• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH PERANGKAT

Dalam dokumen 1.2. Tugas Pokok dan Fungsi (Halaman 101-121)

STATUS KAMPUNG DI KABUPATEN BERAU 2019

JUMLAH PERANGKAT

KAMPUNG

KET

1 SAMBALIUNG 98 85

2 TABALAR 40 34

3 BIATAN 55 47

4 TALISAYAN 73 63

5 BATU PUTIH 50 43

6 BIDUK-BIDUK 46 40

7 GUNUNG TABUR 68 58

8 PULAU DERAWAN 25 20

9 MARATUA 23 19

10 TELUK BAYUR 31 27

11 SEGAH 72 59

12 KELAY 70 56

JUMLAH 651 551

Berdasarkan point 6 diatas, maka DPMK hanya melakukan pembinaan ke kampung- kampung yang akan melaksanakan pengangkatan atau pemberhentian perangkat kampung berdasarkan target yang ditentukan sebanyak 100 orang terealisasi dengan dilantiknya perangkat kampung sebanyak 551 orang di 12 Kecamatan atau 551%

Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Masalah Pemerintahan Kampung

Pelaksanaan Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Masalah Pemerintahan Kampung dilaksanakan secara langsung terhadap individu maupun Tim, kegiatan tersebut dilaksanakan pada calon Perangkat Kampung, Kepala Kampung dan Anggota BPK. namun dikarenakan adanya krisis pandemi COVID-19 dan refocussing anggaran maka pelaksanaan Fasilitasi Penyelesaian Masalah Pemerintahan Kampung tetap dilaksanakan dengan tetap berpedoman pada Protokol Kesehatan yang berlaku hingga menunggu krisis pandemi COVID-19 berakhir, namun hingga akhir tahun anggaran 2020 berakhir krisis pandemi tidak kunjung selesai maka diputuskan untuk melaksanakan kegiatan ini di tahun anggaran berikutnya.

Dari semua permasalahan aparatur pemerintah kampung yang telah difasilitasi dari target 20 orang terealisasi 24 orang atau 120%

Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

Pembangunan pada dasarnya diselenggarakan oleh pemerintah daerah, maka pemerintah daerah diberi kesempatan untuk mengurus sendirie masalah yang terdapat

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

102 dipemerintah sesuai dengan otonomi dan tugas pembantuan. Pelaksanaan otonomi daerah tersebut dengan memperhatikan aspek-aspek hubungan antara susunan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, potensi dan keanekaragaman daerah, peluang dan tantangan persaingan global dengan memberikan kewenangan yang seluas-luasnya kepala daerah disertai dengan pemberian hak dan kewajiban menyelanggarakan otonomi daerah kesatuan system penyelenggaraan pemerintah daerah. Dalam kaitanya dalam pelaksanaan otonomi daerah, Desa sebagai struktur organisasi pemerintahan paling rendah menjadi garda terdepan pelayanan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Oleh sebab itu, kemampuan dan kapasitas aparatur pemerintah desa memegang peranan yang sangat penting. Dengan kompleksitas permasalahan yang di hadapinya, aparatur desa di tuntut untuk memiliki perhatian dan tanggung jawab terhadap masyarakat desa. Dalam melaksanakan penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa dan laporan keuangan desa yang tertib tersebut diperlukan aparatur pemerintahan desa yang mampu dan memiliki kapasitas. masih rendahmya kemampuan aparatur pemerintah desa dalam pengelolaan penyusunan kebijakan desa dan manajemen pelayanan desa sehingga menghambat penyusunan perencanaan.

Dari target 60 kampung yang ditargetkan, lebih dari 60 kampung sudah mulai memahami cara penyusunan RPJMK dan APBK atau terrealisasi 100% tetapi masih perlu pendampingan supaya lebih sempurna penyusunannya.

Kegiatan yang mendukung program ini adalah :

Kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa dalam Bidang Manajemen Pemerintah Desa dan Pengelolaan Keuangan Desa/Kampung

Dasar Hukum dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 .

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara , sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016.

