• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Produksi Ikan Hias (Juta Ekor)

Dalam dokumen lakip DIT. Produksi 2013 (Halaman 44-50)

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

B. Jumlah Produksi Ikan Hias (Juta Ekor)

Jumlah produksi ikan hias merupakan salah satu indikator kinerja/output Direktorat Produksi. Dilihat dari trend perkembangan produksi ikan hias dari Tahun 2009 s/d 2013 menunjukan adanya kinerja yang positif dengan kenaikan rata-rata perTahun mencapai 58%. Pada Tahun 2013 target jumlah produksi ikan hias sebanyak 1.100.000.000 ekor. Berdasarkan data sementara menunjukkan bahwa capaian realisasi produksi budidaya ikan hias mencapai 1.036.841.000 ekor atau baru mencapai 94% dari target yang ditetapkan.

38

Namun demikian apabila data tersebut sudah dilaksanakan validasi tingkat nasional Tahun 2014, maka diproyeksikan realiasi jumlah produksi ikan hias pada Tahun 2013 sesuai target bahkan akan melebihi angka target yang sudah di tetapkan.

Adapun perkembangan produksi ikan hias selama Tahun 2009 s/d 2013 cenderung mengalami peningkatan dan rata - rata tiap tahunnya telah mencapai target lebih dari 82%, seperti dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini :

Tabel 12. Perkembangan Target dan Realisasi Produksi Budidaya Ikan Hias Tahun 2009 - 2013

Gambar 16. Target dan Capaian Produksi Ikan Hias Tahun 2009 - 2013

Dalam upaya percepatan pencapaian produksi ikan hias pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang akan dilakukan adalah : (i) Pemuliaan induk dan penyediaan benih ikan hias unggul; (ii) Menjaga kelestarian ikan hias spesifik lokal/endemik; (iii) Penerapan teknologi inovasi budidaya ikan hias

2009 2010 2011 2012 2013*)

1. Target Produksi (ekor) 500,000,000 600,000,000 700,000,000 850,000,000 1,100,000,000

2. Realisasi Produksi (ekor) 566,342,000 605,054,000 945,376,000 938,472,000 1,036,841,000 58

3. Persentase (%) 113 101 135 110 94

No Uraian Tahun Kenaikan

rata-rata

39 3.3. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3: Meningkatnya Usaha dan Investasi di Bidang

Perikanan Budidaya

3.3.1. Jumlah Rumah Tangga Pembudidaya Ikan (RTP) (Unit)

Indikator lainnya yang digunakan untuk menunjukkan adanya peningkatan usaha dan investasi bidang perikanan budidaya adalah jumlah rumah tangga pembudidaya ikan (RTP). Rumah tangga pembudidaya ikan merupakan rumah tangga yang melakukan kegiatan budidaya ikan dengan tujuan sebagian atau seluruhnya untuk dijual, dengan demikian RTP merupakan unit ekonomi perikanan budidaya yang dihitung berdasarkan total RTP yang disurvai disemua desa sampel, kemudian diestimasi berdasarkan jumlah RTP di Kabupaten/Kota dibagi jumlah RTP disemua desa sampel.

IKU jumlah rumah tangga pembudidaya ikan merupakan IKU baru yang ditentukan targetnya pada Tahun 2013, dengan tingkat pencapaian di Tahun 2013 sebanyak 1.771.500 buah atau 101,17% dari target yang ditetapkan sebanyak 1.751.000 buah. Sedangkan pertumbuhan rumah tangga pembudidaya ikan rata-rata dari Tahun 2010 - 2013 sebesar 5,32%, dimana jumlah RTP didominasi pelaku budidaya air tawar, disusul budidaya air payau , dan budidaya air laut sebagaimana pada tabel dibawah. Namun demikian selama kurun waktu di atas terjadi penurunan prosentase jumlah RTP pada usaha budidaya air payau, hal ini disebabkan khususnya pada budidaya udang terjadi penurunan aktivitas usaha budidaya yang disebabkan serangan penyakit, sehingga menyebabkan banyak lahan tambak yang non-produktif (tidak dioperasionalkan). Upaya program revitalisasi tambak melalui

pengembangan demfarm diharapkan akan mampu meningkatkan performance tambak dan

kepercayaan pembudidaya untuk kembali berbudidaya udang.

