• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

3.7 Analisis Data

3.7.2 Uji Chi Kuadrat

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada perbedaan atau tidak adanya perbedaan secara nyata antara variabel independen secara parsial dengan variabel dependen.

Rumus:

dimana :

O = frekuensi hasil observasi

E = frekuensi yang diharapkan Nilai E = jumlah data

a. H0 : P1 = P2 artinya variabel independen secara parsial tidak ada perbedaan positif dan signifikan terhadap variabel dependen.

b. H0 : P1 P2 artinya variabel independen secara parsial ada perbedaan positif dan signifikan terhadap variabel bebas.

Ketentuan :

H0 diterima jika thitung < ttabel = 5%

Ha diterima jika thitung > ttabel = 5%

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai 1. Keadaan Geografi

Kabupaten serdang bedagai merupakan salah satu kabupaten yang berada dikawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 3o01’2,5‖ Lintang Utara- 3o46’33‖ Lintang Utara dan 98o44’22‖ Bujur Timur–99o19’01‖ Bujur Timur dengan ketinggian berkisar 0 – 500 meter di atas permukaan laut.

Luas wilayah kabupaten Serdang Bedagai sebesar 1 900,22 km2. Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, sebelah selatan dengan Kabupaten Batu Bara dan Kabupaten Simalungun, sebelah timur dengan Kabupaten Batu bara dan Kabupaten Simalugun, serta sebelah barat dengan Kabupaten Deli Serdang.

Secara administratif Kabupaten Serdang Bedagai berbatasan dengan beberapa daerah, yaitu :

 Sebelah Utara : Selat Malaka

 Sebelah Timur : Kabupaten Batu Bara dan Simalungun

 Sebelah Selatan : Kabupaten Simalungun

 Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Serdang Badagai memiliki 24 sungai dimana sungai yang terpanjang adalah Sungai Padang dan Bah Hilang yang masing- masing panjang nya 25.000 m2, sementara Sungai Mendaris dan Sei Rampah adalah sungai terpendek masing-masing 5.000 m2. Ada 4 lokasi Rawa/gambut di Kabupaten

Serdang Badagai dan disetiap Kecamatan terdapat beberapa irigasi yang sumber airnya berasal dari sungai. Selain itu Serdang Bedagai memiliki 14 pantai yang terletak di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Teluk Mengkudu, dan Kecamatan Sipispis.

Tabel 4.1

Luas Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Per Kecamatan Tahun 2017

No Kecamatan Ibu Kota

Sumber : BPS, Kabupaten Serdang Bedagai Dalam Angka Tahun 2017

Kabupaten Serdang Bedagai juga merupakan jalur lintas sumatera yang berada di sisi pantai timur pulau sumatera. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan jalur akses mobilitas dari atau ke Kota Medan, dari atau ke Kota Tebing Tinggi. Letak administrasi yang diapit oleh 2 kota tersebut merupakan faktor yang paling besar dalam menunjang perkembangan wilayah kabupaten Serdang Bedagai.

2. Kependudukan

a. Perkembangan Jumlah Penduduk

Perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Serdang Bedagai dilihat dari tahun 2004 berjumlah 598.842 jiwa sampai pada tahun 2008 meningkat dengan jumlah 630.728jiwa. Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai mengalami perkembangan yang sangat pesat antara tahun 2016 sampai pada tahun 2017. Perkembangan penduduk pada periode tahun tersebut sekitar 4,65 %, sedangkan perkembangan penduduk yang paling kecil yaitu perkembangan penduduk antara tahun 2015 ke tahun 2016. Perkembangan penduduk pada periode tahun tersebut sekitar – 1,33 %. Pada tahun 2018 jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai terbesar berada di Kecamatan Perbaungan dengan jumlah penduduk 101.052 jiwa dan jumlah penduduk terkecil berada di Kecamatan Kotarih berjumlah 8.649 jiwa. Lihat Tabel 4.2 dan Gambar 2.3

b. Laju Pertumbuhan Penduduk

Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Serdang Bedagai dengan rata-rata sebesar 1,87 %. Dengan laju pertumbuhan penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Dolok Masihul, sebesar 4,76 % dan laju pertumbuhan penduduk terkecil di Kecamatan Kotarih sebesar -2,05 %. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.2

