TEKNIK DASAR PENGOPERASIAN
TEKNIK APLIKASI PENGOPERASIAN WHEEL CRANE
3.3. Pemilihan Mode (Steering Mode Dan Drive Mode)
3.5.4. Jenis beban
Jenis beban sebaiknya juga diketahui untuk dapat disesuaikan dengan langkah-langkah kerjanya, demi keselamatan (benda mudah pecah, explosit, dan sebagainya).
3.5.5. Pemindahan beban dengan outrigger
1) Pemasangan outrigger
Semua outrigger di pasang dan disetel dengan baik sesuai dengan prosedur yang benar.
Selanjutnya semua jack (termasuk jack kelima) dikeluarkan secara penuh, kemudian dilakukan leveling sesuai dengan prosedur yang benar. 2) Radius pemindahan beban
Radius pemindahan beban tergantung dari posisi beban sebelum dan setelah dipindahkan. Dengan radius pemindahan beban ini maka kondisi pemindahan beban dapat diketahui.
Dari diagram beban, dengan panjang boom dan sudut elevasi boom sesuai dengan posisi beban, dapat diketahui apakah beban (yang beratnya telah diketahui) dapat dipindahkan dengan aman, atau apakah berat beban masih dibawah kapasitas angkat (rated lifting capacity) crane yang dipergunakan.
Bila kondisi pemindahan beban telah diketahui cukup aman, maka pemindahan beban dapat dilakukan.
3 - 11
3) Pemindahan beban dengan level dan radius yang sama
Pada pemindahan beban dengan kondisi ini, tidak perlu ada perubahan radius pengangkatan, tidak perlu ada perubahan panjang boom ataupun sudut elevasi boom :
• Setel panjang boom dengan benar, sesuai dengan posisi beban • Arahkan kait ketempat beban (posisi awal/sebelum pindah)
Untuk efisiensi, maka ketika dilakukan swing boom mengarah ketempat beban, dapat dilakukan penurunan kait (hoist down), sehingga ketika kait sampai di tempat beban kait sudah cukup dekat dengan beban (cukup rendah)
• Posisikan kait tepat diatas titik angkat beban (titik berat beban), dengan menyetel sudut elevasi boom, dan turunkan perlahan sampai kait sudah dikaitkan pada sling angkat beban.
• Biarkan rigger memposisikan kait pada sling angkat beban
• Dengan mengikuti aba-aba dari signal-man, operasikan winch (hoist up). Ketika sedang menggulung tali baja (hoist up) tersebut, posisikan swing pada FREE (bebas swing) dengan menahan skakelar FREE SWING sampai tali baja terlihat tegang dan beban mulai terangkat dari tanah. Pada saat ini lepaskan kembali skakelar FREE SWING. Proses ini adalah dengan tujuan agar kait benar-benar tepat diatas titik berat beban, sehingga beban dapat diangkat secara vertikal. Begitu beban terangkat dari tanah, berhentikan winch (hoist up) untuk dilakukan pemeriksaan dari kemungkinan terjadi overload, sling pengikat berubah/miring atau terjadi ayunan. • Bila semua kondisi baik, barulah teruskan angkat beban (hoist up)
sampai ketinggian bebas dari rintangan untuk pemindahan. Lakukan swing menuju tempat penurunan beban dengan halus, tidak terjadi ayunan.
• Ditempat penurunan hentikan swing dengan halus, posisikan tepat diatas tempat penurunan beban.
3 - 12
• Turunkan dan letakkan beban ditempat yang ditentukan (posisi pindah) dengan halus tanpa hentakan atau bumping.
Selama proses pemindahan (swing) tersebut, jangan ada penyetelan panjang maupun sudut elevasi boom.
4) Pemindahan beban dengan level sama tetapi radius berbeda (jauh besar)
Pada pemindahan beban dengan kondisi ini, perlu ada perubahan radius pengangkatan, agar radius ditempat penurunan sesuai dengan posisi yang ditentukan :
• Setel panjang boom dengan benar, sesuai dengan posisi beban • Arahkan kait ketempat beban
Untuk efisiensi, maka ketika dilakukan swing boom mengarah ketempat beban, dapat dilakukan penurunan kait (hoist down), sehingga ketika kait sampai di tempat beban kait sudah cukup dekat dengan beban (cukup rendah)
• Posisikan kait tepat diatas titik angkat beban (titik berat beban), dengan menyetel sudut elevasi boom, dan turunkan perlahan sampai kait sudah dikaitkan pada sling angkat beban.
• Biarkan rigger memposisikan kait pada sling angkat beban
• Dengan mengikuti aba-aba dari signal-man, operasikan winch (hoist up). Ketika sedang menggulung tali baja (hoist up) tersebut, posisikan swing pada FREE (bebas swing) dengan menahan skakelar FREE SWING sampai tali baja terlihat tegang dan beban mulai terangkat dari tanah. Pada saat ini lepaskan kembali skakelar FREE SWING. Proses ini adalah dengan tujuan agar kait benar-benar tepat diatas titik berat beban, sehingga beban dapat diangkat secara vertikal. Begitu beban terangkat dari tanah, berhentikan winch (hoist up) untuk dilakukan pemeriksaan dari kemungkinan terjadi overload, sling pengikat berubah/miring atau terjadi ayunan.
