• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

C. Faktor Produksi

1) Jenis Bibit Ternak Sapi yang dipelihara

Bibit sapi potong merupakan salah satu faktor produksi yang menentukan dan strategis karena peningkatan jumlah populasi sapi terkait erat dengan pengadaan bibit dan biaya pemeliharaan. Jenis bibit sapi potong yang dipelihara responden dapat disajikan dalam Tabel 15 berikut ini.

Tabel 15 Jenis bibit sapi potong yang dipelihara responden di lokasi penelitian No Jenis Bibit

Ternak sapi

Kelompok Peternak Non Kelompok Peternak Jumlah Ternak (ekor) Persentase (%) Jumlah Ternak (ekor) Persentase (%) 1 Peranakan Ongol (PO) 228 90,48 211 90,56

2 Simental 14 5,55 10 4,30

3 Brahman 9 3,57 7 3,00

4 Limousin 1 0,4 5 2,14

Total 252 100 233 100

Responden kelompok peternak memelihara Peranakan Ongole (PO) yaitu sebanyak 228 ekor atau 90,48 persen, Simental sebanyak 14 ekor atau 5,55 persen, Brahman sebanyak 9 ekor atau 3,57 persen, Limousin sebanyak 1 ekor

41 atau 0,4 persen. Responden non kelompok peternakmemelihara Peranakan Ongole (PO) yaitu sebanyak 211 ekor atau 90,56 persen, Simental sebanyak 10 ekor atau 4,30 persen, Brahman sebanyak 7 ekor atau 3 persen dan Limousin sebanyak 5 ekor atau 2,14 persen.

2) Kandang

Kandang ternak kelompok peternak maupun non kelompok peternak merupakan kandang perorangan (kandang peternak masing-masing). Peternak tidak memelihara ternak sapi secara bersama-sama pada satu kandang kelompok karena beberapa alasan antara lain sulit mengatur jadwal anggota peternak secara bergiliran untuk menyabit rumput dan jaga malam ternak, sebab masing-masing peternak memiliki pekerjaan utama selain beternak sapi sehingga peternak lebih memilih menyabit rumput dan jaga malam ternak masing-masing anggota peternak.

Kandang peternak terdiri dari kandang semi permanen dengan bahan yang digunakan terbuat dari batu bata yang telah di semen (plaster), kayu dan bambu. Lantai kandang peternak ada yang telah disemen/cor, tetapi ada juga yang masih beralaskan tanah. Atap kandang terbuat dari seng dan atap rumbia.

Tatalaksana perkandangan merupakan salah satu faktor produksi yang belum mendapat perhatian dalam usaha peternakan sapi potong khususnya peternakan rakyat, salah satu nya yaitu perkandangan yang memenuhi persyaratan kesehatan ternaknya. Kandang yang bersih merupakan cara pencegahan serangan penyakit pada ternak.

Responden kelompok peternak sebanyak 18 orang atau 30 persen melakukan pembersihan kandang sebanyak satu kali setiap hari dan sebanyak 42 orang peternak atau 70 persen melakukan pembersihan kandang sebanyak dua kali setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Responden non kelompok peternak sebanyak 40 orang atau 66,67 persen melakukan pembersihan kandang sebanyak satu kali setiap hari dan sebanyak 20 orang peternak atau 33,33 persen melakukan pembersihan kandang sebanyak dua kali setiap hari yaitu pagi dan sore hari. Pada Tabel 16 berikut ini disajikan sanitasi kandang dan pengolahan limbah kotoran ternak yang dilakukan kelompok peternak dan non kelompok peternak.

42 Tabel 16 Sanitasi kandang yang dilakukan peternak di lokasi penelitian

No Tatalaksana Pembersihan Kandang

Kelompok Peternak Non Kelompok Peternak Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Satu kali setiap hari 18 30,00 40 66,67 2 Dua kali setiap hari 42 70,00 20 33,33

Total 60 100 60 100

Responden kelompok peternak sebanyak 40 orang atau 66,67 persen telah melakukan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi kompos dan sebanyak 20 peternak atau 33,33 persen tidak melakukan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi kompos. Responden non kelompok peternak sebanyak 27 orang atau 45 persen telah melakukan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi kompos dan sebanyak 33 peternak atau 55 persen tidak melakukan pengolahan limbah kotoran ternak menjadi kompos. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai penanganan limbah kotoran ternak dapat dilihat pada Tabel 17 berikut ini.

Tabel 17 Penanganan limbah kotoran ternak yang dilakukan peternak di lokasi penelitian

No Penanganan Limbah Kotoran Ternak

Kelompok Peternak Non Kelompok Peternak Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Melakukan Pengolahan 40 66,67 27 45,00 2 Tidak melakukan Pengolahan 20 33,33 33 55,00 Total 60 100 60 100

Pada saat penelitian dilakukan kelompok peternak maupun non kelompok peternak belum memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai biogas. Menurut responden pengolahan limbah ternak menjadi biogas belum dilakukan karena belum memiliki dana untuk membuat instalasi biogas.

3) Pakan

Pakan yang diberikan peternak pada ternak sapi umumnya berupa hijauan dan konsentrat. Konsentrat diberikan umumnya pada pagi hari dan selanjutnya

43 ternak sapi digembalakan di perkebunan kelapa sawit dan karet milik PTPN. Pemberian Konsentrat yang dilakukan kelompok peternak maupun non kelompok peternak dapat dilihat pada Tabel 18 berikut ini.

