• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II WADAH BUDI DAYA IKAN

2.1 Jenis-Jenis Wadah Budi Daya Ikan

Dalam budi daya ikan air tawar dan laut, ada beberapa jenis wadah yang dapat digunakan antara lain kolam, bak, akuarium, jaring terapung/ karamba jaring apung. Kolam dapat digunakan sebagai wadah untuk budi daya ikan air tawar sedangkan bak, akuarium, jaring terapung dapat digunakan untuk melakukan budi daya ikan air tawar dan laut. Kolam dan bak berdasarkan definisinya dibedakan karena kolam dalam bahasa Inggrisnya pond adalah suatu wadah yang dapat menampung air dalam luasan yang terbatas, sengaja dibuat oleh manusia dengan cara melakukan penggalian tanah pada lahan tertentu dengan kedalaman rata-rata berkisar antara 1,5–2,0 m dan sumber air bermacam-macam.

Sedangkan bak atau tanki adalah suatu wadah budi daya ikan yang sengaja dibuat oleh manusia yang berada di atas permukaan tanah yang dapat me-nampung air dengan bahan baku yang digunakan untuk membuat bak tersebut disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Jenis-jenis kolam dapat dibedakan berdasarkan sistem budi daya yang akan diterapkan dan sumber air yang digunakan. Sedangkan jenis-jenis bak atau tanki ini biasanya dikelompokkan berdasarkan bahan baku pembuatannya yaitu yang terbuat dari beton disebut bak beton, yang terbuat dari kayu dilapisi dengan plastik disebut bak plastik, yang terbuat dari serat fiber disebut bak fiber. Akuarium merupakan salah satu wadah yang digunakan untuk budi daya ikan yang terbuat dari kaca dan mempunyai

ukuran tertentu. Jaring terapung merupakan suatu wadah budi daya ikan air tawar dan laut yang sengaja dibuat oleh manusia untuk membatasi air yang berada dalam suatu perairan umum (danau, laut, waduk, sungai) agar dapat digunakan untuk membudidayakan ikan.

2.1.1 Kolam

Jenis-jenis kolam yang akan digunakan sangat tergantung kepada sistem budi daya yang akan diterapkan. Ada tiga sistem budi daya ikan air yang biasa dilakukan.

1. Tradisional/ekstensif, kolam yang digunakan adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan bagian kolamnya terbuat dari tanah (Gambar 2.1).

2. Semi intensif, kolam yang di-gunakan adalah kolam yang bagian kolamnya(dinding pematang) terbuat dari tembok sedangkan dasar kolamnya terbuat dari tanah (Gambar 2.2).

3. Intensif, kolam yang digunakan adalah kolam yang keseluruhan bagian kolam terdiri dari tembok (Gambar 2.3).

Jenis-jenis kolam berdasarkan sumber air yang digunakan adalah

Gambar 2.1 Kolam tanah

Gambar 2.2 Kolam semiintensif

kolam air mengalir/running water dengan sumber air berasal dari sungai atau saluran irigasi di mana pada kolam tersebut selalu terjadi aliran air yang debitnya cukup besar (50 l/detik) dan kolam air tenang/ stagnant water dengan sumber air yang digunakan untuk kegiatan budi daya adalah sungai, saluran irigasi, mata air, hujan, dan lain-lain tetapi aliran air yang masuk ke dalam kolam sangat sedikit debit airnya (0,5–5 l/detik) dan hanya berfungsi menggantikan air yang meresap dan menguap.

Jenis-jenis kolam yang dibutuhkan untuk membudidayakan ikan berdasar-kan proses budi daya dan fungsinya dapat dikelompokkan menjadi be-berapa kolam antara lain kolam pemijahan, kolam penetasan, kolam pemeliharaan/pembesaran, dan kolam pemberokan induk.