2

Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai Per KecamatanTahun 2014-2018

No. Kecamatan Perkembangan Jumlah Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan Penduduk Jumlah 598,842 589.729 599,151 618.656 630.728

Rata – rata 1,71

Sumber: BPS, Kabupaten Serdang Bedagai Dalam Angka Tahun 2015-2018

Tabel 4.3

Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Serdang BedagaiTahun 2014 - 2018

No Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa) Pertumbuhan Penduduk

1. 2014 588,263 -

2. 2015 599,151 1.85

3. 2016 591,194 -1.33

4. 2017 618,656 4.65

5. 2018 630,728 1.95

c. Proyeksi Penduduk Sampai Tahun 2030

Perkembangan wilayah tidak terlepas dari perkembangan penduduk, semakin bertambah jumlah penduduk maka semakin bertambah pula kebutuhan akan ruang. Selain itu pula penduduk merupakan subjek dan sekaligus sebagai objek dalam perencanaan oleh karena itu perkembangan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang perlu diperhitunghkan dengan melihat perkembangan pada masa lampau.

Setelah dilakukan analisis proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan tahun 2018 sebagai tahun terakhir yang berjumlah 630.728 jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk 0.02 % per tahun dihitung dari tahun 2000 sampai tahun 2008, maka perkembangan penduduk pada akhir tahun perencanaan yaitu tahun 2030 sebesar 975.558 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 513 jiwa/km2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3 dan Tabel 4.7

Gambar 4.3

Grafik Proyeksi Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 sampai Tahun 2030

Sumber : Hasil Analisis

Analisis Proyeksi Jumlah Penduduk di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 sampai Tahun 2030

No Kecamatan

Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Serdang Bedagai (Jiwa) 2008 2009 2010 2015 2020 2025 2030 15 Perbaungan 101,052 103,07

3 Sumber : BPS Kab. Serdang Bedagai dan Hasil Analisis

4.2 Hasil Analisis 1. Distribusi Responden

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 50 responden melalui penyebaran kuesioner, gambaran tentang Distribusi responden dapat dilihat tabel-tabel sebagai berikut:

a. Distribusi 50 Responden Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Tabel 4.7

Distribusi 50 Responden Berdasarkan Umur

Frequency Percent

Valid 18-25 tahun 14 28.0

26-35 tahun 27 54.0

36-45 tahun 7 14.0

46-55 tahun 2 4.0

Total 50 100.0

2. Distribusi Responden

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 50 responden melalui penyebaran kuesioner, gambaran tentang Distribusi responden dapat dilihat tabel-tabel sebagai berikut:

b. Distribusi 50 Responden Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Tabel 4.7

Distribusi 50 Responden Berdasarkan Umur

Frequency Percent

Valid 18-25 tahun 14 28.0

26-35 tahun 27 54.0

36-45 tahun 7 14.0

46-55 tahun 2 4.0

Total 50 100.0

Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden tenaga kerja berdasarkan umur adalah berusia 26-35 tahun berjumlah 27 orang atau 54%, sedangkan terendah adalah usia 46-55 sebanyak 2 orang atau 4%.

