• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONDISI EKSISITING WILAYAH STUDI PROVINSI SULAWESI TENGAH

4.3 JARINGAN PELAYANAN ANGKUTAN UMUM

Berdasarkan data yang diperoleh, Trayek angkutan di kabupaten Banggai saat ini terdapat 39 Trayek yang telah diijinkan. Seluruh trayek tersebut melayani semua wilayah di kabupaten banggai dan terdapat trayek yang melayani keluar Kabupaten banggai yaitu ke Palu dan makasar.

Tabel 4.15 Jaringan Trayek Angkutan Kabupaten Banggai Tahun 2007

No. Trayek Jarak

(km) Angkutan Masuk/Keluar (Unit) 1 Luwuk-Makassar 1183 552 2 Luwuk-Palu 607 2.337 3 Luwuk-Bunta 137 7.428 4 Luwuk-Pagimana 68 6.178 5 Luwuk-Bualemo 140 2.502 6 Luwuk-Salodik 27 2.012 7 Luwuk-Tangeban 53 5.931 8 Luwuk-Balantak 132 4.893

No. Trayek Jarak (km) Angkutan Masuk/Keluar (Unit) 10 Luwuk-Banpres 45 592 11 Luwuk-Lauoan 28 1.310 13 Luwuk-Nambo 21 8.385 14 Luwuk-Kintom 32 9.313 15 Luwuk-Batui-Luwuk 54 19.513 16 Luwuk-Toili 100 1.035 17 Luwuk-Makapa 118 4.751 18 Batui-Toili 42 60.592 19 Batui –Makapa 62 43.545 20 Terminal R. Kencana-Luwuk 100 10.528 21 Terminal R. Kencana-Batui 42 7.428 22 Terminal R. Kencana-Makapa 20 7.524 23 Makapa-Luwuk 118 16.700 24 Makapa-R. Kencana 20 5.485 25 Makapa-Rata 7 2.347 26 Tangeban-Luwuk 5.215 5.215 27 Balantak-Luwuk 633 633 28 Balantak-Pangalasean 259 259 29 Bualemo-Luwuk 706 719 30 Pagimana-Luwuk 68 4.020 31 Pagimana-Lobu 22 242 32 Pagimana-Poh 27 738 33 Pagimana-Asaan 12 2.501

No. Trayek Jarak (km) Angkutan Masuk/Keluar (Unit) 36 Bunta-Pagimana 69 4.425 37 Bunta-Gonohop 22 4.722 38 Bunta-Balingara 32 4.773 39 Bunta-Ampana 98 1.674

Sumber : Dinas Perhubungan Kabupaten Banggai

Dari 37 trayek angkutan pedesaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kabupaten Banggai, 16 trayek merupakan jaringan trayek angkutan orang untuk kendaraan umum pedesaan dalam Kabupaten Banggai dan 21 jaringan trayek angkutan orang dan kendaraan umum angkutan pedesaan/pembatasan kecamatan dalam wilayah Kabupaten Banggai dan pembatasan Kabupaten. Dari keseluruhan trayek yang telah ditetapkan, belum dapat terealisasi secara optimal, sehingga dibutuhkan evaluasi dan revisi untuk penetapan trayek angkutan pedesaan berdasarkan perkembangan mobilisasi masyarakat di Kabupaten Banggai.

4.4 TERMINAL

Kabupaten Banggai memiliki 9 (sembilan) terminal tipe C, yaitu terminal yang melayani angkutan perdesaan. Kesembilan terminal ini berlokasi di kecamatan Luwuk (terminal Mahaas), Pagimana, Lamala, Balantak, Bualemo, Bunta, Batui, Toili. Kabupaten Banggai juga memiliki terminal tipe A yaitu terminal Biak yang terdapat di Kecamatan Luwuk dengan skala khusus melayani pelayanan regional AKDP/AKAP. Untuk angkutan umum Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), terdapat trayek Luwuk-Makassar yang berjarak 1.183 km, sedangkan untuk angkutan Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP), terdapat trayek Luwuk-Palu yang berjarak 607 km. Selain melayani angkutan AKAP dan AKDP, terminal Biak atau terminal PPBM Luwuk juga melayani trayek Bunta, Pagimana, Bualemo, Salodik,

Luwuk-Gambar 4.9 Kondisi Terminal Biak Tabel 4.16 Terminal di Kabupaten Banggai

No Nama

Terminal Tipe

Luas

(m2) Lokasi

1. Bunta C 3.750 Kecamatan Bunta

2. Pagimana C 4.500 Kecamatan Pagimana

3. Lamala C 1600 Kecamatan Lamala

4. Balantak C 1200 Kecamatan Balantak

5 Bualemo C 2400 Kecamatan Bualemo

6 R. Kencana C 3.750 Kecamatan Toili

7 Makapa C 3.750 Kecamatan Toili

8 Simpong C - Kecamatan Luwuk

9 Biak A 18.750 Kecamatan Luwuk

Dapat dilihat dari data diatas bahwa kabupaten Banggai hanya memiliki satu terminal tipe A yang merupakan terminal yang melayani AKAP dan AKDP keluar daerah kabupaten. Sedangkan terminal lainnya hanya sekelas tipe C saja yang biasanya melayani antar kecamatan dan antar pedesaan.

