• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jawaban: e Keterangan grafik

Dalam dokumen 02 Suplemen Kunci Jawaban Biologi 11b (Halaman 24-38)

Manusia dan Hewan

11. Jawaban: e Keterangan grafik

A = volume cadangan inspirasi B = volume cadangan ekspirasi C = volume tidal

D = volume sisa E = kapasitas vital 12. Jawaban: e

Volume total paru-paru adalah yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal

mungkin. Seorang atlet renang biasanya memiliki volume paru-paru yang lebih besar. Semakin besar volume paru-paru maka semakin besar pula volume udara yang dapat ditampung di dalam paru-paru. Oleh karena itu, seorang atlet renang dapat bertahan cukup lama di dalam air karena persediaan oksigen di paru-parunya cukup banyak. Sementara itu, volume tidal adalah volume udara pernapasan biasa yang besarnya kurang lebih 500 cc. Volume udara residu adalah volume udara yang masih tersisa di paru-paru setelah ekspirasi maksimal, besarnya kurang lebih 1.000 cc. kapasitas vital paru-paru adalah volume udara yang dapat dikeluarkan semaksimal mungkin setelah melakukan inspirasi maksimal, besarnya kurang lebih 3.500 cc. Volume cadangan inspirasi adalah udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah inspirasi biasa, besarnya kurang lebih 1.500 cc.

13. Jawaban: c

Otot yang berperan aktif dalam pernapasan dada yaitu otot antar tulang rusuk (interkostal). Sementara itu, otot diafragma dan otot dinding rongga perut berperan aktif dalam pernapasan perut. Otot jantung dan otot dinding paru-paru tidak berperan dalam pernapasan dada maupun pernapasan perut.

14. Jawaban: d

a. Asfiksi : gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan.

b. Polip : pembengkakan kelenjar limfa di hidung.

c. Bronkitis : peradangan bronkus.

d. Asma : gangguan pada rongga saluran pernapasan yang diakibatkan oleh berkontraksinya otot polos pada trakea.

e. Emfisema : ketidaknormalan susunan dan fungsi alveolus.

15. Jawaban: b

Pada tuberkulosis, bakteri mengakibatkan reaksi jaringan yang aneh dalam paru-paru. Daerah yang terinfeksi akan diserang oleh makrofag, sehingga daerah tersebut rusak dan akan dikelilingi jaringan fibrotik untuk membentuk tonjolan yang disebut tuberkel. Pada stadium lanjut akan mengakibatkan daerah fibrotik di seluruh paru-paru sehingga mengurangi jumlah jaringan paru-paru fungsional. Keadaan ini mengakibatkan hal-hal berikut. 1) Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan

yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru.

2) Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan.

3) Mengurangi luas permukaan membran per-napasan yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru.

B. Uraian

1. a. Alveolus.

b. Alveolus berfungsi sebagai tempat pertukaran gas CO2 dan O2. Alveolus merupakan gelembung-gelembung udara yang bentuknya berupa kantong-kantong kecil seperti buah anggur. Bentuk alveolus yang berupa kantong-kantong kecil mengakibatkan permukaannya semakin luas. Selain itu, dinding alveolus sangat tipis namun elastis dan mengandung kapiler-kapiler darah. Struktur yang demikian memungkinkan gas O2 dan CO2 berdifusi melewati membran alveolus.

2. Tidak semua CO2 yang diangkut darah melalui paru-paru dibebaskan ke udara. Darah yang melewati paru-paru hanya membebaskan 10% CO2. Sisanya sebesar 90% tetap bertahan di dalam darah dalam bentuk ion-ion bikarbonat. Ion-ion bikarbonat berperan dalam menjaga stabilitas pH darah. Apabila terjadi gangguan pengangkutan CO2 dalam darah, kadar asam karbonat (H2CO3) akan meningkat sehingga mengakibatkan turunnya kadar alkali darah. Hal ini akan mengakibatkan gangguan yang disebut asidosis. 3. Pernapasan terdiri dari dua fase, yaitu inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah tahap saat kita menghirup napas sehingga udara masuk ke dalam paru-paru. Adapun ekspirasi adalah tahap saat kita mengembuskan napas dan udara keluar dari paru-paru. Fase inspirasi dan ekspirasi terjadi secara bergantian. Inspirasi dan ekspirasi terjadi karena kontraksi dan relaksasi dari otot antartulang rusuk atau kontraksi dan relaksasi otot diafragma.

