• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Prestasi Belajar

3. Jenis-jenis Prestasi Belajar

Peserta didik yang belajar berarti memperbaiki kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Dengan meningkatnya kemampuan-kemampuan tersebut maka keinginan, kemauan atau perhatian pada lingkungan sekitar makin bertambah.

Berbicara mengenai prestasi belajar, tidak terlepas dari hasil penilaian proses dan hasil belajar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

Faktor yang Memengaruhi Pembelajaran

Faktor Intern 1. Jasmaniah - Kesehatan - Cacat Tubuh 2. Psikologis - Inteligensi - Perhatian - Minat - Bakat - Motif - Kematangan - Kesiapan 3. Kelelahan - Jasmani (tubuh) - Rohani (jenuh, bosan) Faktor Ekstern 1. Keluarga

- cara orang tua mendidik - Relasi anggota keluarga - Suasana rumah

- Keadaan ekonomi keluarga

- Pengertian orang tua - Latar belakang keluarga

2. Sekolah

- metode mengajar - Kurikulum - Relasi guru siswa - Relasi siswa-siswa - Disiplin sekolah - Alat-alat penunjang - Waktu sekolah

3. Masyarakat

- Kegiatan siswa di masyarakat - Mass media

- Teman bergaul

- Bentuk kehidupan masyarakat

Faktor Lingkungan Belajar

1. Suara

2. Pencahayaan

3. Temperatur

dimiliki siswa setelah siswa menerima pengalaman belajarnya.30

Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan baik standar kompetensi maupunkompetensi dasar menggunakan klasifikasi dari Benyamin S. Bloom dan Krathwool yang dibagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Adanya klasifikasi ini memudahkan dalam mengukur tingkat keberhasilan atau prestasi belajar siswa.31

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian prestasi belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai bahan pengajaran.

a. Ranah Kognitif ( Cognitive Domain )

Tujuan kognitif berorientasi kepada kemampuan berfikir, mencakup kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat sampai pada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode, atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses berpikir, yaitu sebagai berikut: 1) Pengetahuan ( Knowledge )

Tingkat pengetahuan ini menuntut siswa untuk mampu mengingat ( recall ) informasi yang telah diterima sebelumnya. Tingkah laku operasional khusus yang berisikan tipe hasil belajar ini antara lain: menyebutkan, menjelaskan kembali, menunjukkan, menuliskan, memilih, mengidentifikasi, dan mendefinisikan.32

2) Pemahaman ( Comprehension )

Kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk

30

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Banndung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 22

31

Martinis Yamin, Disain Pembelajaran berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2007), h. 31

32

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses belajar mengajar, (Bandung: PT. Sinar Baru Algesindo, 2000), h. 50

menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Dalam hal ini, siswa diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.

Ada tiga macam pemahaman yang berlaku umum; pertama pemahaman terjemahan , yakni kesanggupan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Misalnya, memahami kalimat bahasa Inggris kedalam bahasa Indonesia, mengartikan lambang Negara, dan lain-lain. Kedua pemahaman penafsiran , misalnya memahami grafik, menghubungkan dua konsep yang berbeda, membedakan yang pokok dan bukan pokok. Ketiga pemahaman ekstrapolasi, yakni kesanggupan melihat dibalik yang tertulis, tersirat, meramalkan sesuatu atau memperluas wawasan.33

3) Penerapan ( Aplication )

Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam situasi yang baru serta memecahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

Tingkah laku operasional untuk merumuskan tujuan instruksional biasanya menggunakan kata-kata; menghitung, memecahkan, mendemonstrasikan, mengungkapkan, menjalankan. menghubungkan, mengerjakan, mengubah, menunjukkan proses, memodifikasi, dan lain-lain. 4) Analisis ( Analysis )

Analisis merupakan kemampuan untuk memecah, mengurai suatu integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai tingkatan/hirarki. Analisis merupakan tipe hasil belajar yang kompleks, yang memanfaatkan unsur tipe hasil belajar sebelumnya, yakni pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.

5) Sintesis ( Synthesis )

Sintesis adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari analisis. Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga

33

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung, PT. Sinar Baru Algesindo, 2000), h. 51

terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.

Dengan sintesis dan analisis maka berpikir kreatif untuk menemukan sesuatu yang baru (inovatif) akan lebih mudah dikembangkan. Beberapa indicator kecakapan biasanya tercermin dalam kata-kata; merancang, merumuskan, mengorganisasikan, mengompilasikan, mengomposisikan, membuat hipotesis, dan merencanakan.

