• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Unit Usaha Budidaya yang Memperoleh Layanan Perizinan (unit; kumulatif)

LEARNING AND GROWTH PERSPECTIVE

D. Jumlah Unit Usaha Budidaya yang Memperoleh Layanan Perizinan (unit; kumulatif)

Perizinan merupakan salah satu bentuk pengendalian usaha yang sangat efektif. Fungsi perizinan usaha perikanan budidaya selain untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan juga untuk membina usaha perikanan serta memberikan kepastian usaha dan perlindungan terhadap kegiatan usaha. Unit usaha budidaya yang memperoleh layanan perizinan adalah unit usaha di bidang pembudidayaan ikan yang memperoleh izin atau rekomendasi teknis dari pusat ataupun Provinsi/Kabupaten/Kota yang selanjutnya melakukan aktifitas budidaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan target Indikator Kinerja Utama (IKU) jumlah unit usaha budidaya yang memperoleh layanan perizinan pada tahun 2016 yaitu 700 unit. Capaian IKU tersebut sampai dengan triwulan III tahun 2016 adalah 885 unit atau 129,20% jika dibandingkan dengan target triwulan III (685 unit). Jika dibandingkan dengan target tahunan maka telah tercapai sebesar 126,43%. Capaian pada triwulan III mengalami peningkatan sebesar 2,549% dari capaian pada triwulan II (863 unit). Capaian tersebut meningkat sebesar 10,625% jika dibandingkan dengan capaian triwulan III pada tahun 2015 yaitu sejumlah 800 unit. Capaian ini merupakan kumulatif dari tahun 2010 seperti terlihat pada tabel 52 berikut.

Tabel 52. Capaian IKU 39 “Jumlah Unit Usaha Budidaya yang Memperoleh Layanan Perizinan” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016

IKU 2015 2016 2019 Keterangan

Jumlah Unit Usaha Budidaya yang Memperoleh Layanan Perizinan Kumulatif mulai tahun 2010, dihitung triwulanan. Capaian sampai dengan tahun 2015 adalah 817 unit (125,69%) - Target Tahunan 650 700 850 - Realisasi Tahunan 817 - -

- Persentase Capaian Tahunan 125,69 - -

- Target s/d TW I 600 660 -

- Realisasi s/d TW I 743 835 -

- Persentase Realisasi s/d TW I terhadap Target s/d TW I 123,83 126,52 - - Persentase Realisasi s/d TW I terhadap Target Tahunan 114,31 119,29 -

- Target s/d TW II 615 670 -

IKU 2015 2016 2019 Keterangan

- Persentase Realisasi s/d TW II terhadap Target s/d TW II 126,67 128,81 - - Persentase Realisasi s/d TW II terhadap Target Tahunan 119,85 123,29 -

- Target s/d TW III 630 685 -

- Realisasi s/d TW III 800 885 -

- Persentase Realisasi s/d TW III terhadap Target s/d TW III 126,98 129,20 - - Persentase Realisasi s/d TW III terhadap Target Tahunan 123,08 126,43 -

Realisasi IKU tersebut terdiri dari 627 unit usaha yang memperoleh layanan perizinan di pusat (kumulatif sejak tahun 2010), dan 258 unit usaha budidaya yang masih beraktifitas sesuai dengan ketentuan (mendapatkan izin/rekomendasi dari provinsi/kabupaten/kota) berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi serta pembinaan yang dilakukan seperti terlihat pada tabel 53 dan tabel 54.

Tabel 53. Unit Usaha Yang Memperoleh Layanan Perizinan Tahun 2010 – September 2016

Tahun / Jenis Izin Impor SIKPI RPIPM Ekspor RPTKA Surat Keterangan Inti Mutiara Jumlah

2010 81 20 2 2 - - 105 2011 73 27 1 - - - 101 2012 72 20 2 - 3 - 97 2013 61 20 1 - 3 - 85 2014 48 21 2 - 3 16 90 2015 37 30 1 - - 13 81 s/d September 2016 36 24 3 0 0 5 68 Jumlah 408 162 12 2 9 34 627

Tabel 54. Unit Usaha yang Beraktfitas Sesuai dengan Ketentuan Tahun 2010 – September 2016