3. Distribusi Responden

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 50 responden melalui penyebaran kuesioner, gambaran tentang Distribusi responden dapat dilihat tabel-tabel sebagai berikut:

c. Distribusi 50 Responden Tenaga Kerja Berdasarkan Umur Tabel 4.7

Distribusi50 Responden Berdasarkan Umur

Frequency Percent

Valid 18-25 tahun 14 28.0

26-35 tahun 27 54.0

36-45 tahun 7 14.0

46-55 tahun 2 4.0

Total 50 100.0

Berdasarkan table di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden tenaga kerja berdasarkan umur adalah berusia 26-35 tahun berjumlah 27 orang atau 54%, sedangkan terendah adalah usia 46-55 sebanyak 2 orang atau 4%

d. Distribusi 50 Responden Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.8

Distribusi 50 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Frequency Percent

Valid laki-laki 20 40.0

Perempuan 30 60.0

Total 50 100.0

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sampel didominasi dengan responden yang berjenis perempuan yaitu sebanyak 30 orang (60%) dan laki-laki sebanyak 20 orang (40%).

e. Distribusi 50 Responden Berdasarkan Status Tabel 4.9

Distribusi 50 Responden Berdasarkan Status Status

Frequency Percent

Valid Kawin 37 74.0

Belum Kawin 13 26.0

Total 50 100.0

Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan dari 50 kuesioner yang disebarkan pada respondendiperoleh data bahwa responden yang paling banyak adalah dengan status kawin sebanyak 37(74%) orang sedangkan yang belum kawin sebanyak 13 orang (26).

f. Distribusi 50 Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.10

Distribusi 50 Responden Berdasarkan Pendidikan

Frequency Percent

Valid SMP 5 10.0

SLTA 41 82.0

Diploma/Sarjana 4 8.0

Total 50 100.0

Pada tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas tingkatpendidikan responden yang ditelitidalam penelitian ini adalah SLTA sebanyak 41 orang atau

82%, sedangkan paling sedikit adalah tingkat pendidikan diploma/sarjana sebesar 4 orang 8%.

g. Distribusi 50 Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Sebelum Bekerja

Tabel 4.11

Distribusi 50 Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Sebelum Bekerja

Frequency Percent

Valid 1 orang 26 52.0

2 orang 21 42.0

3 orang 3 6.0

Total 50 100.0

Dari tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas tanggungan sebelum bekerja sebanyak 26 orang atau 52%, jumlah tanggungan 2 orang sebanyak 21%

dan jumlah tanggungan sebanyak 3 orang adalah 3 orang atau 6%.

h. Distribusi50 Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Sesudah Bekerja

Tabel 4.12

Distribusi 50 Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan Sesudah Bekerja

Frequency Percent

Valid 1 orang 15 30.0

2 orang 30 60.0

3 orang 5 10.0

Total 50 100.0

Dari tabel 4.12 diatas dapat dilihat bahwa mayoritas tanggungan 2 orang setelah bekerja sebanyak 30 orang atau 60%, jumlah tanggungan 1 orang

sebanyak 30% dan jumlah tanggungan sebanyak 3 orang sebanyak 5 orang atau 10%.

i. Distribusi 50 Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tabel 4.13 responden adalah selama 2 tahun sebanyak 18 orang (36%) sedangkan mayortitas kedua adalah selama 1 tahun sebanyak 17 orang (34%) dan yang paling lama bekerja adalah selama 5 tahun sebanyak 1 orang (2%).

4. Distribusi Jawaban Responden mengenai Perbedaaan Pendapatan Sebelum dan Sesudah Bekerja pada Industri Pariwisata

Tabel 4.13

Rata-rata Perbedaaan Pendapatan/Pengeluaran Responden Sebelum dan Sesudah Bekerja pada Industri Pariwisata

No Pendapatan Sebelum bekerja Sesudah bekerja

1 Pendapatan utama suami/istri Rp. 2.244.000

Pengeluaran konsumsi Sebelum bekerja Sesudah bekerja 3 Pengeluaran konsumsi rumah

Pengeluaran biaya perumahan (sewa dan asuransi)

No Pendapatan Sebelum bekerja Sesudah bekerja

No Pendapatan Sebelum bekerja Sesudah bekerja

5 Pengeluaran biaya listrik Rp. 151.000 7 Pengeluaran biaya HP ( pulsa

dan paket internet)