Kolam pemijahan adalah kolam yang sengaja dibuat sebagai tempat perkawinan induk-induk ikan budi daya. Ukuran kolam pemijahan ikan ber-gantung kepada ukuran besar usaha, yaitu jumlah induk ikan yang akan dipijahkan dalam setiap kali pemijahan. Bentuk kolam pemijahan biasanya empat persegi panjang dan lebar kolam pemijahan misalnya untuk kolam pemijahan ikan mas sebaiknya tidak terlalu berbeda dengan panjang kakaban. Sebagai patokan untuk 1 kg induk ikan mas membutuhkan ukuran

Gambar 2.3 Kolam intensif

kolam pemijahan 3 × 1,5 m dengan kedalaman air 0,75–1,00 m.

Kolam pemijahan sebaiknya dibuat dengan sistem pengairan yang baik yaitu mudah dikeringkan dan pada lokasi yang mempunyai air yang mengalir serta bersih. Selain itu kolam pemijahan harus tidak bocor dan bersih dari kotoran atau rumput- rumput liar (Gambar 2.4).

Gambar 2.4 Kolam pemijahan

Kolam penetasan adalah kolam yang khusus dibuat untuk menetaskan telur ikan, sebaiknya dasar kolam penetasan terbuat dari semen atau tanah yang keras agar tidak ada lumpur yang dapat mengotori telur ikan sehingga telur menjadi buruk atau rusak. Ukuran kolam penetasan disesuaikan juga dengan skala usaha. Biasanya untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan larva, ukurannya 3 × 2 m atau 4 × 3 m (Gambar 2.5).

Gambar 2.5 Kolam penetasan

Kolam pemeliharaan benih adalah kolam yang digunakan untuk me-melihara benih ikan sampai ukuran siap jual (dapat berupa benih atau ukuran konsumsi). Kolam pemeliharaan biasanya dapat dibedakan menjadi kolam pendederan dan kolam pembesaran ikan. Pada kolam semi intensif atau tradisional sebaiknya tanah dasar kolam adalah tanah yang subur jika dipupuk dapat tumbuh pakan alami yang sangat dibutuhkan oleh benih ikan (Gambar 2.6).

Gambar 2.6 Kolam pemeliharaan

Kolam pemberokan adalah kolam yang digunakan untuk menyimpan

induk-induk ikan yang akan dipijahkan atau ikan yang akan dijual/angkut ke tempat jauh (Gambar 2.7).

Gambar 2.7 Kolam pemberokan

2.1.2 Bak

Wadah budi daya ikan selanjutnya adalah bak atau tanki yang dapat digunakan untuk melakukan budi daya ikan. Berdasarkan proses budi daya ikan, jenis bak yang akan digunakan disesuaikan dengan skala produksi budi daya dan hampir sama dengan kolam di mana dapat dikelompokkan menjadi bak pemijahan, bak penetasan, bak pemeliharaan, dan bak pemberokan. Bak yang digunakan untuk melakukan pemijahan ikan biasanya adalah bak yang terbuat dari beton (Gambar 2.8) atau fiber (Gambar 2.9) sedangkan bak plastik (Gambar 2.10) biasanya digunakan untuk melakukan pe-meliharaan larva ikan.

budi daya ikan tawar dan air laut biasanya pada proses kegiatan pembenihan ikan atau untuk pe-meliharaan ikan hias. Akuarium ini terbuat dari bahan kaca di mana penamaan akuarium ini berasal dari bahasa latin yaitu aqua yang berarti air dan area yang berarti ruang. Jadi akuarium ini adalah ruangan yang terbatas untuk tempat air yang berpenghuni, yang dapat diawasi dan dinikmati. Akuarium yang digunakan untuk budi daya ikan ini dapat dibuat sendiri atau membeli langsung dari toko. Fungsi akuarium sebagai wadah untuk budi daya ikan juga dapat berfungsi sebagai penghias ruangan di mana akuarium tersebut dapat dinikmati keindahannya oleh penggemarnya. Berdasarkan fungsinya, akuarium dapat dibedakan antara lain sebagai berikut.

