampir 100% berisi muatan materi Agama Islam. Hal itu terlihat dari muatan materi pendidikan yang diberikan, yaitu:
a. Bahasa Arab
b. Qur‟an Hadits
c. Nahwu Shorof
d. Balaghah
e. Ilmu Falaq
f. Tafsir dan ilmu tafsir
g. Hadits dan ilmu hadits
h. Qiraatul Kutub
i. Bahasa Inggris
j. Bahasa Indonesia
k. Aqidah Akhlak
l. Fiqih dan Ushul fiqih
m. Sejarah Kebudayaan Islam
n. Faraidh o. Tahfidzul Qur‟an p. Imla q. Insya r. Khat s. Matematika t. Olahraga u. Kimia v. IPA/Biologi w. Sosiologi x. Fisika y. PKN z. TIK
Sarana dan prasarana yang terdapat di Jamiat Kheir sekarang yaitu gedung milik sendiri, Perpustakaan, Ruang Aula, Laboratorium Komputer, Laboratorium bahasa, Laboratorium fisika, biologi dan kimia, Lapangan volley dan lapangan
basket, kantin serta koperasi.99
Program ekstrakurikuler yang diselengarakan di Jamiat Kheir antara lain, yaitu:
- Kesenian marawis
- Kaligrafi
- Muhadharah 3 bahasa (Arab, Inggris, Indonesia)
- Drumband - Pramuka - Pencak silat - Bola basket 99
- Volley
- Qasidah
- Dan lain-lain
Buku Kitab/Pegangan yang digunakan di Jamiat Kheir, yaitu:
a. Najhul Lughoh100 b. Tashrif c. Al-Aqoid Diniyyah d. Durusul Fiqhiyah e. Al-Muntakhobat al-Mahfudhot f. Al-Qiroah Rosyidah
g. Al-Akhlak lil banin wal Banat
h. Silsilah at-Ta‟lim at-Ta‟bir
i. Silsilah at-Ta‟lim an-Nahwu
j. Silsilah at-Ta‟lim ash-Sharf
k. Ta‟lim Muta‟lim
l. Al-Hushun al-Mutaalim
m. Qira‟ah Tajridiyah
n. An-Nahwul Wadhih
o. Al-Qiroah Jadidah
Kebijakan pemerintah mengenai Ujian Nasional, Jamiat Kheir mengikuti juga proses Ujian Nasional tersebut dan menurut Ketua Harian tersebut, dinyatakan bahwa Jamiat Kheir selalu meluluskan 100% siswanya.
Dalam proses pembelajaran Jamiat Kheir dari awal berdiri sampai sekarang tetap memisahkan kelas, bahkan gedung dan wilayah untuk siswa laki-laki dan perempuan terpisah. Hal itu tetap dipegang secara kuat, sama seperti kitab-kitab yang digunakan, dari awal berdiri sampai sekarang masih menggunakan kitab yang sama.
100
66
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULANPembaharuan yang dilakukan oleh Jamiat Kheir merupakan semangat untuk melakukan perbaikan dan mengisi kekosongan yang dialami oleh kaum muslimin, terutama dalam hal pendidikan pada masa pemerintah Belanda dengan berperan sebagai pelopor pembaharuan lembaga pendidikan.Pada masa pemerintah Belanda dengan undang-undang yang diskriminatif, Jamiat Kheir bisa mengatasi keadaan dan mendapat izin, meski lingkup gerak dibatasi oleh pemerintah Belanda. Di tengah kondisi seperti itu, Jamiat Kheir menjadi contoh untuk pergerakan yang lainnya dalam hal mengelola pendidikan yang modern, di samping memang Jamiat Kheir adalah wadah awal juga bagi tokoh-tokoh pelopor pergerakan lain setelah Jamiat Kheir.
Pada masa selanjutnya yaitu pada masa pemerintahan Jepang, dari tahun 1942-1945, Jamiat Kheir mengalami stagnanisasi dan pembekuan kegiatan, hal itu dikarenakan pemerintah Jepang memang sangat berhati-hati terhadap masyarakat Arab yang dianggap bukan warga Negara Indonesia asli, juga dikarenakan pengurus-pengurus Jamiat Kheir ikut berperan dalam meraih kemerdekaan.