4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

5. Peraturan Bupati Berau Nomor 62 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Kampung.

6. Surat Keputusan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Kampung Kabupaten Berau Nomor : 41 Tahun 2020 Tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah Kampung Dalam Bidang Manajemen Pemerintah Kampung Dan Pengelolaan Keuangan Kampung Kabupaten Berau Tahun Anggaran 2020.

Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) / murni SKPD Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung Tahun Anggaran 2020 Nomor : 2.07.01.18.02.5.2 tanggal 30 Desember 2019, Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa /(2.07.

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

103 2.07.01.18 ), Kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa Dalam Bidang Manajemen Pemerintah Desa Dan Pengelolaan Keuangan Desa / Kampung /( 2.07.2.07.01.18.02);

dianggarkan sebesar Rp. 150.000.000,-. Dalam rentang tahun berjalan 2020 mulai bulan April 2020, terjadi rasionalisasi anggaran seluruh Program dan Kegiatan. Dengan terbitnya Surat Edaran Bupati Berau Nomor : 050/478/BAPP-SET/IV/2020 tentang Penyesuaian Anggaran Yang Tersedia pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2020 Akibat Pengurangan Dan Atau Penyesuaian Dana Transfer Oleh Pemerintah Pusat dan Propinsi Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 ( COVID – 19 ) ,serta Pengamanan Daya Beli Masayarakat dan Perekonomian Daerah , sehingganya dilakukan penyesuaian dan perubahan menjadi sebesar Rp. 65.953.500 ,- yang diakomodir melalui Dokumen Perubahan / DPPA Nomor : 2.07.01.01.18.02.5.2 / di Kegiatan yang sama kode rekning : 2.07.2.07.01.01.18.02 , tanggal 23 Oktober 2020. Pelaksanaan Riil dari Kegiatan ini terealisasi sebesar Rp. 58.903.500,-. Secara serapan realisasi keuangan dicapai 89,31%.

Oleh karena adanya kondisi pandemi Covid-19 dan juga pengaruhnya terhadap kondisi keuangan APBD Kabupaten Berau berimbas terjadinya pengurangan dan rasionalisasi anggaran secara menyeluruh. Akibatnya kegiatan tetap dilaksanakan meskipun dengan segala keterbatasan yang ada dengan tetap memperhatikan protokel kesehatan. Capaian output kegiatan ini sebesar 43,33 % dari target 50% hasil keluaran dan dengan jumlah kampung yang dilatih sebanyak 20 kampung yang hadir 38 orang dari target 90 orang / 21 Kampung hanya dapat dilaksanakan satu kali kegiatan pelatihan saja dari rencana awal dua kali di DPA murni.

Sesuai pagu anggaran yang ada di DPPA , prosentase keuangan kegiatan sebesar 89,31 % dengan capaian fisik kegiatan sebesar 100 %.

Sasaran Peserta sesuai surat / Teleks Undangan No. 140/28/DPMK-IV tgl 25 November 2020 adalah Sekretaris Kampung dan Bendahara Kampung/ Operator Siskeudes (masing-masing Kampung 2 Orang dengan jadwal pelaksanaan tanggal 3 sd 4 Desember 2020.

Pada pelaksanaannya, peserta yang hadir dalam Kegiatan Pelatihan tersebut ada yang melebihi dari kuota yang diundang , namun ada juga kampung yang Cuma hadir 1 orang karena yang lain berhalangan hadir dikarenakan alasan tertentu Dari keseluruhan Peserta kampung yang diundang , yang hadir sebagai berikut :