PROVINSI JUMLAH

Bali 21

Nusa Tenggara Barat 104

Jawa Timur 56 Maluku 3 Sulawesi Selatan 57 Kalimantan Timur 3 Sumatera Utara 4 DKI Jakarta 10 JUMLAH 258

Kegiatan yang telah dilaksanakan pada triwulan III dalam rangka mendukung pencapaian IKU ini antara lain 1) melakukan sosialisasi hasil revisi Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 15/PERMEN-KP/2016 tentang kapal pengangkut ikan hidup; 2) melakukan rapat Tim Teknis Rekomendasi Perizinan terkait pemasukan (impor) ikan hidup; dan 3) melakukan survey Indeks Kepuasan Masyarakat terkait pelayanan Direktorat

Produksi dan Usaha Budidaya.

Permasalahan dalam pencapaian IKU unit usaha yang memperoleh layanan perizinan antara lain adalah terkait pengumpulan data perizinan usaha perikanan budidaya di daerah. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi maupun Dinas yang membidangi kelautan dan perikanan di Kabupaten/Kota belum melakukan pelaporan secara berkala kepada pusat, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 49/PERMEN-KP/2014.

Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pencapaian IKU tersebut antara lain adalah meningkatkan koordinasi antar stakeholder untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih tepat dan akurat serta penyamaan persepsi antara stakeholder terkait peraturan dan kebijakan yang berlaku.

CUSTOMER PERSPECTIVE

3.1.8. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP

Sasaran “Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP” didukung oleh 1 (satu) indikator kegiatan utama dengan capaian sebesar 100% terhadap target sampai dengan triwulan III atau 33,33% terhadap target tahunan sebagaimana pada tabel 55 berikut.

Tabel 55. Capaian Sasaran Strategis 2 “Meningkatnya Pengelolaan Perikanan Budidaya yang Berkelanjutan” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA URAIAN

TARGET TAHUN 2016 TARGET S/D TRIWULAN III TAHUN 2016 REALISASI S/D TRIWULAN III TAHUN 2016 % CAPAIAN TERHADAP TARGET S/D TRIWULAN III TAHUN 2016 % CAPAIAN TERHADAP TARGET TAHUN 2016 KETERANGAN Customer Perspective 2 Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP 4 Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri (pulau)

15 5 5 100.00 33.33 Kumulatif, mulai tahun 2015, dihitung di akhir tahun.

Capaian tahun 2015 adalah 5 pulau (100%).

Jumlah Pulau-pulau Kecil yang Mandiri (pulau)

Perhatian terhadap pengembangan wilayah perbatasan telah diamanatkan dalam GBHN 1999 - 2004 yang menekankan perlunya peningkatan pembangunan di seluruh daerah, antara lain di daerah perbatasan dan wilayah tertinggal lainnya dengan berlandaskan pada prinsip desentralisasi dan otonomi daerah. Amanat GBHN initelah di jabarkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) dalam bentuk program prioritas pengembangan daerah perbatasan yang bertujuan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat serta memantapkan ketertiban dan keamanan daerah yang berbatasan dengan negara lain.

Memperhatikan hal tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan program “Pengembangan Kawasan Kelautan dan Perikanan dan Perikanan Terintegrasi (PK2PT)” yang melibatkan seluruh Esselon I lingkup KKP mulai tahun 2015. Jumlah pulau-pulau kecil

yang mandiri terkait dengan program pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (PSKPT) di pulau-pulau kecil dan/atau kawasan perbatasan. Target 15 pulau pada tahun 2016 merupakan akumulasi dari target tahun 2015 sebanyak 5 pulau ditambah dengan target baru 10 pulau pada tahun 2016. Kelima pulau-pulau kecil yang mandiri pada tahun 2015 yaitu : (i) Pulau Simeulue di Simeulue, Provinsi Aceh; (ii) Pulau Bunguran di Natuna, Kepulauan Riau; (iii) Pulau Sangihe di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara; (iv) Pulau Yamdena di Maluku Tenggara Barat, Maluku; dan (v) Pulau Kolepon di Merauke, Papua. Sedangkan target pada tahun 2016 sebanyak 10 pulau dan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 17/KEPMEN-KP/2016 tentang penetapan lokasi PSKPT di Pulau-Pulau Kecil dan Kawasan Perbatasan Tahun 2016 yaitu : (i) Mentawai, Sumatera Barat; (ii) Rote Ndao, NTT; (iii) Nunukan, Kalimantan Utara; (iv) Tual, Maluku; (v) Maluku Barat Daya, Maluku; (vi) Morotai, Maluku Utara; (vii) Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara; (viii) Biak Numfor, Papua; (ix) Sarmi, Papua; dan (x) Mimika, Papua. Pembangunan sarana prasarana di pulau-pulau kecil sebagian besar diarahkan untuk menunjang kegiatan PSKPT dan masuk dalam program/kegiatan prioritas.