Tingginya jumlah RTP pada usaha budidaya air tawar dibanding jenis usaha budidaya lainnya, disebabkan bahwa usaha budidaya air tawar saat ini lebih banyak memasyarakat dan didominasi oleh usaha skala kecil, kondisi ini tidak terlepas dari nilai investasi pada usaha ini yang relative lebih kecil serta teknologi yang mudah diadopsi dibanding jenis usaha budidaya lainnya. Dengan melihat capaian RTP terhadap target pada Tahun 2013, maka diprediksi capaian kinerja RTP pada Tahun 2014 akan mampu dicapai seiring dengan mulai tumbuh dan berkembangnya aktivitas usaha budidaya ikan di beberapa daerah dan kawasan potensial baru.

Tabel 13. Jumlah Rumah Tangga Pembudidaya Ikan berdasarkan Jenis Usaha (RTP)

Capaian positif kinerja jumlah RTP pembudidayaan ikan terhadap target yang ditetapkan pada Tahun 2013, tidak terlepas dari dukungan oleh beberapa kegiatan diantaranya adalah (i) Pendampingan dan pembinaan secara langsung terhadap masyarakat baik aspek teknis

Satuan: buah

TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN TARGET CAPAIAN %

** 1.516.562 ** 1.575.787 ** 1.670.447 1.751.000 1.771.500 101,17 1.842.000 5,32

- budidaya air tawar (buah) ** 1.099.742 ** 1.158.811 ** 1.247.284 1.303.900 1.306.522 100,20 1.367.000 5,92

- budidaya air payau (RTP) ** 256.579 ** 253.795 ** 236.806 255.700 242.897 94,99

264.700

-1,74

- budidaya laut (buah) ** 160.241 ** 163.181 ** 186.357 191.400 222.081 116,03 210.300 11,74

**) belum ada target

2013*

2014 RATA-RATA KENAIKAN 2010 - 2013 Jumlah RTP Budidaya (buah)

*): Angka Sementara

2010 Indikator Kinerja

40

maupun manajemen usaha, (ii) Percontohan usaha budidaya ikan yang menstimulus masyarakat untuk melakukan usaha perikanan budidaya; (iii) Dukungan penguatan modal melalui program paket bantuan PUMP-PB, dan input sarana produksi budidaya; dan (iv) Fasilitasi dan penguatan kemitraan usaha untuk menumbuhkan kapasitas dan pelaku usaha baru.

Namun demikian capaian di atas tidak terlepas dari beberapa tantangan antara lain : (a) Efesiensi usaha yang masih rendah sehingga berdampak terhadap menurunnya kapasitas usaha pembudidaya; dan (b) Minimnya permodalan sehingga masyarakat belum sepenuhnya mampu melakukan investasi secara mandiri pada kegiatan usaha budidaya.

3.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4: Tersedianya Kebijakan Perikanan Budidaya sesuai Kebutuhan

Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Ditjen Perikanan Budidaya mengidentifikasi 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut :

Tabel 14. Capaian Sasaran Strategis 4 : Tersedianya Kebijakan Perikanan Budidaya sesuai Kebutuhan

No Uraian Indikator Kinerja Target

Tahun 2013

Realisasi Tahun 2013

Capaian %

1 Jumlah RSNI 3 yang disusun 16 16 100

2 Jumlah kebijakan publik perikanan budidaya

yang diselesaikan 4 4

3 Jumlah draft peraturan perundang-undangan

perikanan budidaya 1 1 100

3.4.1. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI-3) Bidang Produksi Perikanan Budidaya yang Disusun

Standardisasi memegang peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan, dan telah menjadi bagian yang menentukan dalam perdagangan global dan merupakan faktor penting bagi perkembangan aktivitas pasar serta penggerak utama ekonomi. Penyusunan RSNI-3 merupakan salah satu tahapan dalam penyiapan menuju SNI, guna mewujudkan produktivitas usaha budidaya yang berkelanjutan serta meningkatkan daya saing produk perikanan budidaya baik pasar lokal maupun ekspor. RSNI 3 bidang perikanan budidaya sebagaimana pada tabel dibawah.