4. Inspirasi per napasan dada terjadi karena kontraksi otot antartulang rusuk sehingga tulang rusuk terangkat. Akibatnya rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Paru-paru mengembang mengakibatkan tekanan udaranya lebih rendah sehingga udara mengalir masuk ke paru-paru. Saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang rusuk turun sehingga rongga dada menyempit. Akibatnya, paru-paru mengecil sehingga tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dan udara mengalir keluar paru-paru.

5. Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan, berjumlah sepasang, yang satu menuju paru-paru kanan dan yang satu lagi menuju paru-paru kiri. Bronkus yang ke arah kiri lebih panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar daripada bronkus yang ke arah kanan. Oleh karena kedudukan bronkus tersebut, paru-paru kanan lebih mudah terserang penyakit daripada paru-paru kiri.

6. Posisi tubuh akan memengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misal, saat Andi berdiri otot-ototnya akan berkontraksi sehingga oksigen yang dibutuh-kan lebih banyak. Oleh karena itu, frekuensi per-napasannya meningkat untuk memenuhi kebutuhan oksigen tersebut. Jadi, frekuensi pernapasan saat berdiri lebih banyak daripada saat duduk. 7. Kapasitas paru-paru terdiri atas volume tidal,

volume udara komplementer, volume udara suple-menter, dan volume residu. Volume tidal adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru pada respirasi normal, besarnya 500 cc. Volume komplementer adalah volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimum setelah inspirasi normal. Volume suplementer adalah volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimum setelah ekspirasi normal. Adapun volume residu adalah volume udara yang masih tetap berada dalam paru-paru setelah melakukan ekspirasi maksimum.

8. Dalam sistem pernapasan, udara pernapasan masuk ke paru-paru. Dalam alveolus terjadi pertukaran gas oksigen dan gas karbon dioksida. Oksigen dalam alveolus kemudian berdifusi ke kapiler darah. Oksigen dalam kapiler darah tersebut akan dibawa ke pembuluh-pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh. Oksigen diedarkan oleh darah dengan cara diikat oleh eritrosit. Oksigen dapat terikat pada eritrosit karena adanya hemoglobin yang akan berikatan dengan oksigen menjadi oksihemoglobin. 9. Pernapasan secara sadar terjadi jika kita

melaku-kan pengaturan-pengaturan saat bernapas, misal pada saat latihan dengan cara menarik napas panjang kemudian menahannya beberapa saat lalu mengembuskannya. Pernapasan secara tidak sadar yaitu pernapasan yang dilakukan secara otomatis dan dikendalikan oleh saraf di otak, misal pernapasan yang terjadi pada saat kita tidur nyenyak.

10. Oksigen masuk ke dalam tubuh melalui proses inspirasi dari rongga hidung sampai alveolus. Di alveolus oksigen mengalami difusi ke kapiler arteri pori-pori. Oksigen di kapiler arteri diikat oleh

eritrosit yang mengandung hemoglobin sampai jenuh. Setelah itu, hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang kemudian akan berdifusi masuk ke sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses respirasi merupakan proses perombakan bahan makanan menggunakan oksigen sehingga diperoleh energi dan gas sisa pembakaran berupa karbon dioksida. Karbon dioksida ini akan dikeluarkan dari tubuh melalui proses ekspirasi.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: b

Insecta bernapas menggunakan sistem trakea. Sistem trakea pada Insecta terdiri dari spirakel, pembuluh trakea, dan trakeolus. Udara keluar masuk melalui spirakel yang terletak berpasangan di setiap segmen tubuh. Oksigen yang masuk melalui spirakel kemudian menuju pembuluh trakea. Selanjutnya, pembuluh trakea bercabang-cabang lagi menjadi bercabang-cabang halus (trakeolus) yang dapat mencapai seluruh jaringan tubuh. 2. Jawaban: e

