• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis-Jenis Kebaktian Ibadah di GBKP Jalan Jamin Ginting Km.7 Padang Bulan Medan

DESKRIPSI PENYAJIAN KITAB ENDE-ENDEN PADA KEBAKTIAN GEREJA BATAK KARO PROTESTAN JALAN JAMIN GINTING KM.7

4.4 Jenis-Jenis Kebaktian Ibadah di GBKP Jalan Jamin Ginting Km.7 Padang Bulan Medan

Di dalam gereja GBKP Jalan Jamin Ginting Km.7 Padang Bulan Medan terdapat berbagai macam liturgi kebaktian yang dilakukan oleh jemaat GBKP Jalan Jamin Ginting Km.7, liturgi kebaktian tersebut dilakukan berbeda-beda setiap minggunya. GBKP juga mengeluarkan buku Kitab Liturgi GBKP melalui sidang sinode GBKP Tahun 1999 dan disahkan oleh Moderamen. Tiap liturgi tersebut berhungan dengan Kitab Enden dilihat dari lirik dari Kitab Ende-Enden, sesuai dengan perayaan liturgi yang dilaksanakan. Berikut akan dijelaskan liturgi-liturgi yang ada di dalam GBKP dan lagu dari Kitab Ende-Enden yang digunakan dalam liturgi tersebut yaitu:

1) Liturgi Kebaktian Minggu Advent

Adven adalah masa menantikan kedatangan Tuhan Yesus yang ke-dua kali dan sekaligus mempersiapkan Natal (kisah kelahiran Yesus) atau Epifania (kisah awal pelayanan Yesus). Makna kedua hari raya tersebut mengandung arti eschatology, dimana gereja-gereja mengungkapkan kerinduannya akan kedatangan Tuhan pada masa Adven dan kesiapannya menyambut Natal.

Untuk lebih jelasnya, disini akan kita coba membahas tema-tema Adven dan sekaligus makna Adven selama empat Minggu:

- Adven I: Adven pertama diisi dengan tema sikap gereja dalam menantikan kedatangan Yesus Kristus yang ke dua kali untuk membebaskan umat manusia.

72

- Adven II : Thema utama pada Adven kedua ialah pertobatan menuju langit baru dan bumi baru bagi segala bangsa, seluruh umat manusia, sesuai dengan keadilanNya.

- Adven III : Minggu Adven ke tiga merupakan ajakan untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan. KedatanganNya tidak sejajar dengan kelahiranNya, namun dapat dilihat sebagai kedatanganNya yang kedua kali.

- Adven IV : Fokus kebaktian pada Minggu Adven keempat mengarah kepada kelahiran Tuhan di Betlehem.

Lagu yang biasa dinyanyikan pada Kebaktian ini yaitu KEE No.53 yang berjudul “Pesikap Kam K’rajangndu E”

2) Liturgi Kebaktian Wari Natal

Liturgi Kebaktian Wari Natal adalah kebaktian tentang peringatan kelahiran Yesus sebagai penebus dosa umat manusia.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.193 yang berjudul “Bas Si Nasa Tinepana”

3) Liturgi Kebaktian Nutup Tahun

Liturgi Kebaktian Nutup Tahun dilakukan pada saat penghujung tahun untuk mengingatkan jemaat tentang kebaikan Tuhan yang selama ini sudah menemani jemaat hingga akhir tahun.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No 185 dengan judul “Dibata Bapanta”

73

4) Liturgi Kebaktian Tahun Baru

Liturgi ini dilaksanakan pada pembukaan tahun untuk memulai tahun baru dengan berpengharapan kepada Tuhan.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.117 yang berjudul “Nggo Mentas Tahun Male E”

5) Liturgi Kebaktian Minggu Ephiphanias

Liturgi ini untuk mengajak jemaat merenungkan pengalaman yang dilewati semasa hidup, walaupun punya engalaman pahit, tapi Tuhan tetap menunjukkan kemuliaan-Nya.

Lagu yang biasa dinyayikan yaitu KEE No. 86 yang berjudul “Tuhan Yesus Si Permakan”

6) Liturgi Kebaktian Minggu Passion

Liturgi ini dilaksanakan untuk membawa jemaat mengingat penderitaan Tuhan Yesus untuk membawa kebaikan kepada manusia agar jemaat tetap mengikuti ajaran Yesus walaupun menderita.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No. 207 yang berjudul “I Uruk Golgota”

7) Liturgi Kebaktian Jumat Simbelin

Liturgi Kebaktian Jumat Simbelin sama artinya dengan Kebaktian Jumat Agung, liturgi ini dirayakan tuntuk peringatan kematian Yesus di kayu salib demi penebusan dosa manusia.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E”

74

8) Liturgi Kebaktian Wari Paskah

Liturgi ini dirayakan untuk merayakan kebangkita Yesus yang membawa kemenangan bagi manusia yang percaya kepada-Nya.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.206 yang berjudul “Sendah Endah Wari Paskah”

9) Liturgi Kebaktian Minggu kenca Paskah

Liturgi ini dirayakan setelah perayaan Paskah untuk memperingatkan jemaat sudah bebas dari kuasa dosa.