41 Tabel 15. Capaian RSNI 3 Bidang Produksi Perikanan Budidaya selama Tahun 2010 - 2013

RSNI 3 2010 2011 2012 2013 2014

RSNI 3 bidang produksi

- Target 8 12 12 16 16

- Realisasi 8 12 12 16 -

- Prosentase 100 100 100 100 -

Pada Tahun 2013 target RSNI-3 bidang produksi perikanan budidaya yang disusun sebanyak 16 RSNI-3 dan telah tercapai sebanyak 16 RSNI-3 (100%). Rincian RSNI 3 selengkapnya pada Lampiran. Penetapan jenis standar ini dipilih dengan pertimbangan bahwa komoditas dan teknologi yang diterapkan telah berkembang luas dimasyarakat serta memiliki permintaan pasar yang cukup tinggi namun belum ada standar yang mengatur tentang proses produksinya. Penyusunan RSNI-3 tersebut dilakukan melalui tahapan rapat Gugus Kerja dengan output RSNI-1, Rapat Teknis dengan output RSNI-2, rapat Konsensus dengan output RSNI-3 dan lebih lanjut akan diproses oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk ditetapkan menjadi SNI.

3.4.2. Jumlah Kebijakan Publik Perikanan Budidaya yang Diselesaikan

Kebijakan publik di bidang produksi perikanan budidaya merupakan peraturan ataupun keputusan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya terkait dengan pembinaan, penataan ataupun pelaksanaan pembangunan di bidang produksi perikanan budidaya. Pada Tahun 2013 kebijakan publik bidang produksi perikanan budidaya telah disusun sebanyak 4 dokumen baik merupakan juklak/kebijakan baru maupun revisi atas juklak yang beraku pada Tahun sebelumnya. Kebijakan publik bidang produksi perikanan budidaya tersebut meliputi : (i) Kebijakan terkait petunjuk pelaksanaan sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB); (ii) Kebijakan terkait prosedur sertifikasi CBIB; (iii) Kebijakan terkait petunjuk pelaksanaan tata cara pengambilan sampel pakan dan bahan baku pakan ikan; dan (iv) Kebijakan terkait publikasi buku statistik produksi perikanan budidaya.

Indikator Kinerja Utama (IKU) ini merupakan IKU baru, dimana berdasarkan target yang ditetapkan pada Tahun 2013 sebanyak 4 dokumen kebijakan publik, sampai Desember 2013 telah disusun sebanyak 4 dokumen atau dengan capaian 100% dari target. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya jumlah kebijakan publik yang disusun pada Tahun 2013 relatif lebih sedikit, hal ini karena juklak/kebijakan yang disusun didasarkan pada kebutuhan yang secara langsung terkait dengan produksi perikanan budidaya, dimana kebijakan publik yang telah disusun pada Tahun sebelumnya secara umum masih berlaku dan dipakai pada Tahun 2013.Guna mengefektifkan terhadap implementasi program pengembangan kawasan budidaya khususnya yang terkait dengan pengembangan sistem produksi perikanan budidaya, maka Direktorat Produksi akan melakukan identifiksi dan pemetaan terkait kebutuhan kebijakan publik yang belum terakomodasi melalui survey pada level

42 Tabel 16. Jumlah Kebijakan Publik Perikanan Budidaya yang Diselesaikan

Tahun 2010 - 2013 (Dokumen)

Jumlah Kebijakan Publik Perikanan

Budidaya yang Diselesaikan 2010 2011 2012 2013 2014

Bidang produksi

- Target * * * 4 4

- Realisasi 1 9 6 4

- Prosentase 100%

TOTAL

Ket: * belum terdapat target

3.4.3. Jumlah Draft Peraturan Perundang-Undangan Perikanan Budidaya

Peraturan perundang-undangan merupakan norma, standar, prosedur dan kriteria yang disusun dengan tujuan antara lain memberikan jaminan perlindungan bagi hak - hak kemanusiaan, sebagai pembatasan larangan, perintah tertentu yang harus dipatuhi dalam berperilaku.