Selanjutnya pada masa mengisi kemerdekaan, Jamiat Kheir membuka kembali dari awal dengan mengubah pergerakan, yang semula berbentuk gerakan organisasi kemasyarakatan menggantinya dnegan Yayasan Pendidikan Islam. Pada masa ini, Jamiat Kheir lebih bersikap mengikuti peraturan yang sudah menjadi kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan dan Jamiat Kheir sekarang kondisinya tidaklah sama seperti awal yang mempunyai semangat melakukan pembaharuan lembaga pendidikan, Padahal pendidikan di Indonesia belumlah menemukan model pendidikan yang ideal.
Menilik pembaharuan yang dilakukan Jamiat Kheir, semua sejarawan, baik sejarawan Indonesia maupun sejarawan luar atau kaum Orientalis, sepakat bahwa Jamiat Kheir merupakan pelopor dalam pembaharuan lembaga pendidikan.Hal itu terlihat dalam berbagai argumentasi dan fakta yang menggambarkan keberadaan sekolah-sekolah pada tahun awal berdirinya sekolah Jamiat Kheir masih dalam suasana pembelajaran yang tradisional.Sekolah yang ada pada masa itu, belum menggunakan sistem kelas, masih menggunakan aula besar sebagai ruang belajar bersama, masih menggunakan metode wetonan, sorogan atau hafalan dan yang terpenting adalah belum ada sistem kurikulum yang teratur dan adminstrasi yang rapi.
B. IMPLIKASI
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan referensi yang memadai mengenai sejarah perkembangan Pendidikan Islam di Nusantara pada awal abad ke-20, dan khususnya mengenai perkembangan lembaga pendidikan Islam Jamiat Kheir yang masih sangat minim data-datanya.
Saya sebagai peneliti berharap bias memberikan implikasi yang bagus untuk mengisi kekosongan data mengenai sejarah perekembangan Pendidikan Islam pada awal abad ke-20 dan juga bagi poenulis pribadi bisa melecutkan semangat untuk terus meneliti mengenai Pendidikan Islam yang masih sedikit terutama mengenai sejarah pendidikannya.
C. SARAN
Hal yang sangat penting untuk disampaikan adalah proses pembaharuan dan ekssistensi Yayasan Jamiat Kheir, yaitu:
1. Membuat inovasi baru untuk pengembangan pendidikan Islam supaya lebih unggul lagi dibandingkan dengan lembaga pendidikan Islam yang sekarang banyak menjamur dengan kekhasannya masing-masing.
2. Melakukan pembaharuan kembali seperti awal mula berdirinya Jamiat
Kheir, memberikan lebih luas kontribusi keislaman dengan semaksimal mungkin melalui berbagai media yang semakin memudahkan pergerakan pembaharuan.
3. Menciptakan dan meluluskan siswa/siswi yang mempunyai akhlak dan
basic keagamaan yang kuat dan teguh memegang agama Islam, karena hal itu akan menjadi pegangan kelak ketika siswa menginjak proses belajar di tingkat selanjutnya.
4. Sistem pendidikan sekarang, yang masih menggunakan dualism
pendidikan, diharapkan tidak berimbas pada lembaga pendidikan Jamiat Kheir. Jadi, penulis berharap agar Jamiat Kheir memegang teguh dengan visi dan misi yang telah dibuat.
5. Memberikan contoh untuk lembaga pendidikan lainnya mengenai integrasi
keilmuan, antara keilmuan Islam dan keilmuan umum, meski sebenarnya ilmu itu tidak terpisahkan.
69
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Dudung.Metode Penelitian Sejarah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu,
1999.
Ali, Mohmmad Daud dan Daud, Habibah.Lembaga-Lembaga Islam di Indonesia.
Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1995.
Ali, Sayyid Abu Bakar bin.Rihlatul AsfarOtobiografi.tt.p.: t.p, 2000
Assegaf, Abdur Rahman. Pendidikan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Suka Press,
2007.
Baghdadi,Abdurrahman al-. Sistem Pendidikan di Masa Khilafah Islam. Surabaya:
al-Izzah, 1996.
Boland, BJ. Pergumulan Islam di Indonesia. Jakarta: Grafiti Press, 1985.
