• Tidak ada hasil yang ditemukan

L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "L a p o r a n K i n e r j a ( L K j ) T r i w u l a n I II TAHUN 2016"

Copied!
188
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta dukungan kerjasama dari semua pihak terkait di lingkup Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 ini dapat terlaksana dengan baik.

Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 ini merupakan perwujudan pertanggungjawaban atas kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2016 yang tertuang dalam pelaksanaan program dan kegiatan dalam upaya pencapaian visi dan misi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. LKj Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 ini mencakup uraian pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui serangkaian kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan triwulan III tahun 2016 oleh masing-masing satker terkait.

LKj Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada periode berikutnya. Secara internal, LKj Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atas pencapaian kinerja sampai dengan triwulan III sehingga dapat menjadi pemicu peningkatan kinerja organisasi dengan melakukan langkah-langkah perbaikan melalui pelayanan yang lebih profesional dan transparan yang berguna bagi masyarakat.

Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna dalam rangka menunjang pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan di masa mendatang.

Jakarta, Oktober 2016

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

IKHTISAR EKSEKUTIF ... 1

BAB 1. PENDAHULUAN ... 3

1.1. Latar Belakang ... 3

1.2. Maksud dan Tujuan ... 4

1.3. Tugas dan Fungsi ... 4

1.4. Permasalahan Utama ... 8

1.5. Sistematika LKj ... 9

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA ... 10

2.1. RENCANA STRATEGIS DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2015-2019 ... 10

2.1.1. Visi ... 10

2.1.2. Misi ... 11

2.1.3. Tujuan ... 12

2.1.4. Sasaran Strategis ... 13

2.1.5. Strategi dan Kebijakan ... 17

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya... 20

2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN ... 21

2.2.1. Indikator Kinerja ... 21

2.2.2. Anggaran ... 23

2.2.3. Penetapan Kinerja/Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 ... 23

2.2.4. Pengukuran/Pengelolaan Kinerja ... 26

BAB 3. AKUNTABILITAS KINERJA ... 27

3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 27

3.1.1. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 7 : Terwujudnya Aparatur Sipil Negara DJPB yang Kompeten, Profesional dan Berkepribadian ... 31

3.1.2. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 8 : Tersedianya Manajemen Pengetahuan DJPB yang Handal dan Mudah Diakses ... 34

3.1.3. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 9 : Terwujudnya Birokrasi DJPB yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima ... 36

3.1.4. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 10 : Terkelolanya Anggaran Pembangunan secara Efisien dan Akuntabel ... 39

3.1.5. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 4 : Tersedianya Kebijakan Pembangunan Perikanan Budidaya yang Efektif ... 41

3.1.6. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 5 : Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Berkeadilan, Berdaya Saing dan Berkelanjutan ... 47 3.1.7. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 6 : Tersedianya Pengendalian

(4)

Sistem Budidaya secara Efektif ... 81

3.1.8. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 2 : Terwujudnya Kedaulatan dalam Pengelolaan SDKP ... 90

3.1.9. PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 3 : Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya yang Partisipatif, Bertanggung Jawab, dan Berkelanjutan ... 92

3.1.10.PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS 1 : Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP ... 107

3.2. Capaian Kinerja Anggaran ... 115

BAB 4. PENUTUP ... 119

(5)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama Tahun 2015-2019... 21 2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 27 3. Capaian Sasaran Strategis 7 “Terwujudnya Aparatur Sipil Negara DJPB yang

Kompeten, Profesional dan Berkepribadian” sampai dengan Triwulan III Tahun 201632 4. Capaian IKU 40 “Indeks Kompetensi dan Integritas” sampai dengan Triwulan III Tahun

2016... 32 5. Rekapitulasi Kompetensi dan Integritas DJPB Triwulan III Tahun 2016 ... 33 6. Capaian Sasaran Strategis 8 “Tersedianya Manajemen Pengetahuan DJPB yang

Handal dan Mudah Diakses” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 34 7. Capaian IKU 41 “Persentase Unit Kerja yang Menerapkan Sistem Manajemen

Pengetahuan yang Terstandar (%)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 35 8. Capaian Sasaran Strategis 9 “Terwujudnya Birokrasi DJPB yang Efektif, Efisien, dan

Berorientasi pada Layanan Prima” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 36 9. Capaian IKU 42 “Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi DJPB” sampai dengan Triwulan III

Tahun 2016 ... 37 10. Capaian Sasaran Strategis 10 “Terkelolanya Anggaran Pembangunan DJPB secara

Efisien dan Akuntabel” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 39 11. Capaian IKU 43 “Nilai Kinerja Anggaran DJPB (%)” sampai dengan Triwulan III Tahun

2016... 39 12. Capaian IKU 44 “Persentase Kepatuhan terhadap SAP lingkup DJPB (%)” sampai

dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 40 13. Capaian Sasaran Strategis 4 “Tersedianya Kebijakan Pembangunan Perikanan

Budidaya yang Efektif” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 42 14. Capaian IKU 12 “Indeks Efektivitas Kebijakan Pemerintah Bidang PB” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 42 15. Capaian IKU 13 “Jumlah RSNI 3 Bidang Perikanan Budidaya” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 43 16. Capaian IKU 14 “Jumlah Draft Peraturan Perundang-undangan Perikanan Budidaya

(dokumen)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 45 17. Capaian Sasaran Strategis 5 “Terselenggaranya Tata Kelola Pemanfaatan

Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Berkeadilan, Berdaya Saing dan

Berkelanjutan” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016... 47 18. Capaian IKU 15 “Jumlah Unit Pembenihan Bersertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan

yang Baik)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 49 19. Rekapitulasi Capaian Sertifikasi CPIB Berdasarkan Usaha dan Komoditas sampai

dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 50 20. Capaian IKU 16 “Jumlah Bantuan Benih Ikan (juta ekor)” sampai dengan Triwulan III

(6)

21. Realisasi Bantuan Benih Berdasarkan Komoditas sampai dengan Triwulan III Tahun 2016... 52 22. Capaian IKU 17 “Jumlah Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut (kawasan)” sampai

dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 53 23. Capaian IKU 18 “Jumlah Unit Produsen Pakan Ikan Bersertifikat CPPIB (unit;

kumulatif)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 54 24. Capaian IKU 19 “Jumlah Bantuan Peralatan Pakan Mandiri (unit)” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 56 25. Capaian IKU 20 “Jumlah Bantuan Bahan Baku Pakan (paket)” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 58 26. Capaian IKU 21 “Jumlah Kelompok Produsen Pakan (kelompok; non kumulatif)”

sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 59 27. Capaian IKU 22 “Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan Bersetifikat CBIB Skala Kecil dan

Skala Besar (unit;kumulatif)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 60 28. Rekapitulasi Jumlah Unit Pembudidayaan Ikan Bersertifikat CBIB” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 per Provinsi ... 60 29. Capaian IKU 23 “Jumlah Penyiapan Sertifikasi Hak Atas Tanah Pembudidaya (bidang;

non kumulatif)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 63 30. Capaian IKU 24 “Jumlah Bantuan Sarana Budidaya di Lokasi PSKPT ... 64 31. Capaian IKU 25 “Jumlah Bantuan Sarana Budidaya Ikan (paket)” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 66 32. Capaian IKU 26 “Jumlah Bantuan Sarana Rumput Laut (Paket)” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 67 33. Capaian IKU 27 “Jumlah Bantuan Sarana Minapadi (paket)” sampai dengan Triwulan

III Tahun 2016 ... 68 34. Capaian IKU 28 “Jumlah Bantuan Sarana Budidaya Teknologi Biofloc (unit)” sampai

dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 69 35. Capaian IKU 29 “Jumlah Bantuan Sarana Budidaya Kekerangan (unit)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 70 36. Capaian IKU 30 “Jumlah Bantuan Excavator (unit)” sampai dengan Triwulan III Tahun

2016... 71 37. Capaian IKU 31 “Jumlah Bantuan Keramba Jaring Apung (unit)” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 73 38. Capaian IKU 32 “Jumlah Bantuan Kincir Air (unit)” sampai dengan Triwulan III Tahun