Lagu yang biasa dinyanyikan yaitu KEE No.201 yang berjudul “Malem Ate Tuhu-Tuhu”

10) Liturgi Kebaktian Tuhan Yesus nangkih ku Surga

Liturgi ini tentang peringatan kenaikan Yesus ke surga untuk menyiapkan tempat bagi orang percaya.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.127 yang berjudul “Yesus Tuhanta Nangkih Ku Surga”

11) Liturgi Kebaktian kenca Tuhan Yesus nangkih ku Surga (Minggu Eksaudi)

Liturgi Kebaktian tentang perayaan setelah Tuhan Yesus naik ke surga. Dirayakan agar jemaat menunggu peristiwa turunnya Roh Kudus.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.94 yang berjudul “O Tuhan Yesus” 12) Liturgi Kebaktian Wari Pentakosta

Liturgi ini tentang peringatan turunnya Roh Kudus yang memberi kuasa kepada jemaat untuk menjadi sakti Kristus.

75

Lagu yang dinyanikan KEE N0.188 yang berjudul “O Dibata Kam Temanku”

13) Liturgi Kebaktian Minggu Trinitas

Liturgi ini dirayakan untuk menutup perayaan-perayaan besar dalam kalender gereja. Liturgi ini mengingatkan jemaat bahwa Tuhan yang layak disembah karena menyelamatkan manusia.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.196 yang berjudul “Pujilah Dibata Bapa”

14) Liturgi Kebaktian Minggu Pendungi Tahun Gereja

Liturgi ini dirayakan untuk mengantar jemaat untuk merenungkan perbuatan Tuhan di sepanjang hidupnya dan mengevaluasi kesetiaannya kepada Tuhan selama ini.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.75 yang berjudul “Tetapkenlah Ukurta”

15) Liturgi Kebaktian 17 Agustus (HUT RI)

Liturgi ini merupakan perayaan ucapan syukur atas kemerdekaan Republik Indonesia.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.163 yang berjudul “Badia Badia” 16) Liturgi Pemasu-masun Perjabun

Liturgi ini untuk pemberkatan pasangan yang ingin mempersatukan hubungan mereka sebagai suami istri.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.124 yang berjudul “Ipasu-Pasu Tuhan Dibatandu”

76

17) Liturgi Lakon Persadan si Badia Nutup Pekan Penatalayanen

Liturgi tentang perayaan Perjamuan Kudus yang dilakukan sebagai penutup Kebaktian Penatalayanen yang sudah dilakukan selamat tujuh hari berturut-turut.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.155 yang berjudul “Kam Idilo Tuhan, To!”, No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E" 18) Liturgi Lakon Persadan si Badia Sanga Jumat si Mbelin

Liturgi tentang perayaan perjamuan kudus yang dilakukan pada hari peringatan kematian Yesus (Jumat Agung)

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.155 yang berjudul “Kam Idilo Tuhan, To!”, No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E” 19) Liturgi Lakon Persadan si Badia Nutup Pekan Keluarga

Liturgi ini merupakan perayaan Perjamuan Kudus sebagai penutup kebaktian keluarga yang sudah diadakan selama tujuh hari berturut-turut. Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.155 yang berjudul “Kam Idilo Tuhan, To!”, No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E” 20) Liturgi Lakon Persadan si Badia Nutup Pekan Doa

Liturgi tentang Perjamuan Kudus sebagai penutup kebaktian doa yang sudah diadakan selama 7 (tujuh) hari berturut-turut.

Lagu yang dinyanyikan yaitu KEE No.155 yang berjudul “Kam Idilo Tuhan, To!”, No.166 yang berjudul “Nggo Mambur Dareh Tuhan E”

77

Berikut ini akan saya deskripsikan salah satu Liturgi yang ada di GBKP, yaitu Liturgi Kebaktian Jumat Simbelin (Jumat Agung). Tata ibadah yang dilangsungkan adalah sebagai berikut :

I. Persiapan

(1) Belajar Nyanyian : Jemaat mempelajari beberapa lagu yang akan dinyanyikan yang dipimpin Song Leader

(2) Kata Pengantar ke dalam Kebaktian Jumat Agung (3) Bernyanyi: KEE No.207 “I Uruk Golgota”

II. Kebaktian 1) Votum 2) Salam 3) Introitus

4) Bernyanyi (jemaat berdiri)

5) Berita Kejahatan Manusia (jemaat kembali duduk) 6) Saat Teduh

7) Bernyanyi: KEE No.76 :2-3 “Kulebendu Dibatangku” 8) Mendengarkan Firman Tuhan

a. Doa sebelum Khotbah b. Khotbah

c. Doa setelah Khotbah 9) Respon Firman (jemaat berdiri)

10) Pengumpulan Persembahan (jemaat duduk) 11) Doa Persembahan (jemaat berdiri)