Daulay, Haidar Putra.Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam
di Indonesia.Jakarta: Prenada Media Group, 2007.
Departemen Pendidikan Nasional.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008.
Fadjar, A. Malik.Madrasah dan Tantangan Modernitas.Bandung : Mizan, 1998.
Gottschalk, Louis.Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press, 2008.
Hamalik, Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan
System.Jakarta:Bumi Aksara, 2005.
Hasbullah. Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 1995.
Kurniawan, Syamsul dan Mahrus,Erwin.Jejak Pemikiran Tokoh Pendidikan
Maksum.Madrasah, Sejarah dan Perkembangannya.Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.
Mansur dan Junaedi, Mahfud.Rekonstruksi Sejarah Pendidikan Islam di
Indonesia.Jakarta: Departemen Agama RI, 2005.
Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
RosdaKarya, 2010.
Nasution, Harun dkk.Ensiklopedi Islam Indonesia.Jakarta: Ikapi, 1992.
---. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah dan Gerakan.Jakarta: Penerbit Bulan
Bintang, 1975.
Noer, Deliar.Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES,
1991.
Nurdin, “Pembaruan Pemikiran Islam.tt.p.: t.p., 2006.
Ramayulis dan Nizar, Syamsul.Ensiklopedi Tokoh Pendidikan Islam.Jakarta:
Quantum Teaching, 2005.
Ramayulis.Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia, 2008.
Safwan, Mardanas dan Kutoyo, Sutrisno.K.H. Ahmad Dahlan.,Jakarta: Mutiara
Sumber Widya, 1999.
Steenbrink, Karel A. Pesantren, Madrasah dan Sekolah, Pendidikan Islam Dalam
Kurun Moder.Jakarta : LP3ES, 1986.
--- Beberapa Aspek Tentang Islam di Indonesia Abad ke-19. Jakarta: Bulan
Bintang, 1984.
Sudirman Tebba, Refleksi Pembaharuan Pemikiran Islam 70 tahun Harun
Nasution,(Jakarta: Lembaga Studi Agama dan Filsafat, 1989)
Suryanegara,Ahmad Mansur.Api Sejarah.Bandung: Salamandani Pustaka Semesta, 2010.
Suwito. Et al. Sejarah Sosial Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2005.
Wibisono, Fattah.Pemikiran Para Lokomotif Pembaharuan di Dunia Islam.Jakarta:
Rabbani Press, 2009.
Zuhairini, dkk.Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2010.
Jurnal Ilmiah Religi, Vol. VII, No.1, Januari 2008, Nafilah Abdullah, Gerakan
Jamiat Kheir 1900-1942.
http://benmashoor.wordpress.com/2008/08/08/perkumpulan-jamiat-kheir-1901- %E2%80%93-1919/
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
HASIL WAWANCARA
Wawancara dengan Pengurus Harian JAMIAT KHEIR, Bapak, H. Ahmad Syaugi Algadri, pada hari rabu, 20 Maret 2013.
Pertanyaan : Bagaimana peran awal Jamiat Kheir bagi pendidikan Islam di
Nusantara?
Jawab : Jamiat Kheir awal mula berdirinya adalah sebagai organisasi massa,
yang memiliki anggota dan setiap anggota-anggotanya memiliki kartu anggota dan tercatat di kepengurusan. Jamiat kheir sebagai organisasi massa, maka memiliki program-program social kemasyarakatan, misalnya membantu fakir miskin, kaum dhuafa dan lain-lain. Di samping itu, Jamiat Kheir juga memiliki program untuk pendidikan Islam, dengan mendirikan sekolah Jamiat Kheir. Kita juga sudah mengetahui bahwa jamiat kheir adalah pelopor pendidikan modern pertama di Indonesia, yang kala itu belum ada lembaga pendidikan yang modern, umumnya lembaga pendidkan pada masa itu berbentuk surau, pondok dengan system pendidikan yang belum tersusun secara sistematis dan teratur. Jamiat kheirlah pelopornya dengan sekolah yang memakai kurikulum yang teratur, penggunaan bangku dan meja, papan tulis, belajar di kelas, serta mendatangkan guru dari luar negeri. Di situlah peran Jamiat Kheir dalam pendidikan awal di nusantara.