No. Kampung yg diundang / Org yg hadir/Org Keterangan

Jumlah Jumlah

1. Panaan 2 orang 2 orang

2. Merapun 2 orang 2 orang

3. Merasa 2 orang 3 orang

4. Long Beliu 2 orang 2 orang

5. Long Lanuk 2 orang 2 orang

6. Suaran 2 orang 2 orang

7. Bena Baru 2 orang 2 orang

8. Tasuk 2 orang 2 orang

9. Samburakat 2 orang 2 orang

10. Sambakungan 2 orang 2 orang

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

104

11. Pegat Batumbuk 2 orang 2 orang

12. Tanjung Batu 2 orang 2 orang

13. Kasai 2 orang 2 orang

14. Tabalar Ulu 2 orang 1 orang Sedang mengurus pengajuan Dana

15. Semurut 2 orang 1 orang Sedang mengurus

pengajuan Dana

16. Biatan Ulu 2 orang 2 orang

17. Karangan 2 orang 2 orang

18 Manunggal Jaya 2 orang 2 orang

19. Biatan Baru 2 orang 2 orang

20. Bukit Makmur Jaya 2 orang 1 orang Biaya Perjadin nya habis hanya dihadiri 1 orang sj

Jumlah semua 40 orang 38 orang

Hasil dari pelaksanaan kegiatan Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa Dalam Bidang Manajemen Pemerintah Desa Dan Pengelolaan Keuangan Desa / Kampung ini adalah :

- Aparatur Pemerintah Kampung yang sebagian besar baru diangkat yaitu Sekretaris Kampung dan Bendahara diharapkan dapat mengenal dan memahami lebih dalamPengelolaan Keuangan Kampung baik regulasi-regulasi yang mengatur tentang pengelolaan keuangan kampung dan pembuatan dan penyusunan administrasi /SPJ keuangan kampung secara garis besar.

- Mengenal dan memahami tentang alur dalam pengelolaan dan penatausahaan keuangan kampung. Pencatatan manual pada pola sebelumnya sejak 2019 menjadi alat bantu Bendahara Kampung dalam mengerjakan SPJ dan penatausahaan keuangan kampungnya.

Upaya-upaya yang sebelumnya telah dilakukan DPMK dalam menfasilitasi Pengelolaan Keuangan Kampung sejak Tahun 2017 hingga Tahun 2019 memperkenalkan dan memperdalam pemahaman Bendahara Kampung /aparatur Kampung dalam menggunakan Aplikasi Siskeudes. Hal ini bertujuan memudahkan dan mengkoordinasikan pencatatan dalam pengelolaan keuangan kampung. Mengingat keterbatasan waktu yang tersedia , terkait prakteknya, Bendahara / operator perlu lebih melakukan konsultasi dan koordinasi rutin dengan DPMK agar mampu menyelesaikan dan membuat Laporan Siskeudesnya.

- Seiring dengan pengelolaan keuangan kampung didalamnya mengandung penatausahaan tentang aset-aset kampung yang perlu lebih dalam dipelajari guna menghasilkan laporan keuangan kampung yang lebih komprehensif tersajikan dalam Laporan Pertanggungjawaban Pengelolaan keuangan Kampung oleh Kepala Kampung.

Manfaat dari pelaksanaan Pelatihan Aparatur Pemerintah Desa Dalam Bidang Manajemen Pemerintah Desa Dan Pengelolaan Keuangan Desa / Kampung diharapkan melalui pelatihan ini Sekretaris Kampung dan Bendahara Kampung mampu dalam menggunakan Aplikasi Siskeudes dalam penatausahaan keuangan kampungnya baik dari segi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pertanggungjawaban dan pelaporan keuangan kampung. Sehingga dapat tersajikan Laporan Keuangan Kampung tepat waktu dan akuntable.

Kendala/permasalahan yang dihadapi yaitu dengan keterbatasan anggaran yang tersedia, peserta pelatihan yang diundang hanya bisa 2 orang dari 20 Kampung yang diundang

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

105 terdiri dari Sekretaris Kampung dan Bendahara Kampung dengan waktu pelaksanaan 2 hari saja. Sementara tuntutan dalam pengelolaan keuangan kampung perlu pendalaman yang lebih dengan waktu dan konsentrasi yang cukup supaya mendapatkan hasil yang maksimal juga, mengingat sebagian besar peserta baru diangkat. Dengan demikian Peserta dapat mengimplementasikan nya dengan baik dan hasil laporan nya tepat waktu dan akuntable. Tidak tersedianya fasilitas dan perangkat memadai dari kantor sehingga sebagian masih memakai fasilitas pribadi.

