• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis Tulang

Dalam dokumen Biologi Kelas 11 Suaha Bakhtiar 2011 (Halaman 84-88)

Sistem Gerak

B. Tulang sebagai Alat Gerak Pasif

1. Jenis Tulang

Seperti telah anda ketahui pada pembahasan tentang jaringan dan organ, tulang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (osteon). Pembagian jenis tulang tersebut berdasarkan susunan jaringan dan sifat-sifat atau ciri-ciri yang dimilikinya.

a. Tulang Rawan (Kartilago)

Tulang rawan tersusun atas sel-sel tulang rawan yang menghasilkan matriks berupa kondrin.

Tulang rawan ini bersifat bingkas dan lentur karena terbentuk dari selaput tulang rawan (perikondrium) yang banyak mengandung sel-sel pembentuk tulang rawan (kondroblas).

Jaringan tulang rawan pada anak-anak sel-selnya lebih banyak mengandung sel-sel rawan, sedangkan pada orang dewasa jaringan tulang rawannya telah terisi oleh matriks-matriks tulang. Sebagian besar anak-anak tubuhnya masih terdiri atas tulang rawan, sedangkan pada orang dewasa tulang rawan hanya ditemukan pada beberapa bagian atau lokasi tubuh, seperti pada cuping hidung, cuping telinga, persendian tulang, di antara ruas tulang belakang, antara tulang rusuk dan tulang dada, dan pada cakra epifisis.

b. Tulang Sejati (Osteon)

Berbeda dengan sifat tulang rawan, tulang sejati atau osteonbersifat keras. Di samping itu, memiliki susunan struktur yang lebih kompleks dibandingkan dengan tulang rawan. Tulang memiliki fungsi utama sebagai penyusun rangka tubuh. Struktur tulang dapat dibagi menjadi empat bagian utama, yaitu osteoprogenator, osteoblas, osteosit, dan osteoklas.

Osteoprogenator merupakan sel-sel tulang rawan yang bersifat khusus. Pada awal perkembangan organisme, sel-sel ini berasal dari mesenkim yang memiliki kemampuan membelah diri yang sangat baik dan mampu berdiferensiasi menjadi osteoblas. Osteoprogenator yang terdapat di sebelah bagian luar membran disebut

periosteum.

Osteoblas adalah sel-sel tulang muda yang pada proses terbentuknya tulang akan membentuk osteosit. Osteosit ini merupakan sel-sel tulang yang telah dewasa.

Osteoblas berasal dari monosit. Pada masa perkembangannya, osteoblas banyak ditemukan di sekitar permukaan tulang. Osteoblas berfungsi untuk merawat dan

Gambar 4.1 Penampang melintang tulang rawan.

memperbaiki tulang serta berperan pada proses perkembangan. Gambar berikut memperlihatkan bentuk-bentuk sel penyusun tulang.

Gambar 4.2 Bagian-bagian sel pembentuk tulang. Sumber: Atlas Histologi Manusia, 1986

daerah tulang

rawan daerah osifikasi dengan osteosit

dalam lacuna Gambar 4.3 Sistem saluran havers pada tulang.

saluran havers

Sumber: Biology, 1999

Proses terbentuknya tulang, terjadi segera setelah terbentuknya tulang rawan (kartilago). Kartilago berasal dari sel-sel mesenkim. Setelah kartilago terbentuk, bagian dalamnya akan berongga, seluruh rongga ini akan terisi oleh osteoblas, kemudian osteoblas ini akan mengisi keseluruhan rongga jaringan tulang rawan untuk kemudian membentuk sel-sel tulang.

Sel-sel tulang terbentuk terutama dari arah dalam ke arah luar. Proses pembentukan seperti demikian itu disebut pembentukan secara konsentris. Kemudian, setiap satuan-satuan sel tulang akan mengelilingi pembuluh-pembuluh darah dan sel saraf membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai saluran havers.

Selanjutnya, di sekeliling sel-sel tulang akan terbentuk senyawa protein yang pada perkembangannya akan menjadi matriks tulang. Kelak, senyawa protein ini akan berikatan dengan unsur kalium (kapur) dan fosfor sehingga matriks tulang akan mengalami pengerasan yang prosesnya dikenal sebagai penulangan atau osifikasi.