Jumlah draft peraturan perundang-undangan perikanan budidaya yang telah disusun sebanyak 1 dokumen, dimana Tahun 2013 Direktorat Produksi hanya melakukan perbanyakan terhadap peraturan perundang-undangan yaitu Peraturan Menteri KP Nomor : PER.02/MEN/2010 tentang Pengadaan dan Peredaran Pakan Ikan.

Untuk meningkatkan kinerja maka pada Tahun mendatang akan dilakukan kegiatan konsultasi publik untuk mendapatkan masukan perencanaan peraturan perundang-undangan yang diperlukan; pengukuran yang dilakukan secara periodik, koordinasi penyusunan dan pembahasan draft peraturan perundang-undangan yang dilakukan secara kontinyu.

3.5. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 5 : Tersedianya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan dan Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk KP yang Optimal dan Bermutu

Dalam pencapaian sasaran strategis ini, Direktorat Produksi mengidentifikasi 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana pada tabel dibawah. Secara keseluruhan, target sasaran strategis telah tercapai, dengan rata-rata pencapaian sebanyak 113,9%.

43 Tabel 17. Capaian Sasaran Strategis 7 : Tersedianya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan

dan Perikanan, Pengolahan dan Pemasaran Produk KP yang Optimal dan Bermutu

No Uraian Indikator Kinerja Target Tahun 2013

Realisasi Tahun 2013

Capaian %

1 Jumlah unit pembudidayaan ikan yang

disertifikasi (unit) 7.000 7.100 101,43

2

Jumlah kelompok yang menerapkan teknologi anjuran perikanan budidaya (kelompok)

132 167 126,52

3.5.1. Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan Yang Disertifikasi

Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan dan keamanan pangan maka masalah mutu, sanitasi, kandungan/residu hormon dan antibiotik, bakteri, racun hayati (biotoxin), logam berat serta pestisida pada beberapa komoditas budidaya, harus menjadi perhatian bersama. Oleh karenanya produk perikanan budidaya diharapkan aman untuk dikonsumsi sesuai persyaratan yang dibutuhkan pasar. Berkaitan dengan hal tersebut, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan, para pembudidaya ikan perlu menerapkan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB), sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. KEP. 02/MEN/2007 tentang Cara Budidaya Ikan Yang Baik. Pengendalian penerapan CBIB pada unit usaha budidaya dilakukan melalui penerapan sertifikasi yang diatur dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Nomor 044/DJ-PB/2008. Tujuan penilaian ini adalah sebagai upaya untuk untuk memberikan jaminan terhadap unit usaha budidaya yang telah menerapkan CBIB dan dapat memperoleh sertifikat CBIB yang menyatakan bahwa produk budidaya yang dihasilkannya aman untuk dikonsumsi.

Target unit usaha perikanan budidaya yang disertifikasi CBIB Tahun 2013 adalah 7.000 unit, dengan capaian sebanyak 7.100 unit (101,43%). Capaian ini meningkat jika dibandingkan pada Tahun 2012 yang sebesar 95,3% sebagaimana tabel dibawah. Capaian sertifikasi ini merupakan kumulatif dari tahun-tahun sebelumnya, dan bila dibandingkan dengan target Tahun 2014 (8.000 unit) maka telah mencapai 88,75%.

Tabel 18. Jumlah Capaian Unit Pembudidayaan Ikan yang Disertifikasi Tahun 2010 - 2013 (Unit)

4.

Target Capaian Target Capaian Target Capaian Target Capaian %

748 558 2,000 2,018 4,000 3,811 7,000 7,100 101.43 8,000 145.60

2013*

2014 Kenaikan Rata-Rata 2010 -

2013 (%)

Unit Pembudidayaan Ikan Tersertifikasi (unit) *): Angka Sementara

2010

Dalam dokumen lakip DIT. Produksi 2013 (Halaman 44-50)

Dokumen terkait