Rp. 50.800 /bulan

Rp. 67000 /bulan

Pengeluaran biaya pemakaian minyak dan gas (kompor)

8 Gas Rp. 87.200

Digunakan untuk menguji koefisien regresi secara individual. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial masing-masing variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. Setelah

didapat nilai t hitung maka selanjutnya nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel, untuk menguji nilai t untuk n adalah 50-2=48 adalah 2,010

Keterangan :

t = Nilai t hitung r = Koefisien korelasi n = Banyaknya pasangan Pengujian :

H0 = β = 0, artinya tidak terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Ha = β ≠ 0, artinya terdapat hubungan signifikan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y).

Kriteria Pengujian :

Tolak H0 jika nilai probabilitas t ≤ taraf signifikan sebesar 0,05 (sig. ≤) Terima H0 jika nilai probabilitas t > taraf signifikan sebesar 0,05 (sig. > )

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah pendapatan keluarga sebelum bekerja dan sesudah bekerja di Industri Pariwisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai mempunyai pengaruh yang signifikan atau tidak terhadap penyerapan tenaga kerja, dari pengolahan data SPSS versi 20.0 maka dapat diperoleh hasil uji t sebagai berikut:

Tabel 4.14 Uji t (parsial) Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B

Std.

Error Beta

1 (Constant)

-41.209 35.001 -1.177 .260

Sebelum Bekerja 1.461 .050 .993 29.348 .000

a. Dependent Variable: Sesudah Bekerja

Thitung =29,348> ttabel = 2,010 atau sig. 0,000 <

Berdasarkah hasil perhitungan uji hipotesis thitung diperoleh nila sebesar 29,348 sedangkan nilai ttabel sebesar 2,010 maka diketahui bahwa nilai thitung >

ttabel. Maka berdasarkan kriteria pengambilan keputusan H0 di tolak dan Ha

diterima, berarti ada pengaruh antara pendapatan sebelum dan sesudah bekerja di kawasan wisata bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

4.2.1 Uji Chi Kuadrat

Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya.

artinya tidak ada perbedaan antara jumlah tanggungan sebelum dan sesudah bekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Pendapatan

artinya ada perbedaan antara pendapatan sebelum dan sesudah bekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Pengeluaran artinya tidak ada perbedaan antara pengeluaran sebelum dan sesudahbekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

4.2.2 Uji Sign Test 1. Pekerja asli

a. Jumlah tanggungan

Dari table 4.19. dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah respoden sebanyak 33 orang terdapat 27 tanda positif, 0 tanda negative, dan 6 orang tidak menunjukkan perubahan. Maka dalam melakukan uji tanda dapat digunakan rumus :

Dari perhitungan Uji sign test diatas diketahui bahwa nilai thitung>ttabel (5,918>0,831) dengan α = 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan antara jumlah tanggungan sebelum dan sesudahbekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Pendapatan

Dari table 4.19. dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah respoden sebanyak 36 orang terdapat 36 tanda positif, 0 tanda negative, dan tidak ada orang yang tidak menunjukkan perubahan. Maka dalam melakukan uji tanda dapat digunakan rumus :

Dari perhitungan Uji sign test diatas diketahui bahwa nilai thitung>ttabel ( >0,831) dengan α = 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan antara pendapatan sebelum dan sesudahbekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

c. Pengeluaran

Dari table 4.19. dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah respoden sebanyak 41 orang terdapat 40 tanda positif, 0 tanda negative, dan 1 orang tidak menunjukkan perubahan. Maka dalam melakukan uji tanda dapat digunakan rumus :

Dari perhitungan Uji sign test diatas diketahui bahwa nilai thitung>ttabel ( >0,918) dengan α = 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan antara pengeluaran sebelum dan sesudahbekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Pendatang

a. Jumlah tanggungan

Dari table 4.19 dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah respoden sebanyak 17 orang terdapat 12 tanda positif, 0 tanda negative, dan5 orang tidak menunjukkan perubahan. Maka dalam melakukan uji tanda dapat digunakan rumus :