Pertanyaan : awal berdiri Jamiat Kheir bertepatan pada masa penjajahan
pemerintah Kolonial Belanda, peran apa yang telah dilakukan Jamiat Kheir untuk tetap memberikan pendidikan Islam kepada kaum muslim yang pada saat itu sangat minim mendapat pengajaran Islam?
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
HASIL WAWANCARA
Jawab : jamiat kheir setelah mendapatkan surat legalisasi dari pemerintah
Belanda pada masa itu, melakukan upaya pendidikan Islam dengan memberikan pengajaran yang memang muatan penuhnya mengenai Islam, seperti pengajaran bahasa Arab, dan ilmu-ilmu umum pun tidak ketinggalan untuk diberikan tapi dengan bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Arab. Sebagai tambahannya dengan memberikan pengajaran bahasa Inggris dan Jamiat Kheir tidak memberikan pengajaran Bahasa Belanda karena Jamiat Kheir anti-penjajahan. Pada masa itu pula Jamiat Kheir membuka hubungan korespondensi yang memang sebelumnya sudah ada, dengan dunia Islam internasional melalui instansi-instansi resmi seperti dengan Negara Mesir, Aljazair,
Irak dan Negara-negara yang lainnya. Belanda memang
menganaktirikan pengajaran Islam tapi, Jamiat Kheir yang memang sudah khas tidak terpengaruh dengan kebijakan Pendidikan pada masa Belanda karena kebijakan tersebut berlaku untuk lembaga pendidikan umum.
Pertanyaan : bagaimana peran Jamiat Kheir pada masa pemerintahan Jepang?
Jawab : pada masa pemerintahan Jepang jamiat Kheir vakum untuk sementara
waktu karena pada masa itu guru-guru Jamiat Kheir ikut berperang untuk melawan penjajah Jepang, dan dulu sekolahnya masih di Pekojan belum pindah ke kebon Kacang di Tanah Abang yang seperti sekarang ini.
Pertanyaan : setelah kemerdekaan Indonesia, mulai banyak bermunculan lembaga
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
HASIL WAWANCARA
mengenai pendidikan Islam begitu diskriminasi dan dualism, bagaimana Jamiat Kheir menghadapi situasi seperti itu?
Jawab : setelah kemerdekaan dengan mentri Pendidikannya Daud Yusuf,
mengeluarkan kebijakan mengenai lembaga pendidikan Islam yang harus mengikuti kurikulum pemerintah, maka Jamiat Kheir pun ikut ke kurikulum pemerintah supaya lulusannya mendapat ijazah yang sah, dan pada masa itu yang masih bertahan dengan kurikulum sendiri hanya pondok pesantren Gontor dan Darurahmah. Kurikulum tersebut berlaku untuk madrasah, dimana muatannya harus pendidikan Islam 70% dan pendidikan umum 30%. Setelah SKB 3 Mentri, Jamiat Kheir terus berjalan dengan pendidikan dan pengajarannya sampai sekarang, bahkan sekarang Jamiat Kheir sudah 100% pendidikan Islam karena kurikulumnya sudah KTSP. Dan perlu diketahui bahwa banyak lembaga pendidikan yang namanya sama Jamiat Kheir, tapi sebenarnya lembaga pendidikan tersebut tidak memiliki hubungan organisasi atau kepengurusan dengan Jamiat Kheir di Tanah Abang. Pada waktu saya pergi ke daerah Kalimantan Barat, ada yayasan yang bernama Jamiat Kheir, pas ditanya memang yang mempunyai yayasan tersebut adalah alumni dari Jamiat Kheir.
Pertanyaan : pada tahun 1965 terkenal dengan pemberontakan G 30S/PKI, apakah
Jamiat Kheir melibatkan diri dalam pergolakan tersebut?
Jawab : iya, pada masa itu Jamiat Kheir sudah bukan sebagai Organisasi
Massa Islam lagi, tapi sejak setelah kemerdekaan, Jamiat Kheir berubah menjadi Yayasan Pendidikan, dan tidak ikut dalam ranah politik praktis. Maka, Jamiat Kheir tidak ikut terlibat dalam pergolakan itu, yang terasa hanya suasana yang menegangkan. Pengurusnya tidak ada yang tertangkap sama sekali.
SAYID IDRUS BIN AHMAD BIN SYAHAB