2016... 74 39. Capaian IKU 33 “Jumlah Kelompok Partisipatif yang Melakukan Pemeliharaan

Infrastrukturnya secara Efektif (kelompok; non kumulatif)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 75 40. Capaian IKU 34 “Jumlah Kab/Kota yang Memenuhi Syarat sebagai Minapolitan

Berbasis Perikanan Budidaya (kab/kota; kumulatif)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016... 77 41. Capaian IKU 35 “Jumlah Hasil Perekayasaan Teknologi Terapan Bidang Perikanan

Budidaya (paket)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 78 42. Rekapitulasi Capaian Kegiatan Perekayasaan lingkup DJPB Tahun 2016 ... 79 43. Capaian Sasaran Strategis 6 “Tersedianya Pengendalian Sistem Budidaya secara

(7)

44. Capaian IKU 36 “Jumlah Obat Ikan yang Terjamin, Mutu, Keamanan dan Khasiatnya” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 82

45. Capaian Jumlah Obat Ikan yang Terjamin Mutu, Keamanan dan Khasiatnya pada Triwulan III Tahun 2016 ... 82

46. Capaian Jumlah Obat Ikan yang Terjamin Mutu, Keamanan dan Khasiatnya sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 83

47. Rincian Penerbitan Surat Nomor Pendaftaran Obat Ikan pada Triwulan III ... 83 48. Capaian IKU 37 “Jumlah Sampel Produk Perikanan Budidaya yang Diambil Minimal

96% Bebas Residu (sampel; non kumulatif)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 84 49. Capaian IKU 38 “Jumlah Jenis Pakan Ikan Terdaftar (jenis; kumulatif)” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 85 50. Perkembangan Pakan Ikan Terdaftar Menurut Jenis Ikan Tahun 2006 – 2016 (Triwulan III) ... 86 51. Daftar Perusahaan yang Memperpanjang Sertifikat sampai dengan Triwulan III Tahun

2016... 87 52. Capaian IKU 39 “Jumlah Unit Usaha Budidaya yang Memperoleh Layanan Perizinan”

sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 88 53. Unit Usaha Yang Memperoleh Layanan Perizinan Tahun 2010 – September 2016 ... 89 54. Unit Usaha yang Beraktfitas Sesuai dengan Ketentuan Tahun 2010 – September 2016

... 89 55. Capaian Sasaran Strategis 2 “Meningkatnya Pengelolaan Perikanan Budidaya yang

Berkelanjutan” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016... 90 56. Capaian IKU 4 “Jumlah Pulau-pulau Kecil yang Mandiri” sampai dengan Triwulan III

Tahun 2016 ... 91 57. Capaian Sasaran Strategis 3 “Terwujudnya Pengelolaan Sumber Perikanan Budidaya

yang Partisipatif, Bertanggung jawab, dan Berkelanjutan” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 92 58. Capaian IKU 5 “Jumlah Investasi Bidang Perikanan Budidaya (miliar rupiah)” sampai

dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 93 59. Rekapitulasi Jumlah Investasi Bidang Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan III

Tahun 2016 per Provinsi ... 93 60. Capaian IKU 6 “Jumlah Kredit Program Bidang Perikanan Budidaya yang Disalurkan

(Rp. Miliar)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 96 61. Rekapitulasi Jumlah Kredit Program Bidang Perikanan Budidaya yang Disalurkan

sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 yang Bersumber dari KUR dan KKP-E ... 96 62. Capaian IKU 7 “Jumlah Produksi Perikanan Budidaya (Juta Ton)” sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 98 63. Perbandingan Target dan Realisasi Jumlah Produksi Perikanan Budidaya sampai

dengan Triwulan III Tahun 2015 dan sampai dengan Triwulan III Tahun 2016

Berdasarkan Jenis Budidaya (Ton) ... 98 64. Capaian Volume Produksi Perikanan Budidaya Per Komoditas sampai dengan

Triwulan III Tahun 2015 dan sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 99 65. Capaian IKU 8“Jumlah Ikan Hias” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 101 66. Capaian Volume Produksi Ikan Hias Per Komoditas sampai dengan Triwulan III Tahun

2016... 102 67. Capaian IKU 9 “Konsumsi Ikan” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 103

(8)

68. Capaian IKU 10 “Persentase Peningkatan PNBP dari Perikanan Budidaya” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 104 69. Target Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 - 2019 ... 105 70. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) smpai dengan Triwulan III Tahun

2016... 105 71. Capaian IKU 11 “Jumlah Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan Pentingnya Dapat

Dikendalikan melalui Surveillance” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016... 106

72. Proses Pencapaian Indikator Kinerja Jumlah Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan Pentingnya Dilakukan Survaillan dan atau Monitoring ... 107 73. Capaian Sasaran Strategis 1 “Terwujudnya Kesejahteraan Masyarakat KP” sampai

dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 108 74. Capaian IKU 1 “Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi)” sampai dengan Triwulan III

Tahun 2016 ... 108 75. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 109 76. Capaian IKU 2 “Rata-rata Pendapatan Pembudidaya/bulan” sampai dengan Triwulan

III Tahun 2016 ... 111 77. Capaian IKU 3 “Pertumbuhan PDB Perikanan (Persen)” sampai dengan Triwulan III

Tahun 2016 ... 112 78. PDB Perikanan (Atas Dasar Harga Berlaku) sampai dengan Triwulan III Tahun 2015 –

2016 ... 113 79. Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Ditjen Perikanan Budidaya sampai

dengan Triwulan III Tahun Anggaran 2016 dan 2015 ... 115 80. Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Setditjen Perikanan Budidaya

Berdasarkan Jenis Belanja ... 116 81. Pagu dan Realisasi Anggaran Satker Lingkup Ditjen Perikanan Budidaya Triwulan III

(9)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2016 ... 8 2. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si mewakili Menteri

Kelautan dan Perikanan bersama Gubernur Bengkulu melakukan Acara Syukuran Nelayan di Pantai Panjang Kota Bengkulu pada tanggal 9 April 2016 ... 11 3. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si berllsama

jajarannya melepaskan 300 ribu benih biota laut di Dermaga Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan yang merupakan kegiatan

restocking 300 ribu benih yang terdiri dari benih Rajungan (Posturus Pelagicus)

kemudian benih Ikan Bandeng (Chanos canos) dan benih Udang Windu (P. Monodon) yang dilepaskan di laut pada tanggal 14 April 2016 ... 11 4. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menyelenggarakan perhelatan

Pameran Perikanan Indonesia Aquaculture dan Asia Pacific Aqua Culture (Indoaqua-APA 2016) yang digelar di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 26 – 29 April 2016 yang dibuka oleh Menko dan Sumberdaya Rizal Ramli... 12 5. Direktor Jenderal Perikanan Budidaya didampingi Komisi IV DPR RI, dan Kepala

Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung pada Acara Pengangkutan Ikan Hidup Hasil Budidaya (ekspor) Perdana di Lampung pada tanggal 11 Mei 2016 ... 12 6. Direktor Jenderal Perikanan Budidaya didampingi Komisi IV DPR RI, dan Kepala

Dinas Perikanan dan Kelautan Belitung, dalam Acara Pengangkutan Ikan Hidup Hasil Budidaya (ekspor) Perdana di Belitung pada tanggal 12 Mei 2016 ... 13 7. Validasi Data Statistik Perikanan Budidaya Tingkat Pusat Tahun 2015 ... 13 8. Peta Strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019 ... 14 9. Peta Strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019 (Revisi) .. 14 10. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si bersama Direktur Perbenihan, Ir. Sarifin, M.S meresmikan Pabrik Mini Pakan Ikan Mandiri sebagai salah satu bagian dari Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin pada tanggal 25 Mei 2016 ... 17 11. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, menyelenggarakan Forum GERPARI

(Gerakan Pakan Ikan Mandiri) 2016 pada tanggal 31 Mei – 03 Juni 2016 di Yogyakarta yang dibuka oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Bapak Dr. Ir. Slamet

Soebjakto, M.Si ... 17 13. Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto bersama Direktorat Jenderal Penguatan

Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo; Kepala Badan

Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Rina; Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Brahmantya Satyamurti Poerwadi melakukan Panen dan Tebar Kerapu di Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 10 Juni 2016 ... 18 14. Tebar Benih Lele di Koarmabar dalam rangka menaikkan produksi perikanan

budidaya, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menyelenggarakan Pelatihan dan Pebenaran Benih Ikan Lele Bekerjasama dengan Markas Besar Komando Armada

(10)

Barat Republik Indonesia, Jakarta pada tanggal 23 Juni 2016 ... 18 15. Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2016 ... 25 16. Indikator Hasil Nilai Pencapaian Sasaran Strategis Direktorat Jenderal Perikanan

Budidaya Tahun 2016 ... 31 17. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 109 18. Perbandingan Pagu dan Realisasi Anggaran Triwulan III Tahun 2016 ... 117

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Rencana Kerja Tahunan (RKT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2016 (Sebelum Penambahan Anggaran APBN-P Tahun 2016) ... 125 2. Rekapitulasi Capaian IKU 17 Jumlah Kawasan Kebun Bibit Rumput Laut sampai

dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 130 3. Rekapitulasi Capaian IKU 23 Jumlah Penyiapan Sertifikasi Hak Atas Tanah

Pembudidaya sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 133 4. Rekapitulasi Capaian IKU 27 Jumlah Bantuan Sarana Minapadi sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 138 5. Rekapitulasi Capaian IKU 28 Jumlah Bantuan Sarana Budidaya Teknologi Biofloc

sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 140 6. Rekapitulasi Capaian IKU 29 Jumlah Bantuan Sarana Budidaya Kekerangan sampai

dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 141 7. Rekapitulasi Capaian IKU 30 Jumlah Bantuan Excavator sampai dengan Triwulan III

Tahun 2016 ... 143 8. Rekapitulasi Capaian IKU 31 Jumlah Bantuan Keramba Jaring Apung sampai dengan

Triwulan III Tahun 2016 ... 144 9. Rekapitulasi Capaian IKU 32 Jumlah Bantuan Kincir Air sampai dengan Triwulan III

Tahun 2016 ... 152 10. Rekapitulasi Capaian IKU 33 Jumlah Kelompok Partisipatif yang Melakukan

Pemeliharaan Infrastrukturnya secara Efektif sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 153 11. Rekapitulasi Capaian IKU 34 Jumlah Kabupaten/Kota yang Memenuhi Syarat sebagai

Minapolitan Berbasis Perikanan Budidaya sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 159 12. Rekapitulasi Capaian IKU 11 Jumlah Kawasan Budidaya yang Penyakit Ikan

Pentingnya Dilakukan Survailan dan atau Monitoring sampai dengan Triwulan III Tahun 2016 ... 162 13. Rekapitulasi Capaian IKU 2 Rata-rata Pendapatan Pembudidaya/bulan Triwulan III

Tahun 2016 ... 166 14. Rekapitulasi Penyerapan Anggaran Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai

(12)

IKHTISAR EKSEKUTIF

Kegiatan pembangunan perikanan budidaya pada tahun 2016 sebagaimana pada Penetapan Kinerja (Tapja) Direktur Jenderal Perikanan Budidaya ditetapkan 10 (sepuluh) Sasaran Strategis dengan 44 (empat puluh empat) Indikator Kinerja Utama untuk menunjang pencapaian visi dan misi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya. Adapun 4 (empat) perspektif yang digunakan dalam pengklasifikasian IKU-IKU tersebut adalah : (i)

Stakeholder Perspective; (ii) Customer Perspective; (iii) Internal Process Perspective; dan (iv) Learning and Growth Perspective.

Sampai dengan triwulan III tahun 2016, rata-rata pencapaian sasaran strategis Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah sebesar 74,59% terhadap target sampai dengan triwulan III atau 54,63% terhadap target tahunan. Adapun rincian pencapaian indikator kinerja utama (IKU) adalah sebagai berikut :

1. Dari 44 IKU yang telah ditetapkan, terdapat 18 IKU (40,91%) dengan pencapaian melebihi target sampai dengan triwulan III (capaian >100%), 14 IKU (31,82%) yang belum dapat mencapai sampai dengan target triwulan III (capaian <100%), dan 12 IKU (27,27%) belum terdapat data capaian karena penghitungan dilakukan di akhir tahun; 2. IKU yang capaiannya telah melampaui target yang telah ditentukan, yaitu:

a. Rata-rata pendapatan pembudidaya/bulan (Rp), tercapai 100,72%

b. Jumlah investasi bidang perikanan budidaya (Rp. Miliar), tercapai 100,09%;

c. Jumlah kredit program bidang perikanan budidaya yang disalurkan (Rp. Miliar), tercapai 111,88%;

d. Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan survailan dan atau monitoring (kabupaten/kota; kumulatif) tercapai 113,33%;

e. Jumlah draft peraturan perundangan-undangan perikanan budidaya (dokumen; non kumulatif), tercapai 150%;

f. Jumlah unit pembenihan bersertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik) (unit; kumulatif), tercapai 114,85%;

g. Jumlah bantuan benih ikan (juta ekor), tercapai 203,58%;

h. Jumlah penyiapan sertifikasi hak atas tanah pembudidaya (bidang; non kumulatif) tercapai 144,83%;

i. Jumlah bantuan sarana rumput laut (paket), tercapai 106%; j. Jumlah bantuan sarana minapadi (paket), tercapai 100%;

k. Jumlah bantuan sarana budidaya teknologi bioflok (paket), tercapai 160%; l. Jumlah bantuan excavator (paket), tercapai 100%;

m. Jumlah bantuan kincir air (paket), tercapai 100%;

n. Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (paket; non kumulatif); tercapai >100%;

o. Jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diambil minimal 96% bebas residu (sampel; non kumulatif), tercapai 105,29%;

p. Jumlah unit usaha budidaya yang memperoleh layanan perizinan (unit; kumulatif), tercapai 129,20%; dan

(13)

q. Indeks kompetensi dan integritas, tercapai >100%;

3. IKU yang capaiannya belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan, yaitu: a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan, tercapai 96,90%;

b. Pertumbuhan PDB Perikanan (persen), tercapai 72,13%;

c. Jumlah produksi perikanan budidaya (juta ton; non kumulatif), tercapai 89,66%; d. Jumlah produksi ikan hias (miliar ekor; non kumulatif), tercapai 80,83%;

e. Jumlah kawasan kebun bibit rumput laut (kawasan), tercapai 29,09%;

f. Jumlah unit pembudidayaan ikan bersertifikat CBIB skala kecil dan skala besar (unit; kumulatif), tercapai 99,83%;

g. Jumlah bantuan sarana budidaya ikan (paket), tercapai 96,57%; h. Jumlah bantuan sarana budidaya kekerangan (unit), tercapai 50%; i. Jumlah bantuan keramba jaring apung (unit), tercapai 99,02%;

j. Jumlah kelompok partisipatif yang melakukan pemeliharaan infrastrukturnya secara efektif (kelompok; non kumulatif), tercapai 99,57%;

k. Jumlah kab/kota yang memenuhi syarat sebagai minapolitan berbasis perikanan budidaya (paket; non kumulatif), tercapai 95,79%;

l. Jumlah obat ikan yang terjamin, mutu, keamanan dan khasiatnya (obat; kumulatif), tercapai 99,63%;

m. Jumlah jenis pakan ikan terdaftar (jenis; kumulatif), tercapai 92,72%; dan n. Persentase kepatuhan terhadap SAP lingkup DJPB (%), tercapai 40,29%. 4. IKU belum terdapat data capaian karena penghitungan dilakukan di akhir tahun;

a. Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri (pulau; kumulatif); b. Konsumsi ikan (kg/kapita/tahun; non kumulatif);

c. Persentase peningkatan PNBP dari perikanan budidaya (persen); d. Indeks efektivitas kebijakan pemerintah;

e. Jumlah RSNI 3 bidang perikanan budidaya (judul; non kumulatif); f. Jumlah unit produsen pakan ikan bersertifikat CPPIB (unit; kumulatif); g. Jumlah bantuan peralatan pakan mandiri (unit);

h. Jumlah bantuan bahan baku pakan (paket);

i. Jumlah kelompok produsen pakan (kelompok; non kumulatif);

j. Jumlah bantuan sarana budidaya di lokasi PSKPT (Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu) (paket);

k. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar;

l. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi DJPB; dan m. Nilai kinerja anggaran DJPB (%);

Peningkatan kinerja terhadap pencapaian terhadap beberapa IKU yang masih di bawah target yang ditetapkan perlu senantiasa dilakukan melalui kerja keras pada beberapa kegiatan pendukung IKU dimaksud serta melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan yang ada untuk lebih mengoptimalkan pencapaian sasaran strategis. Dengan demikian, diharapkan di masa yang akan datang dapat terjadi peningkatan capaian kinerja yang lebih optimal melalui kegiatan-kegiatan pendukung yang dilakukan secara efektif dan efisien.