Dari perhitungan Uji sign test diatas diketahui bahwa nilai thitung>ttabel

( >0,918) dengan α = 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan antara jumlah tanggungan sebelum dan sesudahbekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

b. Pendapatan

Dari table 4.19 dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah respoden sebanyak 19 orang terdapat 19 tanda positif, 0 tanda negative, dantidak ada orang yang tidak menunjukkan perubahan. Maka dalam melakukan uji tanda dapat digunakan rumus :

Dari perhitungan Uji sign test diatas diketahui bahwa nilai thitung>ttabel ( >0,918) dengan α = 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan antara pendapatan sebelum dan sesudahbekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

c. Pengeluaran

Dari table 4.19 dapat diketahui bahwa dari seluruh jumlah respoden sebanyak 19 orang terdapat 19 tanda positif, 0 tanda negative, dan tidak ada orang yang tidak menunjukkan perubahan. Maka dalam melakukan uji tanda dapat digunakan rumus :

Dari perhitungan Uji sign test diatas diketahui bahwa nilai thitung>ttabel ( >0,918 dengan α = 5%. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada perbedaan antara pengeluaran sebelum dan sesudahbekerja di Kawasan Wisata Bahari Kabupaten Serdang Bedagai.

4.3 Pembahasan

1. Dampak Perbedaan Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Industri Pariwisata

Sebelum berkembangnya kegiatan wisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai sebagian besar masyarakat memanfaatkan keberadaan sumber daya laut sebagai mata pencaharian utama, yakni sebagai masyarakat nelayan. Definisi nelayan menurut Undang-Undang Perikanan No. 31 tahun 2004 adalah orang yang mata pencahariannya melakukan usaha penangkapan ikan. Nelayan dikategorikan sebagai tenaga kerja yang melakukan aktivitas produksinya dengan cara berburu ikan di laut atau melaut. Aktifitas budidaya laut yang dilakukan oleh sebagian masyarakat di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan mata pencaharian alternatif selain kegiatan menangkap ikan di laut sebagai nelayan. Kegiatan usaha

budidaya rumput laut, teripang dan ikan kerapu. Usaha budidaya rumput laut banyak dikembangkan oleh masyarakat karena biaya yang dibutuhkan sebagai modal tidak terlalu besar namum mempunyai hasil yang cukup baik.

Namun hasil dari bekerja sebagai nelayan tidaklah cukup, dikarenakan butuh biaya yang cukup besar dan resiko apabila melaut. Pekerjaan melaut bisa 1 sampai dua hari dilaut dan penuh banyak resiko. Namun setelah berkembangan kawasan industry pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai membawa dampak yang sangat positif bagi masyarakat daerah sekitar wiasta, karena berkembanganya pariwisata daerah tersebut dapat menambah lapangan kerja bagi penduduk sekitar.

Jumlah tenaga kerja dalam bidang pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai cukup banyak. Hal ini dikarenakan masyarakat yang sebagaian besar berprofesi sebagai nelayan. Tenaga kerja pada unit usaha jasa transportasi laut seperti penyediaan jasa permainan Banana Boat, tersedianya restoran seafood.

Restauran yang ada di kawasan bahari tersebut merupakan penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja bagi masyarakat daerah sekitar maupun tenaga kerja yang dating dari luar daerah.