3 - 13
• Bila semua kondisi baik, barulah teruskan angkat beban (hoist up) sampai ketinggian bebas dari rintangan untuk pemindahan. Lakukan swing menuju tempat penurunan beban dengan halus, tidak terjadi ayunan.
• Ditempat penurunan hentikan swing dengan halus, posisikan tepat diatas tempat penurunan beban, dengan merubah sudut elevasi boom (memperkecil). Ketika dilakukan penurunan boom akan terjadi penarikan beban keatas oleh tali baja, oleh karena itu harus diimbangi dengan mengulur tali baja (mengoperasikan winch, hoist down) sesuai dengan turunnya boom, sehinggan jarak beban dengan overwind cutout device relatif tetap.
• Turunkan dan letakkan beban ditempat yang ditentukan (posisi pindah) dengan halus tanpa hentakan atau bumping.
5) Pemindahan beban dengan level dan radius berbeda.
Pada pemindahan beban dengan kondisi ini, misalnya pemasangan dinding (fabricate), pemasangan kubah dan sebagainya. Dalam hal ini beban diambil dari lantai dan dipasangkan pada ketinggian tertentu. Pada kondisi pemindahan beban seperti ini terjadi perubahan panjang boom maupun sudut elevasi boom.
• Posisikan unit crane tidak terlalu dekat dengan tempat penurunan beban, untuk memungkinkan pengaturan sudut elevasi boom. • Setel panjang boom dengan benar sesuai dengan posisi beban
yang akan dipindahkan.
• Setel sudut elevasi boom sesuai dengan panjang boom dan posisi beban yang akan dipindahkan.
• Arahkan kait ketempat beban (posisi awal, sebelum dipindah)
Untuk efisiensi, ketika dilakukan swing boom mengarah ketempat beban, dapat dilakukan penurunan kait (hoist down) sehingga ketika kait sampai di tempat beban kait sudah cukup dekat dengan beban (cukup rendah).
• Posisikan kait tepat diatas titik angkat beban (titik berat beban) dengan menyetel sudut elevasi boom, turunkan perlahan sampai kait dapat dikaitkan pada sling angkat beban.
• Berilah kesempatan bagi rigger untuk memposisikan kait pada sling angkat beban.
3 - 14
• Dengan aba-aba dari signal-man, operasikan winch (hois up). Ketika sedang menggulung tali baja (hoist up) tersebut posisikan swing pada FREE (bebas swing) dengan menekan skakelar FREE SWING sampai tali baja terlihat tegang dan beban mulai terangkat dari tanah. Pada saat ini lepaskan kembali skakelar FREE SWING. Proses ini adalah dengan tujuan agar kait benar-benar tepat diatas titik berat beban, sehingga beban dapat diangkat secara vertikal. Begitu beban terangkat dari tanah, berhentikan winch (hoist up) untuk dilakukan pemeriksaan dari kemungkinan terjadi overload, sling pengikat berubah/miring atau terjadi ayunan.
• Bila kondisi telah baik, teruskan angkat beban (hoist up) samapai bebas dari rintangan untuk dapat dilakukan swing. Lakukan swing menuju tempat penurunan beban, berhenti swing di dekat penurunan beban.
• Setel boom baik perpanjangan (extend) dan sudut elevasinya, untuk dapat memposisikan beban yang tempatnya lebih tinggi.
• Angkat beban dengan winch (hoist up) sehingga posisi beban diatas tempat penurunan beban.
• Lakukan swing untuk menempatkan beban diatas tempat penurunan beban. Posisikan beban tepat diatas tempat penurunan beban, dengan mengatur swing dan boom.
• Dengan mengikuti aba-aba, turunkan dan letakkan beban tepat diatas tempat penurunan yang ditentukan, dengan dibantu Signal-man.
3 - 15 3.5.6. Pemindahan beban tanpa menggunakan outrigger
Pemindahan beban tanpa outrigger berarti bahwa seluruh berat (beban dan unit crane) ditumpu oleh ban roda-roda wheel crane. Pengoperasian wheel crane tanpa outrigger ini biasanya disebut juga dengan on-rubber operation.
Dalam hal tersebut diatas setidaknya ada 3 yang perlu kita catat atau perhatikan, yaitu bahwa :
1) Stabilitas crane lebih kecil daripada bila menggunakan outrigger (outrigger extended), yang memberikan akibat kapasitas angkat beban (lifting rated capacity) juga lebih kecil.
Hal itu jelas terlihat pada diagram beban masing-masing kondisi.