(14)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penetapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III Tahun 2015 – 2019 melalui Perpres No. 2 Tahun 2015, telah mengamanatkan agar melakukan pembangunan berbagai bidang secara berkelanjutan. Fokus RPJMN 2015 – 2019, yaitu memantapkan pembangunan keunggulan kompetitif berbasis SDA, SDM Berkualitas, dan Kemampuan IPTEK sehingga diharapkan dapat terwujud : (i) ketahanan ekosistem (resilient ecosystem); (ii) ketahanan dan kedaulatan perikanan; (iii) daya saing ekonomi melalui pengembangan Inovasi dan IPTEK; dan (iv) kesejahteraan masyarakat.

Sesuai dengan arahan RPJMN tersebut, selama kurun waktu tahun 2015-2019, fokus kebijak,man pembangunan perikanan yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya adalah sebagai berikut : (i) Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya; dan (iii) Meningkatkan kelestararian dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya. Arah kebijakan perikanan budidaya tersebut dan dengan mempertimbangkan potensi dan keunggulan karakteristik yang ada, diyakini mampu memberi kontribusi pada 9 (sembilan) agenda pembangunan nasional pemerintah (NAWA CITA), diantaranya mewujudkan kemandirian ekonomi (termasuk pembudidaya ikan), serta memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi budidaya yang memiliki daya saing dan berkelanjutan. Adapun strategi yang ditempuh untuk mewujudkan arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut : (i) Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya; (ii) Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya; dan (iii) Pelestarian dan keberlanjutan sumberdaya perikanan budidaya.

Dengan ditetapkannya arah kebijakan dan strategi pembangunan perikanan budidaya, maka sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai telah dijabarkan dalam 4 (empat) perspektif dengan masing-masing IKU seperti yang tercantum pada Rencana Strategis (Renstra) dan Perjanjian Kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya untuk mengatasi tantangan global dan permasalahan yang menuntut perubahan paradigma dan desain percepatan pembangunan perikanan budidaya.

Berdasarkan Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perpres No. 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dan Permen PAN dan RB RI No. 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, menyatakan bahwa setiap kementerian berkewajiban menyusun Laporan Kinerja (LKj) sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan yang dilaksanakan berdasarkan Renstra maupun Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang dibuat sebelumnya. LKj juga merupakan sarana untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja berdasarkan indikator sasaran yang telah ditetapkan

(15)

sebelumnya sehingga prinsip pemerintahan yang bersih dan bertanggung jawab (good governance) dapat diwujudkan.

Atas dasar hal-hal tersebut, Ditjen Perikanan Budidaya telah menetapkan target kinerja tahun 2016, dan dilanjutkan dengan melakukan monitoring dan pengukuran kinerja terhadap capaian kinerja sampai dengan triwulan III tahun 2016, kemudian dituangkan dalam LKj Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 sebagai wujud akuntabilitas dari mandat yang diemban serta dalam rangka menilai efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan. LKj Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 ini menginformasikan input, output, outcome, dan benefit dari setiap pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan triwulan III tahun 2016.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan Penyusunan LKj Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 adalah : (i) sebagai sarana pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya kepada seluruh stakeholders; (ii) sebagai bahan evaluasi atas pencapaian kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai dengan triwulan III tahun 2016 dalam upaya memperbaiki kinerja triwulan berikutnya; dan (iii) sebagai bahan masukan untuk pelaksanaan program dan kegiatan triwulan berikutnya.

1.3. Tugas dan Fungsi

Ditjen Perikanan Budidaya mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan perikanan budidaya, sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor : 23/PERMEN-KP/2015 yang diuraikan lebih rinci dalam fungsi sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan di bidang perikanan budidaya; 2. Pelaksanaan kebijakan di bidang perikanan budidaya;

3. Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perikanan budidaya; 4. Pemberian bimbingan teknis dan supervise di bidang perikanan budidaya;

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan Ditjen Perikanan Budidaya; 6. Pelaksanaan administrasi Ditjen Perikanan Budidaya; dan 7. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut, susunan organisasi Ditjen Perikanan Budidaya merujuk pada Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2008 serta Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan. Melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan berdasarkan perubahan kebijakan menteri, maka pada bulan Agustus 2015, Kementerian Kelautan dan Perikanan telah melakukan penyempurnaan organisasi dan tata kerja melalui Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 23/PERMEN-KP/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan. Berdasarkan peraturan menteri tersebut, susunan organisasi Ditjen Perikanan Budidaya terdiri dari :

(16)

1. Sekretariat Direktorat Jenderal, merupakan unsur pembantu yang dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal, bertugas melaksanakan pelayanan teknis dan administratif kepada seluruh satuan organisasi di lingkungan direktorat jenderal. Sedangkan fungsinya adalah : (i) koordinasi penyusunan rencana, program, dan anggaran; (ii) pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hubungan masyarakat, arsip, dan dokumentasi; (iii) pembinaan dan penyiapan bahan penataan organisasi dan tata laksana, serta fasilitasi pelaksanaan reformasi birokrasi; (iv) koordinasi dan penyiapan bahan penyusunan peraturan perundangundangan serta penyiapan bahan pelaksanaan advokasi hukum; dan (v) pengelolaan BMN dan layanan pengadaan barang/jasa pemerintah.

Sekretariat Direktorat Jenderal terdiri atas : (i) Bagian Program; (ii) Bagian Kepegawaian; (iii) Bagian Hukum, Organisasi dan Hubungan Masyarakat; dan (iv) Bagian Umum dan Keuangan.

2. Direktorat Kawasan Budidaya, merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh Direktur Kawasan Budidaya, bertugas dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kawasan budidaya. Sedangkan fungsinya adalah : (i) penyiapan perumusan kebijakan di bidang lahan dan air, tata pembangunan, tata operasional dan pemeliharaan, fasilitas kawasan, dan minapolitan budidaya; (ii) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang lahan dan air, tata pembangunan, tata operasional dan pemeliharaan, fasilitas kawasan, dan minapolitan budidaya; (iii) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang lahan dan air, tata pembangunan, tata operasional dan pemeliharaan, fasilitas kawasan, dan minapolitan budidaya; (iv) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang lahan dan air, tata pembangunan, tata operasional dan pemeliharaan, fasilitas kawasan, dan minapolitan budidaya; (v) pelaksanaan evaluasi di bidang lahan dan air, tata pembangunan, tata operasional dan pemeliharaan, fasilitas kawasan, dan minapolitan budidaya; dan (vi) pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Direktorat Kawasan Budidaya terdiri atas : (i) Subdirektorat Lahan dan air; (ii) Subdirektorat Tata Pembangunan; (iii) Subdirektorat Tata Operasional dan Pemeliharaan; (iv) Subdirektorat Fasilitas Kawasan; (v) Subdirektorat Minapolitan; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

3. Direktorat Perbenihan, merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh Direktur Perbenihan, bertugas dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan. Sedangkan fungsinya adalah : (i) penyiapan perumusan kebijakan di bidang induk, perbenihan ikan air tawar, air payau, dan laut, serta standardisasi dan sertifikasi perbenihan; (ii) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang induk, perbenihan ikan air tawar, air payau, dan laut, serta standardisasi dan sertifikasi perbenihan; (iii) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang induk, perbenihan ikan air tawar, air payau, dan laut, serta standardisasi dan sertifikasi perbenihan; (iv) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang induk, perbenihan ikan air tawar, air payau, dan laut, serta standardisasi dan sertifikasi perbenihan; (v) pelaksanaan evaluasi di bidang induk, perbenihan ikan air tawar, air payau, dan laut,