Berdasarkan matriks pembentukannya, jaringan tulang dibedakan menjadi dua, yaitu tulang kompak dan tulang spons. Tulang kompak adalah tulang yang memiliki matriks padat dan keadaan susunan matriksnya rapat, misalnya tulang pipa. Tulang spons merupakan jenis tulang yang matriksnya berongga, misalnya tulang-tulang pipih dan tulang-tulang pendek.

Pembagian tulang juga dapat dibedakan berdasarkan bentuknya. Menurut bentuknya tulang dibagi menjadi tiga, yaitu tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek.

Gambar 4.5 Proses osifikasi.

1) Tulang Pipa

Tulang ini disebut tulang pipa karena bentuk-nya mirip dengan pipa, yaitu berbentuk bulat panjang dan berongga. Pada ujung tulang pipa terdapat perluasan yang disebut bongkol. Bongkol ini berfungsi untuk penghubung antartulang. Contoh tulang pipa, antara lain tulang betis, tulang hasta, dan tulang pengumpil. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian tengah (diafisis), bagian kedua ujung tulang pipa (epifisis), dan daerah yang terdapat di antara epifisis dan diafisis (cakra epifisis). Cakra epifisis pada anak-anak berupa kartilago yang banyak mengandung osteoblas. Osteoblas ini menempati rongga yang disebut rongga sumsum tulang.

Osteoporosis umumnya terjadi pada usia setengah baya. Pada orang yang masih muda, tulang terus-menerus keropos namun bersamaan dengan it u dibent uk t ulang yang baru. Kecepat an rat a-rat a pembentukan tulang melebihi kecepatan rata-rata tulang yang keropos.

Pada saat usia set engah baya, kecepat an pembentukan tulang menurun, menyebabkan tulang

menjadi lebih tipis dan keropos. Gambar di samping menunjukkan bagian tulang yang terserang osteoporosis (kanan) dibandingkan dengan bagian tulang yang sehat (kiri). Kondisi tulang yang melemah karena osteoporosis lebih rentan untuk menjadi patah dibandingkan dengan tulang yang padat dan sehat.

Coba Anda temukan faktor-faktor apa saja yang dapat mempercepat terjadinya osteoporosis pada tulang?

Salingtemas

Gambar 4.4 Tulang pipa dan bagian-bagiannya. tulang

½

¾

¿

diafisis

½

¾

¿

epifisis epifisis

½

¾

¿

epifisis diafisis epifisis } }

½

¾

¿

Lain halnya dengan cakra epifisis pada anak-anak, pada orang dewasa yang sudah tidak mengalami pertumbuhan tinggi, cakra epifisisnya mengalami proses ofisikasi (penulangan) sehingga keadaan tulangnya menjadi keras. Di samping osteoblas, pada tulang pipa juga terdapat osteoblas yang berfungsi dalam proses perombakan tulang.

2) Tulang Pipih

Sama halnya dengan tulang pipa, tulang pipih diberi nama demikian karena tulangnya berbentuk pipih atau gepeng yang di dalamnya berongga seperti spons. Tulang pipih ini tersusun atas dua lempengan tulang, yaitu lempengan tulang kompak dan tulang spons. Tulang pipih banyak ditemukan sebagai bagian dari penyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih sangat cocok fungsinya sebagai pelindung atau memperkuat bagian tubuh. Beberapa tulang yang termasuk tulang pipih, yaitu tulang belikat, tulang tengkorak, dan tulang rusuk.

3) Tulang Pendek

Tulang ini disebut demikian karena bentuknya yang bulat dan pendek. Di dalam tulang pendek terdapat sumsum merah yang cukup banyak. Pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruas-ruas tulang punggung termasuk jenis tulang pendek.

Tugas

(a) Tulang rawan hialin matang (matur), pewarnaan hematoksilin eosin 320x dan (b) Tulang kompak pewarnaan amilum baru 20x.

Sumber: Atlas Histologi Manusia, 1986 Sumber: Atlas Histologi Manusia, 1986

(a) (b)

Perhatikan kedua gambar di atas!

Gambar di atas merupakan bagian jaringan tulang rawan dan jaringan tulang. Berikan pendapat Anda!

1. Bagaimanakah letak sel-sel jaringan tulang rawan jika dibandingkan dengan jaringan tulang kompak?

2. Pada sel tulang rawan terdapat bagian yang jernih. Disebut apakah bagian tersebut?

3. Zat-zat apakah yang terdapat pada ruang antarsel pada jaringan tulang kompak?

Dalam dokumen Biologi Kelas 11 Suaha Bakhtiar 2011 (Halaman 84-88)