• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.3 Pembahasan

Dari perhitungan Uji sign test diatas diketahui bahwa nilai thitung>ttabel ( >0,918 dengan α = 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan antara pengeluaran sebelum dan sesudahbekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

4.3 Pembahasan

1. Dampak Perbedaan Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Industri Pariwisata

Sebelum berkembangnya kegiatan wisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai sebagian besar masyarakat memanfaatkan keberadaan sumber daya laut sebagai mata pencaharian utama, yakni sebagai masyarakat nelayan. Definisi nelayan menurut Undang-Undang Perikanan No. 31 tahun 2004 adalah orang yang mata pencahariannya melakukan usaha penangkapan ikan. Nelayan dikategorikan sebagai tenaga kerja yang melakukan aktivitas produksinya dengan cara berburu ikan di laut atau melaut. Aktifitas budidaya laut yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan mata pencaharian alternatif selain kegiatan menangkap ikan di laut sebagai nelayan. Kegiatan usaha

budidaya rumput laut, teripang dan ikan kerapu. Usaha budidaya rumput laut banyak dikembangkan oleh masyarakat karena biaya yang dibutuhkan sebagai modal tidak terlalu besar namum mempunyai hasil yang cukup baik.

Namun hasil dari bekerja sebagai nelayan tidaklah cukup, dikarenakan butuh biaya yang cukup besar dan resiko apabila melaut. Pekerjaan melaut bisa 1 sampai dua hari dilaut dan penuh banyak resiko. Namun setelah berkembangan kawasan industry pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai membawa dampak yang sangat positif bagi masyarakat daerah sekitar wiasta, karena berkembanganya pariwisata daerah tersebut dapat menambah lapangan kerja bagi penduduk sekitar.

Jumlah tenaga kerja dalam bidang pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai cukup banyak. Hal ini dikarenakan masyarakat yang sebagaian besar berprofesi sebagai nelayan. Tenaga kerja pada unit usaha jasa transportasi laut seperti penyediaan jasa permainan Banana Boat, tersedianya restoran seafood.

Restauran yang ada di kawasan bahari tersebut merupakan penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat daerah sekitar maupun tenaga kerja yang dating dari luar daerah.

2. Dampak Perbedaan Pendapatan Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Industri Pariwisata

Tenaga kerja yang terdapat di kawasan wisata bahari Kabupaten Serdang Bedagai merupakanpekerja yang bekerja pada unit-unit usaha tertentu. Para

sehari-harinya. Kegiatan wisata bahari di Pulau Berhala dan kawasan pantai lainnya dikembangkan dan dibangun secara inovatif sejak tahun 2003, melalui pembangunan atraksi-atraksi wisata berupa atraksi pendidikan lingkungan (mangrove, penyu, elang bondol, budidaya terumbu karang dan pendidikan sertifikasi ikan hias), pendidikan diving dan snorkeling. Pada tahun 2007 dimulai penyusunan paket-paket wisata serta melakukan promosi terus menerus melalui media cetak dan media elektronik hingga akhirnya berdampak pada peningkatan tajam jumlah kunjungan wistawan ke kawasan industri bahari Kabupaten Serdang Bedagai sejak tahun 2007. kawasan industr bahari Kabupaten Serdang Bedagai semakin populer di kalangan wisatawan sebagai salah satu destinasi wisata bahari yang menjadi pilihan kunjungan bagi pencari tempat rekreasi. Pengembangan dan pengelolaan wisata di kawasan industri bahari Kabupaten Serdang Bedagai yang semakin efektif memiliki dampak ekonomi bagi perekonomian masyarakat lokal setempat. Masyarakat secara tidak langsung terdorong untuk ikut berkontribusi dalam aktivitas wisata dan memperoleh manfaat dari keberadaan wisata ini yaitu meningkatnya lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Kondisi ekonomi masyarakat seiring dengan perkembangan wisata mengalami perubahan yang signifikan, hal itu terlihat dengan bertambahnya usaha atau kegiatan mata pencaharian masyarakat. Pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik lokal, regional maupun lingkup nasional memiliki dua alasan utama.

Alasan pertama selalu berkaitan dengan kepentingan ekonomi daerah, pembukaanlapangan kerja, dan pembangunan infrastruktur. Kedua untuk pelestarian dan pengembangan obyek wisata. Seiring dengan berkembangnya

kegiatan wisata, jumlah masyarakat sekitar kawasan wisata di kawasan industri bahari Kabupaten Serdang Bedagai mengalami peningkatan jumlah penduduk.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendapatan masyarakat di kawasan industrai bahari Kabupaten Serdang Bedagai mengalami peningkatan setelah bekerja di kawasan wisata bahari tersebut hal ini dibuktikan dengan rata-rata pendapatan responden setelah bekerja di kawasan bahari tersebut diama seblum bekerja penghasilan rata-rata responden selama sebulan adalah Rp. 2.244.000,- namun setelah bekerja di kawasan industrai bahari Kabupaten Serdang Bedagai rata-rata pendapatan responden meningkat menjadi Rp.3.360.000.