(17)

serta standardisasi dan sertifikasi perbenihan; dan (vi) pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Direktorat Perbenihan terdiri atas : (i) Subdirektorat Induk; (ii) Subdirektorat Perbenihan Ikan Air Tawar; (iii) Subdirektorat Perbenihan Ikan Air Payau; (iv) Subdirektorat Perbenihan Ikan Laut; (v) Subdirektorat Standardisasi dan Sertifikasi Perbenihan; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

4. Direktorat Pakan, merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh Direktur Pakan, bertugas dalam melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pakan ikan. Sedangkan fungsinya adalah : (i) penyiapan perumusan kebijakan di bidang bahan baku, mutu pakan, pakan buatan, pakan alami, serta standardisasi dan sertifikasi pakan ikan; (ii) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang bahan baku, mutu pakan, pakan buatan, pakan alami, serta standardisasi dan sertifikasi pakan ikan; (iii) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bahan baku, mutu pakan, pakan buatan, pakan alami, serta standardisasi dan sertifikasi pakan ikan; (iv) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang bahan baku, mutu pakan, pakan buatan, pakan alami, serta standardisasi dan sertifikasi pakan ikan; (v) pelaksanaan evaluasi di bidang bahan baku, mutu pakan, pakan buatan, pakan alami, serta standardisasi dan sertifikasi pakan ikan; dan (vi) pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Direktorat Pakan terdiri atas : (i) Subdirektorat Bahan Baku; (ii) Subdirektorat Mutu Pakan; (iii) Subdirektorat Pakan Alami; (iv) Subdirektorat Pakan Buatan; (v) Subdirektorat Standardisasi dan Sertifikasi; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

5. Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya, merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh Direktur Produksi dan Usaha Budidaya, bertugas dalam melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis, evaluasi dan laporan di bidang produksi dan usaha perikanan budidaya. Sedangkan fungsinya adalah : (i) penyiapan perumusan kebijakan di bidang produksi ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha, pelayanan usaha, standardisasi, dan sertifikasi, serta data dan statistik perikanan budidaya; (ii) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha, pelayanan usaha, standardisasi, dan sertifikasi, serta data dan statistik perikanan budidaya; (iii) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha, pelayanan usaha, standardisasi, dan sertifikasi, serta data dan statistik perikanan budidaya; (iv) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang produksi ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha, pelayanan usaha, standardisasi, dan sertifikasi, serta data dan statistik perikanan budidaya; (v) pelaksanaan evaluasi di bidang produksi ikan air tawar, air payau, dan laut, pengembangan usaha, pelayanan usaha, standardisasi, dan sertifikasi, serta data dan statistik perikanan budidaya; dan (vi) pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya terdiri dari : (i) Subdirektorat Produksi Ikan Air Tawar, Air Payau, dan Laut; (ii) Subdirektorat Pengembangan Usaha; (iii) Subdirektorat Pelayanan Usaha; (iv) Subdirektorat Standardisasi dan Sertifikasi; (v) Subdirektorat Data dan Statistik; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

(18)

6. Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan, merupakan unsur pelaksana yang dipimpin oleh Direktur Kesehatan Ikan dan Lingkungan, bertugas dalam melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis, evaluasi dan laporan di bidang kesehatan ikan dan lingkungan. Sedangkan fungsinya adalah : (i) penyiapan perumusan kebijakan di bidang hama dan penyakit ikan, obat ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan standardisasi dan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; (ii) penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang hama dan penyakit ikan, obat ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan standardisasi dan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; (iii) penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang hama dan penyakit ikan, obat ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan standardisasi dan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; (iv) pelaksanaan bimbingan teknis di bidang hama dan penyakit ikan, obat ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan standardisasi dan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; (v) pelaksanaan evaluasi di bidang hama dan penyakit ikan, obat ikan, monitoring residu, perlindungan lingkungan budidaya, dan standardisasi dan laboratorium kesehatan ikan dan lingkungan; dan (vi) pelaksanaan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Direktorat Kesehatan Ikan dan Lingkungan terdiri atas : (i) Subdirektorat Hama dan Penyakit Ikan; (ii) Subdirektorat Obat Ikan; (iii) Subdirektorat Monitoring Residu; (iv) Subdirektorat Perlindungan Lingkungan Budidaya; (v) Subdirektorat Standardisasi dan Laboratorium; dan (vi) Subbagian Tata Usaha.

7. Kelompok Jabatan Fungsional, mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya; (ii) Masing-masing kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh

Direktur Jenderal; (iii) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (iv) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain itu Ditjen Perikanan Budidaya juga mempunyai 15 Unit Pelaksana Teknis (UPT). Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 6/PERMEN-KP/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Perikanan Budidaya Air Tawar, Perikanan Budidaya Air Payau, dan Perikanan Budidaya Laut, meliputi :

1. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Sukabumi 2. Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara 3. Balai Besar Perikanan Budidaya Laut Lampung 4. Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandingain 5. Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Tatelu

6. Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam 7. Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo 8. Balai Perikanan Budidaya Air Payau Takalar 9. Balai Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Batee

(19)

10. Balai Perikanan Budidaya Laut Batam 11. Balai Perikanan Budidaya Laut Lombok 12. Balai Perikanan Budidaya Laut Ambon

13. Balai Produksi Induk Udang Unggul dan Kekerangan (BPIUUK) Karangasem 14. Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang 15. Loka Pemeriksaan Penyakit Ikan dan Lingkungan (LP2IL) Serang

Susunan organisasi Ditjen Perikanan Budidaya tergambar pada susunan organisasi seperti pada gambar 1.

Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2016 Ditjen Perikanan Budidaya didukung oleh SDM sejumlah 1.498 orang (data sampai dengan bulan September Tahun 2016) dengan rincian sejumlah 330 orang di Pusat dan sejumlah 1.168 orang berada di UPT untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.

1.4. Permasalahan Utama

Secara umum, permasalahan/kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan produksi perikanan budidaya adalah : (i) penyediaan dan distribusi induk unggl dan benih berkualitas masih terbatas; (ii) isu jaminan keamanan pangan produk yang menjadi tuntutan, baik pasar luar negeri maupun dalam negeri; (iii) efisiensi pakan; (iv) biaya produksi yang masih tinggi; (v) penurunan kualitas lingkungan perairan sebagai akibat dari limbah budidaya maupun limbah lainnya; (vi) ancaman penyakit, baik dari dalam maupun dari luar negeri; (vii) keterbatasan sarana dan prasarana perikanan budidaya, terutama terkait dengan kondisi saluran air, jalan produksi, jaringan listrik dan lainnya; (viii) akses permodalan ke perbankan

(20)

yang masih terbatas; (ix) sumber daya manusia pelaku usaha perikanan budidaya yang masih kurang pengetahuannya sehingga agak sulit untuk dilakukan perubahan teknologi budidaya yang digunakan; dan (x) sistem pendataan dan pelaporan yang belum optimal sehingga berakibat terjadinya keterlambatan penyampaian data dukung.

1.5. Sistematika LKj

Laporan Kinerja (LKj) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 ini secara umum memuat target dan capaian kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai dengan triwulan III tahun 2016. Sebagai tolak ukur keberhasilan kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai dengan triwulan III tahun 2016, LKj Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Triwulan III Tahun 2016 ini menginformasikan perbandingan antara target dan capaian kinerja (performance results) triwulan III tahun 2016 dengan target dan capaian kinerja pada triwulan III tahun sebelumnya. Dari analisa tersebut akan teridentifikasi sejumlah celah kinerja (performance gap) sehingga dapat diperoleh masukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.

Adapun sistematika penyajian laporan adalah sebagai berikut :

1. Ikhtisar Eksekutif, bagian ini menyajikan gambaran menyeluruh secara ringkas tentang capaian kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya sampai dengan triwulan III tahun 2016.

