• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya

Dalam dokumen lakip DIT. Produksi 2013 (Halaman 63-67)

AKUNTABILITAS KINERJA DAN KEUANGAN

2010 Indikator Kinerja

A. Service Level Agreement di Direktorat Produksi Perikanan Budidaya

3.9.5. Nilai Penerapan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya

Reformasi Birokrasi dilaksanakan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara agar lebih berdayaguna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Ditjen Perikanan Budidaya telah melakukan langkah perbaikan untuk menunjang program reformasi birokrasi sesuai dengan pedoman yang ditentukan oleh Menpan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Birokrasi 2010 - 2014 yang mencakup 9 (Sembilan) area perubahan dan 26 (dua puluh enam kegiatan), dengan dibentuknya Tim Reformasi Birokrasi Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya melalui Keputusan Dirjen Nomor 04/DJ-PB/2012. Tim Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya melakukan upaya secara proaktif dalam melaksanakan seluruh kegiatan program Reformasi Birokrasi berikut dokumentasi program.

Sesuai hasil PMPRB online Tahun 2012, Ditjen Perikanan Budidaya telah melaksanakan 9 program Mikro Reformasi Birokasi dengan realisasi sebesar 69,3 % sedangkan pada Tahun

2013 jumlah yang ditargetkan adalah 75, tetapi hasil realisasi PMPRB Tahun 2013 belum dapat dipastikan karena masih dalam proses pengukuran atau validasi sampai dengan bulan Maret Tahun 2014. Beberapa hal yang harus diperbaiki untuk peningkatan reformasi dan birokrasi adalah pelayanan satu pintu dengan SDM yang memadai. Untuk itu pada Tahun 2014 perlu dilakukan penilaian mandiri reformasi birokrasi lingkup Ditjen Perikanan Budidaya. Inisiatif strategis yang dilakukan antara lain: i) Penerapan program Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya secara menyeluruh; ii) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya secara berkala.

57 Tabel 33. Nilai Reformasi Birokrasi Ditjen Perikanan Budidaya

IKU 2010 2011 2012 2013 2014

Service Level Agreement Di Ditjen Perikanan Budidaya

- Target * * * 75 80

- Realisasi 69,3 **

- Prosentase

Ket : * : Belum ditetapkan targetnya

**: Data baru diukur pada Tahun bulan April 2014

3.10. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 10 : Terkelolanya Anggaran

Secara Optimal di Ditjen Perikanan Budidaya

Capaian realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya yang mencakup unsur-unsur pendapatan dan belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember pada tahun berjalan.

Anggaran belanja Satker Direktorat Produksi Perikanan Budidaya Tahun Anggaran 2013 adalah sebesar Rp. 17.399.185.000,- dimana realisasi belanja Satker sebesar Rp. 16.822.330.350 atau sebesar 96,68% dari pagu anggaran setelah dikurangi pengembalian belanja.

Tabel 34. Target dan Realisasi Keuangan Satker Direktorat Produksi T.A. 2010 - 2013

Jika dibandingkan dengan capaian realisasi anggaran pada Tahun 2012, maka capaian realisasi anggaran pada Tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 14,5%. Sedangkan rata -rata capaian penyerapan anggaran selama kurun waktu Tahun 2010 - 2013 sebesar 93,74%. Peningkatan penyerapan anggaran pada tahun-tahun mendatang terus dilakukan melalui review penyerapan anggaran secara berkala dan menyeluruh, perbaikan rencana penyerapan anggaran serta percepatan, percepatan pelaksanaan lelang dan revisi kegiatan.

