• Tidak ada hasil yang ditemukan

JUMLAH PROGRAM 2.075.000.000 106.220.000 5,

5) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut:

NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp) PERSEN TASE (%) SKPD : DISOSPORA

1 Operasional Panti Khusus Among Jiwo 800.000.000 767.328.414 95,92

2 Penyantunan bagi Lanjut Usia Potensial Luar Panti 158.875.000 152.232.000 95,82 3 Pembinaandan Pengembangan Kelompok Usaha Bersama

(KUBE)

40.000.000 29.296.200 73,24

4 Pembinaan dan Pengembangan Kesetiakawanan Sosial serta Pelestarian Nilai-nilai Kepahlawanan

591.163.450 554.920.450 93,87

5 Pemberdayaan dan Pengembangan Karang Taruna 213.157.800 188.971.400 88,65

6 Fasilitasi terhadap Organisasi Sosial 38.650.000 35.405.000 91,60

7 Pemberdayaan dan Pengembangan Pekerja Sosial Masyarakat

36.842.200 29.930.600 81,24

8 Penumbuhan dan Pengembangan LembagaKonsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Kota Semarang

h a l | 1 9 8 NO KEGIATAN ANGGARAN (Rp) REALISASI ANGGARAN (Rp) PERSEN TASE (%) JUMLAH SKPD 1.908.688.450 1.787.556.464 93,65 SKPD : SETDA (Bag. Kesejahteraan Rakyat)

11 Pembinaan dan Pemantauan UKS di Kota Semarang 75.000.000 65.725.100 87,63

12 Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat 290.000.000 263.351.000 90,81

13 Peningkatan Peran Masyarakat terhadap Lingkungan Sosial

900.000.000 869.575.500 96,62

14 Peningkatan Pelayanan Penyelenggaraan Ibadah Haji 870.000.000 597.990.000 68,73

15 Sosial Kemasyarakatan 200.000.000 146.120.000 73,06

16 Pelaksanaan & Penyelenggaraan Peringatan Hari Besar Keagamaan

855.000.000 664.132.000 77,68

17 Peningkatan Pengetahuan Keagamaan Masyarakat 2.312.000.000 2.236.023.900 96,71 18 Peningkatan Kualitas Pemahaman Keagamaan

Masyarakat

223.000.000 181.006.500 81,17

19 Fasilitasi Kegiatan Keagamaan 474.600.000 470.882.500 99,22

20 Fasilitasi Sarpras Tempat Ibadah 498.000.000 480.042.000 96,39

21 Fasilitasi dan Koordinasi Penanggulangan Bahaya Narkotika dan AIDS

170.000.000 160.538.400 94,43

JUMLAH SKPD 6.867.600.000 6.135.386.900 89,34 JUMLAH PROGRAM 8.776.288.450 7.922.943.364 90,28

13.6 PROSES PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Perencanaan pembangunan Kota Semarang dilaksanakan sesuai dengan Undang- undang Nomor 25 Tahun 2004 yaitu melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kelurahan, Kecamatan dan Kota, yang kemudian ditindaklanjuti dalam Forum SKPD. Dari hasil tersebut dijabarkan dalam RKPD dan Renja SKPD untuk selanjutnya menjadi pedoman dalam penyusunan RKA dan DPA SKPD. Seluruh dokumen perencanaan tersebut difasilitasi dalam Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIMPERDA) dan hasilnya adalah keterpaduan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di Kota Semarang setiap tahun.

13.7 SARANA DAN PRASARANA

Secara umum, pada tahun 2015, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mendukung tercapainya target pembangunan tercukupi melalui alokasi anggaran yang ada. Persentase pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pada masing-masing SKPD dan tiap-tiap urusan pemerintahan cukup bervariasi. Akan tetapi, kondisi sarana dan prasarana pada tahun 2015 mampu mendukung kinerja seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang, tanpa ada kendala yang cukup berarti.

13.8 PERMASALAHAN

1. Pelaksanaan urusan sosial masih terpecah-pecah dalam beberapa unit/satuan kerja bersamaan dengan pelaksanaan urusan lainnnya sehingga kurang fokus

2. Jumlah PMKS terus meningkat setiap tahunnya dan tidak dapat dikendalikan intern Pemerintah Kota Semarang karena turut dipengaruhi oleh wilayah di sekitar kota 3. Data PMKS masih banyak kekurangan karena peningkatan jumlah PMKS yang

h a l | 1 9 9

13.10TINDAK LANJUT

Tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang timbul diantaranya :

1. Dalam pembahasan struktur perangkat daerah disesuaikan dengan UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yaitu Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar.

2. Pelibatan secara aktif peran masyarakat, baik perseorangan, keluarga, organisasi keagamaan, organisasi sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, organisasi profesi, badan usaha, lembaga kesejahteraan sosial, maupun lembaga sosial asing agar jangkauan pelayanan dan penanganan PMKS lebih luas dan optimal. 3. Uji publik dan publikasi data secara berkala perlu dilakukan sebagai dasar pelaksanaan program maupun untuk memudahkan partisipasi masyarakat. Contoh riil solusi ini adalah Semarang Charity Map (SCM), Penyajian Peta Donasi Sosial Kota Semarang Berbasis Blogger Javascript (Rohim, dkk, 2015). Adapun untuk teknis pendataan agar disesuaikan dengan Peraturan Menteri Sosial maupun peraturan terkait lainnya.