1. Keadaan Angkutan Barang di Kabupaten Banggai Pola Pergerakan Barang

Pola pergerakan barang di kabupaten banggai diperoleh melalui data sekunder potensi budidaya Kabupaten Banggai maupun dengan pengumpulan secara primer. Pengumpulan data primer dilakukan dengan mewawancarai stakeholder terkait seperti ikatan tani, gudang dan para distributor. Basis pergerakan masih menggunakan basis kecamatan sama seperti pola pergerakan orang.

a.Ciri Pergerakan Barang

Pergerakan barang adalah perpindahan barang dari zona penghasil ke zona yang membutuhkan, jenis barang (produk) yang melakukan pergerakan di wilayah studi umumnya adalah barang hasil produk pertanian, perkebunan, perikanan dan berbagai produk lainnya yang cukup melimpah.Berdasarkan hasil survei jenis barang yang diangkut diantaranya produk Palawija (Padi/Beras, Kacang/Kacang Tanah, Ubi, Jagung), Sayuran, produk Perkebunan (Kopi, Jambu Mete, Mangga, Cacao, Pisang dan Kelapa/kopra), Kayu, produk perikanan (Udang, Nener dan Ikan), Batu Kali Gula Merah. Rata-rata berat barang setiap kali pergerakan sangat bervariasi berdasarkan jenisnya. Namun yang terberat adaiah produk Palawija jenis padi/beras sebesar 2,5 ton (2.500 kg). Sementara produk lain umumnya kurang dari 1 ton (1.000 kg) bahkan ada beberapa paket kurang dari 100 kg per pergerakan (pengiriman). Kondisi ini dapat dilihat pada tabel 4.17.berikut.

Tabel 4.17 Ciri Pergerakan Barang Jenis

Barang Berat

Rata-Rata

Frekuensi Moda Kemasan

Palawija:

Padi/Beras 2,5 ton 2 - 3 kali/minggu

Truk/Mobil Penumpang Karung Kacang 500 - 750 kg 2 kali/minggu Ubi 200 - 500 kg 2 kali/minggu Jagung 100 - 300 kg 2 kali/minggu Perkebunan:

Kopi 50 - 100 kg 1 kali/2 minggu

Truk/Mobil Penumpang

Karung Kemiri 200 - 500 kg 1 kali/2 minggu

Mete 100 - 200 kg 1 kali/2 minggu

Jeruk 100 - 300 kg 1 kali/minggu

Mangga 100 - 200 kg 1 kali/minggu

Coklat 500 - 1000 kg 1 kali/2 minggu

Pisang 200 - 500 kg 1 kali/2 minggu Tidak ada

Kelapa 500 - 1000 kg 1 kali/2 minggu Tidak ada

Sayur < 50 kg 2 - 3 kali/minggu Mobil

Penumpang Karung

Perikanan:

Udang 100 - 300 kg 1 kali/minggu Truk/Mobil

Penumpang Peti/Dos

Nener 50 - 100 kg 1 kali/minggu

Ikan 200 - 300 kg 2 - 3 kali/minggu

Batu

Gunung 3 - 8 ton 2 - 3 kali/minggu

Truk

Tidak ada

Berdasarkan tabel 4.17 terlihat bahwa pada umumnya barang yang bergerak merupakan barang-barang produk pertanian termasuk perkebunan dan perikanan. Dimana produk tersebut sangat di pengaruhi oleh musim sehingga frekuensi pergerakannya juga sangat tergantung pada musim produk barang tersebut, Frekuensi yang dicantumkan pada tabel tersebut merupakan frekuensi yang terjadi pada saat musim produksi.Seperti produk Palawija dalam hal ini Padi/beras frekuensi pengiriman pada musim panen adalah 2-3 kali per minggu.Pada tabel diatas juga terlihat bahwa moda yang digunakan dalam pergerakan barang adalah mobil jenis truk atau mobil penumpang (termasuk mobil kijang baik umum maupun pribadi).Sementara kemasan barang pada umumnya adalah bentuk karungan hanya sebagian yang tidak dikemas seperti Pisang, Kelapa, Kayu dan Batu Gunung.

b. Sebaran Pergerakan

Pola penyebaran jenis barang/komoditi yang dihasilkan di wilayah ini tidak hanya beredar secara internal, namun ada beberapa jenis barang yang dapat bergerak secara eksternal melalui transportasi darat dan juga diantar pulaukan.melalui beberapa pelabuhan yang ada di kabupaten Banggai.Sebaran pergerakan barang dapat dilihat pada tabel 4.18.berikut:

Tabel 4.18Sebaran Pergerakan Barang

Jenis Barang/ Komoditi Asal Tujuan

Pertanian:

