• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pertahanan Tubuh pada Manusia

Dalam dokumen 02 Suplemen Kunci Jawaban Biologi 11b (Halaman 60-65)

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: b

Sistem imun bagi tubuh memiliki fungsi sebagai berikut.

1) Menangkal ”benda” asing yang masuk ke dalam tubuh.

2) Menjaga keseimbangan komponen tubuh yang telah tua.

3) Mendeteksi dan menghancurkan sel-sel abnormal, termutasi, atau ganas.

2. Jawaban: e

Air liur mengandung enzim lisozim yang berfungsi membunuh mikroorganisme merugikan, misal bakteri yang masuk bersama makanan. Enzim tersebut dapat menghidrolisis dinding sel bakteri sehingga sel pecah dan mati.

3. Jawaban: c

1) Alergen yaitu senyawa yang dapat menimbulkan alergi.

2) Antigen yaitu zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

3) Antibodi yaitu zat yang diproduksi untuk melawan antigen yang masuk ke dalam tubuh.

4) Interferon yaitu protein yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh terhadap virus. 4. Jawaban: c

Antigen yang masuk ke dalam tubuh akan merangsang sistem imun untuk membentuk antibodi yang berfungsi melawan antigen. Adapun vaksin merupakan suatu antigen yang dimasukkan ke dalam tubuh agar menghasilkan kekebalan aktif buatan. Alergen merupakan antigen penyebab alergi. Interferon merupakan senyawa protein yang berfungsi menghasilkan zat yang mencegah replikasi virus. Protein komplemen merupakan senyawa protein yang berfungsi melindungi sel-sel tubuh dari serangan bakteri.

5. Jawaban: c

1) Alergi merupakan reaksi tubuh yang ber-lebihan terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh.

2) Imunitas merupakan kekebalan tubuh ter-hadap penyakit.

3) Fagositosis merupakan peristiwa suatu sel menelan sel atau partikel asing.

4) Autoimunitas merupakan suatu keadaan tubuh membentuk antibodi yang tidak dapat membedakan antara sel-sel tubuh dengan sel asing sehingga menyerang sel-sel tubuh sendiri.

6. Jawaban: a

Limfosit berperan dalam sistem pertahanan tubuh spesifik dengan membentuk antibodi dan menyerang patogen secara langsung. Eosinofil, monosit, neutrofil, dan mastosit berperan dalam sistem pertahanan tubuh nonspesifik. Monosit dan neutrofil berperan dalam proses fagositosis. Mastosit berfungsi menghasilkan histamin untuk menimbulkan inflamasi. Eosinofil berperan dalam respons alergi.

7. Jawaban: a

1) Antigen yaitu zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

2) Antibodi yaitu zat yang diproduksi untuk melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

3) Interferon yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh ketika terjadi infeksi virus.

4) Protein komplemen yaitu protein yang berfungsi membunuh bakteri penginfeksi dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut.

8. Jawaban: d

Proses pembentukan dan pematangan limfosit B terjadi di sumsum tulang belakang. Adapun kelenjar timus merupakan tempat pematangan limfosit T.

9. Jawaban: e

Setelah infeksi patogen tertanggulangi, beberapa neutrofil dan sel fagosit lainnya akhirnya mati seiring dengan matinya jaringan tubuh dan patogen. Sel-sel fagosit yang masih hidup maupun yang telah mati serta sel-sel tubuh yang rusak akan membentuk nanah.

10. Jawaban: e

1) Sel B plasma untuk membentuk antibodi. 2) Sel B pembelah untuk membentuk sel B

plasma dan sel B pengingat.

3) Sel T supresor untuk menurunkan dan menghentikan respons imun.

4) Sel T pembantu untuk menstimulasi pem-bentukan sel T pembunuh, sel T supresor, dan sel B plasma.

11. Jawaban: e

1) IgA ber peran mencegah infeksi pada permukaan epitelium dan mencegah kematian bayi akibat infeksi saluran pencernaan. 2) IgD berfungsi merangsang pembentukan

antibodi oleh sel B plasma.

3) IgE berperan dalam menimbulkan reaksi alergi.

4) IgG berperan dalam memberikan respons kekebalan sekunder.

5) IgM berperan dalam memberikan respons kekebalan primer.