2. Bab I Pendahuluan, pada bab ini disajikan hal-hal umum tentang Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta uraian singkat tentang tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, termasuk latar belakang, maksud dan tujuan penulisan Laporan Kinerja (LKj).

3. Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja, pada bab ini disajikan rencana strategis, gambaran singkat mengenai sasaran dan kebijakan dan program Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya pada tahun 2015 - 2019, rencana kerja dan anggaran tahun 2016, penetapan kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, serta pengukuran/pengelolaan kinerja Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

4. Bab III Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan, pada bab ini disajikan prestasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya serta evaluasi dan analisis kinerja sampai dengan triwulan III tahun 2016. Dalam bab ini juga disampaikan akuntabilitas keuangan yang mencakup alokasi dan realisasi anggaran termasuk pula penjelasan tentang kinerja anggaran.

5. Bab IV Penutup, pada bab ini disajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan, kegagalan serta permasalahan dan kendala utama. Dalam bab ini juga disampaikan saran pemecahan masalah yang akan dilaksanakan pada triwulan berikutnya berupa perbaikan perencanaan, kebijakan, dan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan. 6. Lampiran, pada bab ini berisi data dukung yang diperlukan atas

(21)

BAB 2. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Pembangunan perikanan budidaya pada hakekatnya adalah upaya yang sistematis dan terencana oleh seluruh pemangku kepentingan untuk mengubah suatu kondisi perikanan budidaya menjadi lebih baik, melalui pemanfaatan sumberdaya secara optimal, efektif, efisien dan akuntabel guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan. Pembangunan perikanan budidaya secara berkelanjutan teramanatkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) III Tahun 2015 – 2019. Dengan potensi dan kekuatan yang ada perikanan budidaya dinilai mampu memberi kontribusi pada 9 (sembilan) agenda pembangunan nasional pemerintah (NAWACITA) yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi (termasuk pembudidaya ikan), dan memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan melalui peningkatan produksi budidaya yang memiliki daya saing, serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan pembudidaya. Penjabaran pelaksanaan pembangunan perikanan budidaya, lebih lanjut dituangkan dalam buku Rencana Strategi (RENSTRA) Perikanan Budidaya 2015 - 2019.

Guna mewujudkan pembangunan kelautan dan perikanan yang lebih terarah, terukur, konsisten dan akuntabel diperlukan visi dan misi yang dapat menggambarkan harapan dan kenyataan yang akan diperoleh melalui kebijakan dan program serta kegiatannya, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menetapkan visi, misi dan tujuan pengembangan perikanan budidaya sebagai berikut :

2.1. RENCANA STRATEGIS DITJEN PERIKANAN BUDIDAYA TAHUN 2015-2019 2.1.1. Visi

Dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2015-2019 Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan visi “Mewujudkan sektor kelautan dan perikanan Indonesia yang mandiri, maju, kuat dan berbasis kepentingan nasional”.

Sebagai upaya mengintegrasikan dengan pembangunan kelautan dan perikanan serta berlandaskan pemahaman dan penelaahan terhadap peluang dan potensi, serta permasalahan pengembangan perikanan budidaya di masa yang akan datang, maka Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melakukan penyesuaian visi yang ditetapkan sebagaimana berikut : “Mewujudkan Perikanan Budidaya yang Mandiri, Berdaya Saing dan Berkelanjutan Berbasiskan Kepentingan Nasional ”

Dengan visi tersebut diharapkan dapat terwujud pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya yang dapat memberikan nilai tambah pada produk perikanan budidaya sehingga memiliki daya saing tinggi dengan tetap melakukan pengelolaan sumberdaya alam secara berkelanjutan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan pada masyarakat.

(22)

Gambar 2. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan bersama Gubernur Bengkulu melakukan Acara Syukuran Nelayan di Pantai

Panjang Kota Bengkulu pada tanggal 9 April 2016

Gambar 3. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si berllsama jajarannya melepaskan 300 ribu benih biota laut di Dermaga Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan yang merupakan kegiatan restocking 300 ribu benih yang terdiri dari benih Rajungan (Posturus Pelagicus) kemudian benih Ikan Bandeng (Chanos canos) dan

benih Udang Windu (P. Monodon) yang dilepaskan di laut pada tanggal 14 April 2016

2.1.2. Misi

Misi yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya dalam mewujudkan visi di atas adalah sebagai berikut :

a. Mewujudkan kemandirian perikanan pembudidaya melalui pemanfaatan sumberdaya berbasis pemberdayaan masyarakat.

b. Mewujudkan produk perikanan budidaya berdaya saing melalui peningkatan teknologi inovatif.

(23)

Gambar 4. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) menyelenggarakan perhelatan Pameran Perikanan Indonesia Aquaculture dan Asia Pacific Aqua Culture (Indoaqua-APA 2016) yang

digelar di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 26 – 29 April 2016 yang dibuka oleh Menko dan Sumberdaya Rizal Ramli

Gambar 5. Direktor Jenderal Perikanan Budidaya didampingi Komisi IV DPR RI, dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Lampung pada Acara Pengangkutan Ikan Hidup Hasil Budidaya (ekspor)

Perdana di Lampung pada tanggal 11 Mei 2016

2.1.3. Tujuan

Ditjen Perikanan Budidaya sesuai dengan visi dan misinya menetapkan tujuan pembangunan perikanan budidaya yaitu :

a. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pembudidaya Ikan

(24)

Gambar 6. Direktor Jenderal Perikanan Budidaya didampingi Komisi IV DPR RI, dan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Belitung, dalam Acara Pengangkutan Ikan Hidup Hasil Budidaya

(ekspor) Perdana di Belitung pada tanggal 12 Mei 2016

Gambar 7. Validasi Data Statistik Perikanan Budidaya Tingkat Pusat Tahun 2015 di Mataram, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 16 – 20 Mei 2016

2.1.4. Sasaran Strategis

Tujuan strategis pembangunan perikanan budidaya akan dicapai melalui sejumlah sasaran strategis yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai pada tahun 2015 - 2019. Sasaran strategis sebagaimana pada Peta Strategi DJPB Tahun 2015 - 2019 seperti pada gambar 8. Namun, dengan adanya perubahan kebijakan dan struktur organisasi, maka sasaran strategis pun mengalami perubahan sebagaimana pada Peta Strategi DJPB Tahun 2015 - 2019 seperti pada gambar 9.

(25)

Gambar 8. Peta Strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019

Gambar 9. Peta Strategi Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tahun 2015 – 2019 (Revisi)

Berdasarkan Revisi Peta Strategi tersebut, maka sasaran strategis pembangunan perikanan budidaya berdasarkan tujuan yang akan dicapai dijabarkan dalam 4 (empat) perspektif dengan masing-masing IKU sebagai berikut :

(26)

STAKEHOLDER PERSPECTIVE

1. Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Perikanan Budidaya

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi);

b. Rata-rata pendapatan pembudidaya/bulan (Rp); dan c. Pertumbuhan PDB Perikanan (persen).

CUSTOMER PERSPECTIVE

2. Terwujudnya kedaulatan dalam pengelolaan SDKP

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Jumlah pulau-pulau kecil yang mandiri (pulau).

3. Terwujudnya pengelolaan sumber perikanan budidaya yang partisipatif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Jumlah investasi bidang perikanan budidaya (Rp. miliar);

b. Jumlah kredit program bidang perikanan budidaya yang disalurkan (Rp. miliar); c. Jumlah produksi perikanan budidaya (juta ton; non kumulatif) ;

d. Jumlah produksi ikan hias (miliar ekor; non kumulatif); e. Konsumsi ikan (kg/kapita/tahun; non kumulatif);

f. Persentase peningkatan PNBP dari perikanan budidaya (persen); dan

g. Jumlah kawasan budidaya yang penyakit ikan pentingnya dilakukan survailan dan atau monitoring (kabupaten/kota; non kumulatif).

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE

4. Tersedianya kebijakan pembangunan perikanan budidaya yang efektif Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Indeks efektivitas kebijakan pemerintah;

b. Jumlah RSNI 3 bidang perikanan budidaya (judul; non kumulatif); dan

c. Jumlah draft peraturan perundang-undangan perikanan budidaya (dokumen; non kumulatif).

5. Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan yang adil, berdaya saing, dan berkelanjutan

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah unit pembenihan bersertifikat CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik) (unit; kumulatif);

b. Jumlah bantuan benih ikan (juta ekor);

c. Jumlah kawasan kebun bibit rumput laut (kawasan);

d. Jumlah unit produsen pakan ikan bersertifikat CPPIB (unit; kumulatif); e. Jumlah bantuan peralatan pakan mandiri (unit);

f. Jumlah bantuan bahan baku pakan (paket);

g. Jumlah kelompok produsen pakan (kelompok; non kumulatif);

h. Jumlah unit pembudidayaan ikan bersertifikat CBIB skala kecil dan skala besar (unit; kumulatif);

(27)

j. Jumlah bantuan sarana budidaya di lokasi PSKPT (Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu) (paket);

k. Jumlah bantuan sarana budidaya ikan (paket); l. Jumlah bantuan sarana rumput laut (paket); m. Jumlah bantuan sarana minapadi (paket);

n. Jumlah bantuan sarana budidaya teknologi bioflok (unit); o. Jumlah bantuan sarana budidaya kekerangan (unit); p. Jumlah bantuan excavator (unit);

q. Jumlah bantuan keramba jaring apung (unit); r. Jumlah bantuan kincir air (unit);

s. Jumlah kelompok partisipatif yang melakukan pemeliharaan infrastrukturnya secara efektif (kelompok; non kumulatif);

t. Jumlah kabupaten/kota yang memenuhi syarat sebagai minapolitan berbasis perikanan budidaya (kabupaten/kota; kumulatif); dan

u. Jumlah hasil perekayasaan teknologi terapan bidang perikanan budidaya (paket; non kumulatif).

6. Terselenggaranya pengendalian dan pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan yang profesional dan partisipatif

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Jumlah obat ikan yang terjamin, mutu, keamanan dan khasiatnya (obat; kumulatif); b. Jumlah sampel produk perikanan budidaya yang diambil minimal 96% bebas residu

(sampel; non kumulatif);

c. Jumlah jenis pakan ikan terdaftar (jenis; kumulatif); dan

d. Jumlah unit usaha budidaya yang memperoleh layanan perizinan (unit; kumulatif).

LEARNING & GROWTH PERSPECTIVE

7. Terwujudnya aparatur sipil negara DJPB yang kompeten, profesional dan berkepribadian

Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Indeks kompetensi dan integritas.

8. Tersedianya manajemen pengetahuan DJPB yang handal dan mudah diakses Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Persentase unit kerja yang menerapkan sistem manajemen pengetahuan yang terstandar (%).

9. Terwujudnya birokrasi DJPB yang efektif, efisien, dan berorientasi pada layanan prima Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah :

a. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi DJPB.

10. Terkelolanya anggaran pembangunan DJPB secara efisien dan akuntabel Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaian sasaran strategis ini adalah : a. Nilai kinerja anggaran DJPB (%); dan

(28)

Gambar 10. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si bersama Direktur Perbenihan, Ir. Sarifin, M.S meresmikan Pabrik Mini Pakan Ikan Mandiri sebagai salah satu bagian

dari Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin pada tanggal 25 Mei 2016

Gambar 11. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, menyelenggarakan Forum GERPARI (Gerakan Pakan Ikan Mandiri) 2016 pada tanggal 31 Mei – 03 Juni 2016 di Yogyakarta yang dibuka

oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Bapak Dr. Ir. Slamet Soebjakto, M.Si

2.1.5. Strategi dan Kebijakan

Kebijakan Ditjen Perikanan Budidaya tahun 2015 – 2019 adalah mengembangkan program dan kegiatan untuk tercapainya sasaran strategis perikanan budidaya. Arah kebijakan pembangunan perikanan budidaya tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya 2. Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya 3. Meningkatkan kelestarian dan keberlanjutan dalam pengelolaan sumberdaya

perikanan budidaya.

(29)

Gambar 12. Dirjen Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto bersama Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Nilanto Perbowo; Kepala Badan

Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Rina; Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, Brahmantya Satyamurti Poerwadi melakukan Panen

dan Tebar Kerapu di Desa Hadakewa, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tanggal 10 Juni 2016

Gambar 13. Tebar Benih Lele di Koarmabar dalam rangka menaikkan produksi perikanan budidaya, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya menyelenggarakan Pelatihan dan Pebenaran Benih Ikan Lele Bekerjasama dengan Markas Besar Komando Armada Barat

Republik Indonesia, Jakarta pada tanggal 23 Juni 2016

Selanjutnya, strategi yang akan dilakukan untuk melaksanakan arah kebijakan sebagaimana tersebut di atas adalah melalui :

1. Meningkatkan kemandirian dalam pengelolaan sumberdaya perikanan budidaya, dilaksanakan dengan strategi :

a. Memperkuat kemandirian kawasan dan pengelolaan sarana perikanan budidaya, dengan komponen kegiatan utama :

i. Mengembangkan Gerakan Pakan Ikan Mandiri (Gerpari) dengan mendorong kemandirian kelompok yang memproduksi pakan mandiri dan mengembangkan bahan baku pakan lokal serta penyediaan sarana produksi pakan;

ii. Mengembangkan industri perbenihan nasional untuk pemenuhan kebutuhan induk dan benih bermutu secara mandiri dengan mengoptimalkan fungsi UPT dan UPTD serta unit pembenihan masyarakat;

(30)

iii. Pengembangan kawasan perikanan budidaya (minapolitan) dengan mengintegrasikan rantai produksi dari hulu sampai hilir untuk efisiensi produksi;

iv. Pengembangan sarana input produksi inovatif (protein rekombinan, vaksin, enzim, probiotik, immunostimulan, rekayasa genetik, automatic feeder, karamba bulat dan lain-lain);

v. Mendorong tumbuhnya industri penghasil sarana/peralatan/mesin perikanan budidaya di dalam negeri sesuai standar;

b. Memperkuat kemandirian kelompok dan kelembagaan usaha perikanan budidaya, dengan komponen kegiatan utama :

i. Penguatan kelembagaan kelompok pembudidaya dan pembenih ikan sehingga menjadi kelompok yang mandiri;

ii. Penguatan akses permodalan usaha pembudidaya ikan skala kecil serta peningkatan minat investasi pembudidaya skala besar;

2. Meningkatkan daya saing dan potensi ekonomi sumberdaya perikanan budidaya, dilaksanakan dengan strategi :

a. Meningkatkan daya saing produk perikanan budidaya, dengan komponen kegiatan utama :

i. Peningkatan kualitas induk dan benih melalui sertifikasi Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB);

ii. Pelaksanaan sertifikasi Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB);

iii. Modernisasi sistem pembudidaya ikan yang efektif dan efisien berbasis teknologi anjuran;

iv. Revitalisasi lahan marjinal dan ekstensifikasi;

v. Peningkatan kapasitas prasarana (infrastruktur) perikanan budidaya yang efisien;

vi. Pengembangan Pos Pelayanan Kesehatan Ikan Terpadu (Posikandu) dalam rangka pencegahan (vaksinasi) dan Early Warning System penyakit di sentra-sentra produksi budidaya;

vii. Modernisasi sistem produksi pembudidayaan ikan mendukung industrialisasi; viii. Pengembangan komoditas unggulan (driven market commodity);

ix. Segmentasi usaha perikanan budidaya;

x. Peningkatan kualitas pakan ikan dengan Sertifikasi Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB); dan

xi. Pengembangan Kebun Bibit Rumput Laut dan Kultur Jaringan b. Peningkatan potensi ekonomi perikanan budidaya :

i. Pengembangan industrialisasi marikultur secara intensif dan berkelanjutan; ii. Peningkatan kuantitas dan kualitas ikan non konsumsi (ikan hias, karang

buatan, tanaman hias dan lain-lain);

iii. Pengembangan sentra budidaya baru dengan percontohan kawasan/klaster; dan

(31)