Padi / Beras Seluruh zona, terutama: Toili, Masama, Toili Barat dan Batai

Antar zona dalam wilayah dan zona eksternal seperti Banggai

Kepulauan

Jagung Seluruh zona, terutama: Luwuk,

Balantak, Bunta dan Batai

Antar zona dalam wilayah dan zona eksternal seperti Gorontalo

Jenis Barang/ Komoditi Asal Tujuan Kacang Tanah Hampir seluruh zona: Lamala,

Balantak, Luwuk dan Bunta

Antar zona dalam wilayah dan zona eksternal seperti Banggai

Kepulauan Kacang Kedelai Hampir seluruh zona: Luwuk

Timur, Toili dan Bualemo

Antar zona dalam wilayah dan zona eksternal antar pulau

Kacang Hijau Hampir seluruh zona:

Luwuk,Balantak dan Lamala

Antar zona dalam wilayah dan zona eksternal antar pulau

Buah - Buahan:

Pisang Hampir seluruh zona: Nuhon,

Kintom, Bunta dan Toili

Antar zona dalam wilayah, dan zona eksternal seperti Palu dan Makassar

Mangga Hampir seluruh zona: Bualemo,

dan Lamala

Antar zona dalam wilayah, dan zona eksternal yang dekat

Pepaya Hampir seluruh zona: Nuhon,

Kintom, dan Bunta

Antar zona dalam wilayah, dan zona eksternal yang dekat

Langsat Zona tertentu: Kintom,

Bualemo dan Bunta

Antar zona dalam wilayah Nangka/ cempedak Hampir seluruh zona: Bualemo,

Toili, Kintom, dan Pagimana

Antar zona dalam wilayah, dan zona eksternal yang dekat

Durian Zona tertentu: Kintom, dan

Bunta

Antar zona dalam wilayah, dan zona eksternal yang dekat

Sayur - Sayuran Seluruh zona Antar zona dalam wilayah

Perkebunan:

Kelapa (Kopra, minyak kelapa)

Seluruh Zona terutama: Nuhon, Bunta, Bualemo, Balantak

Zona eksternal untuk ekspor dan antar pulau

Jenis Barang/ Komoditi Asal Tujuan

Kopi Hampir Seluruh Zona terutama:

Balantak, Lemala, Toili, Bunta

Antar zona dalam wilayah dan zona eksternal seperti Palu

Cengkeh Hampir Seluruh Zona terutama:

Balantak, Bunta, Lamala

Zona eksternal seperti Palu dan antar pulau

Jambu Mente Seluruh Zona terutama:

Bualemo, Lamala, Toili Barat, Kintom

Zona eksternal antar pulau

Cacao Seluruh Zona terutama: Toili,

Batui, Bualemo, Lamala

Zona eksternal seperti Palu dan antar pulau

Vanili Zona tertentu terutama:

Pagimana, Balantak dan Lamala

Zona eksternal antar pulau

Sagu Seluruh Zona terutama: Kintom,

Pagimana dan Bunta

Antar zona dalam wilayah dan zona eksternal

Kayu Seluruh Zona Zona eksternal antar pulau

Peternakan:

Sapi Seluruh Zona terutama: Bunta,

Toili, Nuhon, Bualemo

Zona eksternal antar pulau, dan Palu

Kambing Seluruh Zona terutama:

Pagimana, Balantak, Bunta, Luwuk

Antar zona dalam wilayah dan zona eksternal

Ayam Buras Seluruh Zona terutama: Toili, Toili Barat, Bunta, Luwuk

Antar zona dalam wilayah

Itik Hampir Seluruh Zona terutama:

Toili, Toili Barat, Batui

Antar zona dalam wilayah

Jenis Barang/ Komoditi Asal Tujuan

Bandeng Nuhon, Toili, Bualemo Antar zona dalam wilayah dan zona

eksternal

Rumput Laut Zona tertentu terutama:

Lamala, Balantak dan Luwuk Timur

Zona eksternal antar pulau

Nener Zona tertentu terutama: Toili,

Toili Barat, Luwuk

Antar zona dalam wilayah, zona eksternal antar pulau

Ikan Laut Seluruh Zona terutama:

Pagimana , Bunta

Antar zona dalam wilayah, zona eksternal antar pulau dan ekspor Pergerakan barang antar wilayah disebabkan oleh adanya keuntungan kompetitif meliputi keuntungan produk dan keuntungan transportasi.Dari tabel diatas terlihat bahwa pergerakan barang antar zona dalam wilayah kabupaten Banggai cukup signifikan karena adanya keuntungan produk.Sementara zona eksternal yang cukup signifikan pergerakannya melalui transportasi darat adalah Palu, Makassar dan beberapa kabupaten yang dilewatinya, sedangkan pengangkutan barang dengan menggunakan moda angkutan laut adalah pengangkutan barang antar pulau seperti Kabupaten Banggai Kepulauan, Gorontalo dan daerah lainnya.

Dokumen terkait