Tabel 56. Capaian IKU 4 “Jumlah Pulau-pulau Kecil yang Mandiri” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016

IKU 2015 2016 2019 Keterangan

Jumlah Pulau-pulau Kecil yang Mandiri (pulau) Kumulatif, mulai tahun 2015, dihitung di akhir tahun.

- Target Tahunan 5 15 25

- Realisasi Tahunan 5 - -

- Persentase Capaian Tahunan 100,00 - -

- Target s/d TW I 0 5 -

- Realisasi s/d TW I 0 5 -

- Persentase Realisasi s/d TW I terhadap Target s/d TW I 0,00 100,00 - - Persentase Realisasi s/d TW I terhadap Target Tahunan 0,00 33,33 -

- Target s/d TW II 0 5 -

- Realisasi s/d TW II 0 5 -

- Persentase Realisasi s/d TW II terhadap Target s/d TW II 0,00 100,00 - - Persentase Realisasi s/d TW II terhadap Target Tahunan 0,00 33,33 -

- Target s/d TW III 0 5 -

- Realisasi s/d TW III 0 5 -

- Persentase Realisasi s/d TW III terhadap Target s/d TW III 0,00 100,00 - - Persentase Realisasi s/d TW III terhadap Target Tahunan 0,00 33,33 -

3.1.9. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan

Sasaran “Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan” didukung oleh 7 (tujuh) indikator kegiatan utama dengan pencapaian rata-rata sebesar 70,83% terhadap target sampai dengan triwulan III atau 56,48% terhadap target tahunan sebagaimana pada tabel 57 berikut.

Tabel 57. Capaian Sasaran Strategis 3 “Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung jawab, dan Berkelanjutan” sampai dengan Triwulan

III Tahun 2016 SASARAN STRATEGIS URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET TAHUN 2016 TARGET S/D TRIWULAN III TAHUN 2016 REALISASI S/D TRIWULAN III TAHUN 2016 % CAPAIAN TERHADAP TARGET S/D TRIWULAN III TAHUN 2016 % CAPAIAN TERHADAP TARGET TAHUN 2016 KETERANGAN Customer Perspective 3 Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan 5 Jumlah investasi bidang perikanan budidaya (Rp. Miliar)

24.000 23.850 23.871,98 100,09 99,47 Kumulatif mulai tahun 2013 dihitung triwulanan. Capaian sampai dengan tahun 2015 adalah 23.502,34 (100,01%). 6 Jumlah kredit program

bidang perikanan budidaya yang disalurkan (Rp. Miliar)

325 268 299,83 111,88 92,26 Kumulatif mulai tahun 2015, dihitung triwulanan. Capaian sampai dengan tahun 2015 adalah 208,6 (154,52%). 7 Jumlah produksi perikanan budidaya (juta ton; non kumulatif)

19,46 13,64 12,23 * 89,66 62,84 Non Kumulatif, dihitung triwulanan.

8 Jumlah produksi ikan hias (miliar ekor; non kumulatif)

1,9 1,31 1,06 * 80,83 55,77 Non Kumulatif, dihitung triwulanan.

9 Konsumsi ikan (kg/kapita/tahun; non kumulatif)

43,88 0 0 0,00 0,00 Merupakan IKU adopsi langsung dari Ditjen PDSPKP

IKU dihitung di akhir tahun.

10 Persentase

peningkatan PNBP dari perikanan budidaya (persen)

10 0 0 0,00 0,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Merupakan IKU baru DJPB.

11 Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan survailan dan atau monitoring (kabupaten/kota; non kumulatif)

100 75 85 113,33 85,00 Non Kumulatif, dihitung di akhir tahun. Merupakan IKU baru DJPB.

Ket: * : Angka sementara