3. Pelestarian dan keberlanjutan sumberdaya perikanan budidaya, akan dilaksanakan melalui strategi penataan pengelolaan budidaya ikan berkelanjutan, dengan komponen kegiatan :

a. Penerapan teknologi budidaya yang efisien dan ramah lingkungan dan sesuai dengan daya dukung;

b. Pengembangan Culture Based Fisheries (CBF) dengan pendekatan komoditas

multi-trophic level;

c. Penerapan IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture);

d. Backyard Aquaculture (budidaya di pekarangan) dan pemanfaatan lahan

marginal;

e. Pengembangan komoditas ikan spesifik lokal unggulan dan species ikan tahan perubahan lingkungan;

f. Pengembangan minapadi komoditas ekonomis (ugadi, ugamedi, ugaladi); g. Pengendalian plasma nutfah induk dan benih;

h. Rehabilitasi lingkungan sentra produksi perikanan budidaya (waduk, danau, lingkungan tambak/silvo fisheries);

Disamping arah kebijakan dan pelaksanaan strategi di atas, pada periode 2015-2019 Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya juga diberikan mandat untuk melaksanakan

quickwins dan program lanjutan. Quickwins merupakan langkah inisiatif yang mudah dan cepat dapat dijadikan contoh dan acuan masyarakat tentang arah pembangunan yang sedang dijalankan, sekaligus untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat. Adapun rancangan program quickwins Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 2015-2019 difokuskan pada Membangun Gerakan Kemandirian Pembudidayaan Ikan melalui:

a. Penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) untuk 20.000 pembudidaya sampai tahun 2019.

b. Penjaminan mutu benih di Unit Pembenihan Rakyat (UPR) dan unit pembenihan lainnya pada 900 unit pembenihan sampai tahun 2019.

c. Pengembangan 100 Kebun Bibit rumput laut dengan kultur jaringan sampai tahun 2019.

d. Penerapan teknologi biofloc budidaya lele dan patin di 24 lokasi sampai tahun 2019. Sedangkan rancangan program lanjutan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya yang dimandatkan pada periode 2015-2019 adalah pengembangan budidaya laut di Keramba jaring Apung (KJA), pengembangan pakan mandiri, pengembangan sarana prasarana perikanan budidaya.

2.1.6. Program Pembangunan Perikanan Budidaya

Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun 2016 difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya dengan volume produksi perikanan budidaya sebanyak 19.455.000 ton dengan rincian sebagai berikut :

1. Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar sebanyak 4.872.560 ton; 2. Produksi Perikanan Budidaya Air Payau sebanyak 3.614.160 ton; dan

(32)

3. Produksi Perikanan Budidaya Laut sebanyak 10.968.280 ton.

Adapun rincian sasaran produksi masing-masing komoditas sebagaimana pada tabel 1. Tabel 1. Sasaran Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya Menurut Komoditas Utama

Tahun 2015-2019 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Total 14 150 157 17 900 000 19 455 000 22 795 000 26 716 000 31 319 000 15.07 A Rumput Laut 10,234,357 10,600,000 11,107,000 13,390,000 16,171,000 19,544,000 16.74 B Ikan 3,915,800 7,300,000 8,348,000 9,405,000 10,545,000 11,775,000 12.70 1 Udang 592,200 827,100 934,000 1,030,400 1,134,700 1,248,800 10.86 Udang Windu 126,600 208,900 219,300 230,300 241,800 253,900 5.00 Udang Vanamei 411,700 535,200 599,500 671,400 752,000 842,200 12.00 Udang Lainnya 53,900 83,000 115,200 128,700 140,900 152,700 17.09 2 Kerapu 12,400 45,900 50,400 55,500 61,000 67,100 9.96 3 Kakap 4,400 312,500 375,400 450,200 491,500 589,800 17.31 4 Bandeng 621,400 1,210,800 1,356,900 1,492,500 1,641,900 1,779,900 10.12 5 Ikan Mas 484,100 558,700 626,500 679,900 723,500 785,800 8.92 6 Nila 971,100 1,656,600 1,822,200 2,004,500 2,204,900 2,500,600 10.85 7 Gurame 108,200 160,300 197,400 203,700 221,500 240,800 10.95 8 Patin 403,100 604,700 725,600 870,800 1,044,900 1,149,400 17.50 9 Lele 613,100 1,058,400 1,217,100 1,399,700 1,609,600 1,770,600 13.75 10 Bawal Bintang 600 1,900 2,000 2,600 3,800 5,500 31.54 11 Kekerangan 10,900 233,700 348,200 453,600 570,000 715,100 32.60 12 Tawes 28,300 32,600 39,100 46,900 56,300 64,800 18.76 13 Nilem 27,700 31,900 36,700 42,200 48,500 55,800 15.00 14 Toman 24,600 28,300 32,600 37,500 43,100 49,600 15.06 15 Gabus 13,700 15,800 18,100 20,900 24,000 27,600 14.96 16 Lainnya 524,500 520,800 565,800 614,100 665,800 723,800 8.58

No. Komoditas Kenaikan Per Tahun (%)

Tahun

2.2. RENCANA KINERJA DAN ANGGARAN 2.2.1. Indikator Kinerja

Pembangunan Perikanan Budidaya pada tahun 2016 difokuskan kepada program pencapaian indikator kinerja utama yaitu : (i) NTPi dengan target 102,25; (ii) Pertumbuhan PDB Perikanan dengan target 8; (iii) Jumlah Produksi Perikanan Budidaya dengan target 19,46 juta ton; dan (iv) Jumlah Ikan Hias dengan target 1,90 miliar ekor. Target indikator keberhasilan tersebut telah didistribusikan melalui sub-sub program peningkatan produksi perikanan budidaya diantaranya :

a. Pengelolaan Pakan Ikan

Sasaran yang ingin dicapai pada pelaksanaan kegiatan pengelolaan pakan ikan adalah : (i) Tersedianya kebijakan pembangunan perikanan budidaya di bidang pengelolaan pakan yang implementatif; (ii) Terselenggaranya tata kelola pemanfaatan sumberdaya perikanan budidaya di bidang pengelolaan pakan yang berdaya saing dan berkelanjutan; (iii) Terselenggaranya sertifikasi unit produsen pakan; dan (iv) Terselenggaranya kegiatan ketatausahaan kegiatan pengelolaan pakan ikan. Untuk mencapai sasaran tersebut, kegiatan yang akan dilaksanakan adalah seperti pada lampiran 1. Unit kerja penanggung

Gambar

Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya  sampai dengan Triwulan III Tahun 2016
Tabel 11. Capaian IKU 43 “Nilai Kinerja Anggaran DJPB (%)” sampai dengan Triwulan III  Tahun 2016
Tabel 13. Capaian Sasaran Strategis 4 “Tersedianya Kebijakan Pembangunan Perikanan  Budidaya yang Efektif” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016
Tabel 16.  Capaian IKU 14 “Jumlah Draft Peraturan Perundang-undangan Perikanan  Budidaya (dokumen)” sampai dengan Triwulan III Tahun 2016
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perekaan bentuk instrumen saringan ini telah memastikan semua konstruk (perkara yang ditaksir) dijelmakan sejajar dengan definisi yang telah ditetapkan oleh pihak

bahwa dalam rangka mendukung kerjasama ekonomi sebagaimana dimaksud pada huruJ a, perlu menetapkan modalitas penurunan tarif bea masuk dalam rangka persetujuan antara Republik

HARGA REGULER DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat 13.000. Tidak Ada Other

Untuk Pasal 24 ayat (1) dan ayat (3) mengenai mutu layanan dan efektivitas- efisiensi biaya layanan kesehatan ternyata masih belum jelas tata kerjanya, yaitu

(1) Denda administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 ayat (1) huruf c wajib disetor ke kas negara atau kas daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

Keberhasilan terintegerasinya sistem juga menunjukan keberhasilan dari implementasi protokol MQTT, di karenakan komunikasi yang terjadi pada sistem untuk pengiriman data

Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan penerapan E-CRM dalam penjualan alat elektronik pada Duta Elektronik, dimana sistem yang dikembangkan

Pilihlah jawaban yang saudara anggap paling benar dengan cara menghitamkan salah satu huruf a, b, c atau d pada lembar jawaban dari kalimat pernyataan dibawah ini.. Berat senjata