2. Dampak Perbedaan Pendapatan Sebelum Dan Sesudah Bekerja Pada Industri Pariwisata

Tenaga kerja yang terdapat di kawasan wisata bahari Kabupaten Serdang Bedagai merupakanpekerja yang bekerja pada unit-unit usaha tertentu. Para

sehari-harinya. Kegiatan wisata bahari di Pulau Berhala dan kawasan pantai lainnya dikembangkan dan dibangun secara inovatif sejak tahun 2003, melalui pembangunan atraksi-atraksi wisata berupa atraksi pendidikan lingkungan (mangrove, penyu, elang bondol, budidaya terumbu karang dan pendidikan sertifikasi ikan hias), pendidikan diving dan snorkeling. Pada tahun 2007 dimulai penyusunan paket-paket wisata serta melakukan promosi terus menerus melalui media cetak dan media elektronik hingga akhirnya berdampak pada peningkatan tajam jumlah kunjungan wistawan ke kawasan industri bahari Kabupaten Serdang Bedagai sejak tahun 2007. kawasan industr bahari Kabupaten Serdang Bedagai semakin populer di kalangan wisatawan sebagai salah satu destinasi wisata bahari yang menjadi pilihan kunjungan bagi pencari tempat rekreasi. Pengembangan dan pengelolaan wisata di kawasan industri bahari Kabupaten Serdang Bedagai yang semakin efektif memiliki dampak ekonomi bagi perekonomian masyarakat lokal setempat. Masyarakat secara tidak langsung terdorong untuk ikut berkontribusi dalam aktivitas wisata dan memperoleh manfaat dari keberadaan wisata ini yaitu meningkatnya lapangan pekerjaan dan pendapatan masyarakat. Kondisi ekonomi masyarakat seiring dengan perkembangan wisata mengalami perubahan yang signifikan, hal itu terlihat dengan bertambahnya usaha atau kegiatan mata pencaharian masyarakat. Pengembangan pariwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik lokal, regional maupun lingkup nasional memiliki dua alasan utama.

Alasan pertama selalu berkaitan dengan kepentingan ekonomi daerah, pembukaanlapangan kerja, dan pembangunan infrastruktur. Kedua untuk pelestarian dan pengembangan obyek wisata. Seiring dengan berkembangnya

kegiatan wisata, jumlah masyarakat sekitar kawasan wisata di kawasan industri bahari Kabupaten Serdang Bedagai mengalami peningkatan jumlah penduduk.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa pendapatan masyarakat di kawasan industrai bahari Kabupaten Serdang Bedagai mengalami peningkatan setelah bekerja di kawasan wisata bahari tersebut hal ini dibuktikan dengan rata-rata pendapatan responden setelah bekerja di kawasan bahari tersebut diama seblum bekerja penghasilan rata-rata responden selama sebulan adalah Rp. 2.244.000,- namun setelah bekerja di kawasan industrai bahari Kabupaten Serdang Bedagai rata-rata pendapatan responden meningkat menjadi Rp.3.360.000.

3. Beban Tanggungan Sebelum dan sesudah Bekerja di Industri Pariwisata Berdasarkan hasil penelitian bahwa dampak industry pariwisata merupakan dampak lanjut dari pendapatan yang diperoleh tenaga kerja dari unit usaha tempat mereka bekerja. Dampak ini berasal dari pengeluaran sehari-hari tenaga kerja. Rendahnya pendapatan yang diperoleh mengakibatkan pendapatan tersebut hanya mencukupi untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Sebagian besar tenaga kerja lokal menyatakan bahwa pendapatan yang mereka terima habis untuk makan bahkan tidak cukup sehingga untuk menutupi kekurangan biaya hidup sehari-hari mereka mengandalkan pendapatan lain (pendapatan suami) dari luar kegiatan wisata. Namun beberapa masyarakat untuk mengantisipasi dalam kebutuhan rumah tangga, mencari pekerjaan sampingan seperti berdagang, menjadi kuli angkut dan lain-lain.