12. Jawaban: a

Ketika tubuh terkena penyakit campak, tubuh akan menstimulasi pembentukan antibodi untuk melawan antigen penyebab campak. Akibatnya, tubuh akan menjadi kebal terhadap penyakit campak jika suatu saat penyakit tersebut menyerang kembali. Kekebalan yang diperoleh tersebut merupakan kekebalan aktif alami. 13. Jawaban: e

Diabetes melitus disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta di pankreas yang menghasilkan insulin. AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Cacar disebabkan oleh infeksi Measiesvirus. Polio disebabkan oleh Poliovirus. Influenza disebabkan oleh infeksi Influenzavirus. 14. Jawaban: e

Seseorang dapat terkena AIDS apabila konsentrasi sel T-nya hanya sekitar 200 sel/mm3. Kondisi ini terjadi pada fase V. Adapun pada fase I dan II sistem imun masih bekerja dengan baik. Pada fase III tubuh sudah menunjukkan adanya gejala sakit. Pada fase IV tubuh sudah kehilangan sistem imun.

15. Jawaban: d

1) Ciri-ciri penyakit polio yaitu otot-otot mengalami kelumpuhan dan tetap kecil.

2) Ciri-ciri penyakit AIDS yaitu jumlah sel T-nya hanya sekitar 200 sel/mm3 darah dan tubuh mudah terserang berbagai penyakit.

3) Ciri-ciri penyakit diabetes melitus yaitu kadar gula darah meningkat dan sel-sel beta di pankreas mengalami kerusakan.

4) Ciri-ciri penyakit myasthenia gravis yaitu otot lurik mengalami kerusakan.

B. Uraian

1. Sistem imun adalah suatu mekanisme tubuh untuk melindungi diri dari benda asing atau bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

Karakteristik sistem imun ada tiga yaitu kekhususan, pengenalan terhadap benda asing, dan daya ingat. Tubuh mempunyai sel-sel khusus yang bertugas untuk mengingat dan mengenali antigen yang pernah menyerang sebelumnya. Tugas seperti itu dilakukan oleh sel-sel mandiri, misal limfosit. Kekhususan maksudnya bahwa antibodi hanya cocok untuk antigen tertentu. 2. Kegunaan inflamasi bagi sistem pertahanan tubuh

sebagai berikut.

a. Mencegah infeksi ke jaringan lain. b. Mempercepat proses penyembuhan. c. Sebagai sinyal adanya bahaya dan perintah

agar sel darah putih melakukan fagositosis terhadap mikroba yang menginfeksi tubuh. 3. a. Sel T pembunuh berfungsi membunuh

patogen yang masuk ke dalam tubuh serta sel tubuh yang terinfeksi.

b. Sel T pembantu berfungsi menstimulasi pembentukan limfosit B plasma dan jenis limfosit T lainnya.

c. Sel T supresor berfungsi menurunkan dan menghentikan respons imun apabila infeksi berhasil diatasi.

4. Fagositosis merupakan peristiwa membunuh benda asing, misal bakteri atau sel patogen dengan cara menelannya. Fagositosis dilakukan oleh sel-sel darah putih yang meliputi neutrofil dan monosit. Namun, sebelum memfagositosis sel patogen, monosit akan berubah menjadi makrofag terlebih dahulu.

5. a. Pertahanan tubuh nonspesifik yaitu per-tahanan tubuh yang tidak membedakan patogen satu dengan yang lainnya. Sistem ini merupakan garis pertahanan pertama yang ber tugas menghalangi masuknya patogen ke dalam tubuh.

b. Pertahanan tubuh spesifik yaitu pertahanan tubuh terhadap patogen tertentu yang masuk ke dalam tubuh. Sistem ini bekerja apabila patogen telah berhasil melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik.

6. Vaksin adalah suatu antigen yang disuntikkan atau diberikan secara oral untuk merangsang mekanisme per tahanan tubuh (imunitas). Vaksinasi adalah pemberian vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh.

7. Protein komplemen membunuh sel bakteri dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri. Hal ini mengakibatkan ion-ion Ca2+ keluar dari sel

bakteri, sedangkan cairan dan garam-garam dari luar masuk ke dalam sel bakteri. Masuknya cairan dan garam ini mengakibatkan sel bakteri hancur (lisis).