14. URUSAN WAJIB KETENAGAKERJAAN

14.1 PROGRAM DAN KEGIATAN

Kebijakan Program Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian diarahkan pada terwujudnya iklim ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang kondusif dan berkualitas menuju masyarakat sejahtera. Adapun Program dan Kegiatan tersebut adalah:

a. Program Penunjang Urusan Wajib Ketenagakerjaan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, kegiatannya meliputi: a. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik; b. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;

c. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja; d. Penyediaan Alat Tulis Kantor;

e. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;

f. Penyediaan komponen instalsi listrik/penerangan bangunan kantor; g. Penyediaan peralatan rumah tangga;

h. Penyediaan makanan dan minuman;

i. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, kegiatannya meliputi: a) Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor;

h a l | 2 0 0

c) Pengadaan Mebelair;

d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor;

e) Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional; f) Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor; g) Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor; h) Pemeliharaan Rutin/Berkala mebelair.

3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, kegiatannya meliputi:

a) Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD; b) Penunjang Kinerja PA,PPK, Bendahara dan Pembantu;

c) Penyusunan Lakip; d) Penyusunan LKPJ;

e) Penyusunan Renja SKPD;

f) Penyusunan Program Kerja SKPD; g) Penyusunan Profil SKPD;

h) Penyusunan RKA dan DPA Murni dan Perubahan; i) Penyusunan Buku Informasi Ketenagakerjaan; j) Penyusunan Buku Saku.

b. Program Pelaksanaan Urusan Wajib Ketenagakerjaan sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja, kegiatannya meliputi: a) Pembangunan Balai Latihan Kerja;

b) Pengadaan peralatan pendidikan dan ketrampilan bagi pencari kerja; c) Peningkatan profesionalisme tenaga kepelatihan dan instruktur BLK; d) Pendidikan dan Pelatihan Ketrampilan Bagi Pencari Kerja;

e) Pelatihan Pemagangan;

f) Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja.

2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja, kegiatannya meliputi: a) Penyusunan Informasi Bursa Tenaga Kerja;

b) Penyebarluasan Informasi Bursa Tenaga Kerja;

c) Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dan Pelatihan Kewirausahaan;

d) Pemberian Fasilitasi dan mendorong system pendanaan pelatihan berbasis masyarakat;

e) Penempatan Transmigrasi; f) Padat Karya Produktif;

g) Audit Pengawasan Sertifikasi ISO 9001 – 2008; h) Penyiapan tenaga keja siap pakai;

h a l | 2 0 1

3. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan, kegiatannya meliputi:

a) Fasilitasi penyelesaian prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial di Kota Semarang;

b) Fasilitasi penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan jaminan sosial ketenagakerjaan;

c) Sosialisasi berbagai peraturan pelaksanaan tentang ketenagakerjaan;

d) Peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap keselamatan dan kesehatan kerja;

e) Peningkatan pengawasan dan perlindungan Norma Kerja;

f) Penyusunan PAK Pegawai Fungsional Pengawas Ketenagakerjaan dan Mediator Hubungan Industrial.

14.2 HASIL PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Pelaksanaan urusan ketenagakerjaan yang dilaksanakan pada Tahun 2015 berhasil meningkatkan ketersediaan peluang kesempatan kerja untuk 30.129 orang naik sebesar 103,33 % dibanding tahun 2014 untuk 14.818 orang, sebagai hasil telah dilaksanakannya bursa informasi tenaga kerja sejumlah 3 ( tiga ) kegiatan. Dengan ketersediaan peluang kesempatan kerja telah dilakukan penempatan tenaga kerja pada tahun tahun 2015 sebanyak 8.136 orang dengan pola sebagai berikut penempatan pola AKL (antar kerja local) sebanyak 8.043 orang, AKAD (antar kerja antar daerah) sebanyak 0 orang dan AKAN (antar kerja antar negara) sebanyak 93 orang.

Komitmen Pemerintah Kota Semarang melalui Bapak Walikota dalam memperhatikan kesejahteraan tenaga kerja mendorong besaran UMK upah minimum Kota Semarang pada tahun 2015 dan 2016 mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu, tahun 2015 sebesar 18,37 % dari UMK tahun 2014 dan tahun 2016 kembali meningkat sebesar : 13,29 % dari UMK tahun 2015. Diatas besaran inflasi yang ditetapkan Pemerintah dan diatas besaran KHL (kebutuhan hidup layak) di Kota Semarang. Besaran UMK Semarang tahun 2015 sebesar Rp.1.685.000,- perbulan atas dasar Surat Keputusan Gubernur Jateng Nomor 560/85/2014, tanggal 20 Nopember 2014. Kemudian untuk besaran UMK Semarang tahun 2016 sebesarRp.1.909.000,- perbulan atas dasar Surat Keputusan Gubernur Jateng Nomor 560/66 tahun 2015, tanggal 20 Nopember 2015.

Pelaksanaan Urusan Wajib Ketenagakerjaan yang terealisasikan dalam beberapa Program dan kegiatan selama tahun 2015 mengalami peningkatan dan perkembangan, antara lain:

1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan kegiatan antara lain

h a l | 2 0 2

a. Pelatihan keterampilan bagi pencari kerja yang dilaksanakan oleh BLK, Disnakertrans dan LPK binaan Disnakertrans.

Dokumen terkait