2.1.3.1 Akuarium umum

Akuarium ini diisi dengan berbagai jenis ikan dan tanaman air yang bertujuan untuk penghias ruangan.

Syarat akuarium umum.

a. Akuarium akan diletakkan sesuai dan serasi dengan ruangan.

b. Alat perlengkapan akuarium

Gambar 2.8 Bak beton

Gambar 2.9 Bak fiber

Gambar 2.10 Bak plastik

2.1.3 Akuarium

Akuarium merupakan salah satu wadah pemeliharaan ikan yang relatif sangat mudah dalam perawatannya. Akuarium dapat digunakan untuk

meliputi aerator, kabel listrik, pipa pvc, dan lain-lain yang diletakkan tersembunyi supaya nampak alami. c Usahakan dasar akuarium tampak

alami.

e. Jenis ikan yang dipelihara harus harmonis.

Jenis akuarium ini biasanya diguna-kan sebagai hiasan bagi berbagai jenis ikan yang dapat dinikmati keindahan warna tubuh ikan baik ikan air tawar maupun ikan air laut dari jenis ikan hias maupun ikan konsumsi.

2.1.3.2 Akuarium kelompok

Ikan-ikan yang dipelihara di dalam akuarium kelompok harus ikan sejenis/ sekeluarga serta ditanami oleh tanaman air yang tanaman air yang diperlukan oleh kelompok ikan yang dipelihara.

Syarat akuarium kelompok

a. Jenis ikan yang dipelihara harus masih sekarabat.

b. Susunan tanaman air disesuaikan dengan ikan yang dipelihara. Jenis akuarium ini biasanya di-gunakan untuk memelihara ikan dalam satu kelompok baik ikan hias maupun

ikan konsumsi dari ikan air tawar dan laut (Gambar 2.11).

Gambar 2.11 Akuarium kelompok

2.1.3.3 Akuarium sejenis

Dalam akuarium ini, estetika dan dekorasi dikesampingkan, karena tujuan dari akuarium sejenis untuk mengembangbiakan ikan. Jenis akuarium ini yang biasa digunakan untuk membudidayakan ikan air tawar dan laut (Gambar 2.12).

Gambar 2.12 Akuarium sejenis

Dalam akuarium ini yang me-megang peranan adalah tanaman air. Ikan dimasukan ke dalam akuarium untuk penghias dan pemelihara tanaman.

Gambar 2.13 Akuarium tanaman

2.1.4 Keramba jaring apung (KJA) Wadah budi daya ikan selanjutnya yang dapat digunakan oleh masyarakat yang tidak memiliki lahan darat dalam bentuk kolam, masyarakat dapat melakukan budi daya ikan di perairan umum. Budi daya ikan dengan meng-gunakan karamba merupakan alternatif wadah budi daya ikan yang sangat potensial untuk dikembangkan karena seperti diketahui wilayah Indonesia ini terdiri dari 70% perairan baik air tawar maupun air laut. Dengan menggunakan

wadah budi daya karamba dapat diterapkan beberapa sistem budi daya ikan yaitu secara ekstensif, semi intensif maupun intensif disesuaikan dengan kemampuan para pembudidaya ikan. Jenis-jenis wadah yang dapat di-gunakan dalam membudidayakan ikan dengan karamba ada beberapa antara lain karamba jaring terapung, karamba bambu tradisional dengan berbagai bentuk bergantung pada kebiasaan masyarakat sekitar. Teknologi yang digunakan dalam membudidayakan ikan dengan karamba ini relatif tidak mahal dan sederhana, tidak memerlu-kan lahan daratan menjadi badan air yang baru serta dapat meningkatkan produksi perikanan budi daya. Jenis karamba jaring apung yang digunakan untuk membudidayakan ikan dapat dilihat pada Gambar 2.14 dan

Gambar 2.15.

Gambar 2.14 Kolam jaring terapung tampak

Gambar 2.15 Kolam jaring terapung tampak

depan

2.2 Konstruksi Wadah Budi