Mekanisme pernapasan pada katak terjadi karena kontraksi dan relaksasi dari otot rahang bawah, otot sternohioideus, dan otot geniohioideus. Katak tidak memiliki tulang rusuk dan diafragma. 3. Jawaban: b

Pernapasan cacing dilakukan melalui permukaan tubuhnya (integumen). Oleh karena itu, pernapasan cacing disebut per napasan integumenter. Sementara itu, burung bernapas menggunakan paru-paru dan kantong udara. Katak bernapas menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit. Ikan bernapas menggunakan insang. Serangga bernapas menggunakan sistem trakea. 4. Jawaban: d

Pada beberapa jenis ikan seperti gurami, rongga insangnya mengalami perluasan. Perluasan insang yang berlipat-lipat dan tidak beraturan disebut labirin. Labirin berfungsi sebagai tempat penyimpanan udara sehingga ikan ini dapat hidup di air yang kadar oksigennya rendah.

5. Jawaban: c

Katak dewasa bernapas menggunakan selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.

Katak bernapas dengan kulit saat berada di air. Kulit katak sangat tipis dan basah sehingga memudahkan difusi gas. Selain itu, pada kulit katak terdapat banyak pembuluh kapiler.

Sementara itu, pada saat berudu bernapas menggunakan insang. Kantong udara merupakan alat pernapasan pada burung. Trakea merupakan alat pernapasan pada Insecta.

6. Jawaban: d

Saluran udara pada parabronki bercabang-cabang, yaitu berupa pembuluh kapiler udara yang letaknya berdampingan dengan kapiler-kepiler darah. Sementara itu, siring merupakan kantong suara yang melekat pada trakea. Pleura merupakan selaput paru-paru. Nares merupakan lubang hidung. Sakus pneumatikus merupakan kantong-kantong atau pundi-pundi udara. 7. Jawaban: d

Ketika belalang melakukan inspirasi, otot abdomi-nal dalam keadaan relaksasi sehingga spirakel membuka. Trakea akan mengembang yang mengakibatkan tekanan udara di trakea menurun sehingga udara masuk ke trakea. Udara yang masuk ini akan mengisi kantong-kantong udara. Selanjutnya, udara akan menuju trakeolus kemudian ke seluruh tubuh.

8. Jawaban: b

Keterangan gambar:

1 = operkulum (tutup insang)

2 = insang, sebagai alat pernapasan 3 & 4 = sirip, sebagai alat gerak

5 = sisik, sebagai penutup tubuh 9. Jawaban: d

Urutan mekanisme inspirasi pada katak yang benar adalah 2) – 1) – 3) – 4) – 5) – 6).

a. Otot rahang bawah mengendur. b. Otot sternohioideus berkontraksi.

c. Rongga mulut membesar sehingga udara masuk.

d. Otot geniohioideus berkontraksi.

e. Rongga mulut mengecil sehingga tekanan meningkat.

f. Celah faring terbuka sehingga udara masuk ke paru-paru.

10. Jawaban: a

Fungsi kantong udara burung pada waktu terbang sebagai alat bantu pernapasan. Kantong udara juga berfungsi untuk memperbesar suara, mengatur berat jenis tubuh, dan mencegah hilangnya panas tubuh.

B. Uraian

1. Cacing tanah belum memiliki alat pernapasan khusus. Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah yang terdapat pada kulit, melalui permukaan kulitnya yang lembap.Oksigen akan diikat oleh hemoglobin yang terkandung dalam darah cacing

untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Gas hasil respirasi, yaitu karbon dioksida dikeluarkan dari tubuh juga melalui kulitnya.