Tahun

Anggaran Pagu (Rp) Realisasi(Rp) Capaian (%)

2010 11,177,750,000 10,724,094,540 95.94

2011 14,901,598,000 14,547,335,605 97.62

2012 95,320,755,000 80,642,541,057 84.60

58

BAB IV PENUTUP

Pemberian pelayanan prima terhadap masyarakat menjadi tanggungjawab moral bagi Pemerintah sebagai pelayan publik, sehingga peningkatan profesionalisme SDM, transparansi dan akuntabilitas menjadi sebuah keniscayaan yang harus dimiliki dan diterapkan pada institusi Pemerintah. Inilah yang melatarbelakangi bagaimana penerapan reformasi birokrasi di lingkup Direktorat Produksi Perikanan Budidaya menjadi fokus yang harus diimplementasikan secara konsisten.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Produksi Tahun 2013 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Direktorat Produksi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Renstra maupun rencana kerja (RKT) Tahun 2013 yang dibuat sebelumnya. Disamping itu juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sebagai tindaklanjut terhadap capaian kinerja Direktorat Produksi pada Tahun 2013, maka dapat dipetakan beberapa langkah antisipatif strategis yang secara langsung berdampak terhadap perbaikan pencapaian Sasaran Strategis pada tahun mendatang, sebagai berikut :

a. Langkah antisipatif pencapaian Sasaran Startegis 1 : Me i gkat ya Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perika a

Upaya dalam mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 adalah peningkatan produksi perikanan budidaya melalui 3 strategi pembangunan perikanan budidaya yaitu (i) Industrialisasi perikanan budidaya; (ii) Pengembangan kawasan minapolitan perikanan budidaya; (iii) Penerapan blue ekonomi dalam setiap kegiatan perikanan budidaya; dan (iv) Peningkatan perekayasaan teknologi.

b. Langkah antisipatif Pencapaian Sasaran Strategis 2 : Me i gkat ya ketersediaa

produk kelautan dan perikanan yang bernilai ta ah

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian SS2 di Tahun mendatang adalah pengembangan sistem sistem produksi perikanan budidaya melalui (i) Pengembangan input teknologi yang sesuai standar (teknologi anjuran), aplikatif, efektif dan efisien berbasis wawasan lingkungan; (ii) Meningkatkan daya saing produk hasil produksi budidaya melalui percepatan pelaksanaan kegiatan sertifikasi Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB); (iii) Pengembangan percontohan usaha perikanan budidaya sebagai upaya dalam mensosialisasikan model pengelolaan budidaya berkelanjutan; (iv) Pengembangan minapadi sebagai bagian dari upaya mendapatkan nilai tambah ganda.

59 c. Langkah antisipatif Pencapaian Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Usaha dan Investasi

di Bidang Perikanan Budidaya

Kegiatan yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja kedepan adalah pembinaan dan pendampingan ke unit pembenihan maupun ke rumah tangga pembudidaya baik secara teknis, kelembagaan maupun segi usaha, terutama dalam melakukan akses permodalan ke pihak swasta. Selain itu juga peningkatan kerjasama dengan pihak perbankan, KADIN dan Badan Pertanahan Nasional untuk sertifikasi lahan budidaya dalam rangka peningkatan ivestasi di bidang perikanan budidaya.

d. Langkah antisipatif Sasaran Strategis 4 : Tersedianya Kebijakan di Bidang Produksi Perikanan Budidaya Sesuai Kebutuhan

Beberapa upaya yang akan dilakukan adalah (i) Melakukan review terhadap kebijakan publik yang telah dihasilkan serta melakukan kajian setiap draft kebijakan atau peraturan perundang-undangan yang akan dihasilkan; (ii) Melakukan identifikasi dan pemetaan terkait kebutuhan kebijakan di bidang produksi perikanan budidaya yang belum terakomodir melalui survey pada level stakeholders terkait.

e. Langkah antisipatif Pencapaian Sasaran Strategis 5 : Tersedianya Modernisasi Sistem Produksi Kelautan Perikanan, Pengolahan, dan Pemasaran Produk Kelauatan Perikanan yang Optimal dan Bermutu