8. Antigen yaitu zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Adapun antibodi yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sel B plasma untuk melawan antigen. Antibodi melawan antigen dengan cara mengikatnya. Dengan demikian, patogen yang antigennya telah diikat oleh antibodi akan lebih mudah ditangkap dan dihancurkan oleh makrofag. 9. a. Neutrofil berperan dalam proses fagositosis, yaitu menelan mikroorganisme yang telah mati.

b. Eosinofil berperan dalam reaksi alergi. c. Basofil berperan melepaskan senyawa kimia,

misal histamin yang mengakibatkan reaksi inflamasi (pembengkakan).

d. Monosit akan berubah menjadi makrofag dan akan memfagositosis patogen.

e. Limfosit B berperan dalam imunitas yang diperantarai antibodi (antibody–mediated immunity).

f. Limfosit T berperan dalam imunitas yang diperantarai sel (cell–mediated immunity). 10. Imunisasi atau penyuntikan suatu vaksin ke dalam

tubuh akan menstimulasi pembentukan antibodi dan sel-sel B pengingat. Apabila suatu saat antigen yang sama menyerang, sel B pengingat akan mengenalinya dan menstimulasi pembentukan sel B plasma. Dengan demikian, sel B plasma akan menghasilkan antibodi untuk melawannya.

A. Pilihan Ganda

1. Jawaban: e

Bakteri penyebab penyakit (patogen) dapat masuk ke dalam tubuh kita dan menginfeksi sel-sel tubuh. Jika sistem imun dapat membunuh bakteri tersebut, tubuh kita tidak akan terserang penyakit. Sebaliknya, apabila bakteri dapat mengalahkan sistem imun, tubuh kita akan terserang suatu penyakit.

2. Jawaban: a

Pada saat terjadi kerusakan jaringan (misal akibat tergores), jaringan yang terinfeksi akan merangsang mastosit untuk melepaskan histamin. Histamin berperan menimbulkan inflamasi dengan tanda-tanda daerah yang terinfeksi menjadi berwarna kemerahan, panas, bengkak, dan terasa nyeri.

3. Jawaban: b

Protein komplemen membunuh bakteri peng-infeksi dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut. Hal ini mengakibatkan ion-ion Ca2+ keluar dari sel bakteri, sedangkan cairan dan garam-garam dari luar bakteri masuk ke dalam sel bakteri. Masuknya cairan dan garam ini mengakibatkan sel bakteri hancur.

4. Jawaban: b

Limfosit berperan dalam sistem kekebalan tubuh spesifik, yaitu untuk membentuk antibodi. Mastosit berperan melepas histamin yang berfungsi menimbulkan inflamasi. Trombosit dan eritrosit tidak berperan dalam sistem pertahanan tubuh. 5. Jawaban: b

Sel yang memproduksi antibodi adalah sel B plasma. Sel yang menimbulkan inflamasi adalah basofil. Senyawa yang mencegah replikasi virus adalah interferon. Sel yang menghentikan respons imun adalah sel T supresor.

6. Jawaban: d

1) Antibodi yaitu zat yang berfungsi melawan zat asing yang masuk ke dalam tubuh. 2) Antigen yaitu zat asing yang masuk ke dalam

tubuh.

3) Lisozim yaitu enzim dalam cairan sekret seperti air liur untuk menghambat pertumbuhan mikroba.

4) Protein komplemen yaitu protein yang ber-fungsi membunuh bakteri penginfeksi dengan cara membentuk lubang pada dinding sel dan membran plasma bakteri tersebut.

7. Jawaban: b

Sel B pengingat berfungsi mengingat antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh. Sel pengingat akan tetap hidup dalam tubuh selama beberapa tahun. Sel ini akan membelah dengan cepat apabila patogen yang sama kembali menyerang. Adapun sel B pembelah berfungsi membentuk sel B plasma dan sel B pengingat. Sel T pembunuh berfungsi membunuh patogen yang masuk ke dalam tubuh secara langsung. Sel T supresor berfungsi menghentikan respons imun apabila infeksi telah berhasil diatasi.

8. Jawaban: c

Antibodi dihasilkan oleh sel B plasma. Untuk menelan patogen (fagositosis) merupakan fungsi dari sel-sel darah putih yang meliputi neutrofil dan makrofag.