2. Insang pada ikan terdiri atas bagian-bagian lengkung insang, rigi-rigi insang, dan lembaran-lembaran insang. Lengkung insang dan rigi-rigi insang berupa tulang rawan, sedangkan lembaran insang tersusun atas filamen-filamen tipis yang membentuk lembaran insang dengan bentuk seperti sisir. Pada ikan, pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida terjadi dalam lembaran-lembaran insang. Lembaran-lembaran-lembaran insang berwarna merah karena banyak mengandung pembuluh darah kapiler. Struktur ini penting dalam proses pertukaran oksigen dan karbon dioksida. 3. Larva capung hidup di air sehingga bernapas menggunakan insang trakea. Insang trakea berupa insang yang sangat halus dan berfungsi mengikat oksigen yang terlarut di dalam air dengan cara difusi. Insang trakea tersebut hanya berfungsi saat larva, kemudian akan mereduksi dan hilang setelah serangga tersebut pindah ke darat. 4. Pada saat hinggap, fase inspirasi diawali dengan

gerakan tulang rusuk ke depan sehingga rongga dada membesar dan paru-paru mengembang. Udara masuk ke dalam paru-paru. Udara yang mengandung banyak oksigen tersebut sebagian masuk ke paru-paru dan sebagian besar masuk ke kantong udara belakang. Fase ekspirasi terjadi saat rongga dada mengecil. Paru-paru juga menyempit sehingga udara dalam kantong udara akan dikeluarkan melalui paru-paru.

5. Mekanisme pernapasan katak saat menggunakan paru-paru terdiri atas dua fase yaitu inspirasi dan ekspirasi. Fase inspirasi adalah fase pengambilan udara diawali dengan keadaan otot rahang bawah yang mengendur. Sementara itu, otot sterno-hioideus berkontraksi sehingga rongga mulut membesar, kemudian udara masuk ke dalam rongga mulut melalui koane (celah yang menghubungkan mulut dengan hidung) menuju tenggorokan. Setelah itu, otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Tekanan di dalam rongga mulut meningkat dan celah faring terbuka sehingga udara masuk ke paru-paru. Di dalam paru-paru terjadi pertukaran gas, yaitu oksigen diikat oleh kapiler dinding paru-paru dan karbon dioksida dilepaskan. Sementara itu, fase ekspirasi diawali dengan kontraksi otot sternohioideus dan otot perut sehingga rongga perut mengecil dan paru-paru tertekan. Akibatnya tekanan di dalam paru-paru meningkat sehingga udara yang mengandung banyak karbon dioksida terdorong keluar dan masuk ke dalam rongga

mulut. Selanjutnya, koane membuka sedangkan celah tekak menutup sehingga otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi. Akibatnya, rongga mulut mengecil dan udara yang mengandung banyak karbon dioksida terdorong keluar melalui koane.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: a

Epiglotis selalu dalam keadaan terbuka dan hanya akan menutup laring jika ada makanan yang masuk ke kerongkongan. Dengan demikian, epiglotis berfungsi untuk mencegah makanan masuk ke dalam tenggorokan (trakea). Sementara itu, menyaring udara dan menghangatkan udara merupakan fungsi dari hidung. Mengeluarkan kotoran yang ikut masuk bersama udara pernapasan merupakan fungsi dari lapisan silia yang terdapat di trakea. Tempat pertukaran antara oksigen dengan karbon dioksida merupakan fungsi dari alveolus.

2. Jawaban: b

Pada bagian I terjadi pernapasan eksternal (luar). Pernapasan luar merupakan pertukaran gas (O2 dan CO2) antara udara dengan darah. Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru akan terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah melalui difusi. Selanjutnya, sejenis protein dalam sel darah merah yang disebut hemoglobin (Hb) mengikat oksigen menjadi oksihemoglobin (HbO2). Sementara itu, pada bagian II terjadi pernapasan internal (dalam). Pernapasan dalam merupakan pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Pada pernapasan dalam, darah masuk ke dalam jaringan tubuh. Oksihemoglobin akan terurai kembali menjadi hemoglobin dan oksigen. Selanjutnya, oksigen berdifusi masuk ke dalam cairan jaringan tubuh.

3. Jawaban: b

Pengangkutan CO2 di dalam darah dapat dilakukan dengan tiga cara berikut.

1) Sekitar 60%–70% CO2 diangkut dalam bentuk ion bikarbonat (HCO3) oleh plasma darah.

2) Kurang lebih 25% CO2 diikat oleh hemoglo-bin membentuk karboksihemoglohemoglo-bin atau karbominohemoglobin.