2) Peranan ban, khususnya menyangkut tekanan anginnya (tire’s air
pressure), sangat penting. Sehingga bila tekanan angin tidak seperti spesifikasinya, pengoperasian tidak dibenarkan.
Disamping dua hal tersebut diatas, satu hal penting lainnya adalah bahwa kapasitas angkat (rated lifting capacity) untuk on-rubber operation tersebut adalah nilai-nilai bila crane dipasang pada tanah yang keras dan level. Kondisi tanah yang berbeda (tanah miring atau lunak) perlu diperhitungkan untuk pengoperasian.
Pada pengoperasian tanpa outrigger ini, diperingatkan terhadap beberapa hal :
• Jangan gunakan jib.
• Jangan lakukan pengangkatan beban boom ataupun single top bila panjang boom melebihi batas tertentu (misalnya untuk salah satu tipe crane, batas tersebut adalah 24,4)
• Berhati-hatilah, beban jangan sampai mengayun, crane dapat terguling.
• Perhatikan selalu tampilan momen pada AML.
Ketika terjadi overload, crane akan berhenti beroperasi, tetapi inersianya dapat membuat crane bergoyang kesana-kesini.
Pengoperasian tanpa outrigger ini dibedakan antara : • On-rubber stationary operation, dan
3 - 16
1) On- rubber stationary operation
Pada operasi ini beberapa hal perlu mendapat perhatian :
➢ Bahwa crane berada pada performansi overfront hanya bila ditunjukkan dengan simbol posisi overfront di AML. Bila tidak maka
crane berada pada permormansi 3600.
➢ Selama pengoperasian, crane tidak dapat berhenti secara otomatis walaupun overload terjadi karena swing boom.
Harus diingat juga bahwa fungsi pembatas swing tidak bekerja. Karenanya berhati-hatilah melakukan swing selama pengoperasian. ➢ Jangan mengangkat beban didaerah depan (over-front area) dan
swing ke samping, kecuali berat beban dibawah performansi 3600.
(kapasitas angkat pada 3600 lebih kecil dari pada kapasitas angkat
pada daerah depan.
Langkah :
(1) Masukkan boom sepenuhnya (fully retract), dan level. (2) Tempatkan boom pada daerah kerja depan (overfront). (3) Posisikan unit pada tempat/tanah keras dan rata (level). (4) Posisikan tuas persneling (gearshift) pada N.
(5) Pasang rem parkir.
(6) Kuncilah suspensi dan turunkan frame sepenuhnya.
(7) Dengan kunci register,setel (register) :
On rubber stationary operation pada AML, juga status
pengangkatan boom (boom lift atau single top) sesuai dengan keadaan senyatanya.
(8) Pindahkan beban (hoist up, boom telescoping, boom elevating, swing, hoist down) sesuai dengan prosedur yang benar.
3 - 17
2) On-rubber creep operation
Operasi ini disebut juga dengan pick and carry, yaitu setelah mengambil beban crane berjalan menuju ke tempat penurunan beban.
Pada operasi ini beberapa diperingatkan yaitu :
➢ Jangan melakukan swing boom selama pengoperasian. Arahkan boom ke over-front, aktifkan rem swing dan pasang kunci swing. ➢ Jangan jalankan unit melebihi kecepatan 1,6 km/jam.
Jangan angkat beban terlalu tinggi, tetaplah dekat permukaan tanah.
➢ Tetaplah dengan persneling I
➢ Hidari gerakan yang kasar : start, stop dan pengemudian. Bila tidak beban bergerak kesana-kemari.
➢ Jangan operasikan crane sambil jalan (traveling). Untuk mengoperasikan berhentikanlah crane.
➢ Sebelum jalan (traveling) panjangkan outrigger beam dan jack sampai out outrigger floats sedikit diatas tanah.
➢ Biarkan PTO di ON kan selama pengoperasian. Bila tidak, tidak ada tindakan yang dapat dilaksanakan bila crane didalam bahaya.
Langkah :
(1) Masukkan boom sepenuhnya (fully retract), dan level. (2) Tempatkan boom pada daerah kerja depan (overfront). (3) Posisikan unit pada tempat/tanah keras dan rata (level). (4) Posisikan tuas persneling (gearshift) pada N.
(5) Pasang rem parkir.
(6) Kuncilah suspensi dan turunkan frame sepenuhnya.
(7) Dengan kunci register, setel (register) : on-rubber creep operation pada AML, juga status pengangkatan boom (boom lift atau single top), sesuai dengan keadaan senyatanya.
3 - 18
(8) Angkat beban sesuai dengan prosedur yang benar. (9) Setel skakelar rem parkir ke OFF.
(10) Setel persneling ke gigi I. (11) Jalanlah perlahan.
(12) Berhentilah dengan halus ditempat penurunan beban.
(13) Turunkan dan letakkan beban dengan halus ditempat yang ditentukkan, sesuai dengan prosedur yang benar.
BAB IV