9. Jawaban: b

Ketika suatu patogen menyerang tubuh untuk pertama kalinya, antigen dari patogen tersebut akan memicu respons kekebalan primer. Sel B pengingat akan mengingat antigen tersebut. Apabila patogen yang sama menyerang tubuh untuk kedua kalinya, sel B pengingat akan menstimulasi sel B pembelah untuk membentuk sel B plasma. Sel B plasma yang terbentuk akan menghasilkan antibodi untuk melawan patogen. Respons ini disebut respons kekebalan sekunder. 10. Jawaban: b

Vaksin hepatitis B yang disuntikkan ke dalam tubuh akan menstimulasi produksi antibodi dan sel-sel pengingat untuk mengingat antigen yang diberikan. Dengan demikian, apabila terjadi infeksi antigen penyebab hepatitis B, antigen tersebut akan memacu tubuh agar menghasilkan antibodi untuk melawannya. Kekebalan yang diperoleh setelah pemberian vaksin disebut kekebalan aktif buatan. 11. Jawaban: d

Sel B dan sel T dibentuk di sumsum tulang. Akan tetapi, proses pematangan sel B tetap ber-langsung di sumsum tulang, sedangkan proses pematangan sel T berlangsung di kelenjar timus. 12. Jawaban: e

Respons kekebalan primer terbentuk ketika antigen masuk ke dalam tubuh untuk pertama kalinya. Dalam respons tersebut terbentuk sel B pengingat yang berfungsi mengingat antigen. Apabila antigen yang sama masuk ke dalam tubuh untuk kedua kalinya, sel B pengingat akan mengenali antigen tersebut sehingga akan terbentuk respons kekebalan sekunder. Kemampuan sistem imun untuk mengenali anti-gen yang sebelumnya pernah masuk ke dalam tubuh ini disebut memori imunologi.

13. Jawaban: d

Apabila infeksi patogen telah berhasil ditangani, sel T supresor akan menghentikan respons kekebalan dengan cara menghambat aktivitas sel T pembunuh dan membatasi produksi antibodi. Hal ini bertujuan agar sistem imun tidak berbalik menyerang sel-sel tubuh sendiri.

14. Jawaban: e

1) Sel T pembunuh ber tugas membunuh patogen yang masuk ke dalam tubuh secara langsung.

2) Sel T supresor bertugas menurunkan dan menghentikan respons imun apabila infeksi telah berhasil diatasi.

3) Sel B pembelah ber tugas membentuk sel B plasma dan sel B pengingat.

4) Sel B pengingat bertugas mengingat suatu antigen yang masuk ke dalam tubuh. 15. Jawaban: c

Dalam proses imunisasi, antigen yang dimasukkan ke dalam tubuh akan menstimulasi sel B pembelah untuk membentuk sel B plasma dan sel B pengingat. Proses pembentukan sel B tersebut dapat mengakibatkan seseorang mengalami demam. Gejala demam tersebut akan hilang ketika antigen yang dimasukkan ke dalam tubuh telah dibersihkan oleh antibodi.

16. Jawaban: c

Antibodi merupakan respons imun yang bersifat spesifik. Adapun antibiotik bukan merupakan jenis respons imun, melainkan senyawa yang dihasilkan oleh suatu jenis mikroba untuk mem-bunuh mikroba lain yang menginfeksi tubuh. 17. Jawaban: b

Berdasarkan gambar pada soal, molekul antibodi terdiri atas dua macam rantai polipeptida, yaitu rantai ringan (ditunjuk oleh nomor 1 dan 4) serta rantai berat (ditunjuk oleh nomor 2, 3, dan 5). Nomor 6 merupakan ikatan disulfida yang menghubungkan keempat rantai pada molekul antibodi.

18. Jawaban: e

Kekebalan pasif alami merupakan kekebalan yang diperoleh setelah menerima antibodi dari luar secara alami. Kekebalan ini dapat ditemukan pada bayi setelah menerima antibodi dari ibunya melalui plasenta saat masih berada di dalam kandungan. Adapun pemberian suatu vaksin (vaksinasi) dapat menghasilkan kekebalan aktif buatan. Penyuntikan antibodi buatan dapat menghasilkan kekebalan pasif buatan. Infeksi suatu kuman penyakit dapat menghasilkan kekebalan aktif alami. Pemberian antibiotik tidak menghasilkan kekebalan.