Tabel 18 Pemberian konsentrat yang dilakukan peternak di lokasi penelitian No Pemberian Konsentrat Kelompok Peternak Non Kelompok Peternak

Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Memberi Konsentrat 48 80,00 21 35,00 2 Tidak memberi Konsentrat 12 20,00 39 65,00 Total 60 100 60 100

Responden kelompok peternak sebanyak 48 orang atau 80 persen memberikan konsentrat pada ternak sapi nya dan sebanyak 12 orang atau 20 persen tidak memberikan konsentrat pada ternak sapi nya. Responden non kelompok peternak sebanyak 21 orang atau 35 persen memberikan konsentrat pada ternak sapi nya dan sebanyak 39 orang atau 65 persen tidak memberikan konsentrat pada ternak sapinya. Konsentrat yang diberikan peternak umumnya adalah ampas ubi kayu dan dedak padi.

Tambahan hijauan yang diberikan kelompok peternak maupun peternak dan non kelompok peternak dapat dilihat pada Tabel 19 berikut ini.

Tabel 19 Pemberian tambahan hijauan yang dilakukan peternak di lokasi penelitian

No Pemberian Tambahan Hijauan

Kelompok Peternak Non Kelompok Peternak Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Memberi Tambahan Hijauan 39 65,00 23 38,33 2 Tidak Memberi Tambahan Hijauan 21 35,00 37 61,67 Total 60 100 60 100

Responden kelompok peternak sebanyak 39 orang atau 65 persen memberikan tambahan hijauan yaitu rumput lapangan pada saat ternak sapi setelah digembalakan pada sore hari dan sebanyak 21 orang atau 35 persen tidak memberikan tambahan hijauan. Responden non kelompok peternak sebanyak 23

44 orang atau 38,33 persen memberikan tambahan hijauan dan sebanyak 37 orang atau 61,67 persen tidak memberikan tambahan hijauan.

Jenis tambahan nutrisi yang diberikan peternak disajikan dalam Tabel 20 berikut ini.

Tabel 20 Jenis tambahan nutrisi yang diberikan peternak di lokasi penelitian No Tambahan Nutrisi

yang diberikan Peternak

Kelompok Peternak Non Kelompok Peternak Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Mineral 40 66,67 16 26,67 2 Vitamin 15 25,00 10 16,66 3 Tidak ada Memberi 5 8,33 34 56,67 Total 60 100 60 100

Responden kelompok peternak sebanyak 40 orang atau 66,67 persen memberikan mineral kepada ternak sapi nya, 15 orang peternak atau 25 persen memberikan vitamin pada ternak sapi nya dan sebanyak 5 orang atau 8,33 persen tidak memberikan tambahan nutrisi pada ternak nya. Responden non kelompok peternak sebanyak 16 orang atau 26,67 persen memberikan mineral kepada ternak sapi nya, 10 orang peternak atau 16,66 persen memberikan vitamin pada ternak sapi nya dan sebanyak 34 orang atau 56,67 orang tidak memberikan tambahan nutrisi pada ternak nya. Menurut keterangan dari responden kelompok peternak, mereka memberikan konsentrat, tambahan nutrisi (vitamin, mineral) serta tambahan hijauan karena mengikuti saran dari penyuluh dari Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Samsudin (1987) menyatakan bahwa salah satu tugas penyuluh pertanian adalah menumbuhkan perubahan pengetahuan, kecakapan, sikap, dan motivasi agar petani/peternak menjadi lebih terarah.

4) Modal

Data karakteristik di lokasi penelitian berdasarkan modal responden disajikan pada Tabel 21 berikut ini.

45 Tabel 21 Modal peternak di lokasi penelitian

No Modal Peternak Kelompok Peternak Non Kelompok Peternak Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Bantuan Pemerintah 12 20,00 - - 2 Modal sendiri 48 80,00 60 100 Total 60 100 60 100

Sebanyak 12 orang responden kelompok peternak mendapatkan bantuan modal dari pemerintah seperti bantuan bibit dan bantuan mesin pencacah rumput (chopper), sedangkan non kelompok peternak semua modal usahanya merupakan modal peternak sendiri. Jenis bantuan yang diterima responden kelompok peternak disajikan pada Tabel 22 berikut ini.

Tabel 22 Jenis bantuan yang diterima peternak dilokasi penelitian No Jenis Bantuan yang

diterima Peternak

Kelompok Peternak Non Kelompok Peternak Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Bibit ternak 8 66,67 - - 2 Mesin Pencacah Rumput (chopper) 4 33,33 60 100 Total 12 100 60 100

Berdasarkan Tabel 22 tersebut diatas responden kelompok peternak sebanyak 8 orang atau 66,67 persen mendapatkan bantuan berupa bibit ternak dan 4 orang peternak atau 33,33 persen mendapatkan bantuan mesin pencacah rumput (chopper) dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai. Responden non kelompok peternak tidak mendapatkan bantuan karena salah satu syarat untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai yaitu harus menjadi angota kelompok peternak (melalui kelompok peternak).

Dokumen terkait