Langkah strategis yang akan dilakukan (i) Optimalisasi kinerja pembinaan, sosialiasi penerapan CBIB bagi pembudidaya oleh fasilitator dan penyuluh; (ii) Menetapkan target kinerja bagi fasilitator dalam melakukan pembinaan penerapan CBIB dan pembuatan dokumen sistem mutu unit pembudidayaan ikan; (iii) Menambah jumlah Auditor Sertifikasi CBIB dengan Surat Keputusan Dirjen Perikanan Budidaya No. KEP.63/DJ-PB/2013 tentang Tim Sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik; (iv) Peningkatan sinergitas kerja pusat dan daerah; (v) Menjadikan target sertifikasi CBIB sebagai IKK di masing-masing daerah dan dievaluasi secara periodik; (vi) Harmonisasi pelaksanaan sertifikasi dengan peraturan internasional; (vii) Penciptaan inovasi teknologi yang aplikatif, efesien, dan mampu diadopsi masyarakat ; (viii) Percepatan penyebaran teknologi anjuran secara

massive ke masyarakat; (ix) Pengembangan dan sosialisasi standarisasi teknologi

budidaya (SNI dan CBIB); (x) Peningkatan kapasitas dan peran pembinaan dan pendampingan; (xi) Penguatan Kelembagaan di sentra-sentra produksi.

h. Langkah antisipatif Pencapaian Sasaran Strategis 6 : Terselenggaranya Pengendalian Usaha Perikanan Budidaya

Upaya yang terus dilakukan adalah (i) Peningkatan mutu layanan publik yang meliputi waktu pelaksanaan, perbaikan prosedur, peningkatan jumlah dan kualitas petugas, sosialisasi aturan serta prosedur layanan; dan (ii) Peningkatan kesadaran akan pentingnya peranan data dalam pembuatan kebijakan melalui singkronisasi/validasi data serta peningkatan pengetahuan pengolah data.

60 i. Langkah antisipatif Pencapaian Sasaran Strategis 7 : Tersedianya SDM Ditjen Perikanan

Budidaya yang Kompeten dan Profesional

Upaya yang terus dilakukan adalah (i) Trasnformasi budaya kerja di lingkup Direktorat Produksi Perikanan Budidaya; (ii) Melakukan pembinaan teknis dan administrasi kepegawaian; serta (iii) Mengusulkan usulan diklat untuk peningkatan kapabilitas pegawai.

j. Langkah antisipatif Pencapaian Sasaran Strategis 8 : Tersedianya Informasi yang Valid, Handal dan Mudah Diakses di Bidang Perikanan Budidaya

Beberapa upaya yang akan dilakukan adalah (i) Melakukan melakukan penyusunan kuesioner tingkat kepuasan pengguna informasi dan menyebarkannya secara berkala untuk mengetahui secara detil Service Level Agreement yang diperoleh; (ii) Peningkatan akses informasi yang lebih cepat dan terintegrasi yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat pembudidaya ikan, disamping itu akan diupayakan terhadap peningkatan jumlah bidang informasi sesuai kebutuhan bagi pengguna; (iii) Peningkatan kinerja adalah peningkatan kualitas website DJPB, pengintegrasian data di KKP, serta perbaikan pelayanan website DJPB.

k. Langkah antisipatif Pencapaian Sasaran Strategis 9 : Terwujudnya Good Governance and Clean Government di Ditjen Perikanan Budidaya

Upaya peningkatan yang dilakukan adalah peningkatan manajemen kinerja berbasis BSC, penerapan PMPRB dan monitoring secara online, peningkatan pelayanan publik melalui satu pintu dengan SDM yang memadai, serta peningkatan sosialisasi budaya anti korupsi di lingkungan Ditjen Perikanan Budidaya.

L. Langkah antisipatif Pencapaian Sasaran Strategis 10 : Prosentase Penyerapan Anggaran

Dalam dokumen lakip DIT. Produksi 2013 (Halaman 63-67)

Dokumen terkait