19. Jawaban: b

Sel B berperan dalam pembentukan kekebalan humoral. Neutrofil berperan dalam melakukan fagositosis. Eosinofil berperan dalam proses alergi. Trombosit tidak berperan dalam sistem imun, tetapi berperan dalam proses pembekuan darah.

20. Jawaban: d

Sel yang memproduksi antibodi yaitu sel B plasma. Sel yang menghentikan respons imun yaitu sel T supresor. Sel yang menyerang patogen secara langsung yaitu sel T pembunuh. Sel yang mengingat antigen yang masuk ke dalam tubuh yaitu sel B pengingat.

21. Jawaban: c

Autoimunitas merupakan suatu keadaan sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi yang tidak mampu membedakan antara sel-sel tubuh dengan sel asing sehingga antibodinya justru menyerang sel-sel tubuh sendiri.

22. Jawaban: e

1) Eosinofil berfungsi mengendalikan kerusakan jaringan tubuh akibat reaksi alergi dengan melepaskan enzim untuk mendetoksifikasi histamin yang dihasilkan oleh mastosit. Sel yang melakukan fagositosis yaitu neutrofil dan makrofag. 2) Sel yang menimbulkan inflamasi yaitu basofil. 3) Sel yang menghasilkan antibodi yaitu limfosit. 4) Antigen dihasilkan oleh sel mikroorganisme

dan benda asing. 23. Jawaban: e

24. Jawaban: b

Respons imun primer akan muncul setelah pemberian antigen yang pertama kali. Adapun respons imun sekunder muncul setelah antigen disuntikkan kedua kalinya. Berdasarkan grafik pada soal, konsentrasi antibodi yang dihasilkan pada saat antigen per tama kali lebih kecil dibanding setelah pemberian antigen kedua kalinya. Hal ini menunjukkan bahwa respons kekebalan sekunder terjadi lebih cepat dan lebih besar dibandingkan respons kekebalan primer. 25. Jawaban: c

Kekebalan tubuh seseorang dapat melemah akibat terinfeksi virus HIV. Virus tersebut menyerang sel T pembantu yang berfungsi mengaktifkan jenis sel T lainnya dan sel B plasma. Akibatnya, kemampuan tubuh melawan kuman penyakit menjadi berkurang.

26. Jawaban: d

Makrofag berfungsi menelan patogen (fagositosis). Eosinofil berperan dalam proses alergi. Monosit akan berkembang menjadi makrofag setelah masuk ke jaringan yang terinfeksi patogen. Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah.

27. Jawaban: e

Inflamasi atau pembengkakan jaringan ditandai dengan bengkak karena pembuluh darah membesar sehingga banyak darah yang mengalir ke jaringan tersebut. Gejala inflamasi yang lain yaitu daerah luka menjadi berwarna kemerahan dan terasa panas. Rasa sakit timbul akibat adanya tekanan di bagian reseptor dan saraf.

28. Jawaban: d

1) AIDS disebabkan oleh serangan HIV terhadap sel T pembantu.

2) Alergi disebabkan oleh repons imun yang berlebihan terhadap suatu senyawa yang masuk ke dalam tubuh.

3) Diabetes melitus disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta di pankreas. 4) Addison's disease disebabkan oleh antibodi

yang menyerang kelenjar adrenalin. 29. Jawaban: b

Virus HIV tidak menyerang semua sel tubuh manusia, tetapi hanya menyerang sel yang pada permukaannya terdapat molekul CD4, yaitu sel T pembantu. Virus tersebut tidak dapat ditularkan melalui kontak fisik, tetapi ditularkan melalui darah, semen, atau cairan vagina.

30. Jawaban: e

Sel T pembantu merupakan target utama infeksi HIV. Hal ini dikarenakan pada permukaan selnya terdapat molekul CD4 yang berperan sebagai reseptor bagi HIV. Sel ini bertugas menstimulasi pembentukan sel T pembunuh, sel T supresor, dan sel B plasma. Akibatnya, serangan HIV terhadap sel T pembantu akan menghambat pembentukan sel B plasma dan jenis sel T lainnya yang berperan dalam sistem imun.

