• Tidak ada hasil yang ditemukan

“ Jejak ORARI

Dalam dokumen SEPTEMBER Majalah Digital ORARI (Halaman 53-56)

Rek

Am je

jA

k

Minh, Vietnam pada tahun 2012, ORARI berhasil menempatkan OM WIsnu Widjaja, YBØAZ sebagai salah satu Direktur IARU R3.

Pada Tahun 2015, ORARI Kembali dipercaya menjadi tuan rumah Konferensi ke-16 IARU R3 yang rencananya akan diadakan di Yogya, tetapi karena masalah kesulitan transportasi oleh peserta dari luar negeri, maka tempat penyelenggaraan konferensi dipindah ke Sanur, Bali pada tanggal 9 hingga 15 Oktober 2015.

Konferensi tersebut yang dibuka oleh Rudiantara, Menkominfo, dihadiri oleh sekitar 100 perwakilan dari negara-negara anggota IARU R3, dan dihadiri pula oleh Presiden IARU, Tim Ellam, serta perwakilan dari IARU R1 dan R2. Pada konferensi tersebut, OM Wisnu Widjaja, YBØAZ kembali terpilih sebagai salah satu Direktur IARU R3). Tahun 2018 ORARI mengikuti Konferensi ke-17 IARU R3 yang diselenggarakan tanggal 14-18 September 2015 di Seoul, Korea Selatan.

Pada Konferensi tersebut OM Wisnu Widjaja, YBØAZ terpilih menjadi Chairman IARU R3 dan beberapa anggota ORARI menjadi Pengurus IARU R3, yaitu: OM DR. Ir. Titon Dutono, M.Eng, YB3PET sebagai Monitoring System Coordinator; OM Gjellani J. Sutama, YB1GJS sebagai Award Manager; OM Halim Dani, YB2TJV sebagai Disaster Communication

Committee Chairman (yang kemudian digantikan oleh OM Emir Y. Amangku, YBØLBT); OM Agus Gunarso, YB1LZ sebagai Beacon Project Coordinator; dan OM Syarif Hidayat, YB1FWO sebagai Band Plan Committee member (menggantikan OM Jozardi Sefriano, YD1JZ).

Di Tahun 2021 ini, Konferensi ke-18 IARU R3 pada tanggal 20-23 September 2021 di Bangkok Thailand. Konferensi ini

akan diselenggarakan secara hybrid, yaitu offline dan online, dan di Konferensi ini : ORARI berhasil mengantarkan Om Dr. Ing. Wahyudi Hasbi, YD1PRY terpilih sebagai Chairman of Direktors IARU Region 3, dan juga beberapa anggota ORARI menjadi yaitu: OM DR. Ir. Titon Dutono, M.Eng, YB3PET sebagai Monitoring System Coordinator, OM Agus Gunarso, YB1LZ sebagai Beacon Project Coordinator; dan OM Emir Y. Amangku, YBØLBT sebagai Disaster Communication Committee Chairman, Ini merupakan prestasi yang mengulang keberhasilan di Konferesni IARU Region 3 di Korsel tahun2018 lalu. II. WARC (World Administrative Radio Conference)

ORARI pertama kali diikutsertakan

sebagai anggota delegasi Indonesia pada pertemuan Badan Telekomunikasi Dunia/ International Telecommunication Union (ITU) yaitu pada WARC pada tahun 1992. Pada WARC akhir-akhir ini ORARI juga diikutsertakan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo).

III. SEANET (South East Asia Net) Convention

Seanet Convention adalah pertemuan para Amatir Radio dari Asia Tenggara yang diselenggarakan setiap tahun sekali untuk meningkatkan persahabatan dan kerjasama dalam dukungan komunikasi untuk keadaan bencana maupun bukan bencana. Tahun 1976 ORARI pertama kali menjadi tuan rumah SEANET yang diselenggarakan di Jakarta, kemudian pada tahun 1982 ORARI menjadi tuan rumah SEANET yang diselengarakan di Yogyakarta. Tahun 2015 kembali ORARI dipercaya menjadi tuan rumah SEANET Convention ke-42 pada tanggal 14-17

November 2014 yang diselenggarakan di Sanur, Bali. Tahun 2018 ORARI menjadi tuan rumah SEANET Convention ke-46 pada tanggal 18-21 Oktober 2018 yang diselenggarakan di Yogyakarta.