3) Sekitar 6%–10% CO2 diangkut oleh plasma darah dalam bentuk senyawa asam karbonat.

Sementara itu, hemoglobin merupakan sejenis protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengikat oksigen dan karbon dioksida. Oksihe-moglobin merupakan senyawa antara O2 dan he-moglobin.

4. Jawaban: b

Faring merupakan persimpangan jalan masuk udara dan makanan. Faring merupakan per-simpangan antara rongga mulut ke kerongkongan dengan hidung ke tenggorokan (trakea). Udara yang masuk melalui rongga hidung akan melewati faring sebelum masuk ke trakea. Sementara itu, laring adalah pangkal tenggorokan atau kotak suara. Eustachius merupakan saluran yang meng-hubungkan telinga tengah dengan faring. Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan. Epiglotis merupakan katup pangkal tenggorokan.

5. Jawaban: a

Pernapasan eksternal (luar) merupakan pertukar-an gas ypertukar-ang terjadi pertukar-antara darah dpertukar-an udara. Selama pernapasan luar, di dalam paru-paru terjadi pertukaran gas yaitu CO2 meninggalkan darah dan O2 masuk ke dalam darah secara difusi. Sementara itu, pernapasan internal (dalam) merupakan pertukaran gas di dalam jaringan tubuh. Pada pernapasan dalam, darah yang mengandung banyak oksigen masuk ke dalam jaringan tubuh. 6. Jawaban: d

Pada pernapasan dada jika otot antartulang rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Kondisi ini mengakibatkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil daripada tekanan udara di luar tubuh. Oleh karena itu, udara di luar yang bertekanan lebih besar masuk ke dalam paru-paru. Sementara itu, saat otot antartulang rusuk berelaksasi, tulang-tulang rusuk kembali ke posisi semula sehingga volume rongga dada mengecil. Hal ini mengakibatkan udara dalam rongga dada keluar dari paru-paru.

7. Jawaban: d

Pada pernapasan internal, hemoglobin akan mengangkut oksigen ke jaringan tubuh yang kemudian akan berdifusi ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan dalam proses respirasi. Proses difusi oksigen ini terjadi karena tekanan parsial oksigen di dalam kapiler tidak sama dengan tekanan parsial oksigen di sel-sel tubuh. Tekanan parsial oksigen di kapiler darah lebih tinggi daripada tekanan parsial oksigen di dalam sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel-sel-sel tubuh atau jaringan, oksigen digunakan untuk proses respirasi. Semakin banyak oksigen yang digunakan oleh sel-sel tubuh, semakin banyak karbon dioksida yang terbentuk dari proses respirasi. Hal tersebut

mengakibatkan tekanan parsial karbon dioksida atau (PCO2) dalam sel-sel tubuh lebih tinggi dibandingkan PCO2 dalam jaringan kapiler darah. 8. Jawaban: d

Keterangan gambar:

1 = Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan secara maksimal setelah inspirasi biasa.

2 = Volume tidal, yaitu volume udara pernapasan biasa.

3 = Volume cadangan ekspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara maksimal setelah ekspirasi biasa.

4 = Volume residu, yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru setelah ekspirasi maksimal.

5 = Volume total paru-paru, yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin.

9. Jawaban: b

Ekspirasi pada pernapasan dada terjadi jika otot antartulang rusuk berelaksasi sehingga volume rongga dada mengecil. Akibatnya, tekanan dalam rongga dada membesar sehingga udara dalam rongga dada keluar. Sementara itu, jika otot diafragma berelaksasi akan mengakibatkan ekspirasi pada pernapasan perut. Posisi diafragma yang mendatar mengakibatkan inspirasi pada pernapasan perut. Tulang rusuk yang terangkat mengakibatkan inspirasi pada pernapasan dada. 10. Jawaban: e

Diafragma dan otot interkostal dapat berkontraksi dan berelaksasi. Kontraksi dan relaksasi pada diafragma dan otot interkostal ini terjadi karena ada impuls saraf yang dihantarkan oleh saraf motorik. Impuls saraf ini berasal dari sistem saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) yang memerintahkan diafragma dan otot interkostal untuk berelaksasi atau berkontraksi. Sementara itu, bronkiolus dan alveolus tidak menerima impuls saraf.