3. Beban Tanggungan Sebelum dan sesudah Bekerja di Industri Pariwisata Berdasarkan hasil penelitian bahwa dampak industry pariwisata merupakan dampak lanjut dari pendapatan yang diperoleh tenaga kerja dari unit usaha tempat mereka bekerja. Dampak ini berasal dari pengeluaran sehari-hari tenaga kerja. Rendahnya pendapatan yang diperoleh mengakibatkan pendapatan tersebut hanya mencukupi untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Sebagian besar tenaga kerja lokal menyatakan bahwa pendapatan yang mereka terima habis untuk makan bahkan tidak cukup sehingga untuk menutupi kekurangan biaya hidup sehari-hari mereka mengandalkan pendapatan lain (pendapatan suami) dari luar kegiatan wisata. Namun beberapa masyarakat untuk mengantisipasi dalam kebutuhan rumah tangga, mencari pekerjaan sampingan seperti berdagang, menjadi kuli angkut dan lain-lain.

Adanya kawasan wisata bahari mengundang perhatian banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk menikmati atraksi alam yang terdapat

di dalamnya. Keberadaan wisatawan pada kawasan ini membawa pengaruh terhadap kondisi masyarakat, baik dari segi sosial maupun segi ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan partisipasi masyarakat sekitar kawasan yang turut memanfaatkan kegiatan wisata alam sebagai sumber penghasilan pada segi ekonomi. Kesempatan kerja maupun berusaha yang ditimbulkan oleh adanya kawasan wisata memberi manfaat dalam peningkatan pendapatan lokal.

Masyarakat sekitar terutama masyarakat asli setempat yang bermukim di kawasan wisata menjadi salah satu pemain kunci dalam pariwisata, karena mereka yang akan menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan beban tanggungan sebelum dan sesudah bekerja pada industri pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Terdapat perbedaan jumlah pendapatan sebelum dan sesudah bekerja pada industri pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Tidak terdapat perbedaan jumlah pengeluaran sebelum dan sesudah bekerja pada industri pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka beberapa saran yang dapat direkomendasikan adalah :

1. Kepada pemerintah, pembangunan desa wisata agar dapat diwujudkan dengan lebih baik lagi, hal ini akan membantu masyarakat untuk merubah kehidupan mereka menjadi lebih sejahtera, dengan terciptanya desa wisata maka masyarakat mendapatkan perekonomian yang baik dari sebelumnya untuk keluarga mereka.

2. Pembanguan desa wisata tidak hanya berfokus di wisata tersebut, melainkan infrastuktur seperti jalan, drainase dll. Hal ini sangat mendukung untuk kegiatan aktivitas masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Helius sjamsuddin. 2004. “Letusan Gunung Tambora Tahun 1815: Dampak Lokal dan Global”.

https://karokab.bps.go.id/subject/52/produk-domestik-regional-bruto--lapanga-usaha-.html#subjekViewTab3

https://ntb.bps.go.id/dynamictable/2017/06/07/155/banyaknya-kunjungan-

wisatawan-ke-provinsi-nusa-tenggara-barat-2009---2016.htmlhttps://malangkab.bps.go.id

Jhingan, ML. 2006. Ekonomi Pembangunam dan Perencanaan Daerah.

Jakarta:PT Rajawali Pers.

Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D. (2014). Otonomi Daerah: Menuju Era Baru Pembangunan Daerah Edisi 3. Penerbit Erlangga.

Roswita Hafni dan Lily Suhafni Lubis. (2016), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Di Desa Sukameriah Kecamatan Payung Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat.

Sitti Febriyani Syiko, Turniningtyas Ayu Rachmawati dan Arief Rachmansyah.

(2014). Universitas Brawijaya. Analisis Resiko Bencana Sebelum dan Setelah Letusan Gunung Kelud Tahun 2014 (Studi kasus di Kecamatan Ngantang, Malang).

Sthefani Geby Arsita Devi, Sarwono dan Siswidiyant. (2014). Universitas Brawijaya, Malang. PENGEMBANGAN PARIWISATA GUNUNG KELUD PASCA ERUPSI TAHUN 2014 (Studi Pada Kawasan Wisata Gunung Kelud Kabupaten Kediri.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Modern. Jakarta:PT Raja Gramedia Perkasa.

Todaro, Michael P dan Stevhen C. Smith. 2011. Pembangunan Ekonomi ke 11 jilid 1. Jakarta:Erlangga

TENAGA KERJA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI”

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh industri pariwisata terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Serdang Bedagai. , Maka sangat dibutuhkan pendapat dari responden untuk melengkapi penelitian ini.

Penulis mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi daftar kuisioner ini. Informasi yang anda berikan sangat berarti bagi penelitian ini, atas bantuan bapak/ibu saya ucapkan terimah kasih. 4. Jumlah Tanggungan Sebelum Bekerja : ... orang 5. Jumlah Tanggungan Sesudah Bekerja : ... orang

6. Pengalaman Bekerja : ………. tahun

no pendapatan Sebelum bekerja Sesudah bekerja

1 Pendapatan utama suami/istri Rp. /bulan Rp. /bulan 2 Pendapatan sampingan keluarga Rp. /bulan Rp. /bulan

no Pengeluaran konsumsi Sebelum bekerja Sesudah bekerja

3 Pengeluaran konsumsi rumah tangga Rp. /bulan Rp. /bulan Pengeluaran biaya perumahan (sewa dan asuransi)

4 Sewa rumah/Perawatan Rumah Rp. /bulan Rp. /bulan 5 Pengeluaran biaya listrik Rp. /bulan Rp. /bulan 6 Pengeluaran biaya air PDAM Rp. /bulan Rp. /bulan

Pengeluaran pemakaian biaya 7 Pengeluaran biaya HP ( pulsa dan paket

internet)

Rp. /bulan Rp. /bulan Pengeluaran biaya pemakaian minyak dan gas (kompor)

8 Gas Rp. /bulan Rp. /bulan

Dokumen terkait