Untuk itu sebagai solusi yang diharapkan :

1. Perlu adanya Tambahan suport pendanaan agar dapat lebih dimaksimalkan waktu pelaksanaannya.

2. Kegiatan pelatihan semacam ini harus rutin dilaksanakan karena peserta yang dilatih, dalam hal ini Sekretaris Kampung dan Bendahara Kampung terkadang berganti orang nya.

Sehingga perlu untuk dilatih kembali.

3. Lebih teknis berhubungan juga dengan fungsi pembinaan dan monitoring Pengelolaan Keuangan Kampung baik dalam hal memahami regulasi dan pedoman pengelolaan keuangan kampung maupun Aplikasi Siskeudesnya perlu diakomodir dalam kegiatan khusus atau pendanaan dalam Kegiatan ini ditambahi sehingga penggunaannya bisa lebih maksimal.

4. Jumlah Kampung di Kabupaten Berau ada 100 Kampung, idealnya perlu dibagai menjadi 4 bagian. Satu tenaga melayani satu bagian supaya lebih fokus dalam melakukan peran pembinaan dan pendampingan kepada Kampung. Ketersediaan tenaga /SDM yang ada dapat dilatih agar memiliki kualifikasi yang cukup sesuai tupoksi di Seksi Keuangan agar dapat memenuhi target kinerja pelayananan prima sehingga kinerja SPKD tercapai.

Jika mengikuti DPA murni target semula direncanakan 99 orang dari 21 Kampung dengan dua kali pelaksanaan. Hasil capaian 50% yaitu 45 orang dari 21 Kampung.

Kegiatan Pelatihan Manajemen Pemerintah Desa bagi Badan Pemusyawaratan Kampung Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Manajemen Pemerintah Desa Bagi Badan Permusyawaratan Kampung dilaksanakan secara langsung terhadap Anggota Badan Permusaywaratan Kampung (BPK) dan Aparatur Kecamatan, kegiatan tersebut dilaksanakan pada Kepala Kampung, Perangkat Kampung Anggota BPK, dan Aparatur Kecamatan.

Berdasarkan Keputusan Bupati Berau tentang pandemi covid 19, maka pelaksanaan Pelatihan Manajemen Pemerintah Desa Bagi Badan Permusyawaratan Kampung tetap dilaksanakan dengan berpedoman pada Protokol Kesehatan.

Dengan sudah disyahkannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa berbagai kebijakan pendukung diterbitkan agar Desa dapat mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat termaksud dalam mengelola pembangunan secara partisipatif dengan mengembangkan potensi dan sumberdaya yang ada agar tercapai pembangunan desa yang mandiri dan dapat menikmati pelayanan public yang adil dan berkualitas. Lebih jauh lagi,

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

106 Undang-Undang Desa diharapkan dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan peran pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

BPK memiliki tugas bersama dengan Kepala Desa/Kampung untuk merencanakan dan menetapkan kebijakan dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan fisik Kampung.

BPK juga adalah perwakilan masyarakat dalam hal ini dapat berpartisipasi dalam pengawasan penyelenggaraan pembangunan serta pemerintahan di Kampung. Selain itu BPK juga berkewajiban untuk memperlancar pelaksanaan tugas Kepala Desa/Kampung. BPK dan Kepala Desa/Kampung perlu meningkatkan pelaksanaan koordinasi guna mewujudkan kerjasama yang baik dalam proses pembangunan di Desa/Kampung.

Untuk pengisian anggota BPK/Pemilihan Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) di Kabupaten Berau sudah dilaksanakan berdasarkan ketentuan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan Peraturan pelaksanaannya dan untuk Tahun 2020 terdapat rencana 20 Pemilihan BPK.