Adanya kawasan wisata bahari mengundang perhatian banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk menikmati atraksi alam yang terdapat

di dalamnya. Keberadaan wisatawan pada kawasan ini membawa pengaruh terhadap kondisi masyarakat, baik dari segi sosial maupun segi ekonomi. Hal ini terlihat dari peningkatan partisipasi masyarakat sekitar kawasan yang turut memanfaatkan kegiatan wisata alam sebagai sumber penghasilan pada segi ekonomi. Kesempatan kerja maupun berusaha yang ditimbulkan oleh adanya kawasan wisata memberi manfaat dalam peningkatan pendapatan lokal.

Masyarakat sekitar terutama masyarakat asli setempat yang bermukim di kawasan wisata menjadi salah satu pemain kunci dalam pariwisata, karena mereka yang akan menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan beban tanggungan sebelum dan sesudah bekerja pada industri pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Terdapat perbedaan jumlah pendapatan sebelum dan sesudah bekerja pada industri pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Tidak terdapat perbedaan jumlah pengeluaran sebelum dan sesudah bekerja pada industri pariwisata bahari di Kabupaten Serdang Bedagai.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka beberapa saran yang dapat direkomendasikan adalah :

1. Kepada pemerintah, pembangunan desa wisata agar dapat diwujudkan dengan lebih baik lagi, hal ini akan membantu masyarakat untuk merubah kehidupan mereka menjadi lebih sejahtera, dengan terciptanya desa wisata maka masyarakat mendapatkan perekonomian yang baik dari sebelumnya untuk keluarga mereka.

2. Pembanguan desa wisata tidak hanya berfokus di wisata tersebut, melainkan infrastuktur seperti jalan, drainase dll. Hal ini sangat mendukung untuk kegiatan aktivitas masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Helius sjamsuddin. 2004. “Letusan Gunung Tambora Tahun 1815: Dampak Lokal dan Global”.

https://karokab.bps.go.id/subject/52/produk-domestik-regional-bruto--lapanga-usaha-.html#subjekViewTab3

https://ntb.bps.go.id/dynamictable/2017/06/07/155/banyaknya-kunjungan-

wisatawan-ke-provinsi-nusa-tenggara-barat-2009---2016.htmlhttps://malangkab.bps.go.id

Jhingan, ML. 2006. Ekonomi Pembangunam dan Perencanaan Daerah.

Jakarta:PT Rajawali Pers.

Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D. (2014). Otonomi Daerah: Menuju Era Baru Pembangunan Daerah Edisi 3. Penerbit Erlangga.

Roswita Hafni dan Lily Suhafni Lubis. (2016), Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Dampak Erupsi Gunung Sinabung Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Petani Di Desa Sukameriah Kecamatan Payung Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat.

Sitti Febriyani Syiko, Turniningtyas Ayu Rachmawati dan Arief Rachmansyah.

(2014). Universitas Brawijaya. Analisis Resiko Bencana Sebelum dan Setelah Letusan Gunung Kelud Tahun 2014 (Studi kasus di Kecamatan Ngantang, Malang).

Sthefani Geby Arsita Devi, Sarwono dan Siswidiyant. (2014). Universitas Brawijaya, Malang. PENGEMBANGAN PARIWISATA GUNUNG KELUD PASCA ERUPSI TAHUN 2014 (Studi Pada Kawasan Wisata Gunung Kelud Kabupaten Kediri.

Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi Modern. Jakarta:PT Raja Gramedia Perkasa.

Todaro, Michael P dan Stevhen C. Smith. 2011. Pembangunan Ekonomi ke 11 jilid 1. Jakarta:Erlangga

TENAGA KERJA DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI”

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh industri pariwisata terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Serdang Bedagai. , Maka sangat dibutuhkan pendapat dari responden untuk melengkapi penelitian ini.

Penulis mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi daftar kuisioner ini. Informasi yang anda berikan sangat berarti bagi penelitian ini, atas bantuan bapak/ibu saya ucapkan

Penulis mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi daftar kuisioner ini. Informasi yang anda berikan sangat berarti bagi penelitian ini, atas bantuan bapak/ibu saya ucapkan

Dokumen terkait