B. Uraian

1. Kulit melindungi tubuh dari patogen karena lapisan terluarnya terdiri atas sel-sel epitel yang tersusun rapat sehingga patogen sulit untuk menembusnya. Lapisan terluar kulit juga mengandung keratin dan sedikit air sehingga pertumbuhan mikroorganisme terhambat.

2. a. Pertahanan fisik yaitu pertahanan yang dilakukan oleh lapisan terluar tubuh yang menghalangi jalan masuknya patogen ke dalam tubuh. Contoh kulit dan membran mukosa.

b. Pertahanan mekanis yang dilakukan oleh rambut hidung dan silia.

c. Pertahanan kimia yang dilakukan oleh cairan sekret yang dihasilkan oleh kulit dan membran mukosa. Contoh minyak dan keringat. Tipe Limfosit Sel B plasma Sel B pembelah Sel T pembunuh Sel T supresor Sel T pembantu Fungsi memproduksi antibodi

membentuk sel B plasma dan sel B pengingat

menyerang patogen secara langsung

menghentikan respons imun membentuk sel B plasma

d. Pertahanan biologis yang dilakukan oleh populasi bakteri yang tidak berbahaya yang berada di kulit dan membran mukosa. 3. Makrofag membunuh patogen dengan cara

menyelubungi sel patogen dengan pseudopodia (kaki semu) kemudian menelannya. Patogen tersebut selanjutnya dihancurkan dengan bantuan lisosom.

4. Mekanisme pertahanan tubuh melalui inflamasi dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Jaringan mengalami luka, kemudian me-ngeluarkan histamin maupun senyawa kimia lainnya.

b. Terjadi pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah dan permeabilitas pembuluh darah. Selanjut-nya, terjadi perpindahan sel-sel fagosit (neutrofil dan monosit) dari pembuluh darah ke cairan luar sel.

c. Sel-sel fagosit kemudian menelan bakteri atau sel asing lainnya.

5. Tipe-tipe antibodi sebagai berikut.

a. IgM berperan dalam memberikan respons kekebalan primer.

b. IgG berperan dalam memberikan respons kekebalan sekunder.

c. IgA berfungsi membantu pembentukan kekebalan pasif pada bayi.

d. IgD berfungsi merangsang pembentukan antibodi oleh sel B plasma.

e. IgE berperan dalam reaksi alergi.

6. Setelah infeksi tertanggulangi, beberapa neutrofil dan sel fagosit lainnya akan mati seiring bersama-an dengbersama-an matinya sel-sel tubuh dbersama-an patogen. Sel-sel fagosit yang masih hidup maupun yang sudah mati serta sel-sel tubuh yang rusak se-lanjutnya akan membentuk nanah. Terbentuknya nanah merupakan indikator bahwa infeksi telah sembuh.

7. Respons imun harus dihentikan apabila infeksi telah berhasil ditangani. Apabila tubuh terus-menerus memproduksi antibodi dan menstimulasi sel B dan sel T untuk terus membelah, bahkan ketika tidak dibutuhkan, komponen sistem imun tersebut dapat merusak jaringan tubuh sendiri. 8. Autoimunitas adalah keadaan sistem kekebalan

tubuh di mana antibodi yang diproduksi justru menyerang sel-sel tubuh sendiri karena tidak mampu membedakan sel tubuh sendiri dengan sel asing.

Dua contoh kelainan yang terjadi akibat autoimunitas sebagai berikut.

a. Diabetes melitus disebabkan oleh antibodi yang menyerang sel-sel beta pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin.

b. Addison's disease disebabkan oleh antibodi yang menyerang kelenjar adrenalin.

9. Kekebalan aktif merupakan kekebalan yang dihasilkan oleh tubuh itu sendiri, sedangkan kekebalan pasif merupakan kekebalan yang diperoleh karena menerima antibodi dari luar. 10. a. Antibody-mediated immunity yaitu respons

imun yang diperantarai oleh antibodi dan tidak melibatkan sel. Respons imun ini dilakukan oleh sel limfosit B.

b. Cell-mediated immunity yaitu respons imun yang melibatkan sel-sel untuk menyerang organisme asing secara langsung. Respons imun ini dilakukan oleh sel limfosit T.

Dalam dokumen 02 Suplemen Kunci Jawaban Biologi 11b (Halaman 60-65)

Dokumen terkait