Pemilihan BPK di Kabupaten Berau berdasarkan pada ketentuan UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, PP Nomor 43 Tahun 2014 diubah terakhir dengan PP 11 Tahun 2019, Permendagri 110 Tahun 2016 tentang BPD, dan Peraturan pelaksanaanya serta tindak lanjutnya di daerah yakni :

a. Perda Nomor 15 Tahun 2019 tentang Badan Permusyawaratan Kampung.

b. Perbup Nomor 33 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Perda Nomor 15 Tahun 2019 tentang Badan Permusyawaratan Kampung.

Dengan adanya kegiatan Pelatihan Manajemen Pemerintah Desa Bagi Badan Permusyawaratan Kampung, DPMK selaku stakeholder dapat memberikan pedoman dalam Mempertegas Tupoksi, Hak, Kewajiban, wewenang, serta Fungsi Pengawasan anggota Badan Permusyawaratan Kampung dengan program pengembangan kapasitas melalui pelatihan, sosialisasi, pembimbingan teknis yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah.

Pengisian anggota BPK dimasa pandemi Covid-19 ini tetap dilaksanakan setelah mendapat ijin dari Tim Gugus Tugas Covid-19 yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Berau, yaitu dengan ditunjuk penanggungjawab Covid-19 dan melakukan pemilihan Anggota BPK dengan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan).

Dari target 99 orang yang mengikuti pelatihan telah tercapai yaitu 99 orang atau 100%

Kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi Alokasi Dana Kampung Dasar Hukum dalam pelaksanaan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2019 .

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara , sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2018.

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

107 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan

Desa.

5. Peraturan Bupati Berau Nomor 62 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Kampung.

6. Surat Keputusan Bupati Berau Nomor 416 Tahun 2020 tentang Tim Pembina dan Administrasi Pengelolaan Alokasi Dana Kampung Tahun Anggaran 2020.

Oleh karena adanya kondisi pandemi Covid-19 dan juga pengaruhnya terhadap kondisi keuangan APBD Kabupaten Berau berimbas terjadinya pengurangan dan rasionalisasi anggaran secara menyeluruh. Akibatnya kegiatan tetap dilaksanakan meskipun dengan segala keterbatasan yang ada dengan tetap memperhatikan protokel kesehatan. Capaian output kegiatan ini sebesar 91,11 % dari target 50% hasil keluaran dan dengan jumlah kampung yang dibina 41 kampung (45,56% dari target 90 kampung rencana awal di DPA murni

Dasar dari Kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi Alokasi Dana Kampung (ADK) adalah Peraturan Bupati Berau Nomor 62 Tahun 2018 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Kampung sebagaimana diatur dalam Pasal 87 dan 88 tentang peran fungsi binwas dalam pengelolaan keuangan kampung, disini DPMK bersama-sama dengan Inspektorat sebagai bagian dari APIP menindaklanjuti pelaksanaan fungsi pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan keuangan kampung dan guna meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan kampung dalam bentuk Pembinaan Pengelolaan Keuangan Kampung Tahun Anggaran 2020. Pelaksaan kegiatan dimaksud dilakukan dengan cara :

- memberi pedoman dan bimbingan pengelolaan keuangan kampung;

- membina dan fasilitasi, konsultasi dan koordinasi pengelolaan keuangan kampung dan pendayagunaan aset kampung;

- memberikan pedoman dan bimbingan pelaksanaan administrasi keuangan kampung;

- memberikan petunjuk dalam membuat laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan kampung sesuai ketentuan yang berlaku;

- memberikan arahan dan petunjuk kepada Pemerintah Kampung agar dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan kampung mengikuti azas efisiensi dan efektivitas serta akuntabel sesuai ketentuan dan perundang – undangan yang berlaku.

SK Tim No : 416 Tahun 2020 tentang Tim Pembina dan Administrasi Pengelolaan Alokasi Dana Kampung Tahun Anggaran 2020.

Sarasan utama yaitu kampung-kampung yang lambat dalam proses pengajuan penyaluran Dana Transfer nya dan yang lemah dari sisi administrasi pengelolaan keuangan.