IV. Global Amateur Radio Emergency Communications (GAREC)

GAREC adalah konferensi tahunan yang diadakan oleh IARU untuk membahas operasi radio amatir selama bencana alam dan keadaan darurat lainnya dengan moto, “Menyelamatkan nyawa melalui komunikasi darurat” (“Saving lives through emergency communications”). GAREC pertama kali diadakan di Tampere, Finlandia pada tahun 2005, mengadopsi Konvensi Tampere, sebuah perjanjian komunikasi darurat yang mengikat secara global yang telah ditandatangani di Tampere pada tahun 1998. Dalam konferensi-konferensi selanjutnya, penyelenggaraan GAREC digilir antara IARU R1, R2 dan R3.

V. Japan Amateur Radio League (JARL) Ham Fair

Mengingat hubungan baik antara ORARI dengan JARL, beberapa tahun terakhir ini ORARI selalu mengirim delegasi untuk menghadiri JARL Ham Fair (Festival Amatir Radio) yang diselenggarakan setiap tahun di Tokyo, Jepang. Keikutsertaan ORARI pada JARL Ham Festival digunakan untuk bertemu dengan para Amateur Radio mancanegara yang hadir, serta sekaligus untuk

mempromosikan tempat tujuan wisata di Indonesia pada Booth Pameran ORARI.

Demikian rekam jejak partisipasi aktif ORARI di kancah pergaulan para amatir radio di masyarakat International, dan diharapkan prestasi yang telah dicapai ORARI di kancah International dapat di tingkatkan di masa mendatang. Amin

JAKARTA - Persoalan keamanan dan kenyamanan, seringkali terabaikan dalam pengoperasian alat transportasi darat, baik yang bermuatan penumpang maupun bermuatan barang (logistik), sehingga tindakan pengabaian tersebut mengakibatkan timbulnya kecelakaan maupun memicu terjadinya berbagai tindak kejahatan yang sangat merugikan

masyarakat pengguna alat transportasi tersebut maupun merugikan dalam

penyelenggaraan aktivitas jasa antar-kirim barang, demikian disampaikan Bayu YD∅ASY, anggota ORARI yang berdomisili di Jakarta Selatan, saat dihubungi eMag ORARI melalui telpon selularnya, Minggu, 13 September 2021 di Jakarta.

“Ya, karena itu untuk mencegah kecelakaan maupun terjadinya tindak kejahatan tersebut, diperlukan alat komunikasi yang cepat, tepat dan tidak terganggu oleh sinyal dalam situasi apapun, alat itu, tidak lain adalah sebuah radio pemancar”, ucap Bayu YD∅ASY yang sejak tahun 2008 silam mengenal radio amatir, dan baru tahun 2020 ini mendapatkan ijin sebagai anggota ORARI.

Menurut Bayu YD∅ASY, meskipun saat ini, perkembangan teknologi telekomunikasi sudah memasuki era digitalisasi, namun keberadaan radio pemancar masih sangat

diperlukan, sebagai alat telekomunikasi dengan memanfaatkan gelombang elektromagnetik dalam bentuk frekuensi yang memiliki jangkauan luas. Nah, dalam bidang transportasi maupun

logistik, keberadaan radio transmitter ini, adapun penggunaan pesawat radio pemancar tersebut, bukan hanya digunakan di dunia penerbangan maupun kemiliteran saja, namun alat tersebut yakni ALAT PELACAK PEMANCAR RADIO (RADIO DIRECTIONAL FINDER) PADA FREKUENSI VHF tanpa

“Peran Radio Pemancar

Dalam dokumen SEPTEMBER Majalah Digital ORARI (Halaman 53-56)