• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelainan-Kelainan Otot

Dalam dokumen Biologi Kelas 11 Suaha Bakhtiar 2011 (Halaman 106-110)

Peluang Usaha dan Karier

2. Kelainan-Kelainan Otot

Otot dapat mengalami kelainan. Dikatakan kelainan, karena pada otot terjadi perubahan dari keadaan normalnya. Kelainan-kelainan yang dialami otot dapat disebabkan beberapa hal, yaitu ada yang disebut atrofi, kelelahan otot, tetanus, miestenia gravis, dan kaku leher (stiff).

Penjelasan berikut akan menjelaskan beberapa kelainan tersebut.

a. Atrofi

Kelainan pada otot yang dinamakan atrofi adalah suatu keadaan otot yang mengalami pengecilan sehingga kemampuannya untuk berkontraksi berkurang, sedangkan kelelahan otot yang dikenal sebagai kram, yaitu kelainan otot yang disebabkan otot yang melakukan aktivitas terus-menerus.

b. Tetanus

Tetanus adalah otot yang berkontraksi terus-menerus yang disebabkan oleh serangan bakteri Clostridium tetani. Tetanus ini sering dikenal dengan sebutan tonus atau kejang. Kelainan otot yang lain, yaitu yang dikenal sebagai miestenia gravis. Mestinia gravis merupakan kelainan otot sebagai akibat melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga terjadi kelumpuhan atau bahkan kematian. Penyebab utama kelainan ini hingga sekarang belum diketahui.

c. Stiff (Kaku Leher)

Stiff terjadi sebagai akibat adanya peradangan pada otot trapesium leher yang menyebabkan leher terasa kaku. Stiff dapat terjadi karena kesalahan melakukan gerakan.

Secara umum berdasarkan cara kerjanya, terdapat dua macam alat gerak pada vertebrata, yaitu alat gerak pasif dan aktif. Peranan alat gerak pasif dilakukan oleh tulang yang membentuk sistem gerak, sedangkan alat gerak aktif dilakukan oleh otot. Otot dikatakan berperan sebagai alat gerak aktif karena otot mampu menggerakkan tulang. Hasil kerja sama antara otot dan tulang inilah apa yang kita kenal sebagai gerakan. Otot dapat berkontraksi sebagai akibat adanya perangsang.

Susunan alat gerak pada manusia terdiri atas tulang dan otot. Tulang terbagi menjadi tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (osteon). Sifat kartilago, yaitu bingkas dan lentur dibangun atas sel-sel tulang rawan yang menghasilkan matriks yang disebut kondrin. Proses awal mula terbentuknya tulang diawali dengan terbentuknya tulang-tulang rawan yang dihasilkan dari sel-sel mesenkim. Setelah terbentuk tulang rawan, akan berongga bagian dalamya dan terisi oleh sel-sel pembentuk tulang yang disebut osteoblas.

Proses pembentukan tulang terjadi dari arah dalam menuju ke luar sehingga proses pembentukannya disebut pembentukan secara konsentris, proses pembentukan tulang disebut osifikasi.

Berdasarkan matriks pembentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang kompak dan tulang spons. Tulang kompak, yaitu apabila matriks pembentuknya tersusun secara padat dan rapat, sedangkan tulang spons apabila pada matriksnya terdapat rongga. Tulang-tulang pada vertebrata dan manusia membentuk sistem rangka. Tulang-tulang ini berfungsi untuk memberi bentuk tubuh, menahan dan menegakkan tubuh, tempat melekatnya otot, tempat menyimpan zat kapur, melindungi orang-orang dalam yang terdapat di bawahnya, dan tempat diproduksinya sel-sel darah.

Hubugan antara tulang yang satu dan yang lain pada tubuh, dapat secara erat atau tidak erat. Hubungan antara tulang yang satu dan yang lain disebut artikulasi. Apabila tulang berhubungan dengan tujuan untuk melakukan pergerakan dibutuhkan suatu bentuk khusus, hubungan tulang seperti itu disebut sendi. Terdapat bermacam-macam hubungan antartulang, yaitu sinartrosis, diartrosis, dan amfiartrosis.

Sinartrosis adalah persendian pada tulang yang tidak memungkinan terjadinya gerakan. Diartrosis adalah hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan, yang membutuhkan adanya persendian. Amfiartrosis merupakan hubungan antartulang yang memungkinkan terjadinya gerakan tatapi sedikit.

Otot merupakan alat gerak aktif. Berdasarkan jenisnya, otot dibedakan atas otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Otot memiliki sifat antagonsis dan sinergis, pembagian ini didasarkan pada sifat kerja otot tersebut. Dikatakan bekerja antagonis apabila dua otot saling bekerja berlawanan, dan sinergis apabila dua otot saling bekerja searah.