Pelaksanaan Pembinaan dilakukan melalui 2 pola yaitu:

1. Pola Sosialisasi Pembinaan Pengelolaan Keuangan Kampung Tahun 2020 yang dilaksanakan secara cluster di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Pulau Derawan, Kecamatan Kelay dan Kecamatan Sambaliung

Jumlah Kampung yang diundang dan yang hadir yaitu :

No. Lokus Kegiatan Jumlah Peserta

1. Kecamatan Pulau Derawan ( 5 Kampung x 3 org ) 15 orang 2. Kecamatan Kelay Cluster I ( 4 kampung x 3 org) 12 orang

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

108 3. Kecamatan Kelay Cluster II ( 5 kampung x 3 org) 15 orang 4. Kecamatan Kelay Cluster III ( 5 kampung x 3 org) 15 orang 5. Kecamatan Sambaliung Cluster I ( 6 kampung x 3 org) 18 orang 6. Kecamatan Sambaliung Cluster II ( 7 kampung x 3 org) 21 orang 7. Ditambah Unsur dari Kecamatan masing-masing selaku Tim

Pendamping Kecamatannya

2. Pola Pembinaan, Monitoring dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan langsung ke kampung yang menjadi objek sasaran Pembinaan dan Fasilitasi Keuangan Kampung.

No. Kampung yang dibina 1. Punan Malinau

2. Harapan Jaya 3. Sambakungan 4. Sei Bebanir Bangun 5. Maluang

6. Bena Baru 7. Tumbit Melayu 8. Tanjung Perangat 9. Tasuk

Hasil dari pelaksanaan kegiatan Pembinaan dan Fasilitasi Alokasi Dana Kampung (ADK) ini adalah :

i. Pembinaan dan Sosialisasi yang dilakukan oleh Tim diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman SDM bagi aparatur pemerintah kampung terutama Kepala Kampung, Sekretaris Kampung dan Bendahara dalam pengelolaan keuangan kampung baik , mengikuti dan taat pada aturan yang berlaku. Beberapa Kampung yang mengalami pergantian Perangkat Kampungnya, diharapkan para Aparatur Kampung yang baru dapat segera melakukan adaptasi melaksanakan tupoksi bidang nya guna mendukung kelancaran dalam pengelolaan keuangan kampung. Dengan terisinya posisi dan jabatan yang disuport dengan SDM Aparaturnya yang kompeten diharapkan mampu mengatasi kendala dan hambatan yang selama ini terjadi di kampung nya. Proses pembelajaran yang bertahap dan praktek langsung dimungkinkan akan membawa kemajuan bagi kampung masing-masing.

Tidak dipungkiri era abad 2021 yang di dominasi oleh kaum milieal yang melek teknologi dapat memberikan dampak yang baik dan kemajuan bagi Kampung nya sendiri. Hanya saja perlu diberi tambahan pengetahuan untuk kepatuhan dalam mentaati aturan dan ketentuan yang berlaku agar terhindar peroalan yang bersinggungan dengan KKN. Materi lain yang juga disampaikan terkait pedoman pengelolaan keuangan kampung dan pengelolaan Aset Kampung serta tambahan materi terkait Tindak lanjut atas beberapa temuan hasil pemeriksaan Inspektorat atas SPJ Kampung Tahun 2019.

ii. Dalam hal ini Inspektorat yang juga menjadi bagian dari Tim APIP dalam melaksanakan fungsi BinWas Keuangan Kampung bersama DPMK selaku bagian dari Tim Fasilitasi Kabupaten yang mendampingi dan membina Pemerintah Kampung dalam pelaksanaan Pengelolaan keuangan Kampung, tentunya berupaya maksimal dapat melaksanakan fungsi pembinaan dan pengawasan kepada Pemerintah Kampung khususnya dalam pengelolaan Keuangan Kampung sebagaimana amanat Pasal 87 dan 88 Peraturan Bupati Berau Nomor 62

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

109 Tahun 2018. Hal lain juga diharapkan dalam pelaksanaan program / kegiatan pemerintah kampung dapat disinkronkan sesuai perencanaan dalam RPJMK dan RKPK yang mengacu juga kepada visi misi Kepala Daerah guna mendukung tercapainya visi dan misi Pemerintah Kabupaten Berau serta Visi dan Misi “ Indonesia Maju”.