11. Jawaban: b

Bagian P merupakan pembuluh kapiler vena yang mengangkut karbon dioksida hasil respirasi di sel-sel tubuh. Oleh karena itu, tekanan parsial karbon dioksida tinggi sehingga karbon dioksida dapat berdifusi ke dalam alveolus untuk dikeluarkan dari dalam tubuh. Sementara itu, bagian Q merupakan pembuluh kapiler arteri yang mengangkut oksigen menuju ke dalam sel-sel tubuh. Oleh karena itu, tekanan parsial oksigen di dalam pembuluh kapiler arteri tinggi sehingga oksigen dapat berdifusi ke dalam sel-sel tubuh.

12. Jawaban: c

Jika konsentrasi oksigen di dalam alveolus tinggi dan konsentrasi oksigen dalam darah rendah maka akan mengakibatkan gradien difusi yang cukup besar. Aliran darah yang cepat juga membantu oksigen keluar dari alveolus sehingga kecepatan difusi oksigen dari alveolus ke kapiler darah berjalan maksimum.

13. Jawaban: b

Proses pernapasan akan terus berlangsung dengan baik jika oksigen selalu tersedia pada saat inspirasi. Di dalam alveolus akan terjadi pertukaran oksigen dengan karbon dioksida. Sementara itu, uap air merupakan hasil oksidasi zat makanan yang dikeluarkan bersama karbon dioksida pada saat ekspirasi.

14. Jawaban: d

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh faktor usia. Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang dibutuhkan relatif lebih sedikit.

15. Jawaban: c

Pada proses inspirasi pernapasan dada, otot antartulang rusuk luar berkontraksi maka tulang-tulang rusuk terangkat sehingga volume rongga dada membesar. Hal ini mengakibatkan tekanan dalam rongga dada lebih kecil daripada tekanan udara di luar. Akibatnya, udara di luar yang mempunyai tekanan lebih besar masuk ke paru-paru. Sementara itu, pada proses inspirasi pada pernapasan perut, otot diafragma berkontraksi maka posisi diafragma akan mendatar. Hal ini mengakibatkan volume rongga dada membesar sehingga tekanan udara di dalamnya mengecil. Akibatnya udara masuk ke dalam paru-paru. 16. Jawaban: e

Perhatikan daerah tanpa arsiran yang berada di bawah garis tebal! Dalam daerah tersebut terdapat 19 kotak. Setiap kotak mewakili 0,5 liter. Jadi kekurangan volume oksigen atlet tersebut yaitu = 19 × 0,5 liter = 9,5 liter.

17. Jawaban: c

Volume total paru-paru yaitu volume udara yang dapat ditampung paru-paru semaksimal mungkin. Volume total paru-paru adalah jumlah dari volume sisa dan kapasitas vital. Jadi, volume total paru-paru Angga yaitu 1.000 ml + 3.500 ml = 4.500 ml.

18. Jawaban: b

Pipa pada tabung Y menyentuh air kapur sedang-kan pipa pada tabung X tidak menyentuh air kapur. Udara ekspirasi yang mengandung karbon dioksida langsung menuju air kapur pada tabung Y. Akibatnya, air kapur dalam tabung Y menjadi keruh karena bereaksi dengan karbon dioksida. Sementara itu, karbon dioksida yang masuk ke tabung X tidak langsung bereaksi dengan air kapur sehingga air kapur tersebut tetap jernih. Air dalam tabung Y tidak mengalir ke tabung X karena tidak ada tekanan air kapur dalam tabung Y. Air dalam tabung X tidak mengalir keluar karena udara menekan air kapur.

19. Jawaban: b

Pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Diplococcus pneumoniae. TBC merupakan penyakit yang dapat menyerang paru-paru dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Dipteri merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diptherial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga faring maupun laring. Sementara itu, asfiksi adalah kelainan atau gangguan dalam pengangkutan oksigen ke jaringan atau gangguan

Dalam dokumen 02 Suplemen Kunci Jawaban Biologi 11b (Halaman 24-38)

Dokumen terkait