Pada tulang maupun otot dapat terjadi kelainan. Kelainan yang terjadi pada tulang dapat terjadi karena kekurangan vitamin D, penyakit (artritis), kecelakaan, atau karena

kebiasaan bersikap yang salah dalam waktu yang lama. Pada otot, terdapat pula kelainan, diantaranya atrofi (kelelahan otot), tetanus, miestenia gravis, dan kaku leher.

Menurut teori model sliding filamen dari Hansen dan Huxly (1955), mekanisme gerakan otot disebabkan oleh adanya dua set filamen di dalam sel otot yang disebut filamen aktin dan miosin. Untuk berkontraksinya otot dibutuhkan energi. Energi diperoleh dari ATP (Adenosin trifosphat). ATP dihasilkan dari proses pembakaran lemak dan karbohidrat. Pada dasarnya mekanisme gerak otot merupakan proses pembebasan dan penggunaan energi. Otot bergerak sebagai akibat adanya rangsang. Rangsang yang diterima oleh asetilkolin mengakibatkan aktomiosin mengerut. Pada saat aktomiosin mengerut, dibutuhkan energi yang berasal dari proses pemecahan ATP menjadi ADP. Selanjutnya, ADP menjadi AMP.

Uji Kompetensi

A. Berilah tanda silang ( X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jaw aban yang benar!

1. Untuk kontraksi otot diperlukan rangsang dari luar atau dari dalam yang akan diterima oleh . . . .

A. sarkomer D. aktomiosin

B. sarkolemma E. asetilkolin

C. miofibril

2. Seorang ibu yang selalu membawa dagangannya dengan cara digendong di pinggangnya, kemungkinan akan menderita kelainan pada tulang belakangnya yang disebut . . . .

A. lordosis D. diastis

B. kifosis E. ankilosis

C. koliosis

3. Kelainan berupa kontraksi otot yang terus-menerus karena serangan bakteri

Clostridium tetani adalah . . . .

A. tetanus D. stiff

B. atrofi E. ankilosis

C. atrofi

4. Hubungan antara tulang dengan tulang ada yang dapat digerakkan ada pula yang tidak dapat digerakkan. Hubungan tulang di bawah ini merupakan hubungan yang tidak dapat digerakkan (sinkondrosis) adalah . . . .

A. simfisis dan sindesmosis D. amfiartosis dan epifisis

B. antara tulang epifisis dan diafisis E. diartroks da epifisis C. diartosis dan sinartrosis

5. Pada waktu otot berkontraksi ditandai dengan . . . . A. memendeknya otot 20% dari ukuran semula B. otot tampak menjadi lebih terang

C. zona H menjadi lebih panjang D. zona Z menjadi lebih pendek

E. ukuran panjang aktomiosin bertambah 6. Contoh otot yang berantoganis adalah . . . .

A. fleksor dan ekstensor D. abduktor dan fleksor

B. abduktor dan depresor E. bisep dan ekstensor

C. trisep dan bisep

7. Kontraksi otot biseps dan otot triseps pada waktu kita bermain tenis meja adalah . . . .

A. abduksi dan adduksi D. rotasi dan ekstensi

B. depresi dan elevasi E. fleksi dan ekstensi

C. supinasi dan pronasi

8. Tulang penyusun rangka tubuh berjumlah . . . .

A. ± 200 buah D. ± 400 buah

B. ± 100 buah E. ± 500 buah

C. ± 300 buah

9. Perasaan lelah merupakan akibat dari penimbunan yang berlebihan dari suatu zat dalam otot, zat itu ialah . . . .

A. aktin D. laktasinogen

B. miosin E. aktomiosin

C. asam laktat

10. Yang bukan merupakan penyebab kelainan yang terjadi pada tulang adalah . . . .

A. kecelakaan D. penyakit tetanus

B. kekurangan vitamin D E. sikap duduk yang salah

C. kekurangan vitamin C

B. Jaw ablah pertanyaan berikut dengan tepat dan jelas!

1. Bagaimana manusia dan hewan dapat melakukan pergerakan? Terangkan! 2. Tulang rawan yang terbentuk sejak embrio kelak akan menjadi tulang yang

prosesnya disebut osifikasi. Uraikanlah bagaimana proses osifikasi pada tulang pipa!

3. Apakah yang menjadi perbedaan antara tulang rawan dan tulang keras? 4. Apakah yang menjadi perbedaan antara otot polos dan otot jantung? 5. Sebutkanlah hubungan antartulang (persendian) yang anda ketahui!

Dalam dokumen Biologi Kelas 11 Suaha Bakhtiar 2011 (Halaman 106-110)