iii. Pembinaan dan Fasilitasi secara teknis yang dilakukan DPMK ke kampung baik berbentuk monitoring ke kampung dan konsultasi dan koordinasi via telpon serta konsultasi oangsung kampung ke kantor DPMK merupakan salah satu teknis DPMk melakukan fungsi Pembinaan dan Fasilitasi mengingat tidak semua kampung bisa di akomodir melalui pengganggaran yang ada di DPA/DPPA SKPD Tahun Anggaran 2020. Sehingganya untuk dapat memenuhi kewajiban tupoksi bidang PK dan Seksi Keuangan Desa, Tim juga menempuh sarana-sarana lain yang memungkinkan dan mempermudah akses pembinaan dan fasilitasi pendampingan dalam pengelolaan keuangan kampung. Tim dan Inspektorat senantiasa membuka jalur komunikasi melalui konsultasi langsung atau Via Telpon / WA guna mendekatkan hubungan dalam fungsi Pembinaan.

Manfaat dari pelaksanaan Pembinaan dan Fasilitasi Alokasi Dana Kampung (ADK) diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peserta agar memahami benar tentang tata cara pelaksanaan pekerjaan terutama pengadaan barang/jasa agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dapat meminimalisir dan terhindar dari prakterk-praktek yang menyalahi aturan perundang-undangan yang berlaku.

Kendala/permasalahan yang dihadapi antara lain :

1. Pengurangan Anggaran yang terjadi karena dampak dari Pandemi Covid-19 melalui terbitnya SE Bupati Berau Nomor : 050/478/BAPP-SET/IV/2020 menyebabkan capaian kinerja Kegiatan tidak dapat terpenuhi sesuai target yang direncanakan . Meskipun demikian Tim tetap melaksanakan dengan mengubah fokus pembinaan ke Kampung-Kampung yang dalam pantauan sampai triwulan III masih mengalami kendala dan keterlambatan dalam proses penyalurannya.

2. Pelaksanaan kegiatan pembinaan dan Fasilitasi Alokasi Dana Kampung (ADK) ini sebenarnya tidak sebatas pembinaan ADK nya saja, namun menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan keuangan kampung dimana sumber penerimaan nya tidak hanya ADK sj, tapi ada Dana Desa yang bersumber dari APBN, dan juga PDRd serta Penerimaan kampung lainnya dalam kesatuan APBKampung. Karena tidak tersedianya suport pendanaan untuk melakukan Monitoring secara persub sumber penerimaan desa, maka dengan dana yang terbatas dan fasilitas seadanya DPMK dituntut wajib melaksanakan pembinaan lebih intensif.

Namun dengan upaya yang ada meski pun suport dan dukungan terbatas tadi, DPMK berusaha menjangkau tugas tesebut dengan melayani konsultasi dari pemerintah kampung baik di kantor maupun melalui telpon dan Wa. Itu kami lakukan sebagai bagian dari bentuk pembinaan kepada kampung dengan harapan dapat mengarahkan dan memenuhi tuntutan yang ada.

3. Keterbatasan personil yang tersedia di bidang/tenaga teknis yang tidak sebanding dengan tuntutan tupoksi pekerjaan.

LKj-IP DPMK KABUPATEN BERAU TAHUN 2020

110 Solusi dan pemecahan masalah :

1. Kegiatan Pembinaan dilakukan dalam rentang satu tahun anggaran dan jadwal pelaksanaan tentative sedianya perlu dilakukan minimal 2 tahap dengan pola lebih inten ke pokok permasalahan kampung meliputi perencanaan, penyusunan anggaran, penata usahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban.

2. Untuk mendukung solusi point 1 diatas , perlu adanya tambahan suport pendanaan agar dapat

2. Untuk mendukung solusi point 1 diatas , perlu adanya tambahan suport pendanaan agar dapat

Dalam dokumen 1.2. Tugas Pokok dan Fungsi (Halaman 101-121)

Dokumen terkait