• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: PELINDUNGAN HUKUM TERHADAP MEREK TERKENAL DI

B. Tinjauan Umum Tentang Merek

3. Jenis Merek

“Merek adalah sebuah tanda yang membedakan antara produk barang dan/atau jasa yang satu dengan produk barang dan/atau jasa yang lainnya”. Dalam pengertian Merek tersebut terdapat adanya pembagian merek menurut jenisnya.Merekdibagi menjadi 2 jenis, yaitu Merek dagang dan Merek jasa.

Merek sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis pada Pasal 2 Ayat (2) meliputi merek dagang dan merek jasa, dengan pengertian sebagai berikut:

1. Merek Dagang adalah Merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan barang-barang sejenis lainnya.

Contoh : Nike, Coca-Cola, Samsung, Vans, dll.

2. Merek Jasa adalah Merek yang digunakan pada jasa yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya.

36

Contoh : Bank of America, Asuransi Bumiputera, Hotel Horison, dll.

Selain kedua Merek tersebut diatas, dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis dalam Pasal 1 Ayat (4) juga disebutkan mengenai pengertian Merek kolektif. Merek kolektif adalah Merek yang digunakan pada barang dan/atau jasa dengan karakteristik yang sama mengenai sifat, ciri umum, dan mutu barang atau jasa serta pengawasannya yang akan diperdagangkan oleh beberapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang dan/atau jasa sejenis lainnya. Biasanya merek kolektif dimiliki oleh anggota dari sebuah perkumpulan atau asosiasi.

Contoh: merek kolektif Melinda Colletive Marks. Merek ini digunakan oleh 5200 anggota dari 16 koperasi yang beroperasi di Valle di North dan Valle di Sole, Italia.11

Khusus untuk Merek kolektif sebenarnya tidak dapat dikatakan jenis Merek yang baru oleh karena Merek kolektif ini sebenarnya juga terdiri dari Merek dagang dan jasa. Hanya saja Merek kolektif ini pemakaiannya digunakan secara kolektif.12

Sebagaimana ditentukan di atas ada juga pengklasifikasian lain yang didasarkan kepada bentuk dan wujudnya. Bentuk atau wujud Merek itu menurut Suryatin dimksudkan untuk membedakannya dari barang sejenis milik orang lain.

Oleh karena adanya pembedaan itu, maka terdapat beberapa jenis Merek yakni : 1. Merek Lukisan (beel mark)

2. Merek Kata (word mark) 3. Merek Bentuk (form mark)

11Tomi Suryo Utomo, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010, hlm. 211.

12OK.Saidin, SH.,M.Hum, Op.Cit hlm. 346.

4. Merek bunyi-bunyian (klank mark) 5. Merek judul (title mark)

Beliau berpendapat bahwa jenis Merek paling baik untuk Indonesia adalah Merek lukisan. Adapun jenis Merek lainnya, terutama mrek kata dan Merek judul kurang tepat untuk Indonesia, mengingat bahwa abjad Indonesia tidak mengenal beberapa huruf ph, sh. Dalam hal ini Merek kata dapat juga menyesatkan masyarakat banyak umpamanya: “Sphinx” dapat ditulis secara fonetis (menurut pendengaran), menjadi “Sfinks” atau “Svinks”.13

Selanjutnya R.M.Suryodiningrat mengklasifikasikan Merek dalam tiga jenis yaitu: 14

1. Merek kata yang terdiri dari kata-kata saja.

Misalnya; Good Year, Dunlop, sebagai Merek untuk ban mobil dan ban sepeda.

2. Merek lukisan adalah Merek yang terdiri dari lukisan saja yang tidak pernah, setidak-tidaknya jarang sekali digunakan.

3. Merek kombinasi kata dan lukisan, banyak sekali dipergunakan.

Misalnya: Rokok putih Merek “Escort” yang terdiri dari lukisan iringiringan kapal laut dengan tulisan di bawahnya “Escort”; Teh wangi Merek “Pendawa” yang terdiri dari lukisan wayang kulit pendawa dengan perkataan dibawahnya “Pendawa Lima”.

Akan tetapi di dalam masyarakat ada 3 (tiga) jenis Merek yang dikenal.Jenis-jenis Merek juga dapat dibagi berdasarkan tingkat derajat

13Ibid, hlm. 346.

14R.M.Suryodiningrat, Aneka Milik Perindustrian, Edisi Pertama, Bandung: Tarsito, 1981, hlm. 15.

38

kemasyuran suatu Merek yaitu seberapa terkenalMerek tersebut ditengah masyarakat. Ada 3 jenis Merek yang dikenal masyarakat yaitu:15

1. Merek Biasa

Disebut juga “normal mark” yang berarti Merek ini tidak memiliki reputasi yang baik didalam masyarakat karena kualitasnya yang rendah. Merek yang tidak memiliki reputasi tinggi dan jangkauan pemasarannya sangat sempit dan terbatas pada lokal. Merek ini tidak memberikan citra yang baik kepada masyarakat sehingga masyarakat enggan memilih Merek produk tertentu diantara berbagai Merek yang ada untuk barang sejenis.Akan tetapi perlu diingat.Terkadang suatu Merek tergolong Merek biasa (the men in the street), bukan sematamata disebabkan faktor kualitas teknologinya yang kurang.

Juga bukan disebabkan desain atau kemudahan serta efektivitas pemakaian dan pemeliharaan. Tidak pula karena faktor lukisan dan warna Merek yang dipencarkan. Kemungkinan besar dikarenakan faktor strategi promosi dan pengiklanan. Dana iklan yang tidak memadai,menyebabkan pengenalan masyrakat konsumen terhadapnya kurang memadai.

2. Merek Terkenal

Sering disebut “well-known mark”. Merek ini memiliki reputasi yang baik dan merupakan Merek yang sering dipilih oleh masyarakat yang biasanya memiliki kualitas yang baik dan dapat memuaskan konsumen yang memakai Merek tersebut. Suatu Merek Terkenal

15M.Yahya Harahap, Tinjauan Merek Secara Umum dan Hukum Merek di Indonesia Berdasarkan Undang-undang No.19 Tahun 1992, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996, Hlm.81-82

harus terdaftar pada negara asalnya agar mendapatkan pelindungan di negara lain.Ada beberapa faktor objektif untuk menentukan suatu Merek Terkenal yaitu:

a. Persentase nilai pemasarannya tinggi,

b. Dan persentase tersebut harus pula dikaitkan dengan luas wilayah pemasarannya diseluruh dunia,

c. Serta kedudukannya bersifat stabil dalam jangka waktu yang lama.

d. Kemudian tidak terlepas dari faktor jenis dan tipe barang.16 3. Merek Termasyur

Jenis Merek ini adalah Merek dengan derajat yang paling tinggi yaitu

“famous mark”. Merek termasyur yaitu Merek yang sudah dikenal dan memiliki reputasi paling tinggi yang pada beberapa negara bahkan diakui keberadaannya meskipun tidak terdaftar, kemahsyurannya dapat mencegah pihak yang tidak memliki hak untuk menggunakan Merek termahsyur tersebut. Merek termahsyur dapat terlindungi dari penggunaan yang tidak sah atas barang dan jasa meskipun tidak masuk dalam daftar PELINDUNGAN karena orang sudah sangat mengenalnya.

Dokumen terkait