6) Evaluasi ( Evaluation )

Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa inggris “evaluation” dalam bahasa arab :al-taqdir”, dalam Bahasa Indonesia berarti “penilaian”. Dengan demikian evaluasi secara bahasa diartikan sebagai penilaian dalam dalam pendidikan atau penelitian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan pendidikan.sedangkan menurut istilah dalam penelitian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah diterapkan dalam sebuah program.34

b. Ranah Afektif ( Affective Domain )

Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah laku seperti perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar, dan lain-lain. Ada lima tingkatan atau jenjang dalam ranah afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar, yaitu sebagai berikut:

1) Penerimaan ( Receiving )

Yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang pada siswa, baik dalam bentuk masalah, situasi, dan gejala. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar.

2) Tanggapan ( Responding )

Yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab atau merespon stimulus dari luar yang datang ke pada siswa.

34

3) Penilaian ( Valuing )

Berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini, termasuk didalamnya adalah kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.

4) Organisasi ( Organization )

Yakni pengembangan nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai lain, kemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk dalam organisasi ialah konsep tentang nilai dan organisasi sistem nilai.

5) Karakterisasi ( Characterization )

Yakni keterpaduan dari semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang dan mempengaruhi pola kepribadian serta tingkah lakunya. Hal ini termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.

c. Ranah Psikomotor ( Psychomotor Domain )

Ranah psikomotor adalah ranah yang terkait dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak seseorang. Ada enam tingkatan keterampilan, yaitu sebagai berikut:

1) gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

2) kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motorik, dan lain-lain

3) kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan

4) gerakan-gerakan skill , mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks

5) kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non decursiveseperti gerakan ekspresif dan interpretative35

Menurut Biggs dan Telfer, kegiatan belajar di sekolah pada umumnya menjadi tujuan yang akan dicapai dan ranah yang akan dikembangkan. Dari segi tujuan ditemukan adanya pengutamaan isi ajaran dan proses perolehan. Dari segi ranah yang dikembangkan meliputi ranah kognitif, afektif dan

35

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung, Rosdakarya, 2006) h. 54

psikomotorik. Tabel berikut ini akan menunjukkan kegiatan belajar di sekolah menurut Bigs dan Telfer

Tabel 2.2

Jenis dan Indikator Prestasi Belajar

Ranah/jenis Prestasi Indikator/Tipe-Tipe Cara Mengevaluasi A. Ranah Cipta (Cognitif)

1. Pengamatan

2. Ingatan

3. Pemahaman

4. Penerapan

5. Analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti) 6. Sintesis (membuat 1. Dapat menunjukkan 2. Dapat membandingkan 3. Dapat menghubungkan 1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menunjukkan kembali 1. Dapat menjelaskan 2. Dapat mendefinisikan

dengan lisan sendiri

1. Dapat memberikan contoh 2. Dapat menggunakan secara tepat 1. Dapat menguraikan 2. Dapat mengklasifikasikan/memil ah-milah 1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan 3. Dapat mengklasifikasikan 1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Observasi 1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Observasi 1. Tes lisan 2. Tes tertulis 1. Tes tertulis 1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas

paduan baru dan utuh)

B. Ranah Rasa (Afektif) 1. Penerimaan 2. Sambutan 3. Apresiasi (sikap menghargai) 4. Internalisasi (pendalaman) menggeneralisasikan (membuat prinsip umum)

1. Menunjukkan sikap menerima 2. Menunjukkan sikap menolak 1. Kesediaan berpartisipasi atau terlibat 2. Kesediaan memanfaatkan

1. Menganggap penting dan bermanfaat

2. Menganggap indah dan harmonis mengagumi

1. Mengakui dan meyakini 2. Mengingkari 1. Tes tertulis 2. Tes skala sikap 3. Observasi 1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi 1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas ekspresif (yang menyatakan sikap proyektif dan pikiran ramalan 1. Pemberian tugas ekspresif dan

5. Karakterisasi (penghayatan) C. Ranah Psikomotor 1. Keterampilan bergerak dan bertindak 2. Kecakapan ekspresi verbal dan nonverbal

1. Melembagakan atau meniadakan

2. Menjelmakan dalam pribadi dan prilaku sehari-hari

Mengkoordinasi gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya.

1. Mengucapkan

2. Membuat mimik dan gerakan jasmani proyektif 2. Observasi 1. Observasi 2. Tes tindakan 1. Tes lisan 2. Observasi 3. Tes tindakan

Dokumen terkait