78

12) Warta Jemaat (jemaat duduk) 13) Bernyanyi/Koor

14) Berdoa karna Jumat Agung 15) Pengakuan Iman Rasuli

16) Doa Syafaat, ditutup Doa Bapa Kami III. Penutup

1) Pendeta Membacakan Berkat Bagi Jemaat 2) Doa Penutup

Kitab Ende-enden (KEE) ini merupakan kumpulan lagu-lagu pujian yang diadaptasi dari musik barat yaitu buku kidung pujian dengan mengubah syairnya menjadi berbahasa Karo. Penggunaan KEE ini sangat umum, maksudnya lagu-lagu yang terdapat dalam buku ini adalah lagu-lagu-lagu-lagu umum yang digunakan pada beberapa Gereja seperti Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Syair dalam Kitab Ende-Enden juga disesuaikan dengan perayaan yang ada dalam GBKP seperti untuk memperingati Perayaan Natal, syair lagu dibuat tentang kelahiran Tuhan Yesus.

Saat ini dalam tata ibadah GBKP selain Kitab Ende-Enden, terdapat Kitab Penambahen Ende-Enden (PEE) yang digunakan. Kitab tersebut yakni KEE dan PEE telah digunakan bersama. Terdapat perbedaan yang sangat jelas antara lagu-lagu dalam KEE dengan PEE, terlebih jika dilihat dari melodi lagu-lagunya. KEE merupakan adaptasi lagu dari musik barat sedangkan PEE lebih cenderung terhadap pemilihan melodi yang berskala minor, sehingga jika diamati terdapat kecenderungan menonjolkan melodi yang mencirikan musik etnik suku Karo.

79

Perbedaan tersebut dapat terjadi dari berbagai faktor yang mempengaruhi penciptaan lagu-lagu tersebut, salah satu diantaranya adalah latar belakang komposer lagu-lagu dalam PEE tersebut yang didominasi oleh jemaat yang merupakan jemaat yang bersuku Karo, sehingga tidak bisa terlepas dari pengaruh musik etnik Karo yang memang menjadi budaya musik tersendiri bagi masyarakatnya.

82

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada zaman modern saat ini, musik telah berkembang pesat dan berperan penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangannya, musik juga mempunyai peranan penting didalam ibadah gereja, hal ini dapat dilihat dari hampir semua gereja yang menggunakan musik sebagai pengiring ibadah gereja dan hampir semua gereja memiliki buku nyanyian sebagai pedoman dalam menyayikan lagu. Seperti halnya pada Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Km.7 Padang Bulan Medan yang telah menggunakan buku nyanyian yang disusun dalam satu buku yaitu Kitab Ende-Enden GBKP.

Jika dilihat dalam teks-teks Kitab Ende-Enden tersebut terkandung pesan-pesan moral Kristiani. Dalam teks-teks musik tersebut setiap jemaat GBKP diberitahu bagaimana ia mesti bertindak, berbuat, beramal. Setiap umat Kristen adalah menjadi penerang seperti lilin di malam gelap. Umat Kristiani rela untuk memberikan pipi kiri setelah pipi kanannya ditampar. Umat Kristiani rela juga berkorban, sebagaimana Yesus Kristus berkorban untuk keselamatan semua manusia ini.

Penggunaan Kitab Ende-Enden sebagai pedoman nyanyian jemaat pada Gereja Batak Karo Protestan Km.7 Padang Bulan Medan memiliki dampak positif terhadap perkembangan jemaat dalam gereja tersebut. Dampak positif tersebut diantaranya :

83

a. Menghidupkan dan menggairahkan suasana kebaktian sehingga jemaat lebih betah dan lebih bersemangat dalam memuji Tuhan.

b. Meningkatkan partisipasi pemuda dalam pelayanan Gereja.

c. Meningkatkan semangat pemuda sebagai pengiring/ bermain musik untuk memuji Tuhan.

d. Menghidupkan suasana hati dalam ibadah yang membangun keimanan dan kerohanian jemaat.

e. Jumlah jemaat yang selalu bertambah dari tahun ke tahun.

f. Meningkatkan pengalaman jemaat dalam bermusik yang dipedomani dari Kitab Ende-Enden.

5.2 Saran

Dalam hal ini, penulis mengakui masih banyak kekurangan dalam mendeskripsikan nyanyian jemaat dalam Gereja Batak Karo Protestan Km.7 Medan. Oleh karena itu, penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih menyempurnakan penelitian di bidang yang sama agar peneliti dapat melihat perkembangan yang lebih baik lagi. Sehingga kajian tidak hanya berhenti disini tapi dapat dikembangkan lagi sehingga dapat menambah wawasan peneliti dan orang yang membaca. Untuk kedepan kiranya GBKP Km.7 juga tetap semakin maju dalam pelayanan dan dapat menjadi teladan sehingga jemaat merasa nyaman dalam beribadah dan setiap orang yang beribadah merasakan adanya kehadiran Tuhan dalam Gereja Batak Karo Protestan Km.7 Padang Bulan Medan